Modul ke: MEDIA CULTURAL STUDIES Kajian Budaya dan Media: Fashion dan Lifestyle Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id SOFIA AUNUL MSI Fashion Fashion adalah istilah umum untuk gaya atau mode. Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Setiap wanita ingin tampil gaya dan terlihat menarik. Karena itu berbagai macam aksesoris seperti baju, sepatu, tas sampai perhiasan dengan model terbaru, pastinya akan menarik perhatian para wanita yang mengaku diri sebagai fashionista, yaitu seseorang yang terlibat dalam dunia mode atau dengan semangat untuk fashion. Kata fashionista ini juga dipakai untuk menjelaskan seseorang yang mempunyai personal style yang luar biasa. Fashion dan Hubungannya dengan Lifestyle Alasan seorang konsumen membeli suatu produk bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan dasar mereka saja, melainkan telah berkembang menjadi pemenuhan gaya hidup atau lifestyle. Konsumen cenderung menghubungkan berbagai sifat atau karakteristik dirinya pada berbagai merek di berbagai macam produk. Persepsi diri sangat berhubungan erat dengan kepribadian, dimana konsumen sering berusaha memelihara, meningkatkan, mengubah atau memperluas persepsi diri mereka dengan membeli produk dari suatu perusahaan yang mempunyai kepribadian yang cocok dengan dirinya, dan cenderung menghindari produk dari perusahaan yang tidak cocok dengan kepribadian mereka. Fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan gaya keseharian. Benda-benda seperti baju dan aksesori yang dikenakan bukanlah sekadar penutup tubuh dan hiasan, lebih dari itu juga menjadi sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi. Dalam perkembangan selanjutnya fashion tidak hanya menyangkut soal busana dan aksesoris semacam perhiasan seperti kalung dan gelang, akan tetapi benda-benda fungsional lain yang dipadukan dengan unsur-unsur desain yang canggih dan unik menjadi alat yang dapat menunjukkan dan mendongkrak penampilan si pemakai. Fashion bisa menjadi etalase kecil tentang diri seseorang bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah bahan penilaian awal seseorang. Di samping juga fashion menjadi cara untuk mengekspresikan diri seseorang. Upaya-upaya manusia untuk berhias agar tampilannya lebih dipandang bukanlah hal baru. Jauh sebelum zaman modern seperti sekarang upaya ini sudah dilakukan. Hal ini bisa dilihat di museum-museum sejarah atau pada relief-relief candi. Di mana pada zaman itu pakaian dan perhiasan-perhiasan yang digunakan berasal dari kerang, manik-manik, batu-batu alam, hingga emas dijadikan sebagai pelengkap penting penampilan seseorang. Lifestyle / Gaya Hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya Sedangkan menurut Assael (1984), gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler, 2002). Menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Lifestyle / Gaya Hidup Gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup INTERNAL • Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi EKSTERNAL • Faktor referensi, keluarga, kelas sosial Teori gaya hidup adalah teori yang menyebutkan bahwa tidak semua orang memiliki gaya hidup yang sama, setiap orang memiliki gaya hidup yang berbeda diantara beberapa gaya hidup itu telah memaparkan bahwa banyak orang yang memiliki resiko daripada gaya hidup lainnya. Teori gaya hidup ini dikembangkan oleh Hindelang, Gottfredson dan Garafalo yang berarti berbicara tentang pola hidup atau kegiatan rutin yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup ini dipengaruhi oleh perbedaan umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pendapatan keluarga dan ras yang berkaitan dengan rutinitas sehari-hari yang rentan terhadap resiko-resiko untuk melakukan kejahatan. Teori serupa yang dikembangkan oleh Kennedy dan Forde (1990) menunjukkan bahwa latar belakang dan karakteristik dari aktivitas sehari-hari berpengaruh pada waktu yang diluangkan dalam gaya hidup yang beresiko dimana gaya hidup tersebut akan membawa orang kejalan yang lebih berbahaya lagi. Menurut Sampson dan Wooldredge (1987) menyatakan seseorang dapat menjadi korban terhadap sebuah gaya hidup apabila mereka terus-menerus berinteraksi dengan kelompok yang memiliki potensi membahayakan dimana seseorang tersebut memiliki pertahanan diri yang lemah. Daftar Pustaka • • • • • • • • • • • • Adlin, Alfathri, (Ed.), 2006, Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas, Jalasutra,Yogyakarta. Barker, Chris, 2004, Cultural Studies, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2004. Barnard, Malcolm, 2006, Fashion as Communication, diterjemahkan oleh Idy Subandy Ibrahim, Fashion sebagai Komunikasi Cara Mengkomunikasikan Identias Sosiasl, Seksual, Kelas dan Gender, Jalasutra, Yogyakarta. Baudrillard, Jean, 2006, The Ecstasy of Communication, terjemahan oleh Jimmy Firdaus, Ekstasi Komunikasi, Kreasi Wacana, Yogyakarta. Chaney, David, 2004, Lifestyle Sebuah Pengantar Komprehensif, Jalasutra, Yogyakarta. Featherstone, Mike, 2001, Postmodernisme dan Budaya Konsumen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Fiske, John, 2004, Introduction to Communication Studies, Routledge, London, New York. Ibrahim, Idy Subandi (Ed.), 2004, Lifestyle Ectasy, Jalasutra, Yogyakarta. ————, 2007, Budaya Populer sebagai Komunikasi, Jalasutra, Yogyakarta. Ritzer, George, 2004, Modern Sociological Theory, terjemahan oleh Alimandan, Teori Sosiologi Modern, Prenada Media, Jakarta. Strinati, Dominic, 2003, Popular Culture Pengantar Menuju Budaya Populer, Bentang Budaya. Terima Kasih SOFIA AUNUL MSI