AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. BAB I PENDAHULUAN A. Diskripsi Modul ini berisikan penjelasan mengenai penyelesaian Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Penjelasan modul ini ada hubungannya dengan isi modul yang berjudul Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, prosedur dan pencatatannyapun sama, hanya saja ada perbedaannya pada akun-akun persediaan dan laporan keuangan tambahan berupa laporan harga pokok produksi dan harga pokok penjualannya serta cara penghitungannya. Hasil belajar yang akan diperoleh setelah mempelajari modul ini yaitu peserta diklat atau pengguna modul dapat mengetahui dan memahami tata cara pencatatan laporan keuangan perusahaan manufaktur khususnya laporanlaporan biaya produksi dan penjualan. Dengan memiliki dan berbekal kompetensi ini, siswa akan lebih mudah memiliki peluang besar untuk diterima di dunia usaha dan industri. B. Prasarat Kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta diklat sebelum menggunakan dan mempelajari modul ini yaitu, peserta diklat atau pengguna modul terlebih dahulu harus : 1. Menguasai proses penyelesaian siklus akuntansi 2. Menguasai proses penyusunan laporan keuangan 3. Menguasai pengklasifikasian rekening 4. Menguasai komunikasi dengan baik 5. Menguasai dokumen laporan keuangan berbahasa Inggris 1 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh : a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat harapan, kriteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini. b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini untuk meyakinkan pengasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda. c. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada guru. d. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul. e. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan. f. Bila dalam proses memahami materi anda mendapakan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman anda dan atau konsultasikan dengan guru. g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan modul untuk program keahlian akuntansi. h. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya i. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi. 2 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 2. Perlengkapan yang harus disiapkan : a. Alat tulis terdiri dari : kertas, pensil, ballpoint, penghapus dan penggaris. b. Alat hitung : kalkulator manual dan elektronik. c. Format Data Neraca Lajur d. Format Laporan Keuangan e. Format jurnal 3. Hasil pelatihan : a. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdiri dari : Laporan Laba Rugi, Laporan Modal, Laporan Neraca, Laporan Arus Kas, dan Laporan Harga Pokok Produksi. b. Jurnal Penyesuaian c. Rekapitulasi Jurnal Penysuaian d. Jurnal penutup. e. Daftar Saldo setelah penutupan 4. Peran guru dalam proses pemelajaran : 1. Membantu Peserta Didik dalam merencanakan proses belajar. 2. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. 3. Membantu Peserta Didik dalam memahami konsep dan praktik baru dan menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar siswa. 4. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. 5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. 6. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 7. Melaksanakan penilaian. 8. Menjelaskan kepada Peserta Didik mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya. 9. Mencatat pencapaian kemajuan peserta didik. 3 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. D. Tugas Akhir Peserta didik mampu menyelesaikan siklus akuntansi pada perusahaan manufaktur sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) pembuatan siklus akuntansi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari : a. Penyiapan alat dan bahan dalam pembuatan laporan keuangan b. Pebuatan Neraca Lajur sebagai data untuk penyusunan laporan keuangn c. Penyusunan Laporan keuangan yang tepat d. Penyusunan jurnal penyesuaian e. Proses dan cara Membukukan jurnal penyesuaian f. Cara mengidentifikasi dan Membukukan jurnal penutup g. Proses pembuatan neraca saldo setelah penutupan. E. Kompotensi Dengan mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik dapat Kompeten dalam Menyelesaikan Siklus Akuntansi dan juga harus bisa : 1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan 2. Menyusun neraca lajur 3. Menyusun laporan keuangan 4. Membuat Junal penyesuaian 5. Membukukan Jurnal penyesuaian 6. Membuat jurnal penutup 7. Membukukan jurnal penutu[ 8. Menyusun daftar saldo setelah penutupan 4 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. F. Cek Kemampuan Berikan tanda cek ( ) apabila peserta belajar telah menguasai beberapa sub kompetensi berikut ini : NO SUB KOMPETANSI YA 1. Dapatkah anda mempersiapkan alat dan bahan-bahan dalam penyusunan laporan keuangan ? 2. Dapatkah anda menyusun neraca lajur untuk perusahaan manufaktur ? 3. Dapatkah anda membuat laporan keuangan yang sesuai dengan laporan keuangn perusahaan manufaktur ? 4. Dapatkah anda membuat laporan harga pokok produksi ? 5. Dapatkah anda membuat jurnal penyesuaian? 6. Dapatkah anda membukukan jurnal penyesuaian dan memposting ke buku besar? 7. Dapatkah anda membuat format dan menyusun jurnal penutup? 8. Dapatkah anda membukukan jurnal penutup dan mempostingnya ke buku besar? 9. Dapatkah anda membuat daftar saldo setelah penutupan? 5 TIDAK AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. BAB II PEMBELAJARAN RENCANA BELAJAR KEGIATAN BELAJAR I MENYIAPKAN PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TUJUAN AKHIR : Di akhir pembelajaran Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur, Siswa diharapkan mampu menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur sesuai dengan Standar Kompetensi Keuangan Nasional Indonesia (SKKNI) dengan baik dan benar. TUJUAN ANTARA : 1. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat menyebutkan macam-macam dari laporan keuangan dengan baik dan benar 2. Setelah membaca modul dasar-dasar akuntansi dan mendapat penjelasan dari guru siswa dapat membedakan bentuk-bentuk laporan keuangan denagan baik dan benar 3. Setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan dengan baik dan benar 6 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. URAIAN MATERI Macam-macam laporan keuangan 1. laporan laba rugi ( Income statement ) Laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran (beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Bentuk dari laporan keuangan Laporan laba rugi ( income statement ) adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan Laporan Laba Rugi Tahun berakhir (31 Desember 2005 ) Pendapatan usaha : Pendapatan atau jasa Beban-beban : - Beban asuransi - Beban sewa - Beban perlengkapan - Beban penyusutan - Beban gaji Jumlah beban Rp…… Rp………… Rp………… Rp………… Rp………… Rp………... Rp……. Rp……. 2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement ) Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari kerugian bersih selama periode berjalan. 7 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Bentuk dari laporan keuangan Laporan Perubahan Modal ( capital Statement ) adalah sebagai berikut : Nama perusahaan Laporan perubahan modal Tahun berakhir (31 Desember 20005) Modal awal (1 Januari 2005) Laba bersih/rugi bersih Pengambilan pribadi (prive) Rp………. Rp………. Rp………. Penambahan/pengurangan modal Modal akhir (31 Desember 2005) Rp………. Rp………. 3. Neraca ( Trial Balance ) Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari suatu jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi). Penyajian pos-pos neraca mempunyai tata cara sendiri, yaitu : Kelompok harta disajikan berdasarkan urutan likuiditasnya Utang disajikan berdasarkan jatuh temponya Modal senidri disajikan berdasarkan kekekalannya 8 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Bentuk Staffel dari laporan keuangan Neraca adalah sebagai berikut : Nama perusahaan Neraca 31 Desember 2005 Harta : Harta lancar : Kas Rp………. Piutang usaha Rp………. Jumlah harta lancar Rp………. Harta tetap : Gedung Rp………. Tanah Rp………. Jumlah harta tetap Rp………. Jumlah harta Rp………. Kewajiban : Kewajiban lancar Utang usaha Rp………. Utang bank Rp………. Jumlah kewajiban lancar Rp……….. Kewajiban jangka panjang utang hipotik Rp……….. utang bank Rp………. jumlah kewajiban jangka panjang Rp……….. Rp………… jumlah kewajiban 9 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. modal modal pemilik Rp………… jumlah kewajiban dan modal Rp………… Bentu lain dari neraca adalah bentuk Scontro. Contoh formatnya adalah sebagai berikut : Nama perusahaan Neraca 31 Desember 2005 AKTIVA PASSIVA Kas Rp……. Utang usaha Rp………. Piutang usaha Rp…… Utang bank Rp………. Perlengkapan Rp…… Utang hipotik Rp……… Modal pemilik Rp………. Peralatan Rp……… Ak. Penyu.peralatan Rp……… Rp……. Gedung Rp……… Ak. Penyu. Gedung Rp……… Rp……… Rp……….. 10 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 4. Laporan arus kas (Cash Flow Statement ) laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal. PERALATAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Peralatan yang biasanya digunakan dal;am menyusun laporan keuangan adalah sebagai berikut : Kertas kerja ( Polio/HVS ) Kalkulator Mistar Bolpoint/pensil Alat-alat lain yang mungkin dibutuhkan 11 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Macam-macam laporan keuangan adalah : 1. laporan laba rugi ( Income statement ) laporan laba rugi adalah suatu ihtisar pendapatan dan pengeluaran (beban) dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu (satu periode akuntansi). Laporan laba rugi memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. 