16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikator adalah pihak yang menyampaikan pesan atau pembawa berita atau sumber berita. Sedangkan komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi atau dapat disebut juga receiver. Menurut Deddy Mulyana (2003:41), kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Menurut Harold Lasswell (1960), cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In which Channel To whom With What EffectI? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Berikut definisi Lasswell (Mulyana, 2003:62) dapat diturunkan dalam analisis lima (5) unsur, yaitu: 16 17 1. Sumber (Source) Sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara. 2. Pesan Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui music, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya. 3. Saluran atau Media Alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran non verbal. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara, meskipun kita bisa juga menggunakan kelima indra kita untuk menerima pesan dari orang lain. 18 4. Penerima (receiver) Sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikan (communicatee), penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. 5. Efek Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut. Misalnya penambahan pengetahuan, contohnya seseorang dari yang tidak tahu sesuatu menjadi tahu sesuatu, terhibur, contohnya seseorang yang sedih menjadi senang, perubahan sikap, contohnya dari tidak setuju menjadi setuju, perubahan keyakinan, contohnya dari tidak menyukai suatu barang berubah menjadi menyukai barang tersebut, dan sebagainya. Everett M. Rogers, seorang pakar sosiolog dari Amerika yang memberi perhatian pada riset komunikasi mengatakan bahwa (Mulyana, 2003:62): “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Everett M. Rogers bersama D. Lawrance Kincaid pada tahun 1981 (Cangara,2005:19), melahirkan definisi bahwa : “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam” 19 Dalam definisinya tersebut Rogers melihat bahwa suatu hubungan dengan adanya pertukaran informasi atau pesan dari orang-orang yang ikut dalam proses komunikasi tercipta adanya saling pengertian dan menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku. Beberapa definisi lain yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai berikut, (Mulyana, 2003:62) : 1. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner “ Komunikasi: transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol – kata-kata, gambar, figure, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.” 2. Theodore M. Newcomb “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu taransmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.” 3. Carl I. Hovland “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambing-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan) 4. Gerard R. Miller “Komunikasi terjadi ketika suatu sumbermenyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. 20 5. Raymond S. Ross “Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan symbol-simbol sedemikain rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.” Berdasarkan pengertian dan pandangan beberapa pakar mengenai komunikasi diatas, proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1.1 Proses Komunikasi Komunikator 2.1.2 Pesan Media Komunikan Efek Ruang Lingkup Komunikasi Menurut Nurudin (2007:15) mengatakan studi komunikasi itu tidak lain adalah human communication atau komunikasi manusia. Dengan kata lain studi komunikasi harus selalu melibatkan manusia, baik sebagai komunikator maupun komunikan. Dalam pengertian tersebut sudah jelas bahwa komunikasi itu melibatkan manusia sebagai subjek dan objeknya. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena diberikan adanya akal budi dan kemampuan berbicara. Itulah sebabnya hanya manusialah yang mampu mempraktekkan proses komunikasi yang sempurna. Proses komunikasi tersebut membentuk beberapa bentuk atau pola komunikasi antara lain 21 komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication), komunikasi antarpesona (interpersonal communication), komunikasi kelompok (small group communication), dan komunikasi massa (mass communication). Nurudin (2007:16), menyimpulkan bahwa komunikasi massa kedudukannya sejajar dengan pola komunikasi yang lain. 2.1.3 Pengertian Komunikasi Massa Sejak awal perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa), yaitu media massa atau saluran yang dihasilkan oleh teknologi modern. Massa dalam artian komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, perilaku dana sikap massa tersebut berkaitan dengan peran media massa. Massa menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca. Nurudin (2007:8) dalam bukunya berjudul “Pengantar Komunikasi Massa”, ada satu definisi komunikasi massa menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble pada tahun 1986, mengatakan bahwa sesuatu dapat didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup : 1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan diantara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling 22 mengenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik publik. Artinya, bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Oleh karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antar pribadi, kelompok, atau publik, dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor laindalam media itu bisa berfungsi sebagai gaterkeeper. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain,umpan balik dapat bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antarpesona, Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed) 23 Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan kepada komunikan yang luas dan hetertogen, secara bersama-sama dan cepat. Kemudian media massa memiliki kelebihan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dibanding dengan jenis komunikasi lain sehingga mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007:9). Alexis S. Tan mengatakan “Jika kita bisa membedakan komunikasi massa dengan interpersonal communication kita akan mengetahui apa itu komunikasi massa” (Nurudin 2007:9). Alexis mencoba untuk memberikan sifat khusus yang dipunyai oleh komunikasi massa. Ia memberikan ciri komunikasi massa dengan membandingkannya dengan interpersonal communication. 