Analisis Perkembangan Harga Komoditi Senin, 2 Agustus 2010 Variasi Harga Beras Walaupun harga Beras berfluktuasi di sejumlah sentra produsen Beras di Tanah Air, di Papua dan Papua Barat harga Beras cenderung stabil. Harga eceran tertinggi untuk Beras bulog yang dijual di pasaran di seluruh Papua dan Papua Barat adalah Rp 5.000 per kilogram, padahal di daerah lain sudah mengalami kenaikan harga Beras bulog yang cukup signifikan. Sementara itu, Perum Bulog Divisi Regional Lampung hingga akhir Juli 2010 telah menyerap Beras petani sebanyak 55.880 ton dari rencana pembelian 135.000 ton tahun 2010. Kontrak pembelian hasil panen petani yang telah ditandatangani BULOG telah mencapai 56.936 ton. Harga Gabah Kering Giling (GKG) pada tingkat petani di Provinsi Bengkulu stabil setelah sebelumnya naik menjadi Rp 3.200 per kilogram. Stabilnya harga Gabah pada tingkat petani itu karena petani sebagian besar tidak menjual dalam bentuk Gabah, melainkan lebih cenderung menjual Beras ke pasaran. Pergerakan harga Gabah tersebut mengikuti perkembangan harga di luar Bengkulu. Stok pada tingkat petani cukup banyak pada titik wilayah tertentu karena panennya berhasil. Namun pembelian dari Bulog saat ini berkurang akibat kualitas Gabah petani di daerah kadar airnya cukup tinggi. Bulog Bengkulu hanya menampung dalam bentuk Beras dengan harga beli Rp 5.050 per kilogram, sedangkan petani menjual di pasaran mencapai Rp 5.500 per kilogram. Sedangkan Harga Gabah dari Bulog Bengkulu mencapai Rp 3.345 per kg kabah kering giling (KGK), tapi warga tetap tidak menjual Gabahnya dalam skala besar. Petani setempat sampai saat ini cenderung tidak lagi menjual Gabahnya ke pedagang pengumpul sebagai perpanjangan tangan Bulog Bengkulu, karena untuk dikonsumsi sendiri. Sentra padi di Provinsi Bengkulu selain di Kabupaten Bengkulu Selatan, juga ada beberapa titik di Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko. Sementara itu harga Beras kualitas super pada tingkat pedagang pengecer di Bengkulu mengalami kenaikan menjadi Rp 8.500 dari sebelumnya Rp 8.250 per kilogram. Selain itu Beras kualitas II (Solok dan merk Manggis) juga naik menjadi Rp 8.000 dari sebelumnya Rp 7.250 per kilogram, sedangkan Beras jenis medium dan lokal turun antara Rp 250 - Rp 450 per kilogram. Harga Lada Naik Memasuki musim panen Lada di Bangka Selatan (Basel), harga Lada mengalami kenaikan. Lada yang mulai di panen tersebut harganya berangsur-angsur naik hingga mencapai Rp 50.000 per kilogram. Harga Lada berada pada level Rp 47.000 - Rp 50.000/Kg. Sementara itu, upaya untuk meningkatkan produksi Lada di Bangka Selatan, pemerintah daerah menetapkan kawasan pemukiman perkebunan Lada di kecamatan Air gegas dan Kecamatan Payung. Pihak Pemda Bangka Selatan telah membentuk dan membina kelompok tani untuk perkebunan Lada. Diharapkan agar melalui kelompok ini tersusun rencana kerja yang jelas. Selain itu, akan disiapkan dan ditetapkan petugas lapangan yang secara rutin memperhatikan petani Lada. Langkah kedepan yang akan dilakukan setelah penetapan kawasan pemukiman perkebunan Lada yakni menyiapkan bibit Lada yang unggul dengan sistem kultur jaringan. Kualitas bibit Lada sangat menentukan sehingga bisa beradaptasi dengan struktur tanah yang ada di wilayah Basel. Harga Lada di tingkat pedagang pengumpul di Kota Medan, Sumatera Utara, mengalami kenaikan mengikuti peningkatan harga komoditas itu di pasar dunia. Harga Lada meningkat dari sebelumnya Rp 50.000 per kg menjadi Rp 52.000 per kg. Meski harga Lada naik, permintaan masyarakat cenderung mengalami peningkatan dan persediaan barang juga mencukupi sehingga permintaan dapat terpenuhi. Kenaikan tersebut diduga karena meningkatnya permintaan dari pedagang eceran sehingga pedagang pengumpul melakukan penambahan stok. Page 1/1 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)