5 BAB 2 LANDASAN TEORI

advertisement
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Strategi
Menurut Tjiptono (2002, p3) istilah strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategeia yang
artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana
untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah – daerah tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut pendapat Stephanie K. Morris yang dikutip dalam buku Umar Husein (2002,
p31), strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu upaya bagaimana agar tujuan
dapat tercapai. Strategi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, tanpa suatu
strategi perusahaan akan mengalami banyak sekali hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan
perusahaannya. Dalam menjalankan suatu usaha, pasti ada tujuannya dan kemudian diterapkan
langkah-langkah agar tujuan itu tercapai.
Menurut Hamel dan Prahalad yang dikutip dari buku Rangkuti, Freddy (2002, p3) strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Ada 2 macam jenis strategi
yaitu yang bersifat umum dan strategi yang bersifat khusus, misalnya 2 orang pakar strategi,
Hamel dan Prahalad yang mengangkat kompetensi ini sebagai hal penting. Mereka berdua
mendefinisikan strategi yang terjemahannya sebagai berikut : “Strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang terjadi dan bukan mulai dari apa yang
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
6
memerlukan inti (core competition). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan.”
Menurut pendapat Porter yang dikutip di buku dalam Rangkuti, Freddy (2004, p3)
strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersaing
Menurut Michael, A. Hitt (2003, p23) Strategi adalah “janji
yang terkoordinasi dan
terintegrasi, serta tindakan-tindakan yang yang telah diatur untuk memberdayakan sumber daya
yang ada dan untuk mendapatkan keuntungan bersaing”.
Berdasarkan beberapa teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau seseorang untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang diinginkan untuk dapat menjadi lebih baik dari para pesaingnya.
2.2. Pengertian Manajemen
Manajemen
adalah
proses
merencanakan,
mengorganisasikan,
memimpin,
dan
mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi
untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
Menurut Harman manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan
orang
lain
dan
mengawasi
usaha-usaha
individu
untuk
mencapai
tujuan
bersama.
(Manullang,2004,p3).
Menurut George R. Terry, mengemukakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan
yang
ditetapkan
terlebih
dahulu
dengan
mempergunakan
kegiatan
orang
lain.
(Manullang,2004,p3).
2.3. Pengertian Manajemen Strategi
Hariadi, Bambang (2003, p3) berpendapat strategi manajemen adalah suatu proses yang
dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi
dan mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh
pelanggan untuk menwujudkan visi organisasi.
7
Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson yang dikutip dalam buku
Tunggal, Amin Widjaja (2004, p2) manajemen strategi adalah kumpulan keputusan dan tindakan
yang merupakan hasil dari formulasi dan implementasi, rencana yand didesain untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2.4. Proses Manajemen Strategik
Setiap
perusahaan
mempunyai
perbedaan
dalam
proses
merumuskan
dan
mengarahkan kegiatan manajemen strategiknya. Perencanaan yang baik telah mengembangkan
proses yang lebih rinci. Perusahaan dengan banyak produk, pasar atau teknologi, cenderung
menggunakan sistem manajemen strategik yang lebih rumit. Tetapi terlepas dari perbedaan
dalam hal rincian dan tingkat formalitas ini, komponen dasar dari model-model yang digunakan
untuk menganalisis operasi manajemen strategik ini sangat mirip (Fred, R. David. (2001).
Strategic management : concepts & cases).
Tiga tahapan dalam proses manajemen strategik tersebut, yaitu :
1. Perumusan strategi (Strategy formulation)
Karena keterbatasan sumber daya, maka perusahaan harus memilih langkah strategik
yang akan menghasilkan keuntungan dan manfaat yang paling besar. Perumusan strategi
merupakan kombinasi dari orientasi terhadap perspektif masa depan dengan keadaan
external maupun keadaan internal perusahaan pada saat ini. Perumusan strategi terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu :
-
Menetapkan visi dan misi.
-
Mengidentifikasi lingkungan external perusahaan.
-
Mengidentifikasi lingkungan internal perusahaan.
-
Menentukan tujuan jangka panjang.
-
Menentukan alternatif strategi.