2. Laporan perubahan modal ( Capital Statement ) Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan ihtisar perubahan yang terjadi dalam modal pemilik suatu jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal merupakan penghubung antara laporan laba rugi dan neraca. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik berasal dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Sedangakan pengurangan modal pemilik berasal dari kerugian bersih selama periode berjalan. 3. Neraca ( Trial Balance ) Neraca merupakan daftar seluruh aktiva, utang, dan modal pemilik dari suatu jangka waktu tertentu ( satu periode akuntansi). 4. Laporan arus kas ( Cash Flow Statement ) laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dan aktifitas operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan salah satu cara dengan mengrekolnsiliasi saldo awal. 12 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI SOAL/LATIHAN 1. Tes Formatif 1. Sebutkan macam-macam dari laporan keuangan pada perusahaan manufaktur!. 2. Sebutkan peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan! 3. Gambarkan format dari Laporan Laba rugi! JAWABAN TES FORMATIF 1. Macam-macam laporan keuangan adalah :laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas 2. peralatan yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan adalah : kalkulator, kertas HVS, mistar, pulpen/pensil,dll 13 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 3. Format Laporan Laba Rugi Nama Perusahaan Laporan Laba Rugi Tahun berakhir (31 Desember 2005 ) Pendapatan usaha : Rp…… Pendapatan atau jasa Beban-beban : - Beban asuransi Rp………… - Beban sewa Rp………… - Beban perlengkapan Rp………… - Beban penyusutan Rp………… - Beban gaji Rp………... Jumlah beban Rp……. Rp……. 14 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR II MENYUSUN NERACA LAJUR Tujuan Kegiatan Pembelajan Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun neraca lajur, peserta diklat dapat : 1. setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat membedakan antara neraca lajur perusahaan dagang dan manufaktur dengan benar 2. setelah mendapat penjelasan keterangan-keterangan apa dari saja guru yang siswa dapat menyebutkan termuat dalam neraca lajur peruasahaan manufaktur 3. Setelah mendapat penjelasan dari guru dan membaca modul akuntansi keuangan 1 siswa dapat menunjukkan gambaran tentang neraca lajur perusahaan manufaktur 4. setelah mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara memposting data dari buku besar ke neraca lajur dengan baik dan benar 5. Setelah membaca modul akuntansi keuangan 1 dan mendapat penjelasan dari guru siswa dapat menyusun laporan keuangan dengan baik dan teliti 15 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. MATERI NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses. Kolom ini dimaksudkan untuk menampung semua unsure biaya produksi selama tahun/periode yang bersangkutan, sehingga mungkin dapat ditetapkan harga pokok barang yang dihasilkan selama periode tersebut. Dengan demikian neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical dapat mempunyai kolom-kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sis penyesuaian, harga pokok barang yang dihasilkan (harga pokok produksi), kolom laba rugi, dan kolom neraca.masing-masimg mempunyai sisi debet dan sisi kredit. Prosedur pembuatan neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka nerac sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian penetapan neraca sisa penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok, rugi laba atau kolom neraca tergantung pada jenis masing-masing perkiraan.Perkiraan harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom harga pokok, sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke kolom laba rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan selama tahun atau periode berjalan. Saldo kolom laba rugi dipindahkan kolom neraca. Saldo ini menunjukkan laba atau rugi bersih selama tahun berjalan. Dengan pemindahan saldo ini selesailah bpembuatan neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical. 16 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Kolom harga pokok barang yang dihasilkan Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan barang dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar harga pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam harga pokok barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang berkaitan dengan proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian kekolom harga pokok. Setelah itu kolom debet dan kolom kredit di jumlahkan, dan selisih antara penjumlahan kolom debet dan kolom kredit menggambarkan hatga pokok barang yang dihasilkan untuk tahun yang berjalan. Kolom laba rugi Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba rugi. Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan kekolom laba rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet kolom laba rugi. Sisi debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang dijimlahkan. Selisih penjumlahan ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita selama periode berj Contoh format neraca lajur perusahaan manufaktur, sebagai berikut : Nama perusahaan Neraca lajur 31 Desember 2005 No Perkiraan Neraca Ayat Neraca Harga sisa jurnal saldo pokok penyesuai disesuaik produksi an an D K D K D 17 k D k Laba rugi D k Neraca D k AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Neraca lajur perusahaan manufaktur yang menerapkan system periodical tidak banyak berbeda dengan neraca lajur perusahaan dagang. Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses. Prosedur pembuatan neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur tidak berbeda, keduanya diawali dengan pemuatan angka-angka nerac sisa dilanjutkan dengan ayat penyesuaian dalam neraca lajur, kemudian penetapan neraca sisa penyesuain dan untuk selanjutnya dipindahkan kekolom harga pokok, rugi laba atau kolom neraca tergantung pada jenis masing-masing perkiraan. Perkiraan harta, kewajiban, dan modal tentu saja akan di pindahkan kedalam kolom neraca, perkiraan mengenai biaya produksi dipindahkan kekolom harga pokok, sedangkan perkiraan pendapatandan biaya atau beban lainnya dipindahkan ke kolom laba rugi, saldo dari kolom harga pokok dipindahkan ke kolom laba rugi.saldo ini menunjukkan harga pokok barang yang dihasilkan selama tahun atau periode berjalan. Kolom harga pokok barang yang dihasilkan Disamping persediaan awal dan persediaan akhir bahan dan barang dalam penyelesaian yang telah yang dipindahkan keperkiraan ihtisar harga pokok produksi dan kemudian dipindahkan secara terpisah kedalam harga pokok barang yang dihasilkan. Semua saldo perkiraan biaya yang berkaitan dengan proses manufaktur dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian kekolom harga pokok. Kolom laba rugi Perkiraan ikhtisar laba rugi dan perkiraan-perkiraan pendapatan dan beban dipindahkan dalam kolom neraca sisa penyesuaian ke kolom laba rugi. Begitu dengan harga pokok barang yang dihasilkan di pindahkan kekolom laba rugi dengan mengkredit kolom harga pokok dan mendebet kolom laba rugi. Sisi debit dan sisi kolom laba rugi kemudian yang dijimlahkan. Selisih penjumlahan ini merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita selama periode berjalan 18 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI/SOAL Soal / pertanyaan : jelaskan perbedaan dari neraca lajur perusahaan dagang dan neraca lajur perusahaan manufaktur sebutkan keterangan-keterangan apa saja yang terdapat dalam format neraca lajur perusahaan manufaktur Berikan gambaran tentang format neraca lajur perusahaan manufaktur JAWABAN SOAL/PERTANYAAN Perbedaan utama adalah adanya kolom tambahan dalam neraca lajur perusahaan manufaktur yaitu kolom harga pokok barang dalam proses. Keterangan-keterangan yang terdapat dalam format neraca lajur perusahaan manufaktur adalah : Nomor perkiraan Perkiraan Neraca sisa (debet-kredit) Ayat juranal penyesuaian (debet-kredit) Neraca saldo penyesuaian (debet-kredit) Harga pokok produksi (debet-kredit) Rugi laba (debet-kredit) Neraca (debet-kredit) 19 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR III MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari sub kompetensi menyusun laporan keuangan, peserta diklat dapat : 1. Menjelaskan Pengertian Laporan Keuangan perusahaan manufaktur dengan baik dan benar 2. Membedakan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang dengan tepat. 3. Menjelaskan Pengertian akuntansi biaya dan jenis-jenis pembagian biaya produksi dengan baik dan benar 4. Menghitung dan menyusun Laporan Laba Rugi dengan cermat, teliti dan benar. 5. Menghitung dan menyusun Laporan Modal atau Saldo Laba dengan cermat, teliti dan benar. 6. Menghitung dan menyusun Laporan Neraca dengan cermat, teliti dan benar. 7. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Produksi dengan cermat, teliti dan benar. 8. Menghitung dan menyusun Laporan Harga Pokok Penjualan dengan cermat, teliti dan benar. 