26 BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan dari

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
Berdasarkan dari metode yang digunakan maka jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Peneliti ingin menguji kebenaran dari hipotesis yang telah
dirumuskan pada bab sebelumnya.
3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan jasa keuangan yang go
public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data diperoleh dari laporan
keuangan tahunan perusahaan tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Penelitian ini
melakukan analisis pengaruh pengungkapan liabilitas instrumen keuangan dan
reputasi auditor sebagai variabel independen terhadap nilai perusahaan yang
diukur dari harga saham pada lima hari setelah tanggal audit sebagai variabel
dependen.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang
listing di BEI, dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa keuangan
yang listing di BEI dengan menggunakan metode purposive sampling, karena
penelitian ini berdasarkan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. Adapun
kriteria yang digunakan sebagai purposive sampling adalah:
1. Perusahaan yang bergerak dalam industri jasa keuangan dan menerbitkan
laporan keuangan yang sudah diaudit (audited financial statement) berturutturut selama periode penelitian.
26
2. Data laporan keuangan yang diambil pada periode tahun 2011, 2012 2013 dan
2014.
3.3. Metode Pengumpulan Data
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk
laporan tahunan yang diperoleh dari publikasi BEI dan beberapa publikasi yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia melalui website Bank Indonesia.
2. Metode Kepustakaan
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari serta
menganalisis literatur yang sumber-sumbernya dari buku-buku, jurnal-jurnal,
artikel, koran, majalah, dan lain-lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Hal ini berguna untuk mendapatkan fakta serta pendapat
para ahli yang berkaitan dengan penelitian.
3.4. Operasi Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu pengungkapan liabilitas
instrumen keuangan dan reputasi auditor sebagai variabel bebas atau variabel
independen serta nilai perusahaan yang diukur dari harga saham pada lima hari
setelah tanggal audit sebagai variabel terikat atau variabel dependen.
3.4.1. Variabel Independen
a. Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan
PSAK 50 mendefinisikan liabilitas keuangan (financial liabilities) sebagai
setiap liabilitas yang berupa (a) kewajiban kontraktual untuk menyerahkan atau
mempertukarkan kas atau aset keuangan kepada entitas lain, atau untuk
27
mempertukarkan asset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebutdan (b)
kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas baik itu
bersifat derivatif atau non-derivatif.
Variabel independen dalam penelitian adalah pengungkapan liabilitas
instrument keuangan.Pengungkuran pengungkapan liabilitas instrument keuangan
dinyatakan dalam bentuk scoring. Item-item pengungkapan digunakan dalam
penelitian ini mengacu pada PSAK No. 60 Tahun 2014.
Pemberian skor untuk setiap item pengungkapan dilakukan secara
dikotomis, dimana item yang diungkapkan diberi nilai 1 sementara jika item
tersebut tidak diungkapkan diberi nilai 0. Tingkat pengungkapan liabilitas
instrumen keuangan selanjutnya diukur dengan cara mencari angka indeksnya
yaitu dengan membagi total skor pengungkapan perusahaan mengenai liabilitas
instrumen keuangan dengan total skor yang harus diungkapkan sesuai PSAK No.
60.Kriteria Pengungkapan Menurut PSAK No. 60 terdiri dari 6 item, yaitu
Kategori liabilitas keuangan, Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, Saling hapus liabilitas keuangan, Pos penghasilan, beban,
keuntungan, Nilai wajar, dan Resiko likuiditas.Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Tingkat Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan:
Skor Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan
Skor yang Harus Diungkapkan Sesuai PSAK No 60 (6 item)
X 100 %
28
b. Reputasi Auditor
Aronmwan, Ashafoke, dan Mgbame (2013) menemukan bahwa reputasi
auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit yang
dihasilkan. Di Indonesia, KAP yang memiliki reputasi tinggi adalah KAP yang
berafiliasi dengan KAP The Big Four, yang terdiri dari KAP Deloitte Touche
Thomatsu (Deloitte), KAP Price Waterhouse Coopers(PwC), KAP Ernst and
Young (E&Y),dan KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler(KPMG).Dalam
penelitian ini KAP dikategorikan kedalam lima kategori, dengan peringkat angka
5 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP Deloitte, angka
4 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP PwC, angka 3
untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP E&Y, angka 2
untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP KPMG, dan
angka 1 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP selain
The Big Four.