-
Memilih strategi yang akan diterapkan
8
Feedback
Perform
External
Audit
Develop
Vision and
Mission
Statements
Establish
Long- term
Objectives
Generate,
Evaluate,
and
Select
Strategies
Implement
StrategiesManagement
Issues
Implement
StrategiesMarketing,
Finance,
Accounting,
R&D, CIS
Issues
Measure
and
Evaluate
Performance
Perform
Internal
Audit
Strategy
Formulation
Strategy
Implementation
Strategy
Evaluation
Gambar 2.1. Proses Manajemen Strategik
2. Pelaksanaan strategi (Strategy implementation)
Merupakan tahap pelaksanaan dari formulation strategy yang sudah diterapkan
sebelumnya. Tantangan yang dihadapi pada tahap ini adalah menstimulasi pihak manajemen
dan karyawan untuk dapat bekerja sama dengan baik dan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, antara lain melalui :
-
Penetapan kebijakan perusahaan dan peninjauan ulang terhadap kebijakan yang telah
ditetapkan atau diterapkan.
-
Memotivasi karyawan.
9
-
Menempatkan sumber daya secara tepat.
-
Menerapkan sistem pemasaran, keuangan dan human resources yang efektif.
3. Evaluasi strategi (Evaluation strategy)
Evaluasi strategi merupakan tahap terakhir dari manajemen strategik, yang terdiri
dari tiga tahap, yaitu :
-
Mengevaluasi kembali, apakah faktor-faktor internal dan faktor-faktor external masih bisa
dijadikan acuan untuk penetapan strategi pada saat sekarang.
-
Mengukur kinerja perusahaan / performance perusahaan.
-
Mengevaluasi dan mengkoreksi tindakan yang diambil.
Bagian dari gambar 2.1. tersebut mendefinisikan secara ringkas komponen-komponen
kunci model manajemen strategik. Komponen-komponen itu adalah:
1. Misi perusahaan (Company mission).
Misi suatu perusahaan adalah tujuan unik perusahaan yang membedakannya dari
perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Misi perusahaan meliputi identifikasi cakupan
operasi perusahaan secara ringkas, yang mencerminkan nilai dan prioritas dari para
pengambil keputusan strategiknya.
2. Lingkungan internal perusahaan / profil perusahaan (Company profile).
Profil perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia,
keuangan dan fisik perusahaan. Profil ini juga menilai kekuatan dan kelemahan manajemen
dan struktur organisasi perusahaan.
3. Lingkungan external (External environment).
Lingkungan external perusahaan terdiri dari semua keadaan, baik itu peluang ataupun
ancaman yang mempengaruhi pilihan strategik, serta penentuan situasi persaingannya.
4. Analisis dan pilihan strategik (Strategic analysis and choice).
Penilaian
secara
simultan
atas
lingkungan
external
dan
profil
perusahaan,
memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasikan berbagai peluang interaktif yang
10
mungkin menarik. Peluang-peluang ini adalah jalur investasi yang mungkin untuk diterapkan.
Peluang-peluang tersebut harus disaring berdasarkan misi perusahaan, guna menghasilkan
sekumpulan peluang yang mungkin dan dikehendaki. Proses penyaringan ini menghasilkan
kumpulan pilihan, yang nantinya akan menghasilkan pilihan strategi. Proses ini dimaksudkan
untuk menyediakan strategi umum dan kombinasi sasaran jangka panjang, yang secara
optimal akan mempromosikan perusahaan di lingkungan externalnya.
5. Sasaran jangka panjang (Long-term objectives).
Hasil yang diharapkan suatu organisasi dalam kurun waktu beberapa tahun dinamakan
sasaran jangka panjang. Sasaran seperti ini biasanya meliputi bidang-bidang berikut, yaitu :
profitabilitas, return on investment, posisi bersaing, teknologi, produktivitas, hubungan
karyawan, tanggung jawab sosial dan pengembangan karyawan.
6. Strategi umum (General strategy).
Strategi umum meliputi rencana umum yang bersifat menyeluruh mengenai tindakantindakan utama yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang
dalam suatu lingkungan yang dinamik.
7. Sasaran tahunan (Annual objectives).
Hasil yang ingin dicapai perusahaan / organisasi dalam kurun waktu satu tahun
dinamakan sasaran tahunan. Sasaran tahunan ini bisa juga digolongkan dalam sasaran
jangka pendek. Sasaran seperti ini mencakup bidang-bidang yang sama dengan bidang yang
dicakup dalam sasaran jangka panjang.
