BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Komunitas Arab yang terdapat di kota Bogor berada pada dua lokasi. Yang pertama di kelurahan Empang dan yang kedua di wilayah Puncak. Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Empang, Bogor Selatan, dimana penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Hal ini berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:(1) terdapat komunitas etnis Arab (kampung Arab) yang berada pada satu lingkungan (berkelompok), (2) kampung Arab tersebut bersinggungan langsung dengan lingkungan etnis Sunda (membaur), dan (3) etnis Arab yang berada di lokasi penelitian sudah lama menetap di wilayah tersebut sehingga proses adaptasi dan pembauran dengan masyarakat sekitar diduga terjalin dengan baik. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2010. Kurun waktu penelitian yang dimaksud mencakup waktu semenjak penelitian intensif berada di lokasi penelitian, sehingga penjajagan tidak termasuk dalam kurun waktu tersebut. 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai dengan maksud untuk penjelasan (explanatory), yaitu menjelaskan hubungan kausal antara variabelvariabel melalui pengujian hipotesa (Singarimbun, 1995). Adapun hubungan kausal yang dijelaskan adalah antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi antar etnis Arab dan Sunda, yaitu: (1) faktor motivasi, (2) faktor pengetahuan, dan (3) faktor keterampilan dengan efektivitas komunikasi antar etnis. Untuk memperkaya data dan memahami fenomena yang sedang diteliti, maka ditambahkan informasi kualitatif pada penelitian ini. Tambahan informasi diperoleh melalui wawancara bebas dan observasi. 22 3.3 Populasi dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan pertemanan antara etnis Arab dan etnis Sunda di wilayah RW 02 kelurahan Empang. Pasangan teman yang dipilih pada penelitian ini adalah pertemanan antara kepala keluarga (KK) dari etnis Arab dan Sunda. Sampel pada penelitian ini berjumlah tiga puluh pasang teman kepala keluarga (KK) dengan menggunakan teknik quota sampling dimana dari setiap rukun tetangga (RT) diambil sebanyak enam pasang kepala keluarga. Dari 142 kepala keluarga (KK) yang tersebar di lima rukun tetangga (RT), dipilih sampel sebanyak tiga puluh pasang teman secara accidental. Penentuan pasangan teman diawali dengan meminta kepala keluarga dari etnis Sunda untuk memilih satu pasangan temannya dari etnis Arab sebagai responden. Hal itu dilakukan untuk menjamin terpenuhinya jumlah tiga puluh pasangan teman mengingat jumlah KK etnis Sunda lebih sedikit dibandingan KK etnis Arab. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian survai, data dikumpulkan dari sampel dengan menggunakan kuesioner (Singarimbun, 1995) yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survai. Pernyataan dalam kuesioner juga berkaitan langsung dengan hipotesis dan tujuan penelitian. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner disusun berdasarkan hasil penjajagan peneliti ke lapangan. Penjajagan dilakukan oleh peneliti agar mendapatkan gambaran bagaimana interaksi sehari-hari yang terjadi antara etnis Arab dan Sunda yang berkaitan dengan motivasi, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi, serta bagaimana perilaku tersinggung atau canggung ditunjukkan ketika etnis Arab dan Sunda berinteraksi. Dengan melakukan penjajagan terlebih dahulu, peneliti lebih mudah dalam menyusun kuesioner dan mendapatkan gambaran yang akurat mengenai komunikasi interpersonal yang terjadi antara etnis Arab dan Sunda. 23 3.5 Pengolahan dan Analisa Data Jawaban yang diperoleh dari kuesioner yang berupa raw data kemudian dikelompokkan berdasarkan variabelnya dalam bentuk transfer sheet. Adapun variabel yang dikelompokkan yaitu: faktor motivasi, pengetahuan, keterampilan, perilaku tersinggung, dan perilaku canggung. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan menghitung jumlah dan persentase responden menurut kategori variabel-variabel tersebut. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan faktor motivasi, pengetahuan, dan keterampilan dengan adalah efektivitas komunikasi antar budaya analisis crosstabs yang menunjukkan hubungan kausal antara dua variabel. Analisis crosstabs merupakan analisis dasar untuk hubungan antar variabel kategori (nominal atau ordinal) dimana analisis crosstabs yang digunakan adalah analisis Pearson. Hasil uji Pearson ditampilkan dalam bentuk tabel silang antara variabel pengaruh; motivasi, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi dengan variabel terpengaruh; perilaku tersinggung dan canggung. Tabel silang dari uji Pearson membantu peneliti dalam mendeskripsikan apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang diajukan.