5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Jaringan Komputer

advertisement
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Pengertian Jaringan
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan
lainnya
menggunakan protokol
komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras
seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer
bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang
berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling
berhubungan.
2.1.1 Jenis Jaringan Komputer
Jaringan komputer memiliki cakupan dan luasnya masing-masing,
untuk itu secara geografis jaringan komputer dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat
internal dan biasanya milik pribadi di dalam sebuah
perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran
sampai beberapa kilometer. LAN biasanya digunakan untuk
menghubungkan
workstation
komputer-komputer
dalam
kantor
suatu
pribadi
dan
perusahaan
untuk
pemakaian sumber daya bersama, serta sarana untuk saling
bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan
menggunakan teknologi yang sama dengan LAN, hanya
ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat
5
6
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN
pun mampu menunjang data dan suar, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang
jangkauannya mencakup daerah geografis yang lebih luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN
terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin-mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.
4. Internet
Internet adalah kumpulan dari beberapa jenis jaringan yang
berbeda LAN, WAN, atau keduanya mencakup seluruh
dunia yang saling terkoneksi.
2.1.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi
antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis
(virtual). Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk
melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan.
Gambar 2.1 Topologi Jaringan
[Sumber : Internet, 2012 ]
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk
menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.
Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :
7
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan
pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik
topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup
dimana sepanjang kabel terdapat node-node, paling prevevalent
karena sederhana dalam instalasi, signal melewati kabel 2 arah
dan mungkin terjadi collision.
Gambar 2.2 Topologi Bus
[Sumber : Internet, 2012]
2. Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta
traffic disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini
memanfaatkan serat optik sebagai sarananya. Karakteristik
topologi ini yaitu lingkaran tertutup yang berisi node-node,
sederhana dalam layout, signal mengalir dalam satu arah
sehingga menghindarkan terjadinya collision.
Gambar 2.3 Topologi Ring
[Sumber : Internet, 2012]
3. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan
diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah,
mengurangi, atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
8
Karakteristik topologi ini yaitu setiap node berkomunikasi
langsung dengan central node, traffic data mengalir dari
node
ke
central
node
dan
kembali
lagi,
mudah
dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node, keunggulan jika
satu kabel node terputus maka yang lainnya tidak akan
terganggu.
Gambar 2.4 Topologi Bintang
[Sumber : Internet, 2012]
4. Topologi Tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi
ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga
topologi yang ada yaitu topologi star, topologi ring, dan
topologi bus.
Gambar 2.5 Topologi Pohon
[Sumber : Internet, 2012]
5. Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan topologi dimana bentuk
hubungan antar
perangkat
dimana
setiap perangkat
terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada
di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap
9
perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat
yang dituju (dedicated links).
Gambar 2.6 Topologi Mesh
[Sumber : Internet, 2012]
2.1.3 Model Hubungan Client – Server
Client-server sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat
ini. Dimana client dapat melakukan proses sendiri, ketika client
meminta data, server akan mengirimkan data sesuai yang diminta,
kemudian proses akan dilakukan di client.
Arsitektur client-server memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Pemrosesan dapat dilakukan di computer client, sehingga
data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client
2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi
kemacetan mesin
3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin
yang sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam
membangun sistem.
4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.
10
5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client.
2.1.4 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer,
antara lain :
1. Sharing resources
Sharing
resources
bertujuan
agar
seluruh
program,
peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh
setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa
terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi
antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk
mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada
komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus
dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat
didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka
dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan
pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap
saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah
dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen
seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah
komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu
dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer
juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan
peralatan
lainnya,
misalnya
untuk
memberikan
perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup
11
memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada
komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan
terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses
kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap
harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang
efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama,
akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang
tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu
terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat
segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.2.
Model OSI Layer
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model
for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization
(ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari
Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model
"Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan
komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya
membentuk
standar
umum
jaringan
komputer
untuk
menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda.
Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak
protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama,
membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk
mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya
inisatif ini mengalami kegagalan.
12
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi
DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering
Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis
protokol TCP/IP yang populer digunakan. Model referensi ini dianggap
sangat kompleks.
Beberapa
fungsi
(seperti
halnya
metode
komunikasi
connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti
flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan
dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI
Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an,
dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan
Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP).
Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995,
dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model
jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model
ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam
jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam
dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network
Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack)
mereka ke OSI Reference Model.
OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk
mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah
kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
13
Gambar 2.7 Struktur tujuh lapis model OSI
[Sumber : Internet, 2012]
14
Tabel Penjelasan Model OSI Layer
Lapisan
Nama Lapisan
Keterangan
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
7
Application Layer
6
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
Presentation Layer
jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation
5
Session Layer
4
Transport Layer
3
Network Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Data-Link Layer
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level
ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat
keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)
Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Int
2
1
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama.
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada
level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan
sempurna
Tabel 2.1 Penjelasan Model OSI Layer
[Sumber : Internet, 2012]
2.3.
Pusat data
Pusat data adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan
sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem
telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup
juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data
redundan, pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah bahaya
kebakaran, serta piranti keamanan fisik.
15
2.3.1 Syarat Utama untuk Suatu Pusat data
Perencanaan
dan
desain
infrastruktur
pusat
data
harus
memperhatikan minimum aspek-aspek berikut :

Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi,
vulkanologi, topografi,

Terproteksi
dengan
sistem
cadangan,
untuk
sistem
catudaya, pengatur udara/lingkungan, komunikasi data
Tata kelola standar pusat data meliputi :

Standar Prosedur Operasi

Standar Prosedur Perawatan

Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana

Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis
2.3.2 Kategori Pusat data
Berdasarkan fungsinya, pusat data dibagi menjadi 2 kategori umum
yaitu:
1. Pusat Data Internet : hanya untuk mendukung aplikasi
terkait dengan Internet saja, biasanya dibangun dan
dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang
memiliki
model
bisnis
berdasarkan
pada
Internet
commerce.
2. Pusat Data Perusahaan : mendukung semua fungsi yang
memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada
layanan Internet, intranet, dan keduanya.
2.3.3 Perancangan Pusat data yang Ideal
Kriteria perancangan sebuah pusat data secara umum antara lain
adalah:
1. Ketersediaan
Pusat data diciptakan untuk mampu memberikan operasi
yang
berkelanjutan
dan
terus-menerus
bagi
suatu
perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam
16
keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak.
Pusat data harus dibuat sebisa mungkin mendekati zerofailure untuk seluruh komponennya.
2. Skalabilitas dan Fleksibilitas
Pusat data harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan
kebutuhan yang cepat atau ketika adanya layanan baru yang
harus disediakan oleh pusat data tanpa melakukan
perubahan yang cukup berarti bagi pusat data secara
keseluruhan.
3. Keamanan
Pusat data menyimpan berbagai aset perusahaan yang
berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat
mungkin
baik
pengamanan
secara
fisik
maupun
pengamanan non-fisik.
Tabel Kriteria ideal pusat data
Aspek
Lokasi
Sarana
Penunjang
Keterangan
• Berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km)
• Tidak berada dalam jalur patahan geologi
• Jika merupakan data center untuk Disaster Recovery, minimum berjarak >
40km dari data center utama
• Cukup tersamarkan dari pengenalan publik (tidak ekspose)
• Generator listrik cadangan
• Catuan PLN, dengan minimum 2 sumber pembangkit yang berbeda untuk tier
tinggi
• Uninterruptible Power Supply (UPS), dengan baterai berkapasitas memadai
yang mampu menyediakan pasokan daya sebelum Genset dihidupkan
• Pengatur udara (HVAC, Heating, Ventilation, and Air Conditioning), yang
mampu menjaga suhu dan kelembaban
• Sistem Pentanahan (Grounding), tahanan pentanahan terintegrasi < 0,5 ohm
• Memiliki koneksi komunikasi data network lebih dari 1 sumber dengan lebih
dari 1 operator untuk tier tinggi
• Jika diperlukan, penyiapan koneksi komunikasi data dapat menggunakan
akses satelit
Komunikasi
• Penyiapan jalur komunikasi untuk kordinasi dan komando, misal
menggunakan Radio HF/SSB
• Pengamanan jalur komunikasi untuk menjaga confidentiality suatu data
/informasi
Tabel 2.2 Kriteria ideal pusat data
[Sumber : Internet, 2012]
17
2.3.4 Layanan Utama Pada Pusat data
Gambar 2.8 Layanan utama pada pusat data
[Sumber : Internet, 2012]
Layanan utama pada pusat data meliputi :
1. Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika
terjadi suatu kondisi kritis terhadap pusat data. Aspek-aspek
tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi pusat data,
kuantifikasi ruang pusat data, laying-out ruang dan instalasi
pusat data, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan
infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem
pendingan dan pencegah kebakaran.
2. Infrastruktur Keamanan Pusat data
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada
pusat data. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses
user ke pusat data berupa kunci akses memasuki ruangan
(kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan
yang mengawasi keadaan pusat data (baik di dalam maupun
di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada
18
seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian
dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik
dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang
berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan
memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti
access control list, firewall, IDS dan host IDS, fitur-fitur
keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3
(network layer) disertai dengan manajemen keamanan.
3. Optimasi Aplikasi
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5
(session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu
server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah
antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end
flow control, end-to-end error detection and correction, dan
mungkin juga menyediakan congestion control tambahan.
Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog (siapa yang
memiliki
giliran
berbicara/mengirim
data),
token
