BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karyawan merupakan aset yang sangat berharga yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal demi tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah bagaimana menjadikan komunikasi dan kompetensi sebagai alat utama bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktivitas manajemen demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Purwanto, (2006:3) komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang (lazim), baik dengan simbolsimbol, sinyal-sinyal maupun prilaku atau tindakan. Komunikasi penting bagi organisasi karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas menajemen demi mencapai tujuan yang ditetapkan. Disamping berkaitan erat dengan kemampuan komunikasi dalam perusahaan, tidak kalah pentingnya adalah kemampuan perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap karyawan dalam bekerja. Pengetahuan adalah Informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah/proses tertentu. Prilaku manusia juga di latar belakangi oleh sikap. Sikap adalah predisposisi mental untuk melakukan suatu tindakan. Didalam suatu perusahaan, atasan dan bawahan penting untuk menjalin hubungan emosional dengan memperkuat komunikasi dan peningkatan pengetahuan dan sikap di dalam berkerja. Melalui komunikasi dan pengetahuan serta sikap kayawan di lembaga pendidikan ini, serta mampu melaksanakannya lebih baik lagi dapat menjaga konsistensi pelaksanaan dan pencapaian target bisnis. Kinerja karyawan pada Politeknik Unggul LP3M Medan, dapat dilihat dari tingkat keberhasilan lembaga dalam mengelola sumber daya manusia yang di miliki, kinerja yang dicapai akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja lembaga. Kinerja perusahaan umumnya diukur dengan informasi jumlah mahasiswa yang mendaftar di Politeknik Unggul LP3M Medan. Tabel 1.1 Hasil Wawancara Mengenai Komunikasi Karyawan Di Politeknik Unggul LP3M Medan Tahun 2010-2012 Komunikasi Jumlah Responden Menjawab Baik Cukup Kurang Komunikasi dari atas ke bawah 26,6 % 26,6 % 46,6 % Komunikasi bawah ke atas 33,3 % 40,0 % 26,6 % 46,6 % 20,0% Komunikasi dengan sesama karyawan 33,3 % Sumber : Wawancara kepada 15 karyawan Politeknik Unggul LP3M Medan, diolah Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa komunikasi dari atasan ke bawahan masih kurang yaitu 46,6% , dan selebih nya mengatakan baik dan cukup adalah sama yaitu 26,6%. Dari segi komuniaksi bawahan ke atasan banyak yang menjawab cukup yaitu 40,0%, sedangkan yang menjawan baik 33,3 % dan yang menjawab cukup lebih sedikit, yaitu 26,6%, sedangkan dilihat dari komunikasi dengan sesama karyaawan menunjukkan Cukup, yaitu 46,6% dan selebihnya menjawab baik 33,3% dan kurang 20,0%. Berdasarkan prasurvey yang di lakukan pada Politeknik Unggul LP3M Medan menurunnya kinerja karyawan dilihat dari kurangnya komunikasi antara manajemen dengan karyawan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dimana saluran komunikasi di Politeknik Unggul LP3M Medan lebih bersifat formal yang mengarah pada komunikasi vertikal yakni komunikasi yang berjalan dari atas ke bawah saja. Komunikasi tersebut dapat berbentuk lisan maupun tulisan seperti pemberian tugas, baik dengan menggunakan percakapan secara langsung dengan manajemen atau pun dengan pemberian memo dalam hal ini tugas tersebut kurang mendapat pengarahan yang jelas dan rinci sehingga karyawan kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan hasil yang diperoleh menjadi kurang maksimal, dengan sangat mempengaruhi naik turunnya kinerja lembaga. Selain itu, mengenai kesatuan tujuan dalam pencapaian kualitas, manajemen juga kurang mendemonstrasikan rencana operasional kepada karyawan dan kurang melibatkan karyawan dalam rencana tersebut. Dengan sistem komunikasi tersebut kemungkinan terjadinya kesalahan kerja dalam organisasi sangat besar kerena kurangnya koordinasi antara manajemen dengan karyawan dan kurang nya kerjasama yang baik Tabel 1.2 Hasil Wawancara Mengenai Pengetahuan Karyawan Di Politeknik Unggul LP3M Medan Pengetahuan Mengetahui/menguasai pekerjaan Mengetahui cara pemakaian alat kantor (contoh : komputer) Memahami aturan dalam pekerjaannya Jumlah Responden Menjawab Baik Cukup Kurang 40,0 % 46,6 % 13,3 % 53,3 % 33,3 % 13,3 % 46,6 % 20,0% 33,3 % Sumber : Wawancara kepada 15 karyawan Politeknik Unggul LP3M Medan, diolah Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan karyawan mengenai pekerjaannya masih cukup yaitu 46,6% , dan selebih nya mengatakan baik 40,0% dan kurang yaitu 13,3%. Kemudian pengetahuan karyawan dalam pemakaian alat kantor seperti salah satu nya komputer adalah sudah baik, yaitu 53,3 %, selebih nya 33,3 % cukup dan yang kurang mengetahui adalah 13,3 %. Kemudian dilihat dari karyawan yang memahami aturan dalam melaksanakan pekerjaannya masih cukup, yaitu sebesar 46,6 % dan yang mengatakan baik adalah 33,3 % dan selebihnya kurang adalah 20,0%. Maka dari keterangan tersebut seharusnya perlu adanya pelatihan terhadap karyawan agar mereka mengetahui aturan-aturan dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga target dari perusahaan bisa tercapai. Tabel 1.3 Hasil Wawancara Mengenai Sikap Karyawan Di Politeknik Unggul LP3M Medan Sikap Jumlah Responden Menjawab Baik Cukup Kurang 60,0 % 26,6 % 13,3 % Kedisiplinan Karyawan/mentaati peraturan 33,3 % 40,0 % 26,6 % Tanggung jawab dalam pekerjaan Sumber : Wawancara kepada 15 karyawan Politeknik Unggul LP3M Medan, diolah Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa sikap karyawan mengenai tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya sudah baik yaitu 60,0% , dan yang mengatakan cukup 26,6% dan 13,3 % mengatakan kurang. Sedangkan karyawan dilihat dari disipli dalam mentaati peraturan masih cukup, yaitu 40,0%, karena masih banyak nya karyawan yang tidak memakai seragam kantor dan sering nya karyawan datanng terlambat, sedangkan yang mengatakan baik 33,3 % dan 26,6% kurang disiplin. Dengan demikian perlunya teguran atau sanksi yang dibuat oleh manajemen, sehingga karyawan akan lebih disiplin lagi dan mentaati peraturan yang telah dibuat oleh lembaga. Didalam suatu perusahaan tentunya komunikasi, pengetahuan dan sikap memang dianggap sebagai alat yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian pada Politeknik Unggul LP3M Medan dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan”. 1.2 Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang dikemukakan, maka perumusan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah komunikasi, pengetahuan dan sikap secara serempak berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan? 2. Apakah Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan? 3. Apakah Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan? 4. Apakah Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, makatujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikas, pengetahuan dan sikap terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain: 1) Bagi Lembaga, sebagai bahan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai sistem komunikasi, pengetahuan dan sikap terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan. 2) Bagi Penulis, yaitu menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti secara teoritis maupun aplikasi 3) Bagi Pihak-pihak lain yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.