Pengkategorian tersebut didasari atas pendapatan KAP pada tahun
2014.Berdasar data yang diperoleh dari Statista (2015)Deloitte memiliki
pendapatanpaling tinggi, yaitu sebesar 34.2 miliar dolar Amerika.KAP
berpendapatan tertinggi selanjutnya adalah PwC, yaitusebesar 33.95 miliar dolar
Amerika.E&Y memiliki pendapatan sebesar 27.37 miliar dolar Amerika,
sementara
KPMG
memiliki
pendapatan
sebesar
24.82
miliar
dolar
Amerika.Selain pendapatan, pengkategorian juga didasari dari jumlah mitra KAP
dengan perusahaan.Statista (2015) menyatakan bahwa Deloitte bermitra dengan
29
3.030 perusahaan, PwC bermitra dengan 2.700 perusahaan, E&Y bermitra
dengan 2.691 perusahaan, dan KPMG bermitra dengan 1.813 perusahaan.
Semua data mengenai reputasi auditordapat diperoleh melalui laporan
auditor independen yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan (annual
report).
3.4.2. Variabel Dependen
a. Nilai Perusahaan Yang Diukur dari Harga Saham pada Lima Hari Setelah
Tanggal Audit
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,
salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar
saham mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas ekuitas
perusahaan.
Menurut Nurlela dan Ishaluddin (2008) Nilai perusahaan atau dikenal
juga dengan istilah firm value, merupakan konsep yang penting bagi investor,
karena firm value merupakan indikator bagi pasar untuk dapat menilai suatu
perusahaan secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan harga saham
penutupan (closing price) setiap perusahaan pada lima hari setelah tanggal
dikeluarkannya laporan audit untuk laporan keuangan tahun 2011, 2012, 2013,
dan 2014 masing-masing perusahaan sampel. Harga saham tersebut kemudian
dicari nilai logaritma naturalnya agar data memiliki distribusi normal, yang
dirumuskan sebagai berikut :
Nilai Perusahaan = LN Harga saham ta+5
30
Keterangan:
Harga saham ta+5 = Nilai logaritma natural closing price pada lima hari setelah
tanggal audit
3.5 Teknik Analisis
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode
regresi berganda.Metode regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.Sebelum melakukan
pengujian hipotesis yang ada, penulis melakukan pengujian asumsi klasik regresi
berganda terlebih dahulu.
3.5.1 Uji Normalitas Residual
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau
tidak(Ghozali, 2013: 160). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal.Untuk menguji normalitas, dapat dilakukan
dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis
atau uji Kolmogorov Smirnov.Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov
Smirnovuntuk menguji normalitas residual data yang dianalisis.Hasil nilai uji
normalitas kemudian dibandingkan dengan alpha. Jika niliai probabilitas > 0,05
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.5.2 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika
31
terjadi korelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.Multikolonieritas
dapat dideteksi dari berbagai hal, diantaranya dari nilai tolerance (TOL) dan
lawannya variant inflation factor (VIF). Apabila TOL lebih dari 0,10 dan VIF
kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013: 105).
3.5.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggupada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah
ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya (Ghozali, 2013: 110).Pendeteksian asumsi autokorelasi
dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson.
3.5.4 Uji Signifikan
3.5.4.1 Metode Adjusted R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien
determinasi adalah nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Ghozali 2013:97).
32
3.5.4.2 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk menguji pengaruh
pengungkapan liabilitas instrumen keuangan terhadap nilai perusahaan dengan
reputasi auditor sebagai variabel pemoderatadalah program SPSS (Statistical
Program for Social Science) dengan uji regresi berganda dengan menentukan
derajat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat kesalahan Ι‘ sebesar 5%. Apabila Pvalue < 0,05 dengan tingkat kesalahan (a) = 5% maka dapat dikatakan variabel
bebas berpengaruh signifikan pada variabel terkait.
3.5.5 Persamaan Regresi Berganda
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik.
Apabila dalam persamaan garis regresi tercakup lebih dua variabel (termasuk
variabel tak bebas Y), maka regresi ini disebut regresi linier berganda (multiple
linier regression). Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas Y bergantung
kepada dua atau lebih variabel.
Persamaan umum regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
𝒀 = 𝜢 + 𝜷𝟏 π‘ΏπŸ + 𝜷𝟐 π‘ΏπŸ + 𝒆
Y
=
Nilai Perusahaan yang diukur dari harga saham pada lima hari
setelah tanggal audit
α
=
Konstanta
β1 – β2
=
Koefisien regresi
X1
=
Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan
X2
=
Reputasi Auditor
33
e
=
Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
Berikut adalah penggambaran hubungan antar variabel atau model
penelitian:
GAMBAR 3.1
MODEL PENELITIAN
Pengungkapan Liabilitas Instrumen
Keuangan
(X₁)
Reputasi Auditor
(Xβ‚‚)
Nilai Perusahaan
(Y)
34
Download