BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan dari metode yang digunakan maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti ingin menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. 3.1 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah perusahaan jasa keuangan yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014. Penelitian ini melakukan analisis pengaruh pengungkapan liabilitas instrumen keuangan dan reputasi auditor sebagai variabel independen terhadap nilai perusahaan yang diukur dari harga saham pada lima hari setelah tanggal audit sebagai variabel dependen. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang listing di BEI, dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa keuangan yang listing di BEI dengan menggunakan metode purposive sampling, karena penelitian ini berdasarkan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan sebagai purposive sampling adalah: 1. Perusahaan yang bergerak dalam industri jasa keuangan dan menerbitkan laporan keuangan yang sudah diaudit (audited financial statement) berturutturut selama periode penelitian. 26 2. Data laporan keuangan yang diambil pada periode tahun 2011, 2012 2013 dan 2014. 3.3. Metode Pengumpulan Data 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk laporan tahunan yang diperoleh dari publikasi BEI dan beberapa publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia melalui website Bank Indonesia. 2. Metode Kepustakaan Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari serta menganalisis literatur yang sumber-sumbernya dari buku-buku, jurnal-jurnal, artikel, koran, majalah, dan lain-lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Hal ini berguna untuk mendapatkan fakta serta pendapat para ahli yang berkaitan dengan penelitian. 3.4. Operasi Variabel Penelitian dan Pengukurannya Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu pengungkapan liabilitas instrumen keuangan dan reputasi auditor sebagai variabel bebas atau variabel independen serta nilai perusahaan yang diukur dari harga saham pada lima hari setelah tanggal audit sebagai variabel terikat atau variabel dependen. 3.4.1. Variabel Independen a. Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan PSAK 50 mendefinisikan liabilitas keuangan (financial liabilities) sebagai setiap liabilitas yang berupa (a) kewajiban kontraktual untuk menyerahkan atau mempertukarkan kas atau aset keuangan kepada entitas lain, atau untuk 27 mempertukarkan asset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebutdan (b) kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas baik itu bersifat derivatif atau non-derivatif. Variabel independen dalam penelitian adalah pengungkapan liabilitas instrument keuangan.Pengungkuran pengungkapan liabilitas instrument keuangan dinyatakan dalam bentuk scoring. Item-item pengungkapan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada PSAK No. 60 Tahun 2014. Pemberian skor untuk setiap item pengungkapan dilakukan secara dikotomis, dimana item yang diungkapkan diberi nilai 1 sementara jika item tersebut tidak diungkapkan diberi nilai 0. Tingkat pengungkapan liabilitas instrumen keuangan selanjutnya diukur dengan cara mencari angka indeksnya yaitu dengan membagi total skor pengungkapan perusahaan mengenai liabilitas instrumen keuangan dengan total skor yang harus diungkapkan sesuai PSAK No. 60.Kriteria Pengungkapan Menurut PSAK No. 60 terdiri dari 6 item, yaitu Kategori liabilitas keuangan, Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, Saling hapus liabilitas keuangan, Pos penghasilan, beban, keuntungan, Nilai wajar, dan Resiko likuiditas.Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Tingkat Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan: Skor Ketaatan Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan Skor yang Harus Diungkapkan Sesuai PSAK No 60 (6 item) X 100 % 28 b. Reputasi Auditor Aronmwan, Ashafoke, dan Mgbame (2013) menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Di Indonesia, KAP yang memiliki reputasi tinggi adalah KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four, yang terdiri dari KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), KAP Price Waterhouse Coopers(PwC), KAP Ernst and Young (E&Y),dan KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler(KPMG).Dalam penelitian ini KAP dikategorikan kedalam lima kategori, dengan peringkat angka 5 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP Deloitte, angka 4 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP PwC, angka 3 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP E&Y, angka 2 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP KPMG, dan angka 1 untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh KAP selain The Big Four. Pengkategorian tersebut didasari