AR_0159

advertisement
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN USAHA PETERNAKAN BERBASIS
KORPORASI DI PROVINSI RIAU
Disusun Oleh: Dem Sufrimen
Balibang Provinsi Riau
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi untuk menghasilkan manfaat
sosial-ekonomi bagi masyarakat yang bersangkutan. Sumberdaya daerah tersebut
adalah: (1) sumberdaya alam (natural resources), seperti sumberdaya keragaman
hayati (biodiversity), lahan dan air, agroklimat, dan yang terkait dengannya; (2)
sumberdaya manusia (human resources) baik waktu, tenaga, pikiran dan keahlian;
(3) sumberdaya/modal sosial (socio capital) atau sering disebut quasi knowledge
seperti
kelembagaan
lokal,
nilai-nilai
sosial,
etno-technologies/indegeneous
technologies, kearifan lokal (local wisdom) dan lain-lain, serta (4) sumberdaya yang
dihasilkan dari interaksi ketiga sumberdaya tersebut (man-made resources) seperti
barang-barang modal, inovasi-teknologi, management, dan organisasi.
Untuk menunjang pertumbuhan wilayah, sektor peternakan di Propinsi Riau
merupakan salah satu sektor yang sangat strategis dalam mendukung stabilitas
pertumbuhan wilayah Propinsi Riau, karena : (1) Sumberdaya peternakan merupakan
sumberdaya yang dapat diperbaharui kembali (renewable) sehingga dapat dijamin
dari sisi sustainabilitasnya. (2) Ternak dalam berbagai pengalaman telah terbukti
sangat berperan sebagai instrumen dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat
kecil serta mengurangi kesenjangan pendapatan. (3) Bisnis komoditas ternak cukup
prospektif dan menjanjikan. Hal ini dapat mendorong investasi baik bagi pengusaha
besar maupun peternak rakyat. Pengembangan usaha peternakan daerah akan
mengurangi ketergantungan dari wilayah lain termasuk impor. (4) Potensi lahan yang
cukup tinggi memungkinkan pengembangan ternak di Riau secara besar-besaran. (5)
Elastisitas permintaan komoditas ternak terhadap pendapatan umumnya tinggi
sehingga
permintaan komoditas ternak akan sangat sensitif di masa yang akan
datang dengan semakin tingginya pendapatan masyarakat.
Letak geografis yang strategis yang dimiliki Provinsi Riau akan menjadikan
keunggulan komparatif daerah ini, khususnya untuk sektor produksi dan pemasaran
hasil. Namun demikian pengalaman membuktikan bahwa keunggulan komparatif
berupa peluang dan kesempatan yang dimiliki Propinsi Riau tidak akan dapat
memberikan manfaat yang maksimum untuk pembangunan daerah jika tidak dengan
baik dan bijak dimanfaatkan sehingga menjadi keunggulan kompetitif (daya saing)
Propinsi Riau baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Seperti diketahui Pulau Rupat merupakan kawasan yang sangat spesifik di
Provinsi Riau, tepatnya secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten
Bengkalis. Pulau Rupat ini letaknya sangat strategis, yakni berada di antara perairan
Indonesia dan Malaysia, lebih tepatnya di Selat Malaka. Pulau ini luasnya lebih
kurang 1.500 km2 dan berpenduduk sekitar 30.000 jiwa. Sebagai daerah kepulauan,
Pulau Rupat sangat kaya akan potensi ekonomi berbasis sumberdaya alam, pertanian,
peternakan, perkebunan dan bahari. Namun demikian, sampai saat ini potensipotensi tersebut belum tergarap secara optimum, dan hingga sampai saat ini Pulau
Rupat masih terkendala sarana dan prasarana. Sehubungan dengan niat pemerintah
Propinsi Riau maupun Kabupaten Bengkalis untuk mengembangan kegiatan
ekonomi lain selain migas dan tambang yang tidak dapat diperbaharui, maka
pemerintah daerah mulai tertarik untuk mengembangkan Pulau Rupat untuk
kegiatan-kegiatan ekonomi yang potensial dan tidak tergantung pada sumberdaya
alam yang tidak dapat diperbaharui, khususnya kegiatan ekonomi berbasis
peternakan untuk dapat memenuhi kebutuhan daging.
Propinsi Riau, khususnya Kabupaten Bengkalis terfokus di Pulau Rupat,
merupakan salah satu wilayah dengan potensi sumberdaya alam yang cukup tinggi
untuk pengembangan sektor peternakan, yang diharapkan mampu mengembangkan
kawasan peternakan yang menjadi tulang punggung perekonomian wilayah tersebut.
Kriteria kawasan peternakan hendaknya memungkinkan untuk seluruh kegiatan
agribisnis berbasis peternakan, yang meliputi; (1) kebutuhan budidaya ternak yang
sesuai dengan kondisi dan potensi sumber daya alam, (2) pengolahan hasil dan
pemasaran produk peternakan. Khusus untuk kebutuhan budidaya ternak,
ketersediaan lahan merupakan syarat utama untuk terpenuhinya target produksi.
Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi merupakan hal
penting lainnya dalam mendukung perkembangan kawasan produksi peternakan.
Dengan adanya pertambahan kawasan peternakan secara tidak langsung dapat
meningkatkan ekonomi masyarakat. Dan juga karena dilakukan dengan korporasi
sehingga dapat diiventarisasi dengan mudah. Pengembangan kawasan peternakan
dengan cara korporasi ini juga dapat memudahkan dalam penanganan pasca produksi
sehingga bisa mendapakan keuntungan yang optimal.
Sumber: hasil-hasil kelitbangan tahun 2013
Download