management (siapa yang memiliki akses ke resource
bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum
link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah
load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan
untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu
sistem.
4. Infrastruktur IP
Infrastruktur IP menjadi layanan utama pada pusat data.
Layanan ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang
harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan
antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan
akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loopfree, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu
yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed
network (seperti dukungan terhadap default gateway).
19
Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut
[Intelligent Network Services], meliputi fitur-fitur yang
memungkinkan application services network-wide, fitur
yang paling umum adalah mengenai QoS (Quality of
Services), multicast (memungkinkan kemampuan untuk
menangani banyak user secara konkuren), private LANS
dan policy-based routing.
5. Storage
Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang
diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel
switching, replikasi, backup serta archival.
2.3.5 Tier Pada Pusat data
Perancangan pusat data berangkat dari kebutuhan yang ada, untuk
kemudian didefinisikan berbagai perlengkapan IT yang diperlukan
beserta pemilihan teknologi berbarengan dengan perencanaan
infrastruktur pusat data yang lain.
Ada 4 tier dalam perancangan pusat data yang setiap tiernya
menawarkan tingkat availabilitas yang berbeda disesuaikan dengan
kebutuhan suatu pusat data menurut TIA 942 (Telecommunication
Industry Association).
Pengertian N di dibawah ini mengacu kepada cacah komponen
yang diperlukan agar seluruh pusat data dapat beroperasi pada
beban penuh. Sebagai contoh, apabila pusat data pada beban penuh
memerlukan 5 unit AC, maka pusat data tier-4 mempersyaratkan
total 2(5+1)=12 unit AC, 7 diantaranya sebagai cadangan. Untuk
tier-3, maka hanya diperlukan 6 unit AC, hanya 1 sebagai
cadangan.
20
Tabel spesifikasi setiap tier pada pusat data:
No
Parameter
Tier I - Basic
1 Tingkat availabilitas
Sifat terhadap
gangguan
2
(terencana atau
tidak)
Tier II - Redundant Tier III - Concurrently
Components
Maintainable
99.67%
rentan
99.74%
agak rentan
Tier IV - Fault
Tolerant
99.98%
99.995%
Tidak rentan
terhadap gangguan
terencana (karena
sudah ada skenario
tidak rentan
penanggulangan),
namun masih rentan
terhadap gangguan
tidak terencana
Ketersediaan raised
Harus punya
Bisa ada maupun
4 floor, UPS,
raised floor, UPS
tidak
generator
dan generator
Multiple power and
cooling distribution
path tetapi hanya
satu path yang aktif,
termasuk komponen
yang redundant
(N+1)
Harus punya raised
floor, UPS dan
generator
5 Waktu implementasi 3 bulan
3-6 bulan
3-6 bulan
15-20 bulan
6 Downtime tahunan
28.8 jam
22.0 jam
1.6 jam
0.4 jam
Cara untuk
melakukan
7
maintenance
preventif
Harus di
shutdown
keseluruhan
Hanya untuk power
path dan beberapa
bagian lain dari
infrastruktur yang
memerlukan
proses shutdown
Memiliki kapasitas
tambahan dan
distribusi yang cukup
untuk menampung
beban yang dipunyai
sistem utama ketika
sistem tersebut di
maintenance
Skala pusat data
8 yang cocok
dibangun
Kecil
Sedang
Besar (skala
enterprise)
Keadaan power dan Single path with
3
cooling distribution no redundancy
Single path with
redundant
component (N+1)
Multiple active
power and cooling
distribution path
termasuk
komponen yang
redundant 2(N+1)
Harus punya
raised floor, UPS
dan generator
Besar (skala
enterprise)
Tabel 2.3 Spesifikasi Tier sesuai standar TIA-942
[Sumber : Standard TIA-942 ” Telecommunications Infrastructure
Standard for Pusat data”, 2005]
21
2.3.6 Next Generation Pusat data
Next generation pusat data menjadi isu utama pada pusat data
dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan yang meningkat pesat. Next generation pusat data akan
bersifat service-oriented. Langkah yang dilakukan untuk menuju
Next generation pusat data antara lain adalah:

Konsolidasi, mengandung pengertian sentralisasi dan
standardisasi dari semua perangkat yang ada sehingga
menghasilkan suatu jaringan yang cerdas.

Virtualisasi, mengatur sumber daya agar lebih efisien dan
menjadi independen dari infrastruktur fisik.

Otomatisasi, melakukan provisioning yang dinamis dan
manajemen informasi untuk mencapai ketahanan bisnis.

Business Continuance Green Pusat data, yang bertujuan
meningkatkan efisiensi pemakaian daya, karena konsumsi
daya pusat data sudah sangat signifikan.
layer-layer yang terdapat pada next generation pusat data tidak jauh
berbeda dengan aspek yang terdapat pada pusat data umumnya,
yaitu:

Pusat data Facilities meliputi bangunan gedung yang
menjamin kelangsungan bisnis saat terjadi bencana,
efisiensi energi, efisiensi pendingin udara dan sistem
cabling.

