TUMPEK WARIGA MOMEN PENINGKATAN KESADARAN AKAN MANFAAT TUMBUHAN SEBAGAI PENYELAMAT ALAM Hari Sabtu tanggal 26 April 2014 adalah hari suci Tumpek Wariga yang juga disebut ‘Tumpek Uduh’, ‘Tumpek Pengatag’ atau ‘Tumpek Bubuh’. Pada hari suci Tumpek Wariga yang datang setiap 210 hari ini umat Hindu melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Sangkara yang merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Tumpek Wariga ini selalu dirayakan selama peradaban Umat Hindu di Bali yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas anugerah berupa berbagai tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan berbagai jenis makanan baik untuk manusia maupun makhluk lainnya. Hari suci ini juga merupakan momen untuk mengingatkan umat manusia agar selalu memohon tuntunan Tuhan dalam mengembangkan dan melindungi tumbuh-tumbuhan sebagai sumber makanan makhluk hidup yang paling utama. Warga SMK Negeri 3 merayakannya dengan menghaturkan banten dan melakukan persembahyangan bersama di Padmasari sekolah. Melalui perayaan Tumpek Wariga ini para siswa, guru dan seluruh warga sekolah serta seluruh umat Hindu diingatkan untuk selalu menjaga hubungan harmonis dengan palemahan (alam), selain menjaga hubungan harmonis dengan parahyangan dan pawongan dalam konsep Tri Hita Karana. Diharapkan agar makna Tumpek Wariga dilaksanakan setiap hari dengan tidak merusak pohon dan tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumber makanan dan sumber oksigen yang kita hirup. Mari kita tetapkan hati bahwa kita akan berusaha agar di Tumpek Wariga yang akan datang tumbuhan semakin subur, alam semakin ramah dan oksigen semakin berlimpah! TUMPEK WARIGA HOLY DAY A HERITAGE OF AWARENESS TO NATURE Balinese ancestors inherit the awareness of nature in the form of holy day that is held semi annually Balinese Calendar (210 days). It performs the ceremony to worship. The Almighty God Ida Sang Hyang Widhi Wasa for the creation of nature which is becoming the closest part of human being life. It is not obviously denied that human being cannot live without the oxygen produced by tiny to huge plants living in the same world. SMK N 3 Singaraja, the Technical High School that concerns deeply to the awareness of environment and obtains the runner up of “Wiyata Mandala” competition celebrates the “Tumpek Wariga” Holy Day by holding ceremony at the school temple. The offerings are worshipped to the God as the Creator of the nature. The students and the teachers of SMK N 3 Singaraja join the ceremony attentively for about 2 hours. Let’s make our determination that in the coming Tumpek Wariga the nature will be greener and more oxygen to inhale.