atas pendapatan KAP pada tahun 2014.Berdasar data yang diperoleh dari Statista (2015)Deloitte memiliki pendapatanpaling tinggi, yaitu sebesar 34.2 miliar dolar Amerika.KAP berpendapatan tertinggi selanjutnya adalah PwC, yaitusebesar 33.95 miliar dolar Amerika.E&Y memiliki pendapatan sebesar 27.37 miliar dolar Amerika, sementara KPMG memiliki pendapatan sebesar 24.82 miliar dolar Amerika.Selain pendapatan, pengkategorian juga didasari dari jumlah mitra KAP dengan perusahaan.Statista (2015) menyatakan bahwa Deloitte bermitra dengan 29 3.030 perusahaan, PwC bermitra dengan 2.700 perusahaan, E&Y bermitra dengan 2.691 perusahaan, dan KPMG bermitra dengan 1.813 perusahaan. Semua data mengenai reputasi auditordapat diperoleh melalui laporan auditor independen yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan (annual report). 3.4.2. Variabel Dependen a. Nilai Perusahaan Yang Diukur dari Harga Saham pada Lima Hari Setelah Tanggal Audit Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas ekuitas perusahaan. Menurut Nurlela dan Ishaluddin (2008) Nilai perusahaan atau dikenal juga dengan istilah firm value, merupakan konsep yang penting bagi investor, karena firm value merupakan indikator bagi pasar untuk dapat menilai suatu perusahaan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diukur dengan harga saham penutupan (closing price) setiap perusahaan pada lima hari setelah tanggal dikeluarkannya laporan audit untuk laporan keuangan tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 masing-masing perusahaan sampel. Harga saham tersebut kemudian dicari nilai logaritma naturalnya agar data memiliki distribusi normal, yang dirumuskan sebagai berikut : Nilai Perusahaan = LN Harga saham ta+5 30 Keterangan: Harga saham ta+5 = Nilai logaritma natural closing price pada lima hari setelah tanggal audit 3.5 Teknik Analisis Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode regresi berganda.Metode regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.Sebelum melakukan pengujian hipotesis yang ada, penulis melakukan pengujian asumsi klasik regresi berganda terlebih dahulu. 3.5.1 Uji Normalitas Residual Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak(Ghozali, 2013: 160). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk menguji normalitas, dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji Kolmogorov Smirnov.Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnovuntuk menguji normalitas residual data yang dianalisis.Hasil nilai uji normalitas kemudian dibandingkan dengan alpha. Jika niliai probabilitas > 0,05 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 3.5.2 Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika 31 terjadi korelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.Multikolonieritas dapat dideteksi dari berbagai hal, diantaranya dari nilai tolerance (TOL) dan lawannya variant inflation factor (VIF). Apabila TOL lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013: 105). 3.5.3 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggupada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013: 110).Pendeteksian asumsi autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin-Watson. 3.5.4 Uji Signifikan 3.5.4.1 Metode Adjusted R2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali 2013:97). 32 3.5.4.2 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk menguji pengaruh pengungkapan liabilitas instrumen keuangan terhadap nilai perusahaan dengan reputasi auditor sebagai variabel pemoderatadalah program SPSS (Statistical Program for Social Science) dengan uji regresi berganda dengan menentukan derajat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat kesalahan Ι sebesar 5%. Apabila Pvalue < 0,05 dengan tingkat kesalahan (a) = 5% maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh signifikan pada variabel terkait. 3.5.5 Persamaan Regresi Berganda Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik. Apabila dalam persamaan garis regresi tercakup lebih dua variabel (termasuk variabel tak bebas Y), maka regresi ini disebut regresi linier berganda (multiple linier regression). Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas Y bergantung kepada dua atau lebih variabel. Persamaan umum regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah: π = πΆ + π·π πΏπ + π·π πΏπ + π Y = Nilai Perusahaan yang diukur dari harga saham pada lima hari setelah tanggal audit α = Konstanta β1 – β2 = Koefisien regresi X1 = Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan X2 = Reputasi Auditor 33 e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian Berikut adalah penggambaran hubungan antar variabel atau model penelitian: GAMBAR 3.1 MODEL PENELITIAN Pengungkapan Liabilitas Instrumen Keuangan (Xβ) Reputasi Auditor (Xβ) Nilai Perusahaan (Y) 34