2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa sama dengan fungsi media massa, karena media massa merupakan elemen terpenting dalam proses komunikasi massa. Komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa ada media massa. Dominick menyatakan fungsi komunikasi massa terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan) (Ardianto et al, 2007: 14) Menurut Joseph A Devito (Ardianto et al, 2007: 14) fungsi komunikasi massa secara khusus ada lima adalah : 1. Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Persuasi bisa datang dari 24 bentuk, yaitu: a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang. b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu. 2. Fungsi Menganugerahkan Status Penganugerahan status (status conferral) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-indvidu hingga prestise (gengsi) mereka meningkat. 3. Fungsi Membius (Narcotization) Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcotization). Intinya berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil 4. Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok. 5. Fungsi Privatisasi Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunia sendiri. Menurut Alexis S. Tan (1981), fungsi dari komunikasi massa adalah untuk memberi informasi, mendidik, mempersuasi, dan untuk menyenangkan serta memuaskan 25 kebutuhan komunikan. Sedangkan dalam perspektif kritis, fungsi komunikasi massa juga dapat digunakan untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif dan menggugat hubungan trikotomi, antara pemerintah, pers, dan masyarakat (Nurudin, 2007:65). 2.1.5 Pengertian Media Massa Media massa merupakan suatu alat yang diciptakan untuk menyampaikan suatu pesan kepada khalayak. Menurut Nurudin (2007:9) media massa merupakan alat utama dalam proses komunikasi massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen dan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas. Dengan menggunakan media massa, manusia kini dapat mengetahui segala informasi yang ada di sekelilingnya ataupun di seluruh dunia, sehingga sumber-sumber informasi semakin luas dan tidak mengenal jarak. Secara umum saluran komunikasi dibedakan atas saluran media massa (Mass Media Channels) dan saluran antarpribadi (Interpersonal Channels). Saluran media massa seperti telvisi, radio, majalah, surat kabar dan sebagainya yang memungkinkan suatu sumber terjadi dari seseorang atau beberapa orang untuk menjangkau khalayak yang banyak. Menurut Zulkarimein Nasution (2004: 2.10) manfaat Media Massa adalah: 1. Menjangkau satau khalayak yang luas dan cepat 2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi 3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang di anut 26 2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Pengertian Media Televisi Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Menurut Baksin (2006:16) mendefinisikan bahwa “Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi(hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengarui mental, pola pikir dan tindak individu”. Menurut Parwadi dalam Ensiklopedia Indonesia (2004:28) dinyatakan lebih luas lagi bahwa “Televisi adalah system pengambilan gambar, penyampaian dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima”. Berdasarkan kedua pendapat di atas menjelaskan bahwa televisi adalah sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Dengan demikian, televisi sangat berperan dalam mempengaruhi mental, pola pikir khalayak umum. Televisi karena sifatnya yang audiovisual merupakan media yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan nilai-nilai yang konsumtif dan permisif. 27 2.2.2 Pengertian Program Televisi Program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Secara garis besar, program televisi dibagi menjadi program berita dan program nonberita. Jenis program televisi dapat dibedakan berdasarkan format teknis atau berdasarkan isi. Format teknis merupakan format-format umum yang menjadi acuan terhadap bentuk program televisi seperti talk show, reality show, dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dan sebagainya. Berdasarkan isi, program televisi berbentuk berita dapat dibedakan antara lain berupa program hiburan, drama, olahraga, dan agama. Sedangkan untuk program televisi berbentuk berita secara garis besar dikategorikan ke dalam "hard news" atau berita-berita mengenai peristiwa penting yang baru saja terjadi dan “soft news” yang mengangkat berita yang berita bersifat ringan. BASECAMP TRANS 7 merupakan program reality show, dimana mencoba menyajikan situasi, kondisi, dan lainnya sebagai kejadian sebernya yang terjadi di lapangan. Dalam program ini memperlihatkan bagaimana seorang peserta akan dibentuk karakternya sesuai dengan kebutuhan. 2.2.3 Pembagian Program Televisi Menurut Morissan (2005:97) kata program berasal dari bahasa Inggris, ‘programme’ atau ‘program’ yang artinya acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran di Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah siaran dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya .Program atau acara merupakan faktor yang membuat audiens tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan melalui stasiun 28 penyiaran. Dalam hal ini, program dapat dianalogikan menjadi produk atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audiens dan pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga orang tersebut akan bersedia mengikutinya. Penayangan suatu program seringkali tidak diproduksi oleh stasiun televisi, tetapi melibatkan rumah produksi atau sering disebut sebagai production house. Menurut Setyobudi (2005:42) rumah produksi atau production house adalah penyedia programprogram acara televisi baik berupa drama (sinetron dan film) maupun berupa non-drama seperti kuis infotainment, humor dan variety show. Kehadiran rumah produksi bagi sebuah stasiun televisi sangat diperlukan karena sangat sulit bagi sebuah stasiun televisi broadcasting untuk memenuhi semua program acaranya dengan memproduksi sendiri. Meskipun demikian, kebanyakan stasiun televisi juga ikut berperan dalam memproduksi programnya sendiri atau sering disebut sebagai in house production. Dengan memproduksi program sendiri, pihak stasiun televisi dapat menentukan format acara, konsep acara dan pengaturan anggaran dari program yang dihasilkan. 