20 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. URAIAN MATERI LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) Sebagaimana halnya pada Perusahaan dagang, akuntuntansi untuk perusahaan Manufaktur menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan tambahan lainnya. Namun dalam perusahaan manufaktur terdapat biaya-biaya produksi yang terjadi selama produksi dan memiliki persediaan-persedian yang berbeda dengan persediaan pada perusahaan dagang. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih rinci pada penjelasan selanjutnya. Pengertian Laporan Keuangan Manufaktur Sesuai dengan kegiatannya, perusahaan manufaktur memiliki kegiatan yang berbeda dengan perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang, dimana perusahaan manufaktur bergerak pada kegiatan membeli, mengolah, memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya. Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga pokok produksi pada suatu periode tertentu. 21 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Perusahaan jasa dan Perusahaan Dagang. Perbedaan Akun pada Laporan Laba Perusahaan Jasa Pendapatan jasa Beban-beban operasi Rugi Akun-Akun Persediaan Persediaan perlengkapan Perusahaan Dagang Penjualan Harga Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan Persediaan Barang dagang Persediaan Perlengkapan Bentuk Neraca Neraca Lajur 10 Kolom yang terdiri Lajur dari kolom neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, labarugi, dan kolom neraca Neraca Lajur 10 Kolom yang terdiri dari kolom neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, labarugi, dan kolom neraca Perusahaan Manufaktur Penjualan Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Produksi Biaya Produksi Biaya Periode atau Biaya Administrasi dan umum Persediaan barang jadi Persediaan Barang dalam proses Persediaan bahan baku Bentuk neraca lajur 12 kolom, isi kolomnya sama dengan perusahaan jasa & dagang hanya saja ditambahkan lagi lap.harga pokok produksi. Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek, proses, atau pesanan. 22 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Pengertian biaya (Cost) adalah suatu pembayaran (payment) dengan tujuan menghasilkan suatu pendapatan. Sedangkan beban (expense) merupakan suatu pengeluaran perusahaan dengan tujuan untuk memberikan manfaat hanya pada periode yang bersangkutan saja. Pembagian biaya BAHAN BAKU LANGSUNG (DIRECT MATERIAL) TENAGA KERJA LANGSUNG (DIRECT LABOR) BIAYA ( COST ) BIAYA OVERHEAD ( FACTORY OVERHEAD CONTROL ) Biaya produksi terdiri dari : 1. Biaya bahan baku (Raw material), adalah bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan. Untuk menghitung biaya bahan baku atau bahan baku yang dipergunakan di dalam proses produksi adalah sebagai berikut : persediaan bahan baku awal periode ditambah pembelian bersih (Lihat perhitungan tersebut diatas) dikurangi persediaan bahan baku akhir periode. 23 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 2. Biaya Tenaga kerja langsung (Direct labor), adalah gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang jasanya dapat diperhitungkan langsung dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak langusng adalah gaji atau upah yang di bayarkan kepada pekerja yang secara tidak langsung terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya tersebut harus dipisahkan dengan biaya tenaga kerja langsung (upah langsung) 3. Biaya Overhead pabrik (Factory Overhead Control), Adalah semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang diperlukan dalam produksi, misalnya biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik, penyusutan mesin produksi, penyusutan bangunan pabrik,dll. Neraca (Balance Sheet) Pos-pos Aktiva, Hutang dan Modal perusahaan terdapat pada Neraca perusahaan manufaktur, pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang terdapat pada Neraca Perusahaan Dagang. Hanya saja karena jenis operasinya yang berbeda pada Perusahaan Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, maka pada sisi aktiva dalam hal ini pos Persediaan, terdiri atas Persediaan Bahan Baku (Raw Material), Persediaan Bahan Pembantu , Persediaan Produk Dalam Proses (Work in Proces), dan Persediaan Produk Selesai (Finished Good). Bahan baku (Raw Material) Bahan baku dipergunakan dalam proses produksi perusahaan yang bersangkutan dan merupakan bahan utama yang harus disiapkan dalam 24 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. proses produksi, misalnya : Kayu pada perusahaan meubelair, Kain pada perusahaan konveksi, Pisang pada perusahaan kripik pisang, dll. Bahan pembantu Bahan pembantu merupakan bahan yang dipergunakan sebagai penunjang atau bahan yang harus disiapkan setelah bahan baku tersedia. Bahan pembantu diperlukan dalam pengolahan bahan baku dalam proses produksi, misalnya : Cat kayu pada perusahaan meubelair, benarng pada perusahaan konveksi, minyak goring pada perusahaan kripik pisang, dll. Produk dalam proses (Work In Proces) Produk dalam proses merupakan Produk yang belum selesai dan masih memerlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk selesai. Produk selesai (Finished Good) Produk selesai merupakan produk yang telah selesai diproses dan siap untuk dijual kepada konsumen, misalnya meja dan kursi pada perusahaan meubelair, baju dan celana pada perusahaan konveksi, kripik pisang pada perusahaan kripik pisang, dll. Kadang-kadang persediaan bahan pembantu disajikan menjadi satu dengan persediaan bahan bauk, yaitu dengan nama persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Pemisahan tersebut di atas tergantung pada kebutuhan dari perusahan yang bersangkutan. Dengan demikian yang membedakan Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan dagang yang terutama adalah pada pos Persediaan sebagaimana telah dibahas tersebut diatas. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut, berikut ini diberikan cotoh mengenai Neraca dari Perusahaan Manufaktur (Perhatikan akun Persediaan dalam Neraca tersebut ) : 25 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. IAINSHA MANUFACTURING BALANCE SHEET For the year ended December 31, 2006 ASSETS CURRENT ASSETS Cash Account Receivable Allowance for bad debt $ 120 $ 200 $ 5 $ 195 Inventory : Finished Good Work in Process Raw Material Prepaid Insurance Total Current Assets LIABILITIES & EQUITIES LIABILITIES Account Payable $ 114 Salaries Payable $ 27.5 Interest Payable $ 6.375 Total Liabilities $ 147.875 $ 85 $ 60 $ 45 $ 190 $ 1.5 $ 506.5 FIXED ASSETS Land $ 50 Building $350 Accum. Depr. Of Building ($ 77.5) Book Value of Building $ 272.5 Machines $300 Accum. Depr. Of Machines $105 Book Value of Machines $ 195 Equipment $ 25 Accum. Depr. Of Equipment $ 11.25 Book Value of Equipment $ 13.75 Total Fixed Assets $ 531.25 EQUITIES Stock capital Retained Earning Total Equities $ 500 $ 389.875 $ 889.887 TOTAL ASSETS TOTAL PASIVA $ 1,037.25 $ 1,037.75 26 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. LAPORAN LABA RUGI Dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur terdapat Harga Pokok Penjualan sama halnya dengan laporan laba rugi perusahaan dagang, hanya saja cara perhitungannya berbeda. Harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur dihitung dengan cara sebagai berikut : Persediaan awal produk selesai Rp xxx Harga Pokok Produksi Rp xxx Harga Pokok Produk yg siap dijual Rpxxx Persediaan akhir produk selesai (Rp xxx) Harga Pokok Penjualan Rp xxx Dari keterangan diatas , Laporan Laba rugi dapat disajikan dalam bentuk laporan secara sederhana sebagai berikut. IAINSHA MANUFACTURING INCOME STATEMENT FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006 Sales Cost of Goods Sold Finished goods inventory, January 1 Cost of Goods manufactured Cost of goods available for sale Less: Finished goods inventory, January 31 Cost of Goods Sold GROSS PROFIT $ 50,000 $ $ 39,000 $ 39,000 $ ($ 39,000) $ 11,000 Dengan demikian jika pada Perusahaan dagang harga poko barang yang siap dijual dihitung dari persediaan awal ditambah pembelian, maka perusahaan manufaktur harga pokok produk yang siap dijual dihitung dari persediaan awal ditambah harga pokok produksi. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana menghitung harga pokok produksi pada Perusahaan Manufaktur. 27 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Harga Pokok Produksi (Cost of Goods manufactured) Harga pokok produksi dapat dihitung dengan cara : Persediaan produk dalam proses awal Rp xxxx Pemakaian bahan baku: Persediaan bahan baku awal Rp xxxx Pembelian bahan baku Rp xxxx Biaya angkut pembelian Rp xxxx Rp xxxx Retur & Pot. Pembelian (Rp xxxx) Pembelian bahan baku bersih Rp xxxx Bahan baku tersedia diproduksi Rp xxxx Persediaan bahan baku akhir periode (Rp xxxx) Biaya bahan baku yang dipakai Rp xxxx Biaya Tenaga kerja langsung Rp xxxx Biaya Overhead Pabrik Rp xxxx Biaya produksi Rp xxxx Rp xxxx Persediaan Barang dalam proses akhir periode Harga Pokok Produksi (Rp xxxx) Rp xxxx Jika disajikan dalam Laporan Harga pokok produksi (Cost of goods manufactured) adalah sebagai berikut : 28 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. IAINSHA MANUFACTURING COST OF GOODS MANUFACTURED FOR THE MONTH ENDING JANUARY 31, 2006 Work in process, January 1 Direct Material used Direct Labor Manufacturing overhead applied Total current manufacturing costs Total Cost of Work in process Work in process, January 31 COST OF GOODS MANUFACTURED $$ 24,000 $ 28,000 $ 22,400 $ 74,400 $ 74,400 ($ 35,400) $ 39,000 Dari data diatas terdapat beberapa akun baru yang tidak terdapat pada perusahaan dagang dan itulah yang membedakan antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Untuk lebih jelasnya telah dijelaskan lebih dahulu pada penjelasan sebelumnya. Persediaan produk dalam proses awal periode : adalah produk dalam penyelesaian yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya diperhitungkan untuk menambah biaya produksi yang terjadi pada periode tersebut. Persediaan produk dalam proses akhir periode : adalah nilai produk dalam proses akhir pada periode akuntansi diperhitungkan sebagai pengurang dari jumlah nilai persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi. Perhitungan harga pokok produksi sebagaimana di bahas tersebut diatas, biasanya disajikan dalam bentuk harga pokok produksi sebagai lampiran dari Laporan Laba Rugi Perusahaan. 