1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan rencana pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai
pembangunan Bandar Udara baru di kecamatan Temon, Kulon Progo, akan
menyebabkan kebutuhan transportasi untuk menuju Bandar Udara baru
meningkat. Karena, jarak antara Bandar Udara baru di Kecamatan Temon, Kulon
Progo Kawasan 45 km dari pusat kota Yogyakarta. Ini akan menyebabkan
permasalahan terbaru karena akses menuju Bandar udara baru cukup jauh jika
masyarakat yang ingin menuju ke Bandar udara baru di Kulon Progo
menggunakan moda transportasi jalan raya. Oleh karena itu, ada instansi yang
akan berencana membangun Stasiun Kereta Api Bandara Yogyakarta yang
terintegrasi dengan Bandar Udara baru di kecamatan Temon, Kulon Progo.
Adanya perencanaan Stasiun Kereta Api Bandara Yogyakarta yang
terintegrasi menuju Bandar Udara baru Yogyakarta di Kulon Progo akan
berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Dalam upaya menangani permasalahan lalu lintas, ada beberapa cara untuk
menyelesaikan permasalahan lalu lintas yaitu dengan merancang manajemen lalu
lintas di beberapa ruas jalan kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta yang efektif dan
efisien agar lalu lintas kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta tetap berjalan dengan
lancar ketika ada Stasiun Kereta Api Bandara Yogyakarta.
Simulasi lalu lintas akan dilakukan dengan menggunakan software VISSIM.
Kemudian, membandingkan kondisi eksisting yaitu sebelum adanya Stasiun
Kereta Api Bandara Yogyakarta, kondisi skenario 1 yaitu adanya Stasiun Kereta
Api Bandara Yogyakarta dan kondisi skenario 2 yaitu dilakukan manajemen lalu
lintas di salah satu ruas jalan dari jaringan jalan kawasan Stasiun Tugu
Yogyakarta agar mengantisipasi jika terjadi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas
jalan. Kemudian juga agar akses masyarakat yang ingin menuju ke Stasiun Kereta
Api
Bandara
Yogyakarta
maupun
Stasiun
Tugu
Yogyakarta
1
2
menjadi tidak terkena dampak jika adanya Stasiun Kereta Api Bandara
Yogyakarta di masa yang akan datang.
VISSIM merupakan salah satu software yang dapat melakukan simulasi lalu
lintas. Oleh karena itu, digunakan software VISSIM untuk membuat pemodelan
simulasi lalu lintas kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta dan membuat rekayasa lalu
lintas untuk mengantisipasi jika terjadi kemacetan di salah satu ruas jalan akibat
adanya Stasiun Kereta Api Bandara Yogyakarta.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam perancangan ini adalah:
1. Bagaimana dampak kinerja ruas jalan kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta jika
ada Stasiun Kereta Api Bandara Yogyakarta?
2. Bagaimana solusi rekayasa lalu lintas jika terjadi adanya Stasiun Kereta Api
Bandara Yogyakarta terhadap kinerja ruas jalan kawasan Stasiun Tugu
Yogyakarta?
1.3 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan ini:
1. Melakukan perancangan manajemen lalu lintas kawasan Stasiun Tugu
Yogyakarta dengan software PTV Vissim 8.
2. Melakukan perbandingan kinerja ruas jalan kawasan Stasiun Tugu
Yogyakarta pada 3 kondisi lalu lintas yaitu kondisi lalu lintas eksisting,
kondisi skenario 1 ketika ada Stasiun Kereta Api Bandara Yogyakarta dan
kondisi skenario 2 merupakan manajemen lalu lintas.
3. Memberikan pertimbangan skenario untuk solusi kemacetan di ruas jalan
kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.
3
1.4 Batasan Masalah
Untuk mempersingkat permasalahan yang ada dan memudahkan dalam
memecahkan permasalahan, digunakan beberapa batasan - batasan masalah
sebagai berikut:
1. Lokasi perancangan dilakukan di kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta pada
Gambar 1.1 tepatnya di sisi utara dibatasi dengan Jalan Wongsodirjan dan
Jalan Suryonegaran, di sisi timur dibatasi dengan Jalan Abu Bakar Ali, di sisi
selatan dibatasi dengan Jalan Pasar Kembang dan Jalan Jlagran Lor, serta di
sisi barat dibatasi dengan Jalan Letjen Suprapto.
