STIMMKREUZUNG

advertisement
STIMMKREUZUNG
Persimpangan suara
Stimmkreuzung atau persimpangan suara (PS ) sungguh menarik perhatian bagi peneliti naskah paduan suara.
Apakah PS boleh terjadi dimana saja? Ini terjadi pada dua suara yang berbeda, dimana posisi dan fungsinya
dikorbankan untuk suara yang lebih tinggi. Istilah Ilmu Harmoni lebih-lebih diperuntukkan untuk musik
homofon, dimana suara Sopran harus terdengar sebagai pemegang melodi, sedangkan Bas sebagai fundamen
juga sangat penting. Sopran dan Bas kita sebut suara tepi, sedangkan Alto dan Tenor kita sebut suara tengah.
Sebuah pengecualian misalnya pada hadirnya suara Sopran 1 sebagai suara diskan terpaksa menutupi Sopran 2
yang memegang melodi. Kecuali itu suara-suara yang bersimpangan bisa terjadi pada musik modal dan polyfon
serta heterofon.
Sekarang marilah kita melihat satu potongan dari Weihnachts Oratorium karya JS. Bach:
S. 4[ 3[
2[ 1[ 5[
A. 7] 1
2 6 7
T. 2[ 5--6- 7 1[ 2[
B. 2 1[
7 6 5
der Höchste ge- tan
Pertama-tama harus kita kenal peraturan Ilmu Harmoni sebagai berikut:
- Jarak antara Sopran dan Alto tidak boleh lebih dari 1 oktaf
- Jarak antara Alto dan Tenor tidak boleh lebih dari 1 oktaf
- Jarak antara Tebor dan Bas boleh lebih dari 1 oktaf.
Lihatlah pada dua ketuk pertama jarak Sopran dan Alto melebihi 1 oktaf, juga pada bagian musik yang sama ada
suara Bas yang mengatasi Tenor. Kita jadi bertanya-tanya lebih-lebih pada kasus kedua, JS Bach terkenal karena
membuat Bas yang bagus namun kita ingat bahwa suara Alto dan Tenor ialah ibarat kopi dan jahe yang “boleh”
ditukar-tukar atau diaduk-aduk tapi masih di dalam cangkir atau di dalam wadah yang berupa suara tepi yaitu
Sopran dan Bas.
Dalam memperlakukan suara-suara ini komponis ibarat orang tua yang mempunyai anak 4 orang. Ternyata dia
tidak bisa adil pada keempat-empatnya, apalagi pada suara tengah. Ada kalanya dia tertarik pada keistimewaan
salah satu anak sehingga terpaksa dia mengistimewakan anak itu. Dalam hal ini misalnya kalau dia tertarik akan
motif tertentu seperti dibawah ini:
5-- -6- 6++ +.+_5+_- +_-6+_- |7 7
las
-
set
terpaksa dia menghadirkan motif tersebut atau tiruanya pada suara lain dengan mengorbankan suara-suara yang
lain. Dalam hal ini walau pada dasarnya musik itu bermaksud untuk tampil homofon tetapi ada “leading” motif
yang bisa terjadi seperti dalam musik polyfon atau heterofon. Misalnya dalam musik heterofon suara Tenor tibatiba harus berteriak tinggi dengan kata-kata “hai” atau “E lele” atau suara Sopran dalam musik Sumba
menyanyikan “pakalaka”. Sungguh suara kuda yang meringkik tinggi tidak bisa digantikan oleh suara yang lain,
sehingga mau tidak mau suaranya mesti menembus melodi atau suara-suara yang lain.
Tentu saja seperti kopi dan jahe tadi tentu saja masih perlu seorang penata aransemen mempertimbangkan
apakah suara tadi mempunyai kemampuan atau daya campur yang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu
mengganggu apabila suaranya dipindah-pindahkan. Biasanya suara Alto pada register rendah cenderung menjadi
kasar dan suara Tenor pada register tinggi cenderung berteriak dengan suara tenggorokan. Pada musik dengan
dua klavir PS terasa mudah. Apalagi keadaan volume bisa diatur sehingga suara yang di atas tidak selalu
menonjol dibandingkan dengan yang di bawah. Masih juga perlu dipertimbangkan bahwa partai musik dari JS
Bach masih harus diperhitungkan orkestrasinya. Pokoknya secara keseluruhan bagus terdengar.