Pusat data Infrastructure meliputi virtualisasi berbagai
infrastruktur yaitu storage, server, jaringan, dan layanan
jaringan.

Pusat data Applications and OS meliputi integrasi aplikasi
dan OS menjadi suatu infrastruktur yang tervirtualisasi.

Pusat data Management meliputi provisioning, adaptibility,
troubleshooting, dan visibility.
22

Pusat data Business Process meliputi operasi pusat data
yang bersatu padu, perubahan proses dan tim, serta tingkat
keterbacaan operasi, integrasi server, storage,dan jaringan.
2.4
Framerwork Network Development Life Cycle (NDLC)
Kata "siklus" merupakan istilah yang deskriptif kunci dari siklus hidup
pengembangan jaringan sebagaimana dengan jelas mengilustrasikan sifat
kontinyu dari pengembangan jaringan. Sebuah jaringan dirancang "dari
awal" secara jelas harus dimulai di suatu tempat, yaitu dengan tahap
analisis. Berikut gambaran mengenai tahapan NDLC :
Gambar 2.9 Tahapan Network Development Life Cycle
[Sumber : Applied Data Communications, A business-Oriented Approach,
James E. Goldman, Philips T. Rawles, Fourth Edition, 2004, John Wiley
& Sons : 470]
Penjelasan menganai tahapan NDLC :
1. Analisis
Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan
yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan
yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini
diantaranya :
a. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari
struktur manajemen atas sampai ke level bawah / operator
23
agar mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. pada
kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan
brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang
ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap mempunyai
karakteristik yang berbeda
b. survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga
biasanya dilakukan survey langsung kelapangan untuk
mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya
sebelum masuk ke tahap desain, survey biasa dilengkapi
dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan
untuk mengetahui detail yang dilakukan.
c. membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis
awal ini juga dilakukan dengan mencari informasi dari
manual-manual atau blueprint dokumentasi yang mungkin
pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan dalam
setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi
pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga
pada project network, dokumentasi menjadi syarat mutlak
setelah sistem selesai dibangun.
d. menelaah
setiap
data
yang
didapat
dari
data-data
sebelumnya, maka perlu dilakukan analisa data tersebut
untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bias
menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis
ini adalah :

User / people : jumlah user, kegiatan yang sering
dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user

Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status
jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari
peralatan, aplikasi s/w yang digunakan

Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris
sistem, sistem keamanan yang sudah ada dalam
mengamankan data.
24

Network : konfigurasi jaringan, volume trafik
jaringan, protocol, monitoring network yang ada
saat ini, harapan dan rencana
pengembangan
kedepan

Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak,
ruang khusus, system keamanan yang ada, dan
kemungkinan akan pengembangan kedepan.
2. Desain
Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap desain ini akan
membuat gambar desain topologi jaringan interkoneksi yang akan
dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan
gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada.
Desain bisa berupa desain struktur topologi, desain akses data,
desain tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan
memberikan gambaran jelas tentang proyek yang akan dibangun.
Biasanya hasil dari desain berupa :
a. Gambar-gambar topologi (server farm, firewall, pusat data,
storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya)
b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada
3. Simulasi Prototipe
beberapa insinyur jaringan akan membuat dalam bentuk simulasi
dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON,
PACKET
TRACERT,
NETSIM,
dan sebagainya,
hal
ini
dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan
dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team
work lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak
simulasi ini,
banyak para
insinyur
jaringan yang hanya
menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topologi
yang akan didesain.
4. Implementasi
Pada tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan
sebelumnya.
Dalam
implementasi
insinyur
jaringan
akan
25
menerapkan semua yang telah direncanakan dan di desain
sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat
menentukan dari
berhasil / gagalnya project yang akan dibangun
dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk
menyelesaikan masalah teknis dan non teknis.
Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan
ini, diantaranya ;
a. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat,
b. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan
c. tim kerja yang tidak solid
d. peralatan pendukung dari vendor
makanya dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko
untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan yang ada.
5. Monitoring
setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang
penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan
sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal
analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada :
a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi
reliability / kehandalan system yang telah dibangun
(reliability = performance + availability + security),
b. Memperhatikan
jalannya
paket
data
di
jaringan
(
pewaktuan, latency, peektime, troughput)
c. Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan”
jaringan dan komunikasi secara umum secara terpusat atau
tersebar.
Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan
manajemen jaringan, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik
yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh.
26
6.
Manajemen
manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian
khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk
membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan
dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur reliability terjaga.
Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management
dan strategi
bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus
dapat mendukung atau penyelarasan dengan strategi bisnis
perusahaan.
Download