29 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. PT. INDRIANI Laporan Perhitungan Rugi Laba Untuk periode yang berakhir tgl. 31 Desember 2006 Penjualan Kotor Rp 1.500.000 Retur penjualan Rp 10.000 Pot. penjulan Rp 12.500 (Rp Penjualan Bersih 22.500) Rp 1.477.500 Harga Pokok Penjualan Persediaan produk selesai (awal) Rp 100.000 Harga Pokok Produksi (*) Rp 1.047.625 Rp 1.147.625 Persediaan produk selesai (Akhir) Rp 85.000 (Rp 1.062.625) Laba Kotor Penjualan Rp 414.875 Rp 324.750 Biaya Operasi : Biaya Penjualan Beban Gaji Rp 101.800 Beban Komisi Rp 40.750 Beban Iklan Rp 45.000 Beban penyusutan Rp 195.000 Jumlah biaya penjualan Rp .550 Biaya Administrasi Beban gaji Rp 110.200 Beban perlengkapan Rp 19.500 Jumlah biaya administrasi Rp 129.700 Total Biaya Operasi Laba Bersih sebelum pajak Rp 100.000 Pajak Laba bersih setelah pajak Rp 1.047.625 30 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Pada umumnya laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan laporan keuangan perusahaan jasa dan dagang. Neraca perusahaan terdapat perbedaan terutama pada pos persediaan yang terdiri atas persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses, dan persediaan bahan baku ( dan bahan pembantu ). Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur biasanya dilampiri dengan laporan perhitungan harga pokok produksi. Proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi keuangan yang dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada dasarnya tidak berbeda dengan yang terdapat pada perusahaan jasa dan dagang. Perbedaannya terletak pada jenis maupun jumlah transaksi keuangan karena tidak hanya meliputi transaksi keuangan yang terjadi di departemen produksi yang tidak hanya sekedar transaksi pembelian dan penjualan barang atau jasa 31 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI TUGAS 1. Jelaskan pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur! 2. Jelaskan perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan perusahaan dagang atau jasa dari segi Laporan Laba Rugi ! 3. Jelaskan pengertian akuntansi biaya ! 4. Sebutkan jenis-jenis pembagian biaya produksi ! SOAL 1 Dibawah ini adalah data PT. IIN_CAEM pada tahun 2006 : Persediaan barang dalam proses 1 januari 2006 Rp 250.000 Biaya bahan baku Rp 700.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp 850.000 Biaya overhead pabrik Rp 650.000 Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 100.000 Berdasarkan data di atas hitung dan susunlah LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM. 32 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KUNCI JAWABAN SOAL Penyelesaian Tugas. 1. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak pada kegiatan membeli, mengolah, memproduksi dan menjual kembali barang yang telah diproduksikannya. Sehingga Laporan Keuangan Perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai laporan suatu perusahaan manufaktur/pabrik yang menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari : Neraca, Laporan Rugi/Laba, Laporan Modal atau laporan saldo Laba, dan Laporan arus kas dan Laporan harga pokok produksi pada suatu periode tertentu. 2. Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dan perusahaan dagang atau jasa dari segi Laporan laba rugi adalah : Perbedaan Perusahaan Jasa Perusahaan Perusahaan Dagang Manufaktur Akun pada Pendapatan jasa Penjualan Penjualan Laporan Laba Beban-beban Harga Pokok Harga Pokok Penjualan Penjualan Beban Umum Harga Pokok Rugi operasi dan Administrasi Beban Penjualan Produksi Biaya Produksi Biaya Periode atau Biaya Administrasi dan umum 3. Akuntansi Biaya adalah teknik atau metode untuk menentukan biaya-biaya dari suatu proyek atau proses atau menentukan suatu harga pokok proyek, proses, atau pesanan. 33 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 4. Pembagian biaya produksi terbagi atas 3 yaitu : Biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. PENYELESAIAN SOAL 2 Dari data pada soal 2, dapat dihitung dan disusun LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI untuk periode tahun 2006 pada PT. IIN_CAEM sebagai berikut : PT. IIN_CAEM LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Tahun 2006 Persediaan produk dalam proses 1 januari 2006 Tambahan bahan biaya tahun 2006 Rp 120.000 : Biaya bahan baku Rp 600.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp 750.000 Biaya overhead pabrik Rp 500.000 Rp 1.850.000 Rp 1.970.000 Persediaan produk dalam proses 31 Des. 2006 (Rp 70.000) Rp 1.900.000 34 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR IV MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN Tujuan Kegiatan Pembelajan Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penyesuaian , peserta diklat dapat : 1. Mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar. 2. Menjelaskan Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur dengan baik dan benar. 3. Membedakan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang dengan baik dan benar. 4. Mencatat jurnal penyesuaian dengan baik dan benar. 5. Menjelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur dengan baik dan benar. 6. Membuat rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar. 35 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. URAIAN MATERI JURNAL PENYESUAIAN Identifikasi Dokumen Jurnal Penyesuaian Dalam membuat jurnal penyesuaian langkah awal yang harus kita perhatikan yaitu bagaimana cara mengidentifikasi dokumen yang akan menjadi sumber dalam pencatatan jurnal penyesuaian. Cara mengidentifikasikannya yaitu dengan cara memperhatikan jenis dokumen, khusus untuk jurnal penyesuaian dokumen yang digunakan yaitu bukti memorial yang merupakan bukti intern suatu perusahaan. Dokumen jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa, hanya saja pada perusahaan manufaktur terdapat dokumen penyesuaian mengenai persediaan perusahaan yang telah dijelaskan pada kegiatan belajar III. Pengetian Jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur Pada perusahaan dagang dan perusahaan jasa telah dijelaskan mengenai jurnal penyesuaian. Demikian pula pada perusahaan manufaktur diperlukan penyesuaian terhadap saldo-saldo rekening tertentu, antara lain yaitu : pembebanan penyusutan aktiva tetap, penaksiran kerugian piutang, pengakuan hutang biaya, pengakuan piutang pendapatan, penyesuaian terhadap persekot biaya dan pendapatan yang diterima dimuka. Perbedaan jurnal penyesuaian perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur Perbedaan jurnal penyesuaian manufaktur terletak pada akun-akun persediaan dan akun-akun biaya-biaya. Yang telah dibahas lebih rinci pada kegiatan belajar III. Sedangkan kegiatan belajar ini, akan dijelaskan lebih rinci bagaimana cara pencatatan jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufakur. 36 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Akun-akun yang disesuaikan pada perusahaan manufaktur Disamping hal-hal tersebut pada perusahaan manufaktur terdapat pula saldo rekening yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu Biaya Overhead pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan pembebanan harga pokok penjualan sebagaimana yang terdapat pada perusahaan dagang. Pencatatan akun-akun penyesuaian ke dalam jurnal penyesuaian Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan jasa, tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja. Untuk lebih jelasnya Dapat dilihat pada jurnal penyesuaian di bawah ini. TGL. KETERANGAN REF D Beban Penyusutan Gedung toko Beban Penyusutan Gedung Kantor Akumulasi Penyusutan Gedung toko Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor 500.000 150.000 Beban penyusutan mesin pabrik Akum.Penyusutan mesin pabrik 200.000 Persediaan bahan baku Retur pembelian Barang dalam proses-biaya bahan baku Pembelian bahan baku Biaya angkut pembelian 900.000 40.000 450.000 Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya Listrik pabrik Biaya supplies pabrik 650.000 K 500.000 150.000 200.000 940.000 450.000 100.000 250.000 200.000 Persediaan bah 37 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Rekapitulasi Jurnal Penyesuaian Dari data jurnal penyesuaian di atas maka dapat dibuat rekapitulasi jurnal penyesuaian sebagai berikut : No. Akun JUMLAH DEBET KREDIT NAMA AKUN Beban Penyusutan Gedung toko Beban Penyusutan Gedung Kantor Beban Penyusutan mesin pabrik Akumulasi Penyusutan Gedung toko Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor Akumulasi Penyusutan mesin pabrik Persediaan bahan baku Pembelian bahan baku Retur pembelian Barang dalam proses-biaya bahan baku Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya Listrik pabrik Biaya angkut pembelian Biaya supplies pabrik Jumlah 500.000 150.000 200.000 500.000 150.000 200.000 900.000 940.000 40.000 450.000 650.000 100.000 Biaya 250.000 supplies pabr 450.000 200.000 2.890.000 2.890.000 Dari data rekapitulasi diatas diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh akun-akun yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal, dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke buku besar. Untuk cara pemostingan ke buku besar, akan di jelaskan pada kegiatan belajar berikutnya. 