8. Strategi fungsional (Functional strategy).
Setiap fungsi bisnis membutuhkan rencana tindakan yang spesifik dan terpadu.
Kebanyakan manajer berusaha mengembangkan suatu strategi operasional untuk setiap
sasaran tahunan yang terkait. Strategi operasional adalah rincian mengenai cara-cara yang
akan digunakan untuk mencapai sasaran perusahaan.
11
9. Kebijakan (Policies).
Kebijakan adalah keputusan yang bersifat umum dan telah ditetapkan sebelumnya.
Kebijakan menjadi pedoman atau menjadi pengganti bagi pengambilan keputusan
manajerial.
10. Melembagakan strategi (Institutionalization of strategy).
Strategi keseluruhan juga harus dilembagakan, artinya strategi ini haruslah meresap ke
dalam kehidupan sehari-hari perusahaan, agar dapat terimplementasi secara efektif. Empat
elemen organisasi yang
merupakan sarana fundamental untuk melembagakan strategi
perusahaan yaitu : struktur, kepemimpinan, budaya dan imbalan. Implementasi yang berhasil
biasanya menuntut manajemen yang efektif pada ke-empat elemen ini.
11. Pengendalian dan evaluasi (Control and evaluation).
Para manajer harus memperhatikan isyarat-isyarat dan reaksi dari pasar terhadap
strategi mereka. Mereka juga harus menyiapkan metode pemantauan dan
pengendalian, untuk memastikan bahwa rencana strategi mereka terlaksana dengan
baik.
2.5. Konsep dan Klasifikasi Strategi Dalam Perusahaan.
Perusahaan bersaing dalam suatu pasar dan berusaha meningkatkan market sharenya.
Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mencapai tujuan perusahaan, sesuai dengan visi dan misi
perusahaan. Dalam meningkatkan kemampuan bersaing dan meningkatkan market share
perusahaan, diperlukan suatu strategi, baik strategi generic maupun strategi utama (Michael, E.
Porter’s Generic Strategies).
Strategi perusahaan biasanya diklasifikasikan sesuai hirarki atau jenjang tugas. Jenjang
tertinggi disebut strategi generic (generic strategy) yang dijabarkan menjadi strategi utama
(grand strategy). Kemudian strategi utama ini dijabarkan lagi menjadi strategi pada tingkat
fungsional perusahaan, yang disebut sebagai strategi fungsional.
12
2.5.1. Strategi Generic (Generic Strategy)
Strategi generis hádala suatu pendekatan strategi preusan dalam rangka mengungguli
pesaing dalam industri sejenis. Dalam praktek, setelah preusan mengetahui strategi generiknya,
untuk implementasinya akan ditindaklanjuti dengan langkah penentuan strategi yang mana lebih
operacional
Menurut Fred R. David, pada prinsipnya strategi generik dapat dikelompokan atas empat
kelompok strategi, yaitu :
a) Strategi Integrasi Vertical (Vertical Intergration Strategy)
Strategi ini menhendaki agar preusan melakukan pengawasan yang lebih terhadap
distributor, pemasok, dan atau para pesainganya, misalnya melalui merger, akuisisi atau
membuat perusahaan sendiri.
b) Strategi Intensif ( Intensive Strategy)
Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan
perusahaan melalui produk yang ada.
c) Strategi Diversifikasi (Diversifikasi Strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin kurang
popular, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam
mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda
d) Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar
terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang pada ujung-ujungnya hádala kebangkrutan.
13
2.5.2. Strategi Utama (Grand Strategy)
Strategi utama merupakan suatu arah dari kebijakan strategis perusahaan yang akan
dicapai untuk jangka waktu panjang dan sering disebut sebagai strategi bisnis. Strategi ini
digunakan untuk mengarahkan dan mendasari koordinasi dari setiap fungsi yang ada di dalam
perusahaan serta untuk mencapai sasaran jangka panjang perusahaan.
