DISKUSI POJOK IKLIM - PPID Kementerian LHK

advertisement
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SEKRETARIAT JENDERAL
Gedung Manggala Wanabakti, Blok 1 Lantai 1 Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270
Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484
SIARAN PERS
Nomor : S. 238 /HUMAS/PP/HMS.3/3/2016
DISKUSI POJOK IKLIM: Pendanaan Iklim
Jakarta, Biro Humas, Kamis, 31 Maret 2016. Sebagai tindak lanjut dari Paris Agreement hasil
COP 21 UNFCCC dimana perlu ada langkah-langkah persiapan dalam menyusun NDC dalam
penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
menyelenggarakan pertemuan dan diskusi rutin Pojok Iklim dengan mengundang pakar,
pemerhati, ilmuwan serta jajaran pemerintahan yang mempunyai kapasitas, pengalaman,
pengetahuan, serta bertugas di bidang perubahan iklim. Diskusi pertama telah dilaksanakan Rabu,
23 Maret 2016 di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kompleks Manggala
Wanabakti, Jakarta.
Pojok Ikilm adalah sebagai sarana informal untuk mengaktualisasi dan mengartikulasi kebijakan
perubahan iklim, mendistribusikan informasi serta mendukung pelaksanaan program terkait
dengan perubahan iklim disemua sektor. Diskusi Pojok Iklim direncanakan diadakan setiap minggu
pada hari Rabu dengan bertempat di kantor Kementerian LHK.
Dalam diskusi, Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmaja, menyampaikan
bahwa terdapat 3 hal yang perlu dicapai dalam diskusi-diskusi tematik yaitu persamaan persepsi
atas isu iklim, kesamaan kapasitas dalam mencari penyelesaian menyeluruh tentang isu
pemanasan global dan perubahan iklim, serta mengaplikasi praktek-praktek cerdas dalam
mensikapi isu perubahan iklim. Selain Sarwono, Staf Ahli Bidang Industri dan Perdagangan
Internasional KLHK Laksmi Dhewanthi, juga mempresentasikan tentang pendanaan iklim.
Butir-butir hasil diskusi:
 Berdasarkan pengalaman dan pembelajaran selama ini, dipahami bahwa Instrumen Ekonomi
Lingkungan mempunyai potensi yang perlu digali lebih lanjut, tidak hanya aspek pendanaan
namun aspek perencanan dan insentif/disinsentif. UU 32 Tahun 2009 telah mengamanahkan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk mengembangkan istrumen ekonomi. Namun
demikian, sampai saat ini Peraturan Pemerintah tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan belum
diterbitkan.
 Sampai dengan saat ini telah ada banyak “karya cerdas” (best practice) dan pembelajaran
terkait dengan kegiatan/praktek ramah lingkungan, termasuk pembiayaan kegiatan ramah
lingkungan pada tingkat tapak. Oleh karenanya, pengembangan kebijakan Instrumen Ekonomi
sebaiknya juga dapat menarik pembelajaran (capturing) dari pengalaman di tingkat tapak.
 Perbedaan presepsi dan pemahaman terkadang menjadi salah satu tantangan, oeh karenanya
dibutuhkan pemetaaan stakeholder serta strategi komunikasi dan edukasi yang tepat.
 Komunikasi dan interaksi melalui Forum Pojok Iklim diperluas dengan topik dan agenda
kegiatan yang jelas, antara lain: segera mewujudkan wadah balai kliring (clearing house),
serangkaian diskusi terfokus, dan aktifitas yang mendorong “kerja cerdas” terkait mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim. Untuk ini, telah ada beberapa mitra potensial yang siap untuk
mendukung.
Penanggung Jawab Berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Novrizal HP: 0818432387
Siaran pers ini juga dapat diakses melalui website: ppid.dephut.go.id
Download