38 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain yaitu : Biaya overhead pabrik, persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk selesai atau barang jadi Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang dan jasa, tetapi hanya terdapat perbedaan pada nama akun-akunnya saja. Data rekapitulasi diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh akun-akun yang sejenis dan mencatatnya ke dalam format rekapitulasi jurnal, dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemindahbukuan atau pemostingan ke buku besar. 39 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI TUGAS Soal Uraiaan 1. Bagaimanakah cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dengan benar? 2. Jelaskan pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur! 3. Jelaskan perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang ! 4. Jelaskan akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur! 5. Jelaskan pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian! SOAL 1 Soal Praktek PT. INDIRIANI adalah perusahaan yang memproduksi barang meubel, berikut ini sebagian data dari Neraca saldo yang belum disesuaikan oleh PT. INDIRIAN pada tanggal 31 Desember 2006 : NAMA REKENING DEBET Purchases Material KREDIT 800.000 Freight In 20.000 Direct Labor Cost 850.000 Purchases Return 90.000 Raw Material inventory 30.000 Work in Process Inventory 150.000 Factory Repair expense 100.000 Depreciation of Equip. factory 400.000 Indirect Labor 200.000 Factory Overhead Control 75.000 Indirect Labor Cost 300.000 40 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Keterangan : Persediaan bahan baku 31 Desember 2006 Rp 90.000 Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2006 Rp 325.000 Ditanya : Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2006 ! KUNCI JAWABAN PENYELESAIAN TUGAS 1. Cara mengidentifikasikan dokumen jurnal penyesuaian dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dahulu dokumen yang ada hubungannya dengan data penyesuaian, dimana di dalamnya terdapat dokumen yang memuat akun beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, dan beban yang masih harus dibayar. 2. Pengertian Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur adalah jurnal yang memuat pencatatan terhadap akun-akun yang disesuaikan pada akhir periode tertentu. 3. Perbedaan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Manufaktur dengan perusahaan jasa atuapun dagang yaitu terdapat pada akun persediaan dan akun-akun biaya produksinya. 4. Akun-akun penyesuaian yang harus disesuaikan pada perusahaan manufatur adalah akun-akun persediaan barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses, dan juga penyesuaian terhadap biaya produksi. 5. Pengertian rekapitulasi untuk jurnal penyesuaian adalah suatu ringkasan terhadap akun-akun yang ada dijurnal penyesuaian dengan tujuan untuk mempermudah dalam pemostingan ke buku besar. 41 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. PENYELESAIAN SOAL 1 Juranl penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut : DATE EXPLANATION VOL DEBIT CREDIT 2006 Des. 1 Work In Process-Material 670.000 Raw material Inventory 90.000 Purchases Return 90.000 Raw material Inventory 30.000 Purchase Material 800.000 Freight In 2 20.000 Work In Process-Direct Labor 850.000 Direct Labor Cost 3 850.000 Work In Process-FOH Control 1.075.000 Indirect Labor Cost 300.000 Factory repair expense 160.000 Deprecition fac. Expense 400.000 Indirect Material Cost 200.000 Factory overhead control 4 Work In Process Inventory 75.000 325.000 Cost Of Goods Manufactured 2.420.000 Work In Process Inventory 150.000 WIP-Raw material Inv. 670.000 WIP-Direct labor 850.000 WIP-Factory overhead contro 42 1.075.000 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR V MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN TUJUAN KEGIATAN BELAJAR Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penyesuaian , peserta diklat dapat : 1. Menganalisis daftar saldo dan keterangan penyesuaian yang akan disesuaikan pada perusahaan manufaktur dengan baik dan benar. 2. Membukukan jurnal penyesuaian dengan cermat, teliti dan benar. URAIAN MATERI Analisis Daftar Saldo Dan Penyusunan Jurnal PenyesuaiaN Dalam penyusunan jurnal penyesuaian, terlebih dahulu kita harus menganalisis terlebih dahulu daftar saldo yang ada sebagai patokan dalam menentukan jumlah nominal yang harus dicatat di dalam jurnal penyesuain. Untuk lebih jelasnya dalam penyusunan jurnal penyesuaian dan bagaimana cara membukukannya dapat dilihat pada penyelesaian penyesuaian pada perusahan PT. CUA MARIAM di bawah ini : 43 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. PT. CUA MARIAM DAFTAR SALDO 31 Desember 2006 Nama Akun Debet Kas Piutang dagang Persediaan bahan baku Persediaan barang dalam proses Persediaan produk jadi Akumulasi penyusutan gedung kantor Akumulasi penyusutan gedung pabrik Akumulasi penyusutan Mesin pabrik Penjualan Pembelian bahan baku Biaya angkut pembelian Retur pembelian Gaji bagian penjualan Gaji bagian Administrasi umum Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya listrik toko Biaya listrik kantor Biaya listrik pabrik Biaya supplies kantor Biaya supplies pabrik Kredit 1.570.000 500.000 100.000 150.000 400.000 50.000 75.000 60.000 2.000.000 500.000 10.000 25.000 75.000 50.000 250.000 100.000 15.000 5.000 35.000 25.000 90.000 Keterangan untuk penyesuaian 31 Desember 2006 : 1. Penyusutan Gedung per tahun : Toko Rp 25.000 Kantor Rp 50.000 Pabrik Rp 75.000 2. Penyusutan Inventaris kantor setahun Rp 15.000 3. Penyusutan Mesin Pabrik tahun 2006 Rp 60.000 4. Persediaan bahan baku Rp 135.000 5. persediaan produk dalam proses Rp 200.000 6. Persediaan produk selesai Rp 150.000 44 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Berdasarkan data tersebut diatas, maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT. CUA MARIAM pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut : MEMBUKUKAN JURNAL PENYESUAIAN 1. Jurnal untuk pembebanan penyusutan gedung tahun 2006 Beban Penyusutan Gedung toko 25.000 - Beban Penyusutan Gedung Kantor 50.000 - Beban Penyusutan Gedung Pabrik 75.000 - Akumulasi Penyusutan Gedung toko - 25.000 Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor - 50.000 Akumulasi Penyusutan Gedung Pabrik - 75.000 2. Jurnal untuk pembebanan penyusutan inventoris kantor tahun 2006 Beban penyusutan Inventaris Kantor Akum.Penyusutan Inventaris kantor 15.000 - - 15.000 60.000 - - 60.000 3. Jurnal untuk pembebanan penyusutan mesin pabrik Beban penyusutan mesin pabrik Akum.Penyusutan mesin pabrik 45 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 4. Jurnal untuk mencatat persediaan bahan baku dan biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tahun 2006 Persediaan bahan baku 135.000 - 25.000 - 450.000 - Pembelian bahan baku - 500.000 Biaya angkut pembelian - 10.000 Persediaan bahan baku - 100.000 Retur pembelian Barang dalam proses-biaya bahan baku Jurnal penyesuaian tersebut di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan akun sebagai berikut : Persediaan Bahan Baku Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 135.000 Pembelian Bahan Baku Rp 500.000 Rp 500.000 Biaya angkut pembelian Rp 10.000 Pembelian Bahan Baku Rp 10.000 Rp 450.000 Retur Pembelian Rp 25.000 Rp 25.000 46 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Disamping jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya bahan baku, diperlukan pula jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sebagai berikut : Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung tahun 2006 Barang dalam proses-Tenaga kerja langsung 250.000 - - 250.000 Biaya Tenaga kerja langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 250.000 BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 250.000 Rp 250.000 Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik tahun 2006 Barang dalam proses-Biaya overhead pabrik 360.000 - Biaya tenaga kerja tidak langsung - 100.000 Biaya Listrik pabrik - 35.000 Biaya supplies pabrik - 90.000 Beban Penyusutan Gedung pabrik - 75.000 Beban Penyusutan Mesin Pabrik - 60.000 Jurnal tersebut diatas dapat dijelakan lebih rinci dengan penjelasan apabila langsung diposting ke buku besar bentuk “T” seperti dibawah ini : 47 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Biaya Tenaga kerja tdk langsung Rp 100.000 Rp 100.000 Biaya listrik Pabrik Rp 35.000 Rp 35.000 Biaya supplies Pabrik Rp 90.000 BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 90.000 Rp 360.000 Penyusutan Gedung Pabrik Rp 75.000 Rp 75.000 Penyusutan Mesin Pabrik Rp 60.000 Rp 60.000 5. Jurnal untuk mencatat persediaan produk dalam proses dan harga pokok produksi. Persediaan produk dalam proses Harga pokok produksi Persediaan Barang dalam proses BDP- Biaya Bahan baku BDP- Biaya tenaga kerja langsung BDP- Biaya Overhead Pabrik 48 200.000 1.010.000 - 150.000 450.000 250.000 360.000 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 6. Jurnal untuk mencatat persediaan produk selesai dan harga pokok penjualan Persediaan Produk Selesai 150.000 - 1.260.000 - Persediaan produk Selesai - 400.000 Harga Pokok Produksi - 1.010.000 Harga Pokok Penjualan Untuk lebih jelasnya dapat lebih rinci dijelaskan bila langsung diposting ke buku besar bentuk “T” di bawah ini. Persediaan Produk Selesai Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 150.000 Harga Pokok Produksi Rp 1.010.000 Harga Pokok Penjualan Rp 1.010.000 Rp 1.260.000 Pada jurnal penyesuaian tersebut diatas, khususnya jurnal nomor 4,5, dan 6 merupakan cirri khas jurnal penyesuaian pada perusahaan Manufaktur yang tidak terdapat pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Jurnal tersebut mencatat pengumpulan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur. Pada contoh tersebut diatas, masing-masing jenis biaya produksi dibuatkan rekening tersendiri, yaitu : rekening barang dalam proses-biaya bahan baku, barang dalam proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Barang Dalam Proses-Biaya overhead pabrik. Jika biaya produksi dicatat dalam satu rekening, maka dapat dipergunakan rekening Persediaan produk dalam proses. 49 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Dalam jurnal penyesuaian pada perusahaan manufakttur tidak berbeda jauh dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang, hanya saja akun-akun persediaan yang akan disesuaikan berbeda dengan perusahaan dagang karena pada perusahaan dagang tidak terdapat akun perusediaan barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan bahan baku. Untuk pembukuan jurnal penyesuaian ke buku besar tidak jauh berbeda dengan perusahaan dagang. Jurnal penyesuaian yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur relative lebih banyak daripada yang diperlukan oleh perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Saldo-saldo rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain yaitu : Biaya Overhead Pabrik, Persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses,dan persediaan barang jadi. 50 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI Kasus soal penyesuaian : PT. ASTRINA NERACA SALDO 31 DESEMBER 2006 PERKIRAAN DEBET Kas di Bank Piutang Usaha Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Perlengkapan kantor Perlengkapan pabrik Peralatan Kantor Akum. Peny. Peralatan kantor Peralatan pabrik Akum. Peny. Peralatan pabrik Bangunan Akum. Peny. Bangunan Tanah Utang usaha Modal saham Laba ditahan Penjualan Retur penjualan Pembelian bahan baku Retur pembelian Tenaga kerja langsung Tenaga kerja tidak langsung Listrik & air pabrik Biaya overhead rupa-rupa Beban penjualan, Adm,& umum KREDIT 1.650.000 6.000.000 8.000.000 4.000.000 9.000.000 600.000 900.000 1.500.000 300.000 15.000.000 3.000.000 20.000.000 2.000.000 10.000.000 7.000.000 50.000.000 9.050.000 106.000.000 500.000 46.000.000 300.000 25.000.000 4.000.000 3.000.000 4.500.000 18.000.000 TOTAL 177.650.000 51 177.650.000 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Informasi tambahan yang didapat adalah sebagai berikut : 4. Persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi masingmasing Rp.7.000.000,-, Rp.5.000.000,-, dan Rp.10.000.000 5. Perlengkapan kantor dan perlengkapan pabrik yang terpakai adalah masingmasing Rp.500.000 dan Rp.750.000 6. Penyusutan peralatan kantor Rp.150.000, peralatan pabrik Rp.1.500.000, dan bangunan Rp.1.000.000, (20% untuk kantor dan 80% untuk pabrik) Dari data diatas, maka anda diminta: 1. Menganalisis Neraca saldo PT. ASTRIANA untuk membukukan jurnal peyesuaian! 2. Buatlah ayat jurnal penyesuaian untuk PT. ASTRIANA! 52 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KUNCI JAWABAN PENYELESAIAN SOAL Jurnal untuk mencatat persediaan : 1. Jurnal mencatat persediaan awal bahan baku Iktisar Harga pokok produksi 8.000.000 Persediaan bahan baku 8.000.000 2. Jurnal mencatat persediaan akhir bahan baku Persedian bahan baku 7.000.000 Ikhtisar harga pokok produksi 7000.000 3. Jurnal mencatat persediaan awal Barang dalam proses Iktisar Harga pokok produksi 4.000.000 Persediaan barang dalam proses 4.000.000 4. Jurnal mencatat persediaan akhir Barang dalam proses Persediaan barang dalam proses 5.000.000 Ikhtisar harga pokok produksi 5.000.000 5. Jurnal mencatat persediaan awal barang jadi Iktisar Laba Rugi 9.000.000 Persediaan barang jadi 9.000.000 6. Jurnal mencatat persediaan akhir barang jadi Persediaan barang jadi 10.000.000 Ikhtisar Laba Rugi 10.000.000 53 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Jurnal untuk mencatat pemakaian beban perlengkapan kantor dan pabrik Beban perlengkapan kantor 500.000 Beban perlengkapan pabrik 750.000 Perlengkapan kantor 500.000 perlengkapan pabrik 750.000 Jurnal untuk mencatat beban penyusutan: Beban penyus. Peralatan kantor 150.000 Beban penyus. Peralatan pabrik 1.500.000 Beban penyus. Bangunan kantor 200.000 Beban penyus. Bangunan pabrik 800.000 Akum. penyus. Peralatan kantor 150.000 Akum. penyus. Peralatan pabrik 1.500.000 Akum. penyus. Bangunan kantor 200.000 Akum. penyus. Bangunan pabrik 800.000 54 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR VI MEMBUAT JURNAL PENUTUP Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Jurnal Penutup , peserta diklat dapat: 1. Menjelaskan pengertian jurnal penutup. 2. Membuat prosedur pembuatan jurnal penutup. 3. Menjelaskan bagan pembuatan jurnal penutup. Uraian Materi Pendahuluan Transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi di perusahaan selama satu periode berkurangnya akuntansi dan berpengaruh terhadap jenis kewajiban macam-macam harta, bertambah dan dan ekutitas, pendapatan serta beban. Agar mendapat informasi secara tepat dan cepat untuk memudahkan menyusun laporan keuangan dan juga tepat waktu, maka perlu adanya catatan untuk setiap jenis aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Catatan yang menggambarkan bertambahnya dan berkurangnya harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban disebut akun. Catatan-catatan tersebut disebut juga jurnal umum. 55 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Pengertian Jurnal Penutup. Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi. Prosedur Pembuatan Jurnal Penutup. Pada pencatatan pendahuluan dengan telah menggunakan disinggung akkun, bahwa transaksi dalam sistem –transaksi yang mengakibatkan perubahan modal seperti terjadinya pendapatan, bebanbeban dan pengambilan pribadi pemilik tidak langsung dicatat ke dalam akun modal. Khususnya untuk perusahaan manufaktur ada prosedur khusus untuk menutup akun-akun tersebut kedalam akun modal yaitu sebagai berikut : a. Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary) b. Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi. c. Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi. d. Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau akun laba . e. Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba. 56 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Bagan Pembuatan Jurnal Penutup. Akun-Akun Produksi Saldo xxxx Manufactury Summary xxxx xxxx xxxx dipindahkan Akun Pendapatan Income Summary xxxx xxxx xxxx dipindahkan dipindahkan xxxx Akun-akun Beban xxxx xxxx(L) xxxx(R) dipindahkan Prive Pemilik xxxx Modal Pemilik xxxx xxxx xxxx xxxx(R) xxxx(L) dipindahkan Penjelasan : 57 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu sebagai berikut : Manufactury Summary xxxx Accounts Manufactury xxxx Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury Summary” yaitu sebagai berikut : Income Summary xxxx Manufactury Summary xxxx Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah sebagai berikut : Revenues xxxx Income Summary xxxx Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai berikut: Income Summary xxxx Expenes xxxx Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut : Modal Pemilik xxxx Prive Pemilik xxxx Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut : Income Summary xxxx Modal Pemilik xxxx 58 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi. Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary) Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi. Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi. Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau akun laba . Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba. 59 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI TES 1 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal penutup? 7. Sebutkan prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur? 8. Jelaskan dan gambarkan bagsn alur pembuatan jurnal penutup? KUNCI JAWABAN TES 1 1. Jurnal penutup (Closing Journal) merupakan salah satu jurnal umum yang berfungsi untuk menutup akun-akun nominal yang terdapat dalam perusahaan pada akhir periode akuntansi. 