Fred. R. David mengelompokkan strategi utama menjadi empat kategori, yaitu :
1. Kelompok Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration strategy)
Forward Intergration, Backward Intergration, dan Horizontal Intergration merupakan tiga
macam strategi yang termasuk dalam kelompok Strategi Integrasi. Ketiganya secara kolektif
sering dianggap sebagai strategi intergrasi vertical (vertical intergration strategies). Strategi
ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor,
pemasok, dan/atau para pesaing baik melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan
sendiri.
ƒ Integrasi ke depan (Forward integration strategy),
Adalah strategi perusahaan untuk meningkatkan pengendalian terhadap sistem
distribusi / jalur distribusi (integrasi ke hilir). Hal ini sangat diperlukan dalam bisnis retail
/ bisnis di sektor distribusi. Pengendalian sistem distribusi ini
diperlukan dalam
mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi dalam jalur pendistribusian produk. Salah
satu contoh langkah integrasi ke depan yang cukup berhasil adalah melalui program
penjualan franchising, karena memungkinkan biaya yang dikeluarkan relatif kecil dengan
hasil yang memuaskan.
ƒ
Integrasi ke belakang (Backward integration strategy),
Merupakan strategi untuk mendapatkan kepemilikan terhadap produk atau bahan
baku. Strategi ini diperlukan untuk meningkatkan pengawasan yang lebih ketat terhadap
supplier (integrasi hulu).
ƒ
Integrasi horizontal (Horizontal integration strategy),
14
Adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pengawasan terhadap para
pesaing, dengan demikian segment pasar lebih mudah dikuasai / diperluas. Selain itu,
strategi ini dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
2. Kelompok Strategi Intensif (Intensive strategy)
Umumnya strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan
posisi kompetitif perusahaan. Strategi-strategi yang terkait dengan strategi intensif
ini
adalah :
ƒ
Penetrasi pasar (Market penetration),
Adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan atau mencari market share
yang lebih besar bagi suatu produk. Hal ini dilakukan melalui usaha pemasaran yang
lebih aktif. Strategi ini dapat dilakukan bila pasar masih belum jenuh terhadap produk
yang ditawarkan. Beberapa usaha yang dapat dilakukan dalam strategi ini yaitu
meningkatkan penjualan terhadap para pelanggan sebelumnya, menjaga keseimbangan
terhadap budget biaya pemasaran, meningkatkan kemampuan bersaing terhadap para
pesaing, menambah personal sales dalam tim pemasaran, meningkatkan anggaran
promosi atau dengan meningkatkan promosi untuk produk–produk tertentu.
ƒ
Pengembangan pasar (Market development),
Merupakan strategi yang berusaha untuk memperkenalkan produk atau jasa yang
sudah ada pada daerah (geografis) baru, serta memperluas jaringan distribusi. Strategi
ini dapat dilakukan bila perusahaan memiliki jaringan distribusi yang kuat dan adanya
peluang pasar baru, sehingga memungkinkan untuk melakukan penambahan kapasitas
produksi. Jadi strategi ini dapat dilakukan dengan menambah saluran distribusi ke
wilayah–wilayah pasar yang baru secara geografi.
ƒ
Pengembangan produk (Product development),
15
Adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara
memperbaiki produk yang sudah ada dan atau mengembangkan produk yang baru.
Strategi ini dapat dilakukan bila perusahaan memiliki kemampuan untuk membuat /
mengembangkan produk baru, dimana perekonomian sedang tumbuh dan pada kondisi
dimana competitor menawarkan produk yang semakin bersaing. Strategi ini biasanya
memerlukan anggaran penelitian yang cukup besar.
3. Kelompok Strategi Diversifikasi (Diversification strategy)
Beberapa perusahaan cenderung untuk memiliki variasi bisnis yang berbeda. Strategi
ini bertujuan agar perusahaan tidak hanya bergantung pada satu variasi usaha saja, namun
juga dapat mengembangkan beberapa jenis usaha / industri lainnya. Strategi ini bisa jadi
kurang berkembang karena tingkat kesulitan yang dihadapi para manajemen ataupun
founder. Dalam pengendalian aktivitas industri yang berbeda, dibutuhkan banyak strategi
dan dibutuhkan pengawasan yang lebih tinggi. Strategi diversifikasi ini bisa berhasil bila
didukung juga dengan beberapa strategi berikut :
ƒ
Diversifikasi konsentrik (Concentric diversification),
Adalah strategi yang bertujuan untuk mengembangkan atau menambah produk /
bisnis baru yang masih berhubungan dengan produk / bisnis lainnya. Strategi ini dapat
dilakukan bila perusahaan sudah dalam tahap decline dan bersaing pada industri yang
pertumbuhannya lambat.
