ABSTRAK Andar R. Panjaitan. * Sinta Uli, SH, M. Hum. ** Mulhadi, SH, M.Hum. *** Dalam kehidupan sehari – hari, banyak sekali peristiwa – peristiwa yang dapat terjadi dalam kehidupan manusia yang dapat merugikan harta benda maupun jiwa dari manusia itu sendiri. Peristiwa – peristiwa tersebut antara lain dapat berupa kecelakaan transportasi, kecelakaan pada saat kerja, kebakaran, kerusakan pada hasil pertanian, dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua resiko tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain bilamana mereka masuk menjadi angota asuransi. Asuransi merupakan suatu perjanjian yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dimana pihak yang satu memberikan premi kepada pihak yang lain, sedangkan pihak yang menerima premi akan akan mengganti kerugian kepada pihak yang membayar premi bila terjadi suatu evenement. Pihak yang menerima premi itulah yang disebut dengan perusahaan asuransi (penanggung) yang menghimpun dana dari masyarakat (tertanggung) yang disebut dengan premi asuransi. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai bagaimana hukum positif yang ada di Indonesia memberikan perlindungan hukum kepada tertanggung bilamana perusahaan asuransi tempat mereka mempercayakan dananya dinyatakan pailit. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian yuridis normatif yakni dengan melakukan pengumpulan data secara studi pustaka (Library Research) yaitu dengan meneliti data sekunder yang mencakup bahan – bahan kepustakaan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan, sebagai literatur dan referensi dalam penyusunan materi yang antara lain berupa sejumlah buku, himpunan peraturan perundang – undangan yang berkaitan dengan objek pembahasan skripsi ini. Perusahaan Asuransi agar dapat dinyatakan pailit harus memiliki minimal dua atau lebih kreditur, dimana adanya salah satu utangnya yang belum dibayar lunas meskipun sudah jatuh tempo serta dapat ditagih. Dengan dinyatakan pailit, maka suatu perusahaan asuransi dinyatakan tidak cakap lagi untuk mengurus kekayaannya sendiri dan segala perbuatan hukumnya dapat dimintakan pembatalannya termasuk juga perjanjian yang diadakan oleh perusahaan asuransi itu sendiri dengan para krediturnya (tertanggung), hal ini dilakukan untuk untuk melindungi kepentingan para krediturnya. Kedudukan tertanggung sebagai kreditur dari perusahaan asuransi yang dinyatakan pailit adalah sebagai kreditur yang preferen (diutamakan pembayaran hak – haknya). * Mahasiswa Jurusan Hukum Keperdataan Program Kekhususan Perdata Dagang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. ** Dosen Pembimbing I dan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. *** Dosen Pembimbing II dan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. Universitas Sumatera Utara