2. Prosedur pembuatan jurnal penutup pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut : Saldo akun-akun yang berhubungan dengan kegiatan produksi, seperti persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dipindahkan ke akun “Ikhtisar Produksi”.(Manufactury Summary) Selisih akun Ikhtisar Produksi dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi. Akun-akun pendapatan dan beban-beban bagian administrasi dan pemasaran dipindahkan ke akun Ikhtisar Laba Rugi. Selisih akun Ikhtisar Laba Rugi dipindahkan ke akun modal pemilik atau akun laba . Akun prive dipindahkan ke akun modal pemilik atau ke akun laba. 60 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 3. Bagan pembuatan jurnal penutup : Akun-Akun Produksi Saldo xxxx Manufactury Summary xxxx xxxx xxxx dipindahkan Akun Pendapatan Income Summary xxxx xxxx xxxx dipindahkan dipindahkan xxxx Akun-akun Beban xxxx xxxx(L) xxxx(R) dipindahkan Prive Pemilik xxxx Modal Pemilik xxxx xxxx xxxx xxxx(R) xxxx(L) dipindahkan 61 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Penjelasan : 9. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akkun-akun produksi yaitu sebagai berikut : Manufactury Summary xxxx Accounts Manufactury xxxx 10. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo selisih akun “Manufactury Summary” yaitu sebagai berikut : Income Summary xxxx Manufactury Summary xxxx 11. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun pendapatan adalah sebagai berikut : Revenues xxxx Income Summary xxxx 12. Jurnal untuk mencatat pemindahan saldo akun beban-beban sebagai berikut: Income Summary xxxx Expenes xxxx 13. Jurnal untuk menutup akun “Prive Pemilik” adalah sebagai berikut : Modal Pemilik xxxx Prive Pemilik xxxx 14. Jurnal untuk menutup akun “Income Summary” adalah sebagai berikut : Income Summary xxxx Modal Pemilik xxxx 62 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR VII MEMBUKUKAN JURNAL PENUTUP a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari sub kompetensi Membukukan Jurnal Penutup , peserta diklat dapat: 1. Menguraiakan teknik pengkodean akun. 2. Menguraikan tata cara posting. 3. Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar. URAIAN MATERI TEKNIK PENKODEAN AKUN Tahap pencatatan setelah menjurnal penutup adalah pemindahbukuan data jurnal penutup ke dalam buku besar. Sebelum kita memposting atau membukukan jumlah angka dari jurnal ke buku besar, kita harus terlebih dahulu mengetahui tentang kode akun. Hal ini untuk memudahkan pencatatan atau pemindahan data dari jurnal ke buku besar. Dengan adanya kode kita dapat mengelompokkan akun tersebut dan mengetahui jumlah dari akun tersebut. Semakin luas kegiatan usaha perusahaan, maka semakin banyak akun yang dipergunakan dalam buku besar, sehingga dalam penyusunannya diperlukan suatu cara yang sistematis. Banyak cara atau metode penyusunan kode akun dalam buku besar. Semuanya bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan, pemeriksaan dan mencapai suatu perkiraan jika diperlukan. 63 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Kode akun dalam buku besar erat sekali hubungannya dengan pengelompokan akun dalam neraca, sehingga susunan akun dalam buku besar hendaknya disesuaikan dengan susunan akun dalam neraca. Pengkodean akun : Kode akun suatu kerangka (framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka atau huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dicatat. Akun yang dipergunakan oleh suatu perusahaan tergantung dari luas atau sempitnya kegiatan perusahaan tersebut. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masingh-masing akun yang dipergunakan perusahaan. Penyusunan tersebut berdasarkan tata urutan penyusunan akun neraca dan akun laba rugi. Ada beberapa jenis pengkodean akun : 1. Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan memberikan nomor pada akun-akun yang ada. 2. Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi utnuk beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan dengan titik. 3. Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf. 4. Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan huruf dan angka. Akun-akun yang terdapat dalam dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu : 1. Kelompok akun harta 2. Kelompok akun kewajiban 3. Kelompok akun ekuitas 4. Kelompok akun pendapatan 5. Kelompok akun beban 64 buku besar pada dasarnya dapat AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Akun yang termasuk ke dalam akun harta, kewajiban dan equitas disebut akun riil atau akun neraca, sebab akun tersebut diperlukan untuk penyusunan neraca. Sedangkan akun yang termasuk dalam kelompok akun pennghasilan dan beban disebut akun nominal atau akun rugi laba, sebab akun tersebut diperkukan untuk penyusunan laporan laba rugi. Tata cara posting : a. Tentukan akun yang akan dipengaruhi. b. Siapkan format akun yang diperlukan c. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan. d. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun. e. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai. f. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai. g. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU. Membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar. Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar antara lain dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan format akun yang diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor akun dan nomor kode akun, penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun, penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai, catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai, isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU. 65 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masing-masing akun yang dipergunakan perusahaan. Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal, kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang akan diposting harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format pembantu jika diperlukan tersedia. Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut 66 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI Tes Formatif : 1. Jelaskan mengenai uraiaan teknik pengkodean akun ? 2. Jelaskan bagaimana tata cara posting ? 3. Jelaskan bagaimana membukukan jumlah angka dari jurnal penutup ke buku besar ? KUNCI JAWABAN 1. Ada beberapa teknik pengkodean akun : Kode numerik adalah suatu cara pemberian kode akun dengan memberikan nomor pada akun-akun yang ada. Kode desimal adalah pemberian kode akun dengan angka akan tetapi utnuk beberapa akun ditambah angka desimalnya yang dipisahkan dengan titik. Kode nemonik adalah suatu pengkodean akun dengan huruf. Kode campuran adalah suatu pengkodean akun dengan menggunakan huruf dan angka. 2. Tata cara posting : b. Tentukan akun yang akan dipengaruhi. c. Siapkan format akun yang diperlukan d. Catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan. e. Tuliskan nomor akun dan nomor kode akun. f. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun. Penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai. g. Catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai. 67 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. h. Isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU. 3. Cara membukukan jurnal penutup ke buku besar : Cara membukukan data dari jurnal penutup kebuku besar antara lain dengan cara tentukan akun yang akan dipengaruhi, siapkan format akun yang diperlukan, catat tanggal jurnal pada kolom “tanggal akun” yang bersangkutan, tuliskan nomor akun dan nomor kode akun, penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapat dipindahkan ke dalam kolom yang sama di akun, penjelasan dalam akun dapat dihilangkan bila referensi dalam jurnal dianggap sudah memadai, catat jumlah uang yang terdapat pada jurnal pada akun yang sesuai, isi kolom ref pada akun buku besar dengan kode untuk jurnal dan nomor halaman jurnal, misalnya : untuk jurnal umum adalah JU. 68 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KEGIATAN BELAJAR VIII MEMBUAT NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN VIII Setelah mempelajari sub kompetensi Membuat Penutupan, peserta diklat dapat: 1. Menyusun daftar saldo akun buku besar 2. Melengkapi format daftar saldo akun buku besar 69 Neraca Saldo setelah AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. URAIAN MATERI PENYUSUNAN DAFTAR SALDO Neraca saldo merupakan daftar tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku besar. Fungsi neraca saldo adalah sebagai koreksi apakah pencatatan pada akun-akun yang bersangkutan sudah benar atau belum. Jika jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo tidak sama, hal ini menandakan bahwa terdapat kesalahan pencatatan dalam akun-akun tersebut. Sedangkan bila jumlah kredit seimbang, berarti pencatatan sudah benar. Adapun sumber pencatatan neraca saldo diambil dari saldo-saldo sementara pada buku besar. Cara menyusun neraca saldo : a. Hitung saldo tiap-tiap akun : 1. Untuk akun berbentuk lajur tunggal / lajur rangkap adalah angka yang ada pada baris terakhir kolom 1 2. Untuk akun berbentuk dua kolom dengan jalan membandingkan jumlah sisi debit dengan jumlah isi kredit dengan mengggunakan pensil. b. Isi nomor akun sesuai dengan nomor akun yang bersangkutan dan nama akun dicatat dengan