ƒ
Diversifikasi horizontal (Horizontal diversification),
Merupakan strategi yang bertujuan untuk mengembangkan atau menambah jenis
produk baru / bisnis baru yang tidak berhubungan dengan produk / bisnis yang sudah
ada. Strategi ini dapat dilakukan bila produk baru yang dihasilkan dapat mendukung
produk yang sudah ada sebelumnya. Jadi produk atau jasa yang baru tersebut akan
dipasarkan kepada pelanggan yang sudah ada, karena perusahaan telah mengerti dan
mengenal kebutuhan pelanggan yang sudah ada.
ƒ
Diversifikasi konglomerat (Conglomerate diversification),
16
Adalah strategi yang bertujuan untuk mengembangkan atau menambah jenis
produk baru / bisnis baru yang tidak berhubungan dengan produk lama / bisnis lama dan
ditujukan bagi pasar yang berbeda. Strategi ini dapat dilakukan bila industri pada bidang
yang lama telah mengalami kejenuhan, adanya peluang untuk mengembangkan bisnis
baru di bidang lain yang tidak berkaitan dengan bisnis lama dan didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas. Pengembangan usaha ini biasanya terjadi pada
perusahaan raksasa, antara lain melalui akuisisi bisnis yang didasari pada peluang
investasi yang memberi harapan laba paling memadai.
4. Kelompok Strategi Bertahan (Defensive strategy)
Merupakan suatu strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat menyelamatkan diri
dari kerugian yang lebih besar. Strategi-strategi yang terkait dengan strategi ini adalah :
ƒ
Usaha patungan (Joint venture),
Adalah strategi yang bertujuan untuk menggabungkan dua atau lebih perusahaan dalam
bentuk perusahaan baru yang tidak saling terkait dari perusahaan asalnya masing-masing.
Hal ini dilakukan dengan tujuan kerja sama. Strategi ini dilakukan oleh perusahaan untuk
mendapatkan
manfaat
yang
lebih
menguntungkan,
termasuk
untuk
meningkatkan
kemampuan bersaing, dimana sebelum bergabung, perusahaan tersebut kurang mampu
untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.
ƒ
Penghematan (Retrenchment / turnaround),
Merupakan strategi yang bertujuan untuk menghemat dan atau menghilangkan
biaya, agar keuntungan perusahaan dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan. Strategi
ini dapat dilakukan bila kinerja / aktifitas perusahaan dinilai kurang efisien dan diperlukan
reorganisasi internal karena perusahaan bertumbuh pesat.
ƒ
Divestasi (Divestiture),
Adalah strategi yang bertujuan untuk mendapatkan tambahan modal untuk suatu
rencana investasi maupun untuk mengakuisisi perusahaan lain. Strategi ini dilakukan
dengan cara menjual satu unit / sebagian dari aset suatu organisasi perusahaan. Hal ini
17
dapat dilakukan pada saat kondisi perusahaan memerlukan tambahan modal atau bisa
juga bila perusahaan merasa salah satu unit bisnisnya dalam kondisi rugi dan sudah tidak
dapat dipertahankan lagi.
ƒ
Likuidasi (Liquidation),
Merupakan strategi yang bertujuan untuk menghentikan operasional perusahaan.
Hal ini dilakukan karena terjadinya kerugian perusahaan yang cenderung bertambah
besar atau perusahaan sudah tidak mempunyai peluang lagi untuk mempertahankan
keberadaannya. Strategi ini dilakukan dengan cara menjual seluruh aset (berwujud)
perusahaan dan menghentikan seluruh operasional perusahaan.
18
2.6. Kerangka Pemikiran
Strategy Formulation
Wawancara &
Kuestioner
Analisis
Lingkungan
Perusahaan
Analisis Lingkungan
Internal
Kekuatan
Analisis Lingkungan
Eksternal
Kelemahan
Ancaman
Matriks SWOT, CPM, IE,
Grand Strategi & QSPM
Strategi Bisnis
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber : Penulis
Peluang
Download