29 Berikut adalah bagan pembagian progam televisi menurut Morissan : Hard News INFORMASI Soft News PROGRAM TV Musik HIBURAN Drama Permainan Pertunjukkan Kuis Hidden Camera Ketangkasan Competition Show Reality Show Relationship Show Fly on the Wall Mistik Gambar 2.2.3 Pembagian Program Televisi menurut Morissan Sumber : Morissan (2005:105) Berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar menurut jenisnya, yaitu (1) informasi (berita), dan (2) hiburan. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) 30 kepada khalayak audiens. Daya tarik program ini adalah informasi dan informasi tersebut yang dijual kepada audiens (Morissan, 2005:104). Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras dan berita lunak. Sedangkan program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk kategori hiburan adalah drama music dan permainan. 2.2.4 Program BASECAMP TRANS 7 Sebagai Program Reality Show Berdasarkan pembagian program televisi menurut Morissan, maka program acara BASECAMP TRANS 7 termasuk jenis reality show, yaitu relationship show, yang mengupas mengenai pembinaan remaja dalam membangun hubungan terhadap dirinya dan orang lain. Selain itu, didalamnya juga terdapat unsur edukasi bagi para remaja, dimana mengajarkan pada audience remaja tentang pembentukan karakter yang benar serta mengajarkan untuk menghormati kedua orang tua, juga mencintai tanah air Indonesia. 2.3 Strategi Produksi 2.3.1 Pengertian Strategi Pengertian strategi adalah “Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksaaan yang tepat oleh organisasi (Glueck & Jauch, 1989: 9). Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut : 31 1. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Pengertian Khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hamper selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan. 2.3.2 Produksi Program Televisi Sebuah produksi program televisi pasti berkaitan dengan seorang produser. Bagi seorang produser profesional sebuah gagasan harus dikembangkan menjadi suatu sajian yang bernilai, menghibur dan memiliki makna apapun materi produksinya. Dari sebuah gagasan tersebut dikembangkan oleh produser menjadi sebuah produksi program televisi. Beberapa hal yang diperlukan dalam produksi program televisi yang baik dibutuhkan materi produksi, sarana produksi, biaya produksi dan organisasi pelaksanaan produksi. 32 1. Materi Produksi Menurut Fred Wibowo (2007:24) materi produksi merupakan semua kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu. Tingkat kreatif seorang produser dalam melihat materi produksi ini dimungkinkan oleh pengalaman, pendidikan, dan sikap kritis. Selain itu, visi juga sangat penting dalam menentukan materi produksi. Seorang produser yang memiliki visi akan memilih materi produksi sangat selektif dan kritis. 2. Sarana Produksi Sarana produksi juga merupakan hal yang penting dalam produksi program televisi. Fred Wibowo (2007:25) mengatakan sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tiga unit pokok dalam sarana produksi adalah unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan pencahayaan. 3. Biaya Produksi Biaya produksi tidak sederhana dalam merencanakan biaya untuk suatu produksi. Dalam hal ini, seorang produser dapat memikirkan sampai sejauh mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan finansial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Oleh karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu financial oriented dan quality oriented. a. Financial Oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan 33 produksi harus pula dibatasi, misalnya tidak menggunakan artis kelas satu yang pembayarannya mahal. b. Quality Oriented Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal. Produksi yang diharapkan menjadi produksi yang sangat bernilai dan berguna bagi masyarakat. Untuk menghasilkan kualitas yang paling tinggi dari produksi itu, produser boleh melibatkan semua orang nomor satu di bidangnya. 4. Organisasi Pelaksanaan Produksi Dalam organisasi pelaksanaan produksi, suatu produksi program televisi dapat berjalan dengan baik karena penyusunan yang baik pada organisasi pelaksana produksi itu sendiri. 2.3.3 Tahap Pelaksanaan Produksi Program Televisi Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yana lazim disebut standart operation procedure (SOP), seperti berikut (Fred Wibowo, 2007:39) : a. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan) Tahap pra-produksi sangat penting sebab tahap ini adalah tahap awal dalam melaksanakan sebuah produksi program televisi yang dibagi menjadi tiga bagian. 1. Penemuan ide Menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset. 34 2. Perencanaan Penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew, estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi. 3. Persiapan Pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. b. Produksi 1. Organizing : Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denga tujuan organisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya (Morissan, 2008: 142). 2. Actuating : Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggungjawab mereka secara efektif (Morissan, 2008: 154), proses ini mengarahkan dan memotifasi aggota-anggota organisasi untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membingbing dan meneladani anggota dalam melakukan pekerjaan. 3. Controling : suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morissan, 2008: 159), untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan terjadi penyimpanganpenyimpangan dari rancangan semula. Maka diperlukan koreksi dan evaluasi. 35 Semua pengawasan ini dikerjakan untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan datang. Tahap ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) ( Fred Wibowo, 2007:40) . c. Pasca-Produksi Tahap dimana producer, assistant producer, repoter, camera person, editor melakukan evaluasi pada tahap produksi. Selain itu, pasca-produksi melalui proses editing offline, editing online, dan mixing.