urutan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. c. Siapkan kolom neraca saldo, kemudian catat saldo-sald akhir tersebut ke dalam kolom debit dan ke kolom kredit. d. Jumlahkan kolom debit dan kredit (harus seimbang) 70 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. RANGKUMAN Sebelum melakukan posting atau memindahbukukan dari jurnal ke buku besar kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengkodean akun. Hal ini untuk memudahkan pengelompokkan akun menjadi akun yang sejenis. Untuk memudahkan pencatatan ke dalam masing-masing akun yang jenis dan macamnya banyak sekali maka perlu diadakan suatu cara yaitu dengan memberikan kode terhadap masing-masing akun yang dipergunakan perusahaan. Ada beberapa jenis pengkodean akun, yaitu : kode numerik, kode desimal, kode nemonik dan kode campuran. Penyusunan akun harus sesuai dengan akun harta, kewajiban, equitas, pendapatan dan beban. Yang harus dipersiapkan sebelum pemindahbukuan jurnal ke buku besar adalah jurnal yang akan diposting harus dipersiapkan, format buku besar tersedia, dan format pembantu jika diperlukan tersedia. Pencatatan ke dalam buku besar dimulai dari menentukan akun yang dipengaruhi, kemudian menulis nama akun dan nomor akun, mencatat tanggal jurnal, memberikan penjelasan pada kolom keterangan jika diperlukan, mencatat jumlah uang sesuai dengan jumlah yang ada dalam jurnal dan mengisi kolom ref dengan nama jurnal yang diposting dan halaman jurnal tersebut Neraca saldo atau daftar saldo merupakan daftar tempat mencatat saldosaldo sementara akun buku besar sehingga dapat dijadikan koreksi apakah pencatatan akun-akun yang bersangkutan yang ada dalam buku besar sudah benar atau belum. jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo harus seimbang. 71 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. EVALUASI Test formatif 1. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo ? 2. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo piutang ? 3. Apakah yang dimaksud dengan daftar saldo utang ? Jawaban Test formatif 1. Neraca saldo adalah tempat mencatat saldo-saldo sementara akun buku besar yang disusun setiap akhir periode 2. Daftar saldo piutang adalah daftar yang merinci saldo-saldo piutang tiap debitur. 3. Daftar saldo utang adalah daftar yang merinci saldo utang tiap kreditur.s 72 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. BAB III EVALUASI TES FORMATIF AKHIR PEMBELAJARAN PILIHAN GANDA 1. Nilai persediaan barang dalam proses dalam neraca lajur akan terdapat dalam…. a. Kolom Harga Pokok Produksi b. Kolom Rugi laba c. Kolom Neraca d. Kolom Penyesuaian 2. Dalam kolom neraca sisa penyesuaian pada Neraca Lajur nilai persediaan barang jadi yang terdapat di dalamnya adalah…. a. Persediaan awal dan akhir b. Persediaan akhir saja c. Persediaan awal saja d. Salah semua 3. Retur pembelian bahan baku pada bulan Desember (akhir periode akuntansi) belum dicatat. Maka perkiraan-perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian adalah…. a. Pembelian bahan baku dan utang usaha b. Biaya overhead dan utang usaha c. Retur pembelian bahan dan utang usaha d. Persediaan bahan baku dan utang 4. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir bahan baku, adalah…. a. Debit ikhtisar laba rugi, kredit persediaan bahan baku b. Debit ikhtisar Harga pokok produksi, kredit persediaan bahan baku c. Debit ikhtisar Harga pokok penjualan, kredit persediaan barang jadi d. Debit persediaan bahan, kredit ikhtisar harga pokok produksi 5. Gaji bagian perawatan dan pemeliharaan peralatan pabrik yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2006 akan dicatat sebagai…. a. Debit tenaga kerja tidak langsung, kredit utang upah dan gaji b. Debit Beban rupa-rupa, kredit kas c. Debit Beban tenaga kerja, kredit utang upah dan gaji d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji 73 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. 6. Bunga deposito yang masih harus diterima akan terdapat…. a. Dikolom harga pokok produksi pada neraca lajur b. Dikolom Laba Rugi pada neraca lajur c. Dikolom Neraca pada neraca lajur d. Tidak ada yang benar 7. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat persediaan akhir barang jadi adalah…. a. Debit Ikhtisar Laba Rugi, kredit persediaan barang jadi b. Debit Ikhtisar harga pokok produksi, kredit Persediaan barang jadi c. Debit Persediaan barang jadi, kredit ikhtisar laba rugi d. Debit Beban upah dan gaji, kredit utang upah dan gaji 8. Penjumlahan angka kolom Neraca Sisa dengan angka kolom penyesuaian pada neraca lajur: a. Akan tercatat dikolom neraca sisa penyesuaian pada neraca lajur b. Membuat neraca saldo peyesuaian tidak seimbang c. Dapat melihat daftar saldo piutang usaha d. Tidak perlu dilakukan penjumlahan 9. Beban listrik pabrik untuk bulan oktober (akhir periode akuntansi) belum dicatat. Ini berarti…. a. Masih perlu dibuat jurnal penyesuaian b. Perkiraan Listrik pabrik harus di debet c. Perlu dicatat pada buku utang d. A dan B 10. Bila beban lebih besar dari pada pendapatan berarti pada neraca lajur…. a. Sisa debet kolom neraca lajur lebih besar dari sisi kreditnya b. Sisa kredit kolom neraca lajur lebih besar dari sisi debetnya c. Sisi kredit kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi debetnya d. Sisi debet kolom perhitungan laba rugi lebih kecil dari sisi kreditnya 74 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. TES PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN) PT. ICHAL CHUA menghasilkan suatu barang furniture. Dimana dalam tahun 2005 terdapat data keuangan sebagai berikut : Pembelian bahan baku Potongan dan retur pembelian Biaya angkut pembelian 750.000 75.000 25.000 Gaji dan upah seluruhnya berjumlah Dengan perincian : Gaji bagian produksi Gaji bagian pemasaran Gaji Bagian Adm & umum 1.250.000 650.000 250.000 350.000 Biaya-biaya lainnya : Biaya iklan Biaya angkut penjualan Kerugian piutang Macam-macam biaya : Bagian produksi Bagian pemasaran Bagian Adm & umum 200.000 35.000 15.000 225.000 200.000 125.000 Persediaan : Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi Awal Tahun 25.000 150.000 60.000 Penjualan tahun 2005 : Penjualan kotor Retur & Pot. Penjualan 5.000.000 10.000 75 Akhir Tahun 35.000 175.000 40.000 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. Dari data diatas, pilihlah salah satu jawaban yang benar dari pernyataanpernyataan berikut ini : 1. Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tahun 2005 adalah… a. Rp 800.000,b. Rp 725.000,c. Rp 690.000,d. Rp 590.000,2. Biaya overhead pabrik seluruhnya berjumlah…. a. Rp 875.000,b. Rp 650.000,c. Rp 350.000,d. Rp 225.000,3. Harga Pokok Produksi selama tahun 2005 adalah… a. Rp 1.480.000,b. Rp 1.540.000,c. Rp 1.565.000,d. Rp 1.715.000,4. Harga Pokok Penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar…. a. Rp 1.540.000,b. Rp 1.560.000,c. Rp 1.600.000,d. Rp 1.715.000,5. Laba Kotor atas penjualan selama tahun 2005 adalah sebesar…. a. Rp 5.000.000,b. Rp 3.440.000,c. Rp 3.430.000,d. Rp 1.600.000,6. Laba Bersih tahun 2005 sebelum dikurangi pajak penghasilan adalah sebesar…. a. Rp 2.830.000,b. Rp 2.595.000,c. Rp 2.380.000,d. Rp 2.255.000,- 76 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF AKHIR JAWABAN PILIHAN GANDA 1. A 2. A 3. C 4. D 5. D 6. C 7. C 8. A 9. A 10. B JAWABAN PILIHAN GANDA (PERHITUNGAN) 1. 2. 3. 4. 5. 6. C. Rp. 690.000,D. Rp. 225.000,B. Rp. 1.540.000,B. Rp. 1.560.000,C. Rp.3.430.000,D. Rp.2.225.000,- 77 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. BAB IV PENUTUP Setelah mempelajari modul Menyelesaikan Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur secara tuntas, maka peserta diklat mampu melaksanakan kegiatan : 1. Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan 2. Menyusun Neraca Lajur 3. Menyusun Laporan Keuangan 4. Membuat Jurnal Penyesuaian 5. Membukukan Jurnal Penyesuaian 6. Membuat jurnal penutup. 7. Membukukan jurnal penutup. 8. Membuat neraca saldo setelah penutupan. Apabila peserta diklat telah mampu mempelajari atau telah mencapai satu sub kompetensi ini secara tuntas, maka peserta diklat dapat mengajukan dan melakukan uji kompetensi serta uji sertifikasi. Tetapi jika peserta diklat belum mampu mempelajari atau belum mencapai satu sub kompetensi ini, maka peserta diklat harus mengulang kembali mempelajari modul ini sampai tuntas, sehingga dapat melanjutkan ke jenjang yang berikutnya yang lebih tinggi. 78 AKUNTANSI Modul Siklus Akuntasni Perusahaan Manufaktur. DAFTAR PUSTAKA Haryono Yusuf, A , Drs, MBA (1977) : Dasar Dasar Akuntansi. Yogjakarta: STIE YKPN Mardiasmo, Drs, Akuntan : Akuntansi Keuangan Dasar 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Weygandt Kiesso Kimmel : Accounting Principle 7th . Wiley. Soemantri, Hendi, Drs (1994) : Dasar Dasar Akuntansi SMK. Bandung: Armiko Habibi, Maksum, dkk (1997) : Pelajaran Akuntansi. Jakarta : Yudhistira Moelyati, Dra, dkk (2000) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Jakarta : Yudhistira Soemanri, Hendi, Drs (1999) : Siklus Akuntansi Untuk SMK. Bandung : Armico Moechtar, ZA, (1998) : Dasar Dasar Akuntansi Jilid 1. Surabaya : IDM Simangunsong, MP, Drs (1999) : Akuntansi Tingkat Dasar I. Jakarta : Karya Utama Sinuraya, A, Drs, (2000) : Dasar Dasar Akuntansi. Medan : USU Moelyadi, Drs, Ak, M.Si (2000) : Sistem Akuntasi. Yogjakarta : BPFE 79