www.bpsbtph.acehprov.go.id DESKRIPSI JERUK KEPROK GAYO Jeruk berasal dari India Timur Laut, Birma Selatan, Birma Utara dan Cochin Cina (daerah Selatan Vietnam). Yang membudidayakan pertama kali adalah orang cina bagian Selatan. Sampai saat ini sudah banyak di tanam di daerah tropis maupun sub tropis. Jeruk manis dimakan sebagai buah segar atau pencuci mulut setelah makan. Ada juga air buah jeruk ini dikonsumsi dalam bentuk air buah segar, dimana kita ketahui negara penghasil jeruk manis seperti Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Brazil, Meksico, Argentina dan Maroko. Di Indonesia tanaman jeruk manis ini tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan jeruk keprok atau jeruk siam karena pada umumnya orang masih suka makan jeruk yang segar sebagai buah-buahan. Jeruk manis disebut juga jeruk besar yang mempunyai nama ilmiah Citrus sinensis (L).                                Jeruk ini termasuk di dalam klasifikasi sebagai berikut : - Kingdom   : Phyta - Divisio   : Spematophyta - Sub Divisio    : Angios permae - Class   : Dicotyledoneae - Sub Class   : Dialy petalae - Ordo   : Rutaless - Family   : Ruta ceae - Genus   : Citrus - Species   : Citrus Nabilis var macrocorpa (Keprok), Citrus maxima (Jeruk Besar), Citrus grandis. (Tjipto Soepomo. G, 1993) Di Provinsi Aceh terdapat banyak jeruk varietas lokal , akan tetapi yang sampai saat ini telah dilepas adalah : Berdasarkan keterangan masyarakat, Jeruk Keprok Gayo ini masuk ke Kabupaten Aceh Tengah dibawa oleh Pemerintah Hindia Belanda. Awalnya jeruk ini ditanam dipekarangan rumah oleh administrator perkebunan kopi Belanda yang ada di Kabupaten Aceh Tengah. Kemudian dikembangkan di kebun-kebun di kampung Atang Jungket Kecamatan Pegasing oleh Raden Elon (Bangsawan Jawa yang bekerja pada Pemerintah Belanda). DESKRIPSI JERUK VARIETAS KEPROK GAYO - Asal tanaman   : Desa Pantan Jerik, Kecamatan Bebesan, Kebupaten Aceh Tengah, - Silsilah   : Seleksi pohon induk tunggal - Golongan varietas   : Menyerbuk silang - Bentuk batang    : Silindris - Lingkaran batang   : ? 97 cm - Bentuk percabangan   : Menjorong ke atas Halaman ke- 1 www.bpsbtph.acehprov.go.id - Bentuk daun   : Lonjong - Tepi daun   : Berombak - Ujung daun   : Tumpul - Panjang daun   : ? 12 cm - Lebar daun   : ? 4 cm - Panjang tangkai daun   : ? 1,7 cm - Panjang sayab daun   : ? 1,1 cm - Lebar sayap daun   : ? 0,3 cm - Jumlah tulang daun   : 6 tulang daun - Warna daun bagian atas   : Hijau - Warna daun bagian bawah   : Hijau - Bentuk bunga   : Seperti lonceng - Warna bunga   : Putih - Warna mahkota bunga   : Kuning - Warna kepala putik   : Kuning - Warna benang sari   : Kuning - Jumlah bunga per tandan   : 2 ? 4 bunga - Jumlah buah per tandan   : 1 ? 3 buah - Ukuran buah   : Tinggi ? 10 cm, diameter ? 8,5 cm - Bentuk buah   : Bulat gepeng - Permukaan buah   : Kasar - Panjang tangkai buah   : ? 1,8 cm - Diameter tangkai buah   : ? 0,3 cm - Tebal kulit buah   : ? 0,5 cm - Tingkat kekerasan buah   : Lunak - Jumlah juring per buah   : 11 juring - Warna buah matang   : Oranye - Warna daging buah   : Oranye - Rasa buah   : Manis - Tekstur daging buah   : Berserat - Jumlah biji   : 5 ? 7 biji - Ukuran biji    : Tinggi ? 8 mm, diameter ? 4 mm - Bentuk biji   : Oval - Warna biji   : Krem - Permukaan biji   : Halus, berurat jelas - Kandungan vit C   : 0,3 mg - Kadar air   : 83 % - Kadar gula   : 9 % - Kadar asam citrat   : 0,05 mg/kg - Kadar asam oksalat   : 0,02 mg/kg - Berat buah rata-rata   : 195 g - Hasil   : 100 kg/pohon - Identitas pohon induk tunggal   : Tanaman milik bapak Arifin Desa Pantan Jerik, Kecamatan Bebesan, Kebupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan PIT No. Pi/JR/b/XII/550 - Perkiraan umur pohon induk tunggal   : 19 tahun - Keterangan   : Beradaptasi dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian 900 ? 1.300 m dpl - Pengusul   : UPTD Balai Perbenihan Pertanian Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Halaman ke- 2 www.bpsbtph.acehprov.go.id - Peneliti   :   T. Azharsyah, A. M. Budi Aswadi, Maryana, Nabhani, Juned, A. Mukthi, Abdul Rahman, Badriah, Zuhra Juned, M. Syarif Halaman ke- 3