Gambar 1.1 Lokasi Perancangan
(Sumber: https://www.google.com/earth/)
Keterangan:
Garis merah
= Jaringan jalan kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta
2. Survei data volume arus lalu lintas atau traffic counting dilakukan dua hari.
Senin, 10 Oktober 2016 hanya mengambil satu titik ruas jalan untuk
menentukan jam sibuk yaitu Jalan Pasar Kembang. Kemudian, Hari Rabu, 12
Oktober 2016 seluruh simpang jaringan jalan kawasan Stasiun Tugu
Yogyakarta tetapi hanya jam sibuk hasil dari survei hari pertama.
4
i.
Hari Senin, 10 Oktober 2016
: Pukul 06.00 s.d 18.00 WIB
ii.
Hari Rabu, 12 Oktober 2016
: Diambil jam sibuk pada hari
pertama yaitu pukul 06.30 s.d 07.30 WIB
3. Survei data kecepatan diambil pada ruas Jalan Jlagran Lor pada kedua
jalurnya. Yang merupakan jalan utama menuju Stasiun Tugu Yogyakarta.
4. Rekayasa lalu lintas dilakukan pada ruas jalan yang memiliki derajat jenuh
tertinggi setelah analisis.
5. Kendaraan masuk dan keluar Stasiun kereta api bandara hanya calon
penumpang yang menggunakan transportasi jalan raya.
1.5 Manfaat Perancangan
Perancangan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:
1. Untuk Publik
a. Agar akses masyarakat yang ingin menuju ke Stasiun Tugu Yogyakarta
menjadi lancar.
b. Mengoptimalkan kinerja ruas jalan kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.
2. Untuk Akademik
Agar menjadi referensi bahan ajar mata kuliah Manajemen Lalu Lintas dan
Perangkat lunak teknik sipil bidang transportasi. mengenai:
a. Bagaimana mengatur jaringan jalan dengan optimal dengan menggunakan
software VISSIM.
b. Memperdalam strategi – strategi Manajemen Lalu lintas pada materi
kuliah Manajemen Lalu Lintas minggu ke – 2.
5
1.6 Keaslian Perancangan
Berdasarkan beberapa literatur yang telah dipelajari, Perancangan ini
memiliki acuan dari beberapa peneltian terdahulu, yaitu :
1. Nurjannah Haryanti Putri (2015) dengan Tugas Akhir yang berjudul
Mikrosimulasi Mixed traffic pada Simpang Bersinyal dengan Perangkat
Lunak Vissim (Studi kasus: Simpang Tugu, Yogyakarta).
2. Dea (2016) dengan Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh On-Street
Parking Terhadap Kecepatan Kendaraan pada Jalan Kolektor Satu Arah
dan Simulasi Penyelesaian dengan Software Vissim (Studi kasus : Jalan
Urip Sumoharjo, Yogyakarta)
3. Harismina (2016) dengan Tugas Akhir yang berjudul Simulasi Jalan Satu
Arah pada Suatu Kawasan dengan Software VISSIM (Studi kasus:
Deresan, Yogyakarta).
4. Rhyanda (2016) dengan tugas akhir yang berjudul Penggunaan Perangkat
Lunak VISSIM untuk Mikrosimulasi Mixed Traffic (Studi kasus: Kawasan
UGM).
Dari beberapa perancangan terdahulu tersebut, Pada Perancangan ini,
terdapat beberapa perbedaan dengan perancangan terdahulu terletak pada:
a. Studi kasus perancangan terdahulu ialah Simpang Tugu, Jalan Urip
Sumoharjo, Yogyakarta dan Kawasan UGM. Sedangkan pada perancangan
ini berlokasi pada jaringan jalan kawasan Stasiun Tugu Yogykarta.
b. Pada perancangan sebelumnya, perancangan dilakukan hanya satu
simpang dan 15 titik simpang. Sedangkan, pada perancangan ini meninjau
8 titik simpang kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.
c. Pada perancangan sebelumnya, hasil perancangan yang telah didapatkan
yaitu dengan membandingkan kondisi eksisting dan skenario didapat
panjang antrian, kecepatan, derajat kejenuhan, tundaan rata-rata. Namun,
pada perancangan ini hasil outputnya adalah membandingkan parameter
kecepatan, derajat kejenuhan, panjang antrian dan tingkat pelayanan jalan
kondisi eksisting, skenario 1 yaitu adanya Stasiun Kereta Api Bandara
Yogyakarta dan skenario 2 yaitu manajemen lalu lintasnya.
Download