Pada Motet bisa juga terjadi PS misalnya:
S. 5
.
0
1-- - -1- 2 3-- -4- 5-- -6re - de - mi- sti
mun
A. 3-- -4- 5
.-- -5- 4
4 3
2
re-de- mi
- sti mun
T. 1[
3_[_ _ _2_[ 1[
.
7 1[
.
dum re - de - mi
sti mun
B. 3-- -2- 1-- - -7-] 6]
.-- - -6-] 5] .
.
re - de - mi
- sti mun
-
7
.
7
5]/
Perhatikan tanda panah di atas, pastilah si komponis yaitu Quirino Gasparini telah memperhitungkan PS nya
tidak akan menganggu keseluruhan komposisi. Ini adalah musik bercabang yang sudah ada aransemennya pada
saat dicipta melodi. Sayang sekali dewasa ini orang kurang mengerti bahwa satu musik yang ditulis bercabang
haruslah dinyanyikan apa adanya, tidak ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi. Mungkin kebiasaan
menambah-nambah ini datang karena sekarang ini dengan mudah orang akan menambah atau mengurangi not
dengan mengecek hasilnya langsung pada computer. Di samping itu ada dimensi lain yaitu dunia ini ingin
semakin cepat dan semakin tinggi. Maklumlah orang tidak lagi belajar menghormati komposisi tetapi komposisi
hanya dijadikan media untuk pamer kebolehan. Ini berbeda dengan improvisasi. Untuk musik Barok kiranya bisa
dibuat improvisasi tetapi ala musik Barok.
Masih ada yang perlu dikaji dari musik polyfon. Seringkali sebuah kata diulang-ulang pada suara yang lain
sehingga muatan syairnya semakin dalam. Apalagi warna suara yang dituntut adalah suara yang homogen, halus
dengan nafas panjang. sehingga suasana yang ditimbulkan sudah cukup sakral, lain dari pada contoh pada
heterofoni di atas. Pada heterofoni ini kita belajar bahwa ada macam-macam orang dengan macam-macam suara
sehingga blending suara tidak perlu. Justru suasana pasar yang merakyat bisa tertampung.
Contoh konkret untuk sebuah paduan suara yang kaya akan PS yaitu pada “quodliebet” atau manasuka. Di dalam
musik manasuka S, A, T, B secara mandiri membawakan melodi yang berlainan. Penting di sini hanya mencari
melodi yang berkarakter Sopran, Alto, Tenor dan Bas. Tujuan yang lain ialah bagi para penyanyi yang hanya
ingin menyanyikan melodi bisa mendapatkannya di sini.
Kita sudah sedikit belajar mengenai hukum-hukum Ilmu Harmoni, namun masih lebih banyak harus melihat
contoh musik supaya kita bisa mengerti apalagi menulis sendiri musik bersuara banyak seperti canon per
augmentationem, dimana musik kecil dibiarkan berjalan bersama musik yang besar. Peraturan ada supaya kita
memperhatikan langkah kita dalam memecah suara, tetapi jangan terkejut apabila ada pengecualian seperti yang
dibuat JS Bach dan Quirino Gasparini. Bukankah quod licet Iovi non licet bovi artinya yang diperbolehkan untuk
dewa tidak diperuntukkan untuk binatang. Artinya kita harus pandai-pandai untuk mencari tahu kenapa
Stimmkreuzung atau PS bisa terjadi pada komposisi para ahli musik.
Selamat menekuni PS supaya paduan suara anda lebih bisa empan papan bukan belum-belum sudah pamer
dengan segala teknik dan kostum.
Paul Widyawan
Download