penyakit peyroni

advertisement
KELOMPOK 2B
E. Arinne Mariza
Faizal Luthfi Ahyar
Fitri Sri Wulandari
Narita Riski
Rahma Navali S
Rayan Ferinaldi
Rizki Amanda Putra
Tiara Sri Annisa HB
PENYAKIT PEYRONI
PENDAHULUAN
Pertama kali di temukan oleh
François Gigot de Peyronie tahun
1743
Sering pada usia pertengahan dan
usia tua.
Definisi
Didapatkannya plaque atau
indurasi pada tunika albuginea
korpus kavernosum penis
sehingga menyebabkan terjadinya
angulasi (pembengkokan) batang
penis pada saat ereksi,
Epidemiology
 Insidensi penyakit peyroni 0,39 % - 3 %.
 kondisi ini biasanya mempengaruhi orang
berusia 40-70 tahun, menurut Gelbard et
al, Carson, dan Lindsay et al, juga dapat
terjadi pada individu yang lebih muda
 Pada tahun 2004, Mulhall et al
menemukan prevalensi PD menjadi 8,9%
pada 534 pria yang diskrining untuk
kanker prostat di Amerika Serikat.
Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi
secara histopatologi plak itu mirip dengan
vaskulitis pada kontraktur Dupuytren yang
disebabkan oleh reaksi imunologik.
Hasil anamnesis pada pasien penyakit
peyroni menyebutkan bahwa sebelumnya
mereka mengalami trauma pada penis yang
berulang pada saat senggama.
Faktor risiko
Usia
Obesitas
Merokok
Durasi yang lama
DM
Dislipidemia
Kelainan psikis
Patofisiologi
Mikrotrauma
selama
koitus
Inflamasi
(tunica
albuginea)
Disfungsi ereksi yang
nyeri (50%) + angulasi
Rasa tidak nyaman
ketika koitus
Proliferasi
fibroblas
Plak penis
Penekanan yang salah
pada venula kavernosa
antara pembesaran
jaringan korpora dan
tunica albuginea
Gambaran Klinis
Nyeri
Terjadi angulasi (penis bengkok) saat ereksi
Kemampuan penetrasi ke vagina berkurang
Teraba jaringan keras (fibrus) tunggal atau
berupa plak multipel pada tunika albuginea
Pada kasus berat dapat teraba kalsifikasi
sehingga dapat terlihat pada pemeriksaan foto
polos
Pemeriksaan penunjang
USG penis
X-Ray penis (tampak calsifikasi dan
ossifikasi)
Terapi
Konservatif
Tanpa terapi,50% penyakit ini
dapat mengalami remisi spontan
setelah observasi selama 1 tahun.
Operasi
Jika dengan operasi tidak
memberikan perbaikan maka
dianjurkan PROSTESIS PENIS
 Oral medications:
 vitamin E
 potassium paraaminobenzoate (Potaba)
 tamoxifen
 colchicine
 Injections
 Verapamil (CCB)
 steroids
 collagenase (Xiaflex)
Non-operatif
 High-intensity (Ultrasound)
 Radiation therapy
 Shockwave therapy
Komplikasi
Tidak mampu berhubungan seks
Kesulitan mempertahankan ereksi
Ansietas atau stres
Prognosis
Prognosis umumnya baik , namun pasca
operasi pada beberapa kasus dapat
menyebabkan pemendekan penis.
Kesimpulan
Penyakit peyroni adalah penyakit kelainan genital
pada laki-laki ditandai dengan adanya indurasi
pada tunika albuginea korpus cavernosum
sehingga terjadinya pembengkokan pada saat
ereksi biasanya mengenai usia 40-70 tahun
namun ada beberapa penelitian yg menemukan
kondisi ini pada usia muda, dengan penyebab
yg belum diketahui dengan jelas.
Referensi
Dasar-dasar urologi, Basuki B.Purnomo
Medscape
NKUDC
Kedokteran Klinis (buku saku oxford)
Download