tugas kliping ips bencana alam yang terjadi di asia

advertisement
TUGAS KLIPING IPS
BENCANA ALAM
YANG TERJADI DI ASIA TENGGARA
DISUSUN OLEH :
1. XXXXXXXXX
2. XXXXXXXXX
3. XXXXXXXXX
4. XXXXXXXXX
5. XXXXXXXXX
KELAS : XX
SD NEGERI 1 XXXX
2014
BENCANA ALAM DI ASIA TENGGARA
1. Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan
Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut
adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban Topan Nargis diperkirakan
mencapai 77.700 orangdan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah
penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah
longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai topan
tropis yang terparah di Asia.
2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya
badai tropis. Badai tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering
melanda daerah utara Vietnam.Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan
mengungsikan 500 ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi
terjadinya serangan badai lekima. Banjir dan badaitelah meminta korban nyawa sebanyak86
orang di Vietnam pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal
dunia akibat bencana ini.
3. Banjir di Malaysia
Malaysia sering kita sebut sebagai negeri Jiran yang artinya tetangga dekat. Letak Malaysia
memang sangat dekat dengan Indonesia.
Malaysia terdiri atas dua bagian, yaitu
Malaysia Barat dan Malaysia Timur . Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka.
Malaysia Timur bergabung dengan Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan salah satu negara
yang sering dilanda banjir.Daerah-daerah di Malaysia terutama di wilayah Pahang, Johor, dan
Malaka hampir setiap tahun mengalami bencana ini. Ketinggian banjir di wilayah Pahang dan
Johor bahkan mencapai atap rumah penduduk. Hal ini memaksa ribuan warga mengungsi.
Penyebab utama banjir di Malaysia adalah bertiupnya angin muson yang terjadi setiap
bulan November hingga Februari. Pada tahun 2006 Malaysia mengalami banjir
terhebat dalam seratus tahun terakhir.
4. Letusan Gunung dan Badai Tropis di Filipina
Filipina merupakan negara kepulauandengan dua pulau terbesar, yaitu Luzon dan Mindanao.
Peristiwa alam paling menonjol yang terjadi di Filipina adalah peristiwa gunung meletus
dan badai tropis. Gunung yang sering meletus bernama Gunung Mayon dan Parker. Kedua
gunung tersebut sangatmenakutkan jika meletus. Gunung Mayon terakhir meletus pada
tanggal 17 Juli 2006. Pada tahun 1995 kawah Gunung Parker pernah berlubang hingga terjadi
banjir lumpur yang membawa banyak korban jiwa.
Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan September hingga November.
Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami badai tropis. Jenis badai
terkenal di Filipina adalah badai tropis durian dan Badai Fengshen. Badai tropis durian yang
pernah meluluhlantakkan Filipina pada tahun 2006 mengakibatkan 37 penduduk meninggal
dunia. Badai ini juga membawa dampak iklim di Indonesia. Akibat badai tersebut musim
kemarau di wilayah Indonesia bertambah lama. Ekor badai durian telah menarik awan di
Sumatra dan Jawa. Akibatnya, awan yang mestinya menjadi hujan di Sumatra dan Jawa pun
gagal. Badai fengshen dengan kekuatan 195 km/jam yang terjadi di Manila danProvinsi
Iloilo pada tanggal 22 Juni 2008 menyebabkan terjadinya banjir seting
5. Tsunami Ende, Flores-Nusa Tenggara Timur, 12 Disember 1992. Korban 2100 orang
Gempa bumi berkekuatan 7,8 Mw terjadi pada di lepas pantai utara bagian timur Pulau
Flores, Indonesia, jam 05:29 GMT (13:29 waktu setempat) pada tanggal 12 Desember 1992.
Getaran ini juga dirasakan di pulau Bali, 700 km ke barat. Gempa ini juga memicu
serangkaian tsunami, yang sampai di pantai Flores hanya dua menit setelah gempa pertama,
dan mencapai setiap bagian dari pantai utara dalam waktu lima menit. Pusat gempa berada
terletak sekitar 35 km barat laut Maumere, yang merupakan kota terbesar di pulau Flores.
Patahan yang diakibatkan gempa terbentang antara pusat gempa di dekat Tanjung Batumanuk
dan Tanjung Bunga, di ujung timur laut pulau. Panjang sesar adalah sekitar 110 km, dan lebar
adalah sekitar 35 km. Lebih dari 1.000 gempa susulan yang direkam oleh tim survei lapangan
dari Jepang selama periode panjang minggu dari 30 Desember-5 Januari. Pantai di sebelah
barat Tanjung Batumanak itu terangkat, dengan pergeseran antara dari 5 -. 1.1m Subsidence
terjadi di sisi timur, mencapai 1.6m di desa Kolisia (terletak 25 km barat laut Maumere)
Secara total gampir 2.000 orang meninggal dan 18.000 rumah rusak akibat tsunami. Hal yang
menarik dari kejadian di Pulau Babi ini adalah korban tewas berjenis kelamin perempuan
hamper dua kali lipat dari yang berjenis kelamin laki-laki
6. Gunung Kelud (Kediri Jawa Timur), meletus 19 Mei 1919. Korban 5.115 orang.
Letusan tahun 1919 merupakan bencana terbesar yang dihasilkan oleh
aktivitas gunung Kelut pada abad ke 20, yang mengakibatkan sekitar 5160 orang meninggal.
Letusan terjadi pada tengah malam antara tanggal 19 dan 20 Mei 1919 yang ditandai dengan
suara dentuman amat keras bahkan terdengar sampai di Kalimantan.
Hujan abu menyebar akibat tiupan angin terutama ke arah timur. Di Bali hujan abu terjadi
pada tanggal 21 Mei 1919. Dari perhitungan endapan abu dapat ditaksir bahwa sekitar 284
juta m3 abu terlemparkan, jumlah ini setara dengan sekitar 100 juta m3 batuan andesit. Secara
keseluruhan diperkirakan 190 juta m3material telah keluar dari perut gunung Kelud.
7. Gempa Bumi Sumatera Barat 2009
Gempa ini terjadi dengan kekuatan 7,6 SR di lepas pantai Sumatera Barat, pada pukul
17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera,
sekitar 50 km barat laut Padang. Gempa menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah
di Sumatera Bara.
Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3
kota & 4 kabupaten diSumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan
1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah
rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.
8. Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban 6.234 orang
Gempa mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama
57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada SR. Secara umum posisi gempa berada
sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta.
Dalam hal korban jiwa, gempa pagi hari yang "membangunkan" warga Yogyakarta dan
sekitarnya itu menewaskan lebih dari 5.700 orang, melukai puluhan ribu orang dan
menghancurkan ratusan ribu rumah. Karena masih tergolong pagi hari, gempa ini membuat
banyak orang terperangkap di dalam rumah khususnya anak-anak dan orang tua. Tak heran
jika mayoritas korban merupakan orang yang berusia lanjut dan anak-anak yang
kemungkinan tidak sempat menyelamatkan diri ketika gempa belangsung. Berdasarkan
informasi data terbaru yang diterima dari Yogyakarta Media Center pada tanggal 7 Juni 2006,
jumlah korban mencapai 5.716 orang tewas dan 37.927 orang luka-luka.
9. Tsunami Gunung Krakatau (letaknya di Selat Sunda antara pulau Jawa dan
Sumatra) meletus, 26 Agustus 1883. Korban 36.417 orang
Bayangkan apa yang terjadi 129 tahun lalu, ketika Gunung Krakatau meletus tepatnya pada
tanggal 26 Agustus 1883. Daya ledaknya saja diperkirakan 30.000 kali lipat bom atom
Nagasaki dan Hiroshima di Jepang. Suara letusannya terdengar hingga Australia (Alice
Spring) dan bahkan Afrika (Pulau Rogrigues) sejauh 4.653 km. Dan korban jiwa mencapai
lebih dari 36.000 jiwa.
Ledakan ini menimbulkan gelombang setinggi 40 meter, gempa bumi dan menimbulkan
tsunami hingga mencapai Hawaii. Menghancurkan 195 desa-desa di sepanjang Merak hingga
Karawang, Ujung Kulon hingga Sumatera bagian selatan.
Atmosfer dipenuhi dengan debu vulkanik. Dunia sempat mengalami kegelapan selama dua
hari. Matahari meredup selama setahun ke depan. Perubahan iklim global sedang terjadi.
10. Gunung Tambora (atau Tomboro) di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat
(NTB) meletus, tahun 1815. Korban 92.000 orang
Pada tahun 1812, gunung Tambora menjadi lebih aktif, dