KODE : AK-MN-019A

advertisement
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Diskripsi
Modul ini berisikan penjelasan mengenai penyelesaian Siklus Akuntansi
Perusahaan Manufaktur. Penjelasan modul ini ada hubungannya dengan isi
modul yang berjudul Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, prosedur dan
pencatatannyapun sama, hanya saja ada perbedaannya pada akun-akun
persediaan dan laporan keuangan tambahan berupa laporan harga pokok
produksi dan harga pokok penjualannya serta cara penghitungannya.
Hasil belajar yang akan diperoleh setelah mempelajari modul ini yaitu peserta
diklat atau pengguna modul dapat mengetahui dan memahami tata cara
pencatatan laporan keuangan perusahaan manufaktur khususnya laporanlaporan biaya produksi dan penjualan.
Dengan memiliki dan berbekal kompetensi ini, siswa akan lebih
mudah
memiliki peluang besar untuk diterima di dunia usaha dan industri.
B. Prasarat
Kemampuan awal yang harus dimiliki oleh
peserta diklat sebelum
menggunakan dan mempelajari modul ini yaitu, peserta diklat atau pengguna
modul terlebih dahulu harus :
1. Menguasai proses penyelesaian siklus akuntansi
2. Menguasai proses penyusunan laporan keuangan
3. Menguasai pengklasifikasian rekening
4. Menguasai komunikasi dengan baik
5. Menguasai dokumen laporan keuangan berbahasa Inggris
1
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh :
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang
memuat harapan, kriteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan dalam
rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada
“cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam
modul ini untuk meyakinkan pengasaan kompetensi sebagai pencapaian
hasil belajar anda.
c. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi
yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada
guru.
d. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian
dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.
e. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan
belajar, kerjakan tugasnya dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan
dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai
hasil belajar yang diharapkan.
f. Bila dalam proses memahami materi anda mendapakan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman anda dan atau konsultasikan dengan guru.
g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini,
selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul untuk program
keahlian akuntansi.
h. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, bila belum
menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya
i.
Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari
maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.
2
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
2. Perlengkapan yang harus disiapkan :
a. Alat tulis terdiri dari : kertas, pensil, ballpoint, penghapus dan penggaris.
b. Alat hitung : kalkulator manual dan elektronik.
c. Format Data Neraca Lajur
d. Format Laporan Keuangan
e. Format jurnal
3. Hasil pelatihan :
a. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdiri dari : Laporan Laba
Rugi, Laporan Modal, Laporan Neraca, Laporan Arus Kas, dan Laporan
Harga Pokok Produksi.
b. Jurnal Penyesuaian
c. Rekapitulasi Jurnal Penysuaian
d. Jurnal penutup.
e. Daftar Saldo setelah penutupan
4. Peran guru dalam proses pemelajaran :
1. Membantu Peserta Didik dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
3. Membantu Peserta Didik dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar siswa.
4. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
7. Melaksanakan penilaian.
8. Menjelaskan kepada Peserta Didik mengenai bagian yang perlu untuk
dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
9. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik.
3
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
D. Tugas Akhir
Peserta didik mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan
manufaktur sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) pembuatan
siklus akuntansi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemampuan tersebut
dapat dilihat dari :
a. Penyiapan alat dan bahan dalam pembuatan laporan keuangan
b. Pebuatan Neraca Lajur sebagai data untuk penyusunan laporan
keuangn
c. Penyusunan Laporan keuangan yang tepat
d. Penyusunan jurnal penyesuaian
e. Proses dan cara Membukukan jurnal penyesuaian
f. Cara mengidentifikasi dan Membukukan jurnal penutup
g. Proses pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
E. Kompotensi
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik dapat Kompeten
dalam Menyelesaikan Siklus Akuntansi dan juga harus bisa :
1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan
2. Menyusun neraca lajur
3. Menyusun laporan keuangan
4. Membuat Junal penyesuaian
5. Membukukan Jurnal penyesuaian
6. Membuat jurnal penutup
7. Membukukan jurnal penutu[
8. Menyusun daftar saldo setelah penutupan
4
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
F. Cek Kemampuan
Berikan tanda cek ( ) apabila peserta belajar telah menguasai beberapa sub
kompetensi berikut ini :
NO
SUB KOMPETANSI
YA
1.
Dapatkah anda mempersiapkan alat dan
bahan-bahan dalam penyusunan laporan
keuangan ?
2.
Dapatkah anda menyusun neraca lajur
untuk perusahaan manufaktur ?
3.
Dapatkah
anda
membuat
laporan
keuangan yang sesuai dengan laporan
keuangn perusahaan manufaktur ?
4.
Dapatkah anda membuat laporan harga
pokok produksi ?
5.
Dapatkah
anda
membuat
jurnal
penyesuaian?
6.
Dapatkah
anda
membukukan
jurnal
penyesuaian dan memposting ke buku
besar?
7.
Dapatkah
anda
membuat
format
dan
menyusun jurnal penutup?
8.
Dapatkah
anda
membukukan
jurnal
penutup dan mempostingnya ke buku
besar?
9.
Dapatkah anda membuat daftar saldo
setelah penutupan?
5
TIDAK
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
BAB II
PEMBELAJARAN
RENCANA BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR I
MENYIAPKAN PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
TUJUAN AKHIR :
Di
akhir
pembelajaran
Menyelesaikan
Siklus
Akuntansi
Perusahaan
Manufaktur, Siswa diharapkan mampu menyiapkan proses penyusunan
laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur sesuai dengan Standar
Kompetensi Keuangan Nasional Indonesia (SKKNI) dengan baik dan benar.
TUJUAN ANTARA :
1. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat menyebutkan
macam-macam dari laporan keuangan dengan baik dan benar
2. Setelah membaca modul dasar-dasar akuntansi dan mendapat penjelasan
dari guru siswa dapat membedakan bentuk-bentuk laporan keuangan
denagan baik dan benar
3. Setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyiapkan peralatan
yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan dengan baik dan
benar
6
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
URAIAN MATERI
Macam-macam laporan keuangan
1.
laporan laba rugi ( Income statement )
Laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran
(beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode
akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan
manajemen dalam mengelola perusahaan.
Bentuk dari laporan keuangan Laporan laba rugi ( income statement )
adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Tahun berakhir (31 Desember 2005 )
Pendapatan usaha :
Pendapatan atau jasa
Beban-beban :
- Beban asuransi
- Beban sewa
- Beban perlengkapan
- Beban penyusutan
- Beban gaji
Jumlah beban
Rp……
Rp…………
Rp…………
Rp…………
Rp…………
Rp………...
Rp…….
Rp…….
2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement )
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ikhtisar
perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu.
Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan
neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan
oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan.
Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari kerugian bersih selama
periode berjalan.
7
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Bentuk dari laporan keuangan Laporan Perubahan Modal ( capital Statement )
adalah sebagai berikut :
Nama perusahaan
Laporan perubahan modal
Tahun berakhir (31 Desember 20005)
Modal awal (1 Januari 2005)
Laba bersih/rugi bersih
Pengambilan pribadi (prive)
Rp……….
Rp……….
Rp……….
Penambahan/pengurangan modal
Modal akhir (31 Desember 2005)
Rp……….
Rp……….
3. Neraca ( Trial Balance )
Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari suatu
jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi). Penyajian pos-pos neraca
mempunyai tata cara sendiri, yaitu :
 Kelompok harta disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya
 Utang disajikan berdasarkan jatuh temponya
 Modal senidri disajikan berdasarkan kekekalannya
8
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Bentuk Staffel dari laporan keuangan Neraca adalah sebagai berikut :
Nama perusahaan
Neraca
31 Desember 2005
Harta :
Harta lancar :
Kas
Rp……….
Piutang usaha
Rp……….
Jumlah harta lancar
Rp……….
Harta tetap :
Gedung
Rp……….
Tanah
Rp……….
Jumlah harta tetap
Rp……….
Jumlah harta
Rp……….
Kewajiban :
Kewajiban lancar
Utang usaha
Rp……….
Utang bank
Rp……….
Jumlah kewajiban lancar
Rp………..
Kewajiban jangka panjang
utang hipotik
Rp………..
utang bank
Rp……….
jumlah kewajiban jangka panjang
Rp………..
Rp…………
jumlah kewajiban
9
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
modal
modal pemilik
Rp…………
jumlah kewajiban dan modal
Rp…………
Bentu lain dari neraca adalah bentuk Scontro. Contoh formatnya adalah sebagai
berikut :
Nama perusahaan
Neraca
31 Desember 2005
AKTIVA
PASSIVA
Kas
Rp…….
Utang usaha
Rp……….
Piutang usaha
Rp……
Utang bank
Rp……….
Perlengkapan
Rp……
Utang hipotik
Rp………
Modal pemilik
Rp……….
Peralatan
Rp………
Ak. Penyu.peralatan
Rp………
Rp…….
Gedung
Rp………
Ak. Penyu. Gedung
Rp………
Rp………
Rp………..
10
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
4. Laporan arus kas (Cash Flow Statement )
laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan
pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan
terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu
cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal.
PERALATAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Peralatan yang biasanya digunakan dal;am menyusun laporan keuangan adalah
sebagai berikut :
 Kertas kerja ( Polio/HVS )
 Kalkulator
 Mistar
 Bolpoint/pensil
 Alat-alat lain yang mungkin dibutuhkan
11
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
Macam-macam laporan keuangan adalah :
1. laporan laba rugi ( Income statement )
laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran (beban)
dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode
akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan
manajemen dalam mengelola perusahaan.
2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement )
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ihtisar perubahan
yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu. Laporan
perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan
neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang
dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama
periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari
kerugian bersih selama periode berjalan.
3. Neraca ( Trial Balance )
Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari suatu
jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi).
4. Laporan arus kas ( Cash Flow Statement )
laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan
pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan
terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu cara
dengan mengrekolnsiliasi saldo awal.
12
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
SOAL/LATIHAN
1. Tes Formatif
1. Sebutkan macam-macam dari laporan keuangan pada perusahaan
manufaktur!.
2. Sebutkan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun
laporan keuangan!
3. Gambarkan format dari Laporan Laba rugi!
JAWABAN TES FORMATIF
1. Macam-macam laporan keuangan adalah :laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas
2. peralatan yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan adalah :
kalkulator, kertas HVS, mistar, pulpen/pensil,dll
13
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
3. Format Laporan Laba Rugi
Nama Perusahaan
Laporan Laba Rugi
Tahun berakhir (31 Desember 2005 )
Pendapatan usaha :
Rp……
Pendapatan atau jasa
Beban-beban :
-
Beban asuransi
Rp…………
-
Beban sewa
Rp…………
-
Beban perlengkapan
Rp…………
-
Beban penyusutan
Rp…………
-
Beban gaji
Rp………...
Jumlah beban
Rp…….
Rp…….
14
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR II
MENYUSUN NERACA LAJUR
Tujuan Kegiatan Pembelajan
Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun neraca lajur, peserta diklat
dapat :
1. setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat membedakan
antara neraca lajur perusahaan dagang dan manufaktur dengan benar
2. setelah
mendapat
penjelasan
keterangan-keterangan
apa
dari
saja
guru
yang
siswa
dapat
menyebutkan
termuat
dalam
neraca
lajur
peruasahaan manufaktur
3. Setelah mendapat penjelasan dari guru dan membaca modul akuntansi
keuangan 1 siswa dapat menunjukkan gambaran tentang neraca lajur
perusahaan manufaktur
4. setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
memposting data dari buku besar ke neraca lajur dengan baik dan benar
5. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 dan mendapat penjelasan
dari guru siswa dapat menyusun laporan keuangan dengan baik dan teliti
15
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
MATERI
NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical
tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan utama
adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu
kolom harga pokok barang dalam proses.
Kolom ini dimaksudkan untuk menampung semua unsure biaya produksi
selama tahun/periode yang bersangkutan, sehingga mungkin dapat ditetapkan
harga pokok barang yang dihasilkan selama periode tersebut. Dengan demikian
neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical dapat
mempunyai kolom-kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sis penyesuaian,
harga pokok barang yang dihasilkan (harga pokok produksi), kolom laba rugi, dan
kolom neraca.masing-masimg mempunyai sisi debet dan sisi kredit.
Prosedur pembuatan neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka nerac
sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian penetapan
neraca sisa penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok,
rugi
laba
atau
kolom
neraca
tergantung
pada
jenis
masing-masing
perkiraan.Perkiraan harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan
kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom
harga pokok, sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya
dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke kolom
laba rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan selama tahun
atau periode berjalan.
Saldo kolom laba rugi dipindahkan kolom neraca. Saldo ini menunjukkan laba
atau rugi bersih selama tahun berjalan. Dengan pemindahan saldo ini selesailah
bpembuatan neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system
periodical.
16
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Kolom harga pokok barang yang dihasilkan
Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan barang
dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar harga
pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam harga pokok
barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang berkaitan dengan
proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian kekolom
harga pokok. Setelah itu kolom debet dan kolom kredit di jumlahkan, dan selisih
antara penjumlahan kolom debet dan kolom kredit menggambarkan hatga pokok
barang yang dihasilkan untuk tahun yang berjalan.
Kolom laba rugi
Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan dan
beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba rugi.
Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan kekolom laba
rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet kolom laba rugi. Sisi
debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang dijimlahkan. Selisih penjumlahan
ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita selama periode berj
Contoh format neraca lajur perusahaan manufaktur, sebagai berikut :
Nama perusahaan
Neraca lajur
31 Desember 2005
No
Perkiraan
Neraca
Ayat
Neraca
Harga
sisa
jurnal
saldo
pokok
penyesuai
disesuaik
produksi
an
an
D
K
D
K
D
17
k
D
k
Laba rugi
D
k
Neraca
D
k
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical
tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan utama
adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu
kolom harga pokok barang dalam proses. Prosedur pembuatan neraca lajur
perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali
dengan pemuatan angka-angka nerac sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian
dalam neraca lajur, kemudian penetapan neraca sisa penyesuain dan untuk
selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok, rugi laba atau kolom neraca
tergantung pada jenis masing-masing perkiraan. Perkiraan harta, kewajiban, dan
modal tentu saja akan di pindahkan kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai
biaya
produksi
dipindahkan
kekolom
harga
pokok,
sedangkan
perkiraan
pendapatandan biaya atau beban lainnya dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari
kolom harga pokok dipindahkan ke kolom laba rugi.saldo ini menunjukkan harga
pokok barang yang dihasilkan selama tahun atau periode berjalan.
Kolom harga pokok barang yang dihasilkan
Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan barang
dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar harga
pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam harga pokok
barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang berkaitan dengan
proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian kekolom
harga pokok.
Kolom laba rugi
Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan dan
beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba rugi.
Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan kekolom laba
rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet kolom laba rugi. Sisi
debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang dijimlahkan. Selisih penjumlahan
ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita selama periode
berjalan
18
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI/SOAL
Soal / pertanyaan :
jelaskan perbedaan dari neraca lajur perusahaan dagang dan neraca lajur
perusahaan manufaktur
sebutkan keterangan-keterangan apa saja yang terdapat dalam format
neraca lajur perusahaan manufaktur
Berikan gambaran tentang format neraca lajur perusahaan manufaktur
JAWABAN SOAL/PERTANYAAN
Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan
manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses.
Keterangan-keterangan yang terdapat dalam format neraca lajur perusahaan
manufaktur adalah :
Nomor perkiraan
Perkiraan
Neraca sisa (debet-kredit)
Ayat juranal penyesuaian (debet-kredit)
Neraca saldo penyesuaian (debet-kredit)
Harga pokok produksi (debet-kredit)
Rugi laba (debet-kredit)
Neraca (debet-kredit)
19
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR III
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun laporan keuangan, peserta
diklat dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Laporan Keuangan perusahaan manufaktur dengan
baik dan benar
2. Membedakan
Laporan
Keuangan
Perusahaan
Manufaktur
dengan
perusahaan jasa atuapun dagang dengan tepat.
3. Menjelaskan Pengertian akuntansi biaya dan jenis-jenis pembagian biaya
produksi dengan baik dan benar
4. Menghitung dan menyusun Laporan Laba Rugi dengan cermat, teliti dan
benar.
5. Menghitung dan menyusun Laporan Modal atau Saldo Laba dengan cermat,
teliti dan benar.
6. Menghitung dan menyusun Laporan Neraca dengan cermat, teliti dan benar.
7. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Produksi dengan cermat,
teliti dan benar.
8. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Penjualan dengan cermat,
teliti dan benar.
20
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
URAIAN MATERI
LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)
Sebagaimana
halnya
pada
Perusahaan
dagang,
akuntuntansi
untuk
perusahaan Manufaktur menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca,
Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas
dan Laporan tambahan lainnya.
Namun dalam perusahaan manufaktur terdapat biaya-biaya produksi yang
terjadi selama produksi dan memiliki persediaan-persedian yang berbeda dengan
persediaan pada perusahaan dagang. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih
rinci pada penjelasan selanjutnya.
Pengertian Laporan Keuangan Manufaktur
Sesuai dengan kegiatannya, perusahaan manufaktur memiliki kegiatan yang
berbeda dengan perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang, dimana perusahaan
manufaktur bergerak pada kegiatan membeli, mengolah, memproduksi dan menjual
kembali barang yang telah diproduksikannya.
Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan
sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan laporan
keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba,
Laporan Modal atau
laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga pokok produksi pada
suatu periode tertentu.
21
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan
jasa dan Perusahaan Dagang.
Perbedaan
Akun pada
Laporan Laba
Perusahaan Jasa
 Pendapatan jasa
 Beban-beban
operasi



Rugi

Akun-Akun
Persediaan
 Persediaan
perlengkapan
Perusahaan
Dagang
Penjualan
Harga Pokok
Penjualan
Beban Umum
dan Administrasi
Beban
Penjualan
 Persediaan
Barang dagang
 Persediaan
Perlengkapan








Bentuk Neraca Neraca Lajur 10
Kolom yang terdiri
Lajur
dari kolom neraca
saldo, penyesuaian,
neraca saldo setelah
penyesuaian, labarugi, dan kolom
neraca
Neraca Lajur 10
Kolom yang terdiri
dari kolom neraca
saldo, penyesuaian,
neraca saldo setelah
penyesuaian, labarugi, dan kolom
neraca
Perusahaan
Manufaktur
Penjualan
Harga Pokok
Penjualan
Harga Pokok
Produksi
Biaya Produksi
Biaya Periode
atau Biaya
Administrasi dan
umum
Persediaan
barang jadi
Persediaan
Barang dalam
proses
Persediaan
bahan baku
Bentuk neraca lajur
12 kolom, isi
kolomnya sama
dengan perusahaan
jasa & dagang
hanya saja
ditambahkan lagi
lap.harga pokok
produksi.
Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya
dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek, proses,
atau pesanan.
22
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Pengertian biaya (Cost) adalah suatu pembayaran (payment) dengan tujuan
menghasilkan suatu pendapatan. Sedangkan beban (expense) merupakan suatu
pengeluaran perusahaan dengan tujuan untuk memberikan manfaat hanya pada
periode yang bersangkutan saja.
Pembagian biaya
BAHAN BAKU LANGSUNG
(DIRECT MATERIAL)
TENAGA KERJA LANGSUNG
(DIRECT LABOR)
BIAYA ( COST )
BIAYA OVERHEAD ( FACTORY
OVERHEAD CONTROL )
Biaya produksi terdiri dari :
1. Biaya bahan baku (Raw material),
adalah bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi pada
periode yang
bersangkutan. Untuk menghitung biaya bahan baku atau
bahan baku yang dipergunakan di dalam proses produksi adalah sebagai
berikut : persediaan bahan baku awal periode ditambah pembelian bersih
(Lihat perhitungan tersebut diatas) dikurangi persediaan bahan baku akhir
periode.
23
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
2. Biaya Tenaga kerja langsung (Direct labor),
adalah gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang jasanya dapat
diperhitungkan langsung dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya
tenaga kerja tidak langusng adalah gaji atau upah yang di bayarkan kepada
pekerja yang secara tidak langsung terlibat dalam pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai. Biaya tersebut harus dipisahkan dengan biaya
tenaga kerja langsung (upah langsung)
3. Biaya Overhead pabrik (Factory Overhead Control),
Adalah semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, yang diperlukan dalam produksi, misalnya biaya bahan
pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik, penyusutan
mesin produksi, penyusutan bangunan pabrik,dll.
Neraca (Balance Sheet)
Pos-pos Aktiva, Hutang dan Modal perusahaan terdapat pada Neraca
perusahaan manufaktur, pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang
terdapat pada Neraca Perusahaan Dagang. Hanya saja karena jenis operasinya
yang berbeda pada Perusahaan Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi
produk jadi, maka pada sisi aktiva dalam hal ini pos Persediaan, terdiri atas
Persediaan Bahan Baku (Raw Material), Persediaan Bahan Pembantu , Persediaan
Produk Dalam Proses (Work in Proces), dan Persediaan Produk Selesai (Finished
Good).
Bahan baku (Raw Material)
Bahan baku dipergunakan dalam proses produksi perusahaan yang
bersangkutan dan merupakan bahan utama yang harus disiapkan dalam
24
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
proses produksi, misalnya : Kayu pada perusahaan meubelair, Kain pada
perusahaan konveksi, Pisang pada perusahaan kripik pisang, dll.
Bahan pembantu
Bahan pembantu merupakan bahan yang dipergunakan sebagai
penunjang atau bahan yang harus disiapkan setelah bahan baku tersedia.
Bahan pembantu diperlukan dalam pengolahan bahan baku dalam proses
produksi, misalnya : Cat kayu pada perusahaan meubelair, benarng pada
perusahaan konveksi, minyak goring pada perusahaan kripik pisang, dll.
Produk dalam proses (Work In Proces)
Produk dalam proses merupakan Produk yang belum selesai dan masih
memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk selesai.
Produk selesai (Finished Good)
Produk selesai merupakan produk yang telah selesai diproses dan siap
untuk dijual kepada konsumen, misalnya meja dan kursi pada perusahaan
meubelair, baju dan celana pada perusahaan konveksi, kripik pisang pada
perusahaan kripik pisang, dll.
Kadang-kadang persediaan bahan pembantu disajikan menjadi satu dengan
persediaan bahan bauk, yaitu dengan nama persediaan bahan baku dan bahan
pembantu. Pemisahan tersebut di atas tergantung pada kebutuhan dari perusahan
yang bersangkutan.
Dengan
demikian
yang
membedakan
Perusahaan
Manufaktur
dan
Perusahaan dagang yang terutama adalah pada pos Persediaan sebagaimana telah
dibahas tersebut diatas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai
hal tersebut, berikut ini diberikan cotoh mengenai Neraca dari Perusahaan
Manufaktur (Perhatikan akun Persediaan dalam Neraca tersebut ) :
25
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
IAINSHA MANUFACTURING
BALANCE SHEET
For the year ended December 31, 2006
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash
Account Receivable
Allowance for bad debt
$ 120
$ 200
$ 5
$ 195
Inventory :
Finished Good
Work in Process
Raw Material
Prepaid Insurance
Total Current Assets
LIABILITIES & EQUITIES
LIABILITIES
Account Payable
$ 114
Salaries Payable
$ 27.5
Interest Payable
$
6.375
Total Liabilities
$ 147.875
$ 85
$ 60
$ 45
$ 190
$ 1.5
$ 506.5
FIXED ASSETS
Land
$ 50
Building
$350
Accum. Depr. Of Building
($ 77.5)
Book Value of Building
$ 272.5
Machines
$300
Accum. Depr. Of Machines
$105
Book Value of Machines
$ 195
Equipment
$ 25
Accum. Depr. Of Equipment
$ 11.25
Book Value of Equipment
$ 13.75
Total Fixed Assets
$ 531.25
EQUITIES
Stock capital
Retained Earning
Total Equities
$ 500
$ 389.875
$ 889.887
TOTAL ASSETS
TOTAL PASIVA
$ 1,037.25
$ 1,037.75
26
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
LAPORAN LABA RUGI
Dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur terdapat Harga Pokok
Penjualan sama halnya dengan laporan laba rugi perusahaan dagang, hanya saja
cara perhitungannya berbeda. Harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Persediaan awal produk selesai
Rp xxx
Harga Pokok Produksi
Rp xxx
Harga Pokok Produk yg siap dijual
Rpxxx
Persediaan akhir produk selesai
(Rp xxx)
Harga Pokok Penjualan
Rp xxx
Dari keterangan diatas , Laporan Laba rugi dapat disajikan dalam bentuk laporan
secara sederhana sebagai berikut.
IAINSHA MANUFACTURING
INCOME STATEMENT
FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006
Sales
Cost of Goods Sold
Finished goods inventory, January 1
Cost of Goods manufactured
Cost of goods available for sale
Less: Finished goods inventory, January 31
Cost of Goods Sold
GROSS PROFIT
$ 50,000
$ $ 39,000
$ 39,000
$
($ 39,000)
$ 11,000
Dengan demikian jika pada Perusahaan dagang harga poko barang yang
siap dijual dihitung dari persediaan awal ditambah pembelian, maka perusahaan
manufaktur harga pokok produk yang siap dijual dihitung dari persediaan awal
ditambah harga pokok produksi. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana
menghitung harga pokok produksi pada Perusahaan Manufaktur.
27
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods manufactured)
Harga pokok produksi dapat dihitung dengan cara :
Persediaan produk dalam proses awal
Rp xxxx
Pemakaian bahan baku:
Persediaan bahan baku awal
Rp xxxx
Pembelian bahan baku
Rp xxxx
Biaya angkut pembelian
Rp xxxx
Rp xxxx
Retur & Pot. Pembelian
(Rp xxxx)
Pembelian bahan baku bersih
Rp xxxx
Bahan baku tersedia diproduksi
Rp xxxx
Persediaan bahan baku akhir periode
(Rp xxxx)
Biaya bahan baku yang dipakai
Rp xxxx
Biaya Tenaga kerja langsung
Rp xxxx
Biaya Overhead Pabrik
Rp xxxx
Biaya produksi
Rp xxxx
Rp xxxx
Persediaan Barang dalam proses akhir periode
Harga Pokok Produksi
(Rp xxxx)
Rp xxxx
Jika disajikan dalam Laporan Harga pokok produksi (Cost of goods manufactured)
adalah sebagai berikut :
28
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
IAINSHA MANUFACTURING
COST OF GOODS MANUFACTURED
FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006
Work in process, January 1
Direct Material used
Direct Labor
Manufacturing overhead applied
Total current manufacturing costs
Total Cost of Work in process
Work in process, January 31
COST OF GOODS MANUFACTURED
$$ 24,000
$ 28,000
$ 22,400
$ 74,400
$ 74,400
($ 35,400)
$ 39,000
Dari data diatas terdapat beberapa akun baru yang tidak terdapat pada
perusahaan dagang dan itulah yang membedakan antara perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur. Untuk lebih jelasnya telah dijelaskan lebih dahulu pada
penjelasan sebelumnya.
Persediaan produk dalam proses awal periode : adalah produk dalam
penyelesaian yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya diperhitungkan
untuk menambah biaya produksi yang terjadi pada periode tersebut.
Persediaan produk dalam proses akhir periode : adalah nilai produk dalam
proses akhir pada periode akuntansi diperhitungkan sebagai pengurang dari jumlah
nilai persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi.
Perhitungan harga pokok produksi sebagaimana di bahas tersebut diatas,
biasanya disajikan dalam bentuk harga pokok produksi sebagai lampiran dari
Laporan Laba Rugi Perusahaan.
29
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
PT. INDRIANI
Laporan Perhitungan Rugi Laba
Untuk periode yang berakhir tgl. 31 Desember 2006
Penjualan Kotor
Rp 1.500.000
Retur penjualan
Rp 10.000
Pot. penjulan
Rp 12.500
(Rp
Penjualan Bersih
22.500)
Rp 1.477.500
Harga Pokok Penjualan
Persediaan produk selesai (awal)
Rp
100.000
Harga Pokok Produksi (*)
Rp 1.047.625
Rp 1.147.625
Persediaan produk selesai (Akhir)
Rp
85.000
(Rp 1.062.625)
Laba Kotor Penjualan
Rp
414.875
Rp
324.750
Biaya Operasi :
Biaya Penjualan
Beban Gaji
Rp 101.800
Beban Komisi
Rp 40.750
Beban Iklan
Rp 45.000
Beban penyusutan
Rp 195.000
Jumlah biaya penjualan
Rp .550
Biaya Administrasi
Beban gaji
Rp 110.200
Beban perlengkapan
Rp 19.500
Jumlah biaya administrasi
Rp 129.700
Total Biaya Operasi
Laba Bersih sebelum pajak
Rp
100.000
Pajak
Laba bersih setelah pajak
Rp 1.047.625
30
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
 Pada umumnya laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak banyak
berbeda dengan laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang.
 Neraca perusahaan terdapat perbedaan terutama pada pos persediaan yang
terdiri atas persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses, dan
persediaan bahan baku ( dan bahan pembantu ). Pada laporan laba rugi
perusahaan manufaktur biasanya dilampiri dengan laporan perhitungan harga
pokok produksi.
 Proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi keuangan yang
dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada dasarnya tidak berbeda dengan
yang terdapat pada perusahaan jasa dan dagang. Perbedaannya terletak pada
jenis maupun jumlah transaksi keuangan karena tidak hanya meliputi transaksi
keuangan yang terjadi di departemen produksi yang tidak hanya sekedar
transaksi pembelian dan penjualan barang atau jasa
31
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
TUGAS
1. Jelaskan pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur!
2. Jelaskan perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan
perusahaan dagang atau jasa dari segi Laporan Laba Rugi !
3. Jelaskan pengertian akuntansi biaya !
4. Sebutkan jenis-jenis pembagian biaya produksi !
SOAL 1
Dibawah ini adalah data PT. IIN_CAEM pada tahun 2006 :
Persediaan barang dalam proses 1 januari 2006 Rp 250.000
Biaya bahan baku Rp 700.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp 850.000
Biaya overhead pabrik Rp 650.000
Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 100.000
Berdasarkan data di atas hitung dan susunlah LAPORAN HARGA POKOK
PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM.
32
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KUNCI JAWABAN SOAL
Penyelesaian Tugas.
1. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur adalah suatu perusahaan yang
kegiatan
usahanya
bergerak
pada
kegiatan
membeli,
mengolah,
memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya.
Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan
sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan
laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan
Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga
pokok produksi pada suatu periode tertentu.
2. Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan perusahaan
dagang atau jasa dari segi Laporan laba rugi adalah :
Perbedaan
Perusahaan Jasa
Perusahaan
Perusahaan
Dagang
Manufaktur
Akun pada
 Pendapatan jasa
 Penjualan
 Penjualan
Laporan Laba
 Beban-beban
 Harga Pokok
 Harga Pokok
Penjualan
Penjualan
 Beban Umum
 Harga Pokok
Rugi
operasi
dan Administrasi
 Beban
Penjualan
Produksi
 Biaya Produksi
 Biaya Periode
atau Biaya
Administrasi dan
umum
3. Akuntansi Biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya
dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek,
proses, atau pesanan.
33
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
4. Pembagian biaya produksi terbagi atas 3 yaitu : Biaya bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
PENYELESAIAN SOAL 2
Dari data pada soal 2, dapat dihitung dan disusun LAPORAN HARGA POKOK
PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM sebagai berikut :
PT. IIN_CAEM
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
Tahun 2006
Persediaan produk dalam proses 1 januari 2006
Tambahan bahan biaya tahun 2006
Rp
120.000
:
Biaya bahan baku
Rp 600.000
Biaya tenaga kerja langsung
Rp 750.000
Biaya overhead pabrik
Rp 500.000
Rp 1.850.000
Rp 1.970.000
Persediaan produk dalam proses 31 Des. 2006
(Rp
70.000)
Rp 1.900.000
34
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR IV
MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN
Tujuan Kegiatan Pembelajan
Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penyesuaian , peserta
diklat dapat :
1. Mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan
benar.
2. Menjelaskan Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur
dengan baik dan benar.
3. Membedakan
Jurnal
Penyesuaian
Perusahaan
Manufaktur
dengan
perusahaan jasa atuapun dagang dengan baik dan benar.
4. Mencatat jurnal penyesuaian dengan baik dan benar.
5. Menjelaskan
akun-akun
penyesuaian
yang
harus
disesuaikan
pada
perusahaan manufatur dengan baik dan benar.
6. Membuat rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan
benar.
35
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
URAIAN MATERI
JURNAL PENYESUAIAN
Identifikasi Dokumen Jurnal Penyesuaian
Dalam membuat jurnal penyesuaian langkah awal yang harus kita perhatikan
yaitu bagaimana cara mengidentifikasi dokumen yang akan menjadi sumber dalam
pencatatan jurnal penyesuaian.
Cara mengidentifikasikannya yaitu dengan cara memperhatikan jenis
dokumen, khusus untuk jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan yaitu bukti
memorial yang merupakan bukti intern suatu perusahaan.
Dokumen jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa, hanya saja pada perusahaan
manufaktur terdapat dokumen penyesuaian mengenai persediaan perusahaan yang
telah dijelaskan pada kegiatan belajar III.
Pengetian Jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur
Pada perusahaan dagang dan perusahaan jasa telah dijelaskan mengenai
jurnal penyesuaian. Demikian pula pada perusahaan manufaktur diperlukan
penyesuaian terhadap saldo-saldo rekening tertentu, antara lain yaitu : pembebanan
penyusutan aktiva tetap, penaksiran kerugian piutang, pengakuan hutang biaya,
pengakuan piutang pendapatan, penyesuaian terhadap persekot biaya dan
pendapatan yang diterima dimuka.
Perbedaan jurnal penyesuaian perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur
Perbedaan
jurnal
penyesuaian
manufaktur
terletak
pada
akun-akun
persediaan dan akun-akun biaya-biaya. Yang telah dibahas lebih rinci pada kegiatan
belajar III. Sedangkan kegiatan belajar ini, akan dijelaskan lebih rinci bagaimana
cara pencatatan jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufakur.
36
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Akun-akun yang disesuaikan pada perusahaan manufaktur
Disamping hal-hal tersebut pada perusahaan manufaktur terdapat pula saldo
rekening yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu Biaya Overhead pabrik,
persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan pembebanan harga
pokok penjualan sebagaimana yang terdapat pada perusahaan dagang.
Pencatatan akun-akun penyesuaian ke dalam jurnal penyesuaian
Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan jasa,
tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja. Untuk lebih
jelasnya Dapat dilihat pada jurnal penyesuaian di bawah ini.
TGL.
KETERANGAN
REF
D
Beban Penyusutan Gedung toko
Beban Penyusutan Gedung Kantor
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
500.000
150.000
Beban penyusutan mesin pabrik
Akum.Penyusutan mesin pabrik
200.000
Persediaan bahan baku
Retur pembelian
Barang dalam proses-biaya bahan baku
Pembelian bahan baku
Biaya angkut pembelian
900.000
40.000
450.000
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Listrik pabrik
Biaya supplies pabrik
650.000
K
500.000
150.000
200.000
940.000
450.000
100.000
250.000
200.000
Persediaan bah
37
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian
Dari data jurnal penyesuaian di atas maka dapat dibuat rekapitulasi jurnal
penyesuaian sebagai berikut :
No.
Akun
JUMLAH
DEBET
KREDIT
NAMA AKUN
Beban Penyusutan Gedung toko
Beban Penyusutan Gedung Kantor
Beban Penyusutan mesin pabrik
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
Akumulasi Penyusutan mesin pabrik
Persediaan bahan baku
Pembelian bahan baku
Retur pembelian
Barang dalam proses-biaya bahan baku
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Listrik pabrik
Biaya angkut pembelian
Biaya supplies pabrik
Jumlah
500.000
150.000
200.000
500.000
150.000
200.000
900.000
940.000
40.000
450.000
650.000
100.000
Biaya
250.000
supplies pabr
450.000
200.000
2.890.000 2.890.000
Dari data rekapitulasi diatas diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh
akun-akun yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal,
dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke
buku besar. Untuk cara pemostingan ke buku besar, akan di jelaskan pada kegiatan
belajar berikutnya.
38
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
 Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative lebih
banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang.
Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain yaitu : Biaya
overhead pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan
persediaan produk selesai atau barang jadi
 Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda
dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan jasa, tetapi
hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja.
 Data rekapitulasi diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh akun-akun yang
sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal, dengan tujuan
untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke buku besar.
39
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
TUGAS
Soal Uraiaan
1. Bagaimanakah cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan
benar?
2. Jelaskan pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur!
3. Jelaskan perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan
perusahaan jasa atuapun dagang !
4. Jelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan
manufatur!
5. Jelaskan pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian!
SOAL 1
Soal Praktek
PT. INDIRIANI adalah perusahaan yang memproduksi barang meubel, berikut ini
sebagian data dari Neraca saldo yang belum disesuaikan oleh PT. INDIRIAN pada
tanggal 31 Desember 2006 :
NAMA REKENING
DEBET
Purchases Material
KREDIT
800.000
Freight In
20.000
Direct Labor Cost
850.000
Purchases Return
90.000
Raw Material inventory
30.000
Work in Process Inventory
150.000
Factory Repair expense
100.000
Depreciation of Equip. factory
400.000
Indirect Labor
200.000
Factory Overhead Control
75.000
Indirect Labor Cost
300.000
40
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Keterangan :
Persediaan bahan baku 31 Desember 2006 Rp 90.000
Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 325.000
Ditanya :
Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31
Desember 2006 !
KUNCI JAWABAN
PENYELESAIAN TUGAS
1. Cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dilakukan dengan cara
menganalisis terlebih dahulu dokumen yang ada hubungannya dengan data
penyesuaian, dimana di dalamnya terdapat dokumen yang memuat akun beban
yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, dan beban
yang masih harus dibayar.
2. Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur adalah jurnal yang
memuat pencatatan terhadap akun-akun yang disesuaikan pada akhir periode
tertentu.
3. Perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan
jasa atuapun dagang yaitu terdapat pada akun persediaan dan akun-akun biaya
produksinya.
4. Akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur
adalah akun-akun persediaan barang jadi, bahan baku, dan barang dalam
proses, dan juga penyesuaian terhadap biaya produksi.
5. Pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian adalah suatu ringkasan
terhadap akun-akun yang ada dijurnal penyesuaian dengan tujuan untuk
mempermudah dalam pemostingan ke buku besar.
41
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
PENYELESAIAN SOAL 1
Juranl penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :
DATE
EXPLANATION
VOL
DEBIT
CREDIT
2006
Des.
1
Work In Process-Material
670.000
Raw material Inventory
90.000
Purchases Return
90.000
Raw material Inventory
30.000
Purchase Material
800.000
Freight In
2
20.000
Work In Process-Direct Labor
850.000
Direct Labor Cost
3
850.000
Work In Process-FOH Control
1.075.000
Indirect Labor Cost
300.000
Factory repair expense
160.000
Deprecition fac. Expense
400.000
Indirect Material Cost
200.000
Factory overhead control
4
Work In Process Inventory
75.000
325.000
Cost Of Goods Manufactured
2.420.000
Work In Process Inventory
150.000
WIP-Raw material Inv.
670.000
WIP-Direct labor
850.000
WIP-Factory overhead contro
42
1.075.000
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR V
MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR
Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penyesuaian , peserta
diklat dapat :
1. Menganalisis
daftar saldo
dan
keterangan
penyesuaian
yang
akan
disesuaikan pada perusahaan manufaktur dengan baik dan benar.
2. Membukukan jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar.
URAIAN MATERI
Analisis Daftar Saldo Dan Penyusunan Jurnal PenyesuaiaN
Dalam penyusunan jurnal penyesuaian, terlebih dahulu kita harus menganalisis
terlebih dahulu daftar saldo yang ada sebagai patokan dalam menentukan jumlah
nominal yang harus dicatat di dalam jurnal penyesuain.
Untuk lebih jelasnya dalam penyusunan jurnal penyesuaian dan bagaimana
cara membukukannya dapat dilihat pada penyelesaian penyesuaian pada
perusahan PT. CUA MARIAM di bawah ini :
43
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
PT. CUA MARIAM
DAFTAR SALDO
31 Desember 2006
Nama Akun
Debet
Kas
Piutang dagang
Persediaan bahan baku
Persediaan barang dalam proses
Persediaan produk jadi
Akumulasi penyusutan gedung kantor
Akumulasi penyusutan gedung pabrik
Akumulasi penyusutan Mesin pabrik
Penjualan
Pembelian bahan baku
Biaya angkut pembelian
Retur pembelian
Gaji bagian penjualan
Gaji bagian Administrasi umum
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya listrik toko
Biaya listrik kantor
Biaya listrik pabrik
Biaya supplies kantor
Biaya supplies pabrik
Kredit
1.570.000
500.000
100.000
150.000
400.000
50.000
75.000
60.000
2.000.000
500.000
10.000
25.000
75.000
50.000
250.000
100.000
15.000
5.000
35.000
25.000
90.000
Keterangan untuk penyesuaian 31 Desember 2006 :
1. Penyusutan Gedung per tahun :
Toko Rp 25.000
Kantor Rp 50.000
Pabrik Rp 75.000
2. Penyusutan Inventaris kantor setahun Rp 15.000
3. Penyusutan Mesin Pabrik tahun 2006 Rp 60.000
4. Persediaan bahan baku Rp 135.000
5. persediaan produk dalam proses Rp 200.000
6. Persediaan produk selesai Rp 150.000
44
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Berdasarkan data tersebut diatas, maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT.
CUA MARIAM pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut :
MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN
1. Jurnal untuk pembebanan penyusutan gedung tahun 2006
Beban Penyusutan Gedung toko
25.000
-
Beban Penyusutan Gedung Kantor
50.000
-
Beban Penyusutan Gedung Pabrik
75.000
-
Akumulasi Penyusutan Gedung toko
-
25.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor
-
50.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik
-
75.000
2. Jurnal untuk pembebanan penyusutan inventoris kantor tahun 2006
Beban penyusutan Inventaris Kantor
Akum.Penyusutan Inventaris kantor
15.000
-
-
15.000
60.000
-
-
60.000
3. Jurnal untuk pembebanan penyusutan mesin pabrik
Beban penyusutan mesin pabrik
Akum.Penyusutan mesin pabrik
45
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
4. Jurnal untuk mencatat persediaan bahan baku dan biaya bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi tahun 2006
Persediaan bahan baku
135.000
-
25.000
-
450.000
-
Pembelian bahan baku
-
500.000
Biaya angkut pembelian
-
10.000
Persediaan bahan baku
-
100.000
Retur pembelian
Barang dalam proses-biaya bahan baku
Jurnal penyesuaian tersebut di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan
akun sebagai berikut :
Persediaan Bahan Baku
Rp 100.000
Rp 100.000
Rp 135.000
Pembelian Bahan Baku
Rp 500.000
Rp 500.000
Biaya angkut pembelian
Rp 10.000
Pembelian Bahan Baku
Rp 10.000
Rp 450.000
Retur Pembelian
Rp
25.000
Rp 25.000
46
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Disamping jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya bahan baku, diperlukan pula
jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
sebagai berikut :
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung tahun 2006
Barang dalam proses-Tenaga kerja langsung
250.000
-
-
250.000
Biaya Tenaga kerja langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 250.000
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 250.000
Rp 250.000
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik tahun 2006
Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik
360.000
-
Biaya tenaga kerja tidak langsung
-
100.000
Biaya Listrik pabrik
-
35.000
Biaya supplies pabrik
-
90.000
Beban Penyusutan Gedung pabrik
-
75.000
Beban Penyusutan Mesin Pabrik
-
60.000
Jurnal tersebut diatas dapat dijelakan lebih rinci dengan penjelasan apabila
langsung diposting ke buku besar bentuk “T” seperti dibawah ini :
47
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Biaya Tenaga kerja tdk langsung
Rp 100.000
Rp 100.000
Biaya listrik Pabrik
Rp 35.000
Rp 35.000
Biaya supplies Pabrik
Rp 90.000
BDP-Biaya Overhead Pabrik
Rp 90.000
Rp 360.000
Penyusutan Gedung Pabrik
Rp
75.000
Rp 75.000
Penyusutan Mesin Pabrik
Rp
60.000
Rp 60.000
5. Jurnal untuk mencatat persediaan produk dalam proses dan harga pokok
produksi.
Persediaan produk dalam proses
Harga pokok produksi
Persediaan Barang dalam proses
BDP- Biaya Bahan baku
BDP- Biaya tenaga kerja langsung
BDP- Biaya Overhead Pabrik
48
200.000
1.010.000
-
150.000
450.000
250.000
360.000
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
6. Jurnal untuk mencatat persediaan produk selesai dan harga pokok
penjualan
Persediaan Produk Selesai
150.000
-
1.260.000
-
Persediaan produk Selesai
-
400.000
Harga Pokok Produksi
-
1.010.000
Harga Pokok Penjualan
Untuk lebih jelasnya dapat lebih rinci dijelaskan bila langsung diposting ke buku
besar bentuk “T” di bawah ini.
Persediaan Produk Selesai
Rp 400.000
Rp 400.000
Rp 150.000
Harga Pokok Produksi
Rp 1.010.000
Harga Pokok Penjualan
Rp 1.010.000
Rp 1.260.000
Pada jurnal penyesuaian tersebut diatas, khususnya jurnal nomor 4,5, dan 6
merupakan cirri khas jurnal penyesuaian pada perusahaan Manufaktur yang tidak
terdapat pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Jurnal tersebut mencatat
pengumpulan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan pada perusahaan
manufaktur.
Pada contoh tersebut diatas, masing-masing jenis biaya produksi dibuatkan
rekening tersendiri, yaitu : rekening barang dalam proses-biaya bahan baku, barang
dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Barang Dalam Proses-Biaya
overhead pabrik. Jika biaya produksi dicatat dalam satu rekening, maka dapat
dipergunakan rekening Persediaan produk dalam proses.
49
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
Dalam jurnal penyesuaian pada perusahaan manufakttur tidak berbeda jauh
dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang, hanya saja akun-akun
persediaan yang akan disesuaikan berbeda dengan perusahaan dagang
karena pada perusahaan dagang tidak terdapat akun perusediaan barang
dalam proses, barang jadi, dan persediaan bahan baku.
Untuk pembukuan jurnal penyesuaian ke buku besar tidak jauh berbeda
dengan perusahaan dagang.
Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative
lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain
yaitu : Biaya Overhead Pabrik, Persediaan bahan baku, persediaan produk
dalam proses,dan persediaan barang jadi.
50
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
Kasus soal penyesuaian :
PT. ASTRINA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 2006
PERKIRAAN
DEBET
Kas di Bank
Piutang Usaha
Bahan baku
Barang dalam proses
Barang jadi
Perlengkapan kantor
Perlengkapan pabrik
Peralatan Kantor
Akum. Peny. Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Akum. Peny. Peralatan pabrik
Bangunan
Akum. Peny. Bangunan
Tanah
Utang usaha
Modal saham
Laba ditahan
Penjualan
Retur penjualan
Pembelian bahan baku
Retur pembelian
Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja tidak langsung
Listrik & air pabrik
Biaya overhead rupa-rupa
Beban penjualan, Adm,& umum
KREDIT
1.650.000
6.000.000
8.000.000
4.000.000
9.000.000
600.000
900.000
1.500.000
300.000
15.000.000
3.000.000
20.000.000
2.000.000
10.000.000
7.000.000
50.000.000
9.050.000
106.000.000
500.000
46.000.000
300.000
25.000.000
4.000.000
3.000.000
4.500.000
18.000.000
TOTAL
177.650.000
51
177.650.000
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Informasi tambahan yang didapat adalah sebagai berikut :
4. Persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi masingmasing Rp.7.000.000,-, Rp.5.000.000,-, dan Rp.10.000.000
5. Perlengkapan kantor dan perlengkapan pabrik yang terpakai adalah masingmasing Rp.500.000 dan Rp.750.000
6. Penyusutan peralatan kantor Rp.150.000, peralatan pabrik Rp.1.500.000, dan
bangunan Rp.1.000.000, (20% untuk kantor dan 80% untuk pabrik)
Dari data diatas, maka anda diminta:
1. Menganalisis Neraca saldo PT. ASTRIANA untuk membukukan jurnal
peyesuaian!
2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk PT. ASTRIANA!
52
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KUNCI JAWABAN
PENYELESAIAN SOAL
Jurnal untuk mencatat persediaan :
1. Jurnal mencatat persediaan awal bahan baku
Iktisar Harga pokok produksi
8.000.000
Persediaan bahan baku
8.000.000
2. Jurnal mencatat persediaan akhir bahan baku
Persedian bahan baku
7.000.000
Ikhtisar harga pokok produksi
7000.000
3. Jurnal mencatat persediaan awal Barang dalam proses
Iktisar Harga pokok produksi
4.000.000
Persediaan barang dalam proses
4.000.000
4. Jurnal mencatat persediaan akhir Barang dalam proses
Persediaan barang dalam proses
5.000.000
Ikhtisar harga pokok produksi
5.000.000
5. Jurnal mencatat persediaan awal barang jadi
Iktisar Laba Rugi
9.000.000
Persediaan barang jadi
9.000.000
6. Jurnal mencatat persediaan akhir barang jadi
Persediaan barang jadi
10.000.000
Ikhtisar Laba Rugi
10.000.000
53
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Jurnal untuk mencatat pemakaian beban perlengkapan kantor dan pabrik
Beban perlengkapan kantor
500.000
Beban perlengkapan pabrik
750.000
Perlengkapan kantor
500.000
perlengkapan pabrik
750.000
Jurnal untuk mencatat beban penyusutan:
Beban penyus. Peralatan kantor
150.000
Beban penyus. Peralatan pabrik
1.500.000
Beban penyus. Bangunan kantor
200.000
Beban penyus. Bangunan pabrik
800.000
Akum. penyus. Peralatan kantor
150.000
Akum. penyus. Peralatan pabrik
1.500.000
Akum. penyus. Bangunan kantor
200.000
Akum. penyus. Bangunan pabrik
800.000
54
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR VI
MEMBUAT JURNAL PENUTUP
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penutup , peserta diklat
dapat:
1. Menjelaskan pengertian jurnal penutup.
2. Membuat prosedur pembuatan jurnal penutup.
3. Menjelaskan bagan pembuatan jurnal penutup.
Uraian Materi
Pendahuluan
Transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi di perusahaan selama
satu
periode
berkurangnya
akuntansi
dan
berpengaruh
terhadap
jenis
kewajiban
macam-macam
harta,
bertambah
dan
dan
ekutitas,
pendapatan serta beban.
Agar mendapat informasi secara tepat dan cepat untuk memudahkan
menyusun laporan keuangan dan juga tepat waktu, maka perlu adanya
catatan untuk setiap jenis aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
Catatan yang menggambarkan bertambahnya dan berkurangnya harta,
kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban disebut akun. Catatan-catatan
tersebut disebut juga jurnal umum.
55
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Pengertian Jurnal Penutup.
Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum
yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam
perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Prosedur Pembuatan Jurnal Penutup.
Pada
pencatatan
pendahuluan
dengan
telah
menggunakan
disinggung
akkun,
bahwa
transaksi
dalam
sistem
–transaksi
yang
mengakibatkan perubahan modal seperti terjadinya pendapatan, bebanbeban dan pengambilan pribadi pemilik tidak langsung dicatat ke dalam akun
modal. Khususnya untuk perusahaan manufaktur ada prosedur khusus untuk
menutup akun-akun tersebut kedalam akun modal yaitu sebagai berikut :
a. Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi,
seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses
dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)
b. Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba
Rugi.
c. Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan
pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.
d. Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik
atau akun laba .
e. Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.
56
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Bagan Pembuatan Jurnal Penutup.
Akun-Akun Produksi
Saldo
xxxx
Manufactury Summary
xxxx
xxxx
xxxx
dipindahkan
Akun Pendapatan
Income Summary
xxxx
xxxx
xxxx
dipindahkan
dipindahkan
xxxx
Akun-akun Beban
xxxx
xxxx(L)
xxxx(R)
dipindahkan
Prive Pemilik
xxxx
Modal Pemilik
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx(R)
xxxx(L)
dipindahkan
Penjelasan :
57
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.

Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu
sebagai berikut :
Manufactury Summary
xxxx
Accounts Manufactury

xxxx
Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury
Summary” yaitu sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Manufactury Summary

xxxx
Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah
sebagai berikut :
Revenues
xxxx
Income Summary

xxxx
Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai
berikut:
Income Summary
xxxx
Expenes

xxxx
Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut :
Modal Pemilik
xxxx
Prive Pemilik

xxxx
Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Modal Pemilik
xxxx
58
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum
yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam
perusahaan pada akhir periode akuntansi.
Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur
adalah sebagai berikut :

Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi,
seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses
dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)

Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba
Rugi.

Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi
dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.

Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal
pemilik atau akun laba .

Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.
59
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
TES 1
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal penutup?
7. Sebutkan prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur?
8. Jelaskan dan gambarkan bagsn alur pembuatan jurnal penutup?
KUNCI JAWABAN TES 1
1. Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang
berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan
pada akhir periode akuntansi.
2. Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur adalah
sebagai berikut :

Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti
persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke
akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary)

Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.

Akun-akun
pendapatan
dan
beban-beban
bagian
administrasi
dan
pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi.

Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau
akun laba .

Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba.
60
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
3. Bagan pembuatan jurnal penutup :
Akun-Akun Produksi
Saldo
xxxx
Manufactury Summary
xxxx
xxxx
xxxx
dipindahkan
Akun Pendapatan
Income Summary
xxxx
xxxx
xxxx
dipindahkan
dipindahkan
xxxx
Akun-akun Beban
xxxx
xxxx(L)
xxxx(R)
dipindahkan
Prive Pemilik
xxxx
Modal Pemilik
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx(R)
xxxx(L)
dipindahkan
61
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Penjelasan :
9. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu sebagai
berikut :
Manufactury Summary
xxxx
Accounts Manufactury
xxxx
10. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury
Summary” yaitu sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Manufactury Summary
xxxx
11. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah sebagai
berikut :
Revenues
xxxx
Income Summary
xxxx
12. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai berikut:
Income Summary
xxxx
Expenes
xxxx
13. Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut :
Modal Pemilik
xxxx
Prive Pemilik
xxxx
14. Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut :
Income Summary
xxxx
Modal Pemilik
xxxx
62
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR VII
MEMBUKUKAN JURNAL PENUTUP
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penutup , peserta diklat
dapat:
1.
Menguraiakan teknik pengkodean akun.
2.
Menguraikan tata cara posting.
3.
Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar.
URAIAN MATERI
TEKNIK PENKODEAN AKUN
Tahap pencatatan setelah menjurnal penutup adalah pemindahbukuan data
jurnal penutup ke dalam buku besar. Sebelum kita memposting atau
membukukan jumlah angka dari jurnal ke buku besar, kita harus terlebih dahulu
mengetahui tentang kode akun. Hal ini untuk memudahkan pencatatan atau
pemindahan data dari jurnal ke buku besar. Dengan adanya kode kita dapat
mengelompokkan akun tersebut dan mengetahui jumlah dari akun tersebut.
Semakin luas kegiatan usaha perusahaan, maka semakin banyak akun
yang dipergunakan dalam buku besar, sehingga dalam penyusunannya
diperlukan suatu cara yang sistematis. Banyak cara atau metode penyusunan
kode akun dalam buku besar. Semuanya bertujuan untuk memudahkan proses
pencatatan, pemeriksaan dan mencapai suatu perkiraan jika diperlukan.
63
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Kode akun dalam buku besar erat sekali hubungannya dengan
pengelompokan akun dalam neraca, sehingga susunan akun dalam buku besar
hendaknya disesuaikan dengan susunan akun dalam neraca.
Pengkodean akun :
Kode akun suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf
atau kombinasi angka atau huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang
sebelumnya telah dicatat.
Akun yang dipergunakan oleh suatu perusahaan tergantung dari luas atau
sempitnya kegiatan perusahaan tersebut. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam
masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan
suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masingh-masing akun yang
dipergunakan
perusahaan.
Penyusunan
tersebut
berdasarkan
tata
urutan
penyusunan akun neraca dan akun laba rugi.
Ada beberapa jenis pengkodean akun :
1. Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan memberikan
nomor pada akun-akun yang ada.
2. Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi utnuk
beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan dengan titik.
3. Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf.
4. Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan huruf
dan angka.
Akun-akun
yang
terdapat
dalam
dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu :
1. Kelompok akun harta
2. Kelompok akun kewajiban
3. Kelompok akun ekuitas
4. Kelompok akun pendapatan
5. Kelompok akun beban
64
buku
besar
pada
dasarnya
dapat
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Akun yang termasuk ke dalam akun harta, kewajiban dan equitas disebut akun
riil atau akun neraca, sebab akun tersebut diperlukan untuk penyusunan neraca.
Sedangkan akun yang termasuk dalam kelompok akun pennghasilan dan beban
disebut akun nominal atau akun rugi laba, sebab akun tersebut diperkukan untuk
penyusunan laporan laba rugi.
Tata cara posting :
a. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.
b. Siapkan format akun yang diperlukan
c. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan.
d. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat
dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun
dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
f. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai.
g. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor
halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar.
Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar antara lain dengan
cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan format akun yang diperlukan,
catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor
akun dan nomor kode akun, penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal
umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun, penjelasan dalam
akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai, catat
jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai, isi kolom ref pada
akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya :
untuk jurnal umum adalah JU.
65
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku
besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini
untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk
memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya
banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode
terhadap masing-masing akun yang dipergunakan perusahaan.
Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal,
kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun
harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan
sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang akan diposting
harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format pembantu jika
diperlukan tersedia.
Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang
dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal
jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat
jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref
dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut
66
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
Tes Formatif :
1. Jelaskan mengenai uraiaan teknik pengkodean akun ?
2. Jelaskan bagaimana tata cara posting ?
3. Jelaskan bagaimana membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke
buku besar ?
KUNCI JAWABAN
1. Ada beberapa teknik pengkodean akun :

Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan memberikan
nomor pada akun-akun yang ada.

Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi utnuk
beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan dengan titik.

Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf.

Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan
huruf dan angka.
2. Tata cara posting :
b. Tentukan akun yang akan dipengaruhi.
c. Siapkan format akun yang diperlukan
d. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan.
e. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun.
f. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat
dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun
dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai.
g. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai.
67
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
h. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor
halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
3. Cara membukukan jurnal penutup ke buku besar :
Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar
antara lain dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan
format akun yang diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal
akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor akun dan nomor kode akun,
penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat
dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun, penjelasan dalam akun
dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai,
catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai, isi
kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor
halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU.
68
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KEGIATAN BELAJAR VIII
MEMBUAT NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN VIII
Setelah
mempelajari
sub
kompetensi
Membuat
Penutupan, peserta diklat dapat:
1. Menyusun daftar saldo akun buku besar
2. Melengkapi format daftar saldo akun buku besar
69
Neraca
Saldo
setelah
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
URAIAN MATERI
PENYUSUNAN DAFTAR SALDO
Neraca saldo merupakan daftar tempat mencatat saldo-saldo sementara
akun buku besar. Fungsi neraca saldo adalah sebagai koreksi apakah pencatatan
pada akun-akun yang bersangkutan sudah benar atau belum. Jika jumlah debit dan
kredit dalam neraca saldo tidak sama, hal ini menandakan bahwa terdapat
kesalahan pencatatan dalam akun-akun tersebut.
Sedangkan bila jumlah kredit seimbang, berarti pencatatan sudah benar.
Adapun sumber pencatatan neraca saldo diambil dari saldo-saldo sementara pada
buku besar.
Cara menyusun neraca saldo :
a. Hitung saldo tiap-tiap akun :
1.
Untuk akun berbentuk lajur tunggal / lajur rangkap adalah angka yang ada
pada baris terakhir kolom 1
2.
Untuk akun berbentuk dua kolom dengan jalan membandingkan jumlah
sisi debit dengan jumlah isi kredit dengan mengggunakan pensil.
b. Isi nomor akun sesuai dengan nomor akun yang bersangkutan dan nama akun
dicatat dengan urutan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
c. Siapkan kolom neraca saldo, kemudian catat saldo-sald akhir tersebut ke
dalam kolom debit dan ke kolom kredit.
d. Jumlahkan kolom debit dan kredit (harus seimbang)
70
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
RANGKUMAN
Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku
besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini
untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk
memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya
banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode
terhadap masing-masing akun yang dipergunakan perusahaan. Ada beberapa jenis
pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal, kode nemonik dan kode
campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun harta, kewajiban, equitas,
pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan sebelum pemindahbukuan jurnal
ke buku besar adalah jurnal yang akan diposting harus dipersiapkan, format buku
besar tersedia, dan format pembantu jika diperlukan tersedia.
Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang
dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal
jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat
jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref
dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut
Neraca saldo atau daftar saldo merupakan daftar tempat mencatat saldosaldo sementara akun buku besar sehingga dapat dijadikan koreksi apakah
pencatatan akun-akun yang bersangkutan yang ada dalam buku besar sudah benar
atau belum. jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo harus seimbang.
71
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
EVALUASI
Test formatif
1. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo ?
2. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo piutang ?
3. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo utang ?
Jawaban Test formatif
1. Neraca saldo adalah tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku
besar yang disusun setiap akhir periode
2. Daftar saldo piutang adalah daftar yang merinci saldo-saldo piutang tiap
debitur.
3. Daftar saldo utang adalah daftar yang merinci saldo utang tiap kreditur.s
72
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
BAB III
EVALUASI
TES FORMATIF AKHIR PEMBELAJARAN
PILIHAN GANDA
1.
Nilai persediaan barang dalam proses dalam neraca lajur akan terdapat
dalam….
a. Kolom Harga Pokok Produksi
b. Kolom Rugi laba
c. Kolom Neraca
d. Kolom Penyesuaian
2.
Dalam kolom neraca sisa penyesuaian pada Neraca Lajur nilai persediaan
barang jadi yang terdapat di dalamnya adalah….
a. Persediaan awal dan akhir
b. Persediaan akhir saja
c. Persediaan awal saja
d. Salah semua
3.
Retur pembelian bahan baku pada bulan Desember (akhir periode akuntansi)
belum dicatat. Maka perkiraan-perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal
penyesuaian adalah….
a. Pembelian bahan baku dan utang usaha
b. Biaya overhead dan utang usaha
c. Retur pembelian bahan dan utang usaha
d. Persediaan bahan baku dan utang
4.
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir bahan baku,
adalah….
a. Debit ikhtisar laba rugi, kredit persediaan bahan baku
b. Debit ikhtisar Harga pokok produksi, kredit persediaan bahan baku
c. Debit ikhtisar Harga pokok penjualan, kredit persediaan barang jadi
d. Debit persediaan bahan, kredit ikhtisar harga pokok produksi
5.
Gaji bagian perawatan dan pemeliharaan peralatan pabrik yang masih harus
dibayar pada tanggal 31 Desember 2006 akan dicatat sebagai….
a. Debit tenaga kerja tidak langsung, kredit utang upah dan gaji
b. Debit Beban rupa-rupa, kredit kas
c. Debit Beban tenaga kerja, kredit utang upah dan gaji
d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji
73
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
6.
Bunga deposito yang masih harus diterima akan terdapat….
a. Dikolom harga pokok produksi pada neraca lajur
b. Dikolom Laba Rugi pada neraca lajur
c. Dikolom Neraca pada neraca lajur
d. Tidak ada yang benar
7.
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir barang jadi adalah….
a. Debit Ikhtisar Laba Rugi, kredit persediaan barang jadi
b. Debit Ikhtisar harga pokok produksi, kredit Persediaan barang jadi
c. Debit Persediaan barang jadi, kredit ikhtisar laba rugi
d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji
8.
Penjumlahan angka kolom Neraca Sisa dengan angka kolom penyesuaian
pada neraca lajur:
a. Akan tercatat dikolom neraca sisa penyesuaian pada neraca lajur
b. Membuat neraca saldo peyesuaian tidak seimbang
c. Dapat melihat daftar saldo piutang usaha
d. Tidak perlu dilakukan penjumlahan
9.
Beban listrik pabrik untuk bulan oktober (akhir periode akuntansi) belum
dicatat. Ini berarti….
a. Masih perlu dibuat jurnal penyesuaian
b. Perkiraan Listrik pabrik harus di debet
c. Perlu dicatat pada buku utang
d. A dan B
10. Bila beban lebih besar dari pada pendapatan berarti pada neraca lajur….
a. Sisa debet kolom neraca lajur lebih besar dari sisi kreditnya
b. Sisa kredit kolom neraca lajur lebih besar dari sisi debetnya
c. Sisi kredit kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi debetnya
d. Sisi debet kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi kreditnya
74
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
TES PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN)
PT. ICHAL CHUA menghasilkan suatu barang furniture. Dimana dalam tahun
2005 terdapat data keuangan sebagai berikut :
Pembelian bahan baku
Potongan dan retur pembelian
Biaya angkut pembelian
750.000
75.000
25.000
Gaji dan upah seluruhnya berjumlah
Dengan perincian :
Gaji bagian produksi
Gaji bagian pemasaran
Gaji Bagian Adm & umum
1.250.000
650.000
250.000
350.000
Biaya-biaya lainnya :
Biaya iklan
Biaya angkut penjualan
Kerugian piutang
Macam-macam biaya :
Bagian produksi
Bagian pemasaran
Bagian Adm & umum
200.000
35.000
15.000
225.000
200.000
125.000
Persediaan :
Bahan baku
Barang dalam proses
Barang jadi
Awal Tahun
25.000
150.000
60.000
Penjualan tahun 2005 :
Penjualan kotor
Retur & Pot. Penjualan
5.000.000
10.000
75
Akhir Tahun
35.000
175.000
40.000
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
Dari data diatas, pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pernyataanpernyataan berikut ini :
1. Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tahun 2005 adalah…
a. Rp 800.000,b. Rp 725.000,c. Rp 690.000,d. Rp 590.000,2. Biaya overhead pabrik seluruhnya berjumlah….
a. Rp 875.000,b. Rp 650.000,c. Rp 350.000,d. Rp 225.000,3. Harga Pokok Produksi selama tahun 2005 adalah…
a. Rp 1.480.000,b. Rp 1.540.000,c. Rp 1.565.000,d. Rp 1.715.000,4. Harga Pokok Penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar….
a. Rp 1.540.000,b. Rp 1.560.000,c. Rp 1.600.000,d. Rp 1.715.000,5. Laba Kotor atas penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar….
a. Rp 5.000.000,b. Rp 3.440.000,c. Rp 3.430.000,d. Rp 1.600.000,6. Laba Bersih tahun 2005 sebelum dikurangi pajak penghasilan adalah sebesar….
a. Rp 2.830.000,b. Rp 2.595.000,c. Rp 2.380.000,d. Rp 2.255.000,-
76
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF AKHIR
JAWABAN PILIHAN GANDA
1. A
2. A
3. C
4. D
5. D
6. C
7. C
8. A
9. A
10. B
JAWABAN PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Rp. 690.000,D. Rp. 225.000,B. Rp. 1.540.000,B. Rp. 1.560.000,C. Rp.3.430.000,D. Rp.2.225.000,-
77
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
BAB IV
PENUTUP
Setelah
mempelajari
modul
Menyelesaikan
Siklus
Akuntansi
Perusahaan
Manufaktur secara tuntas, maka peserta diklat mampu melaksanakan kegiatan :
1.
Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan
2.
Menyusun Neraca Lajur
3.
Menyusun Laporan Keuangan
4.
Membuat Jurnal Penyesuaian
5.
Membukukan Jurnal Penyesuaian
6.
Membuat jurnal penutup.
7.
Membukukan jurnal penutup.
8.
Membuat neraca saldo setelah penutupan.
Apabila peserta diklat telah mampu mempelajari atau telah mencapai satu sub
kompetensi ini secara tuntas, maka peserta diklat dapat mengajukan dan melakukan
uji kompetensi serta uji sertifikasi.
Tetapi jika peserta diklat belum mampu mempelajari atau belum mencapai satu
sub kompetensi ini, maka peserta diklat harus mengulang kembali mempelajari
modul ini sampai tuntas, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang yang berikutnya
yang lebih tinggi.
78
AKUNTANSI
Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono Yusuf, A , Drs, MBA (1977) : Dasar Dasar Akuntansi. Yogjakarta: STIE
YKPN
Mardiasmo, Drs, Akuntan : Akuntansi Keuangan Dasar 2. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Weygandt Kiesso Kimmel : Accounting Principle 7th . Wiley.
Soemantri, Hendi, Drs (1994) : Dasar Dasar Akuntansi SMK. Bandung: Armiko
Habibi, Maksum, dkk (1997) : Pelajaran Akuntansi. Jakarta : Yudhistira
Moelyati, Dra, dkk (2000) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Jakarta : Yudhistira
Soemanri, Hendi, Drs (1999) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Bandung : Armico
Moechtar, ZA, (1998) : Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1. Surabaya : IDM
Simangunsong, MP, Drs (1999) : Akuntansi Tingkat Dasar I. Jakarta : Karya
Utama
Sinuraya, A, Drs, (2000) : Dasar Dasar Akuntansi. Medan : USU
Moelyadi, Drs, Ak, M.Si (2000) : Sistem Akuntasi. Yogjakarta : BPFE
79
Download