Penilaian anak jalanan terhadap pelayanan rumah

advertisement
BAB III
PENDEKATAN LAPANGAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Rumah singgah yang menjadi objek penelitian adalah Rumah Singgah
Bina Anak Pertiwi di Jalan Bacang No.46 Kelurahan Jatipadang, Kecamatan
Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebelum menentukan tempat penelitian, peneliti
melakukan observasi melalui studi pustaka, internet dan artikel-artikel mengenai
rumah singgah.
Pemilihan kasus dilakukan secara sengaja (purposive). Rumah Singgah
Bina Anak Pertiwi dipilih karena telah melaksanakan berbagai pelayanan sosial
kepada anak jalanan sejak tahun 1998 dan belum ada penelitian mengenai
tpenilaian anak jalanan terhadap rumah singgah tersebut. Penelitian dilaksanakan
mulai dari bulan November 2010 sampai dengan bulan Desember 2010.
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Metode kuantitatif yang
digunakan adalah teknik survei dengan kuisioner. Metode penelitian survei
merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan
terstruktur yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban
yang diperoleh dicatat, diolah dan dianalisis. Data kualitatif digunakan untuk
memperkuat metode kuantitatif sehingga didapatkan suatu pemahaman yang lebih
mendalam.
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory atau
confirmatory). Peneliti menghimpun fakta dan menjelaskan hubungan antar
variabel-variabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 2006). Peneliti
memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena
tentang anak jalanan dan rumah singgah. Peneliti juga menjelaskan hubungan
antara faktor internal dan eksternal anak jalanan dengan penilaian anak jalanan
terhadap pelayanan rumah singgah. Selain itu, peneliti menjelaskan bagaimana
30
keterkaitan antara penilaian anak jalanan terhadap pelayanan rumah singgah
dengan perilaku mereka.
3.3
Teknik Pemilihan Responden dan Informan
Subjek dalam penelitian ini dibedakan menjadi responden dan informan.
Informan yang dipilih dalam penelitian ini sebanyak tiga orang yaitu pimpinan
Yayasan Bina Anak Pertiwi, pimpinan RSBAP dan seorang staff RSBAP.
Responden dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang terdaftar sebagai anak
binaan RSBAP. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini berjumlah
30 orang karena dalam penelitian ini data dianalisa dengan uji korelasi statistik,
oleh karena itu jumlah sampel harus besar karena nilai-nilai atau skor yang
diperoleh distribusinya harus mengikuti distribusi normal.
Peneliti menyusun kerangka sampling terlebih dahulu berdasarkan data
anak binaan RSBAP karena yang menjadi anak binaan RSBAP tidak hanya anak
jalanan namun ada pula dhuafa dan yatim piatu. Responden merupakan anak
jalanan yang masih aktif mengikuti kegiatan RSBAP. Seluruh responden berjenis
kelamin laki-laki. Setelah menyusun daftar nama anak jalanan binaan RSBAP
kemudian dilakukan simple random sampling untuk mendapatkan responden yang
akan dijadikan subjek penelitian. Teknik simple random sampling yakni sampel
diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai
kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel (Singarimbun,
2006). Simple random sampling dilakukan dengan teknik undian.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penggalian informasi yang dilakukan
melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Sedangkan data sekunder yang
dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen yang tertulis, seperti data profil
kelurahan, company profile rumah singgah, dan bahan pustaka yang mendukung
penelitian ini.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner di mana responden
dipandu dalam menjawab kuesioner dan peneliti yang mengisikan jawaban ke
31
dalam lembar kuesioner. Data yang diperoleh melalui kuesioner adalah
karakteristik responden, tingkat kepuasan anak jalanan dalam pelayanan rumah
singgah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan perubahan perilaku anak
jalanan setelah mendapat pelayanan rumah singgah. Wawancara dilakukan kepada
anak jalanan untuk mengetahui mengetahui kehidapan anak jalanan secara
mendalam. Wawancara mendalam juga dilakukan kepada pihak pimpinan dan
pembina dan staf RSBAP untuk mengkaji pelayanan sosial yang diberikan
RSBAP kepada anak jalanan.
3.5
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner terlebih dahulu
diperiksa kelengkapannya, kemudian dilanjutkan dengan pengkodean dan
pemberian skor pada setiap variabel. Setelah itu, skor dijumlahkan dan
dikategorikan menggunakan teknik scoring secara normatif yang dikategorikan
berdasarkan interval kelas:
Keterangan:
N
= batas selang
Max
= nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor
Min
= nilai minimum yang diperoleh dari jumlah skor
∑k
= jumlah kategori
Setelah itu, data kuantitatif dihitung persentasenya dan disajikan dalam
bentuk pie chart dan tabulasi silang. Tabulasi silang digunakan untuk menelaah
kecenderungan hubungan yang terjadi antar variabel. Data kualitatif yang
diperoleh dari hasil wawancara mendalam disajikan secara deskriptif dengan
mengutip hasil pembicaraan yang telah dilakukan. Data kualitatif yang diperoleh
diintegrasikan dengan hasil kuesioner.
Data dari hasil kuesioner diolah menggunakan program Statistikal
Program for Sosial Sciences (SPSS version 16.0 for Windows), kemudian
dianalisis dan diinterpretasikan untuk melihat fakta yang terjadi. Data yang
32
diperoleh bersifat nominal dan ordinal, sehingga untuk menganalisis hubungan
yang terjadi antara data tersebut dilakukan uji korelasi Chi-square, Rankspearman dan Mann-whitney.
Uji korelasi Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan antar
variabel nominal dengan variabel ordinal, yaitu untuk menguji hubungan antara
faktor internal anak jalanan (jenis pekerjaan, alasan menjadi anak jalanan, dan tipe
anak jalanan) dengan penilaian anak jalanan terhadap pelayanan rumah singgah.
Sedangkan pengujian Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan
antar dua variabel yang berskala ordinal dan tidak menentukan prasyarat data
terdistribusi normal, yaitu untuk mengetahui hubungan antar faktor internal (usia,
tingkat pendidikan, dan pengalaman di rumah singgah) dan faktor eksternal
(tingkat kekerasan dan tingkat interaksi) dengan penilaian anak jalanan serta
antara penilaian anak jalanan terhadap pelayanan rumah singgah dengan
perubahan perilaku mereka.
Uji Mann-whitney digunakan untuk menguji apakah apakah dua mean
populasi sama/berbeda dengan skala pengukuran ordinal (Buckingham et.al.,
2008). Uji Mann-whitney digunakan untuk mengetahuan perubahan perilaku anak
jalanan ketika sebelum dan sesudah menjadi anak binaan rumah singgah.
Download