BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan tentang kebijakan
Pemerintah kota Salatiga dalam pelestarian benda cagar budaya di kota Salatiga,
Maka dapat disimpulkan :
1. Pemerintah kota Salatiga belum mampu melestarikan benda cagar budaya
sebagai bagian sejarah dan budaya yang ada di Salatiga dengan baik dan
optimal. Salah satu indikasinya dibuktikan dengan belum di sah kan nya
aturan/ perda khusus yang mengatur tentang benda cagar budaya.
Walaupun demikian, di sisi lain pemerintah kota Salatiga telah berupaya
melesatarikan benda cagar budaya dengan melakukan perawatan pada
beberapa bangunan yang digunakan untuk kantor instansi pemerintahan.
2. Alasan mengapa benda cagar budaya perlu dilesatrikan oleh pemerintah
kota Salatiga adalah untuk menjaga sejarah yang ada di kota salatiga agar
kelak anak cucu dimasa mendatang mengetahui peninggalan nenek
moyang mereka melalui bangunan tersebut. Dengan menjaga benda cagar
budaya tersebut maka pemerintah ikut serta dalam memupuk rasa
nasionalisme para pemuda saat ini yang mulai luntur seiring dengan
perkembangan informasi dan teknologi.
3. Kendala yang dialami pemerintah kota Salatiga dalam pelesetarian benda
cagar budaya adalah terkait dengan dana. Dengan banyak sekali terdapat
bangunan cagar budaya di kota Salatiga akan membuat pengeluaran yang
sangat besar dalam perawatan semua bangunan. Selain itu Perda
(Peraturan daerah) yang belum di sah kan oleh pemerintah kota Salatiga
menjadi halangan dalam perlindungan benda cagar budaya dan kurangnya
kesadaran pemilik bangunan cagar budaya tentang pelestarian bangunan
cagar budaya membuat bangunan cagar budaya yang dimiliki perorangan
masih dapat dibongkar oleh pemiliknya untuk dijadikan bangunanbangunan baru dengan merusak bentuk asli dari bangunan cagar budaya
tersebut.
5.2 SARAN
Setelah melakukan perancangan media promosi untuk perlindungan cagar
budaya di Salatiga penulis juga memberikan rekomendasi yaitu :
1.
Bagi peneliti selanjutnya, bisa lebih diperdalam pencarian informasi
tentang bangunan cagar budaya, sehingga mendapatkan informasi lebih
jelas tentang undang-undang dan perda yang melindungi bangunan cagar
budaya.
2.
Penulis memberi saran untuk melakukan persiapan yang lebih matang
dalam proses pra produksi, diantaranya memantapkan pembuatan story
line, sehingga di saat masuk ke tahap produksi prosesnya bisa berjalan
dengan lancer.
3.
Disaat melakukan proses produksi, dan melibatkan narasumber untuk
inframe, kita bisa memakai system double camera. Dalam artian ini, satu
angle untuk kamera master, dan kamera yang lain dapat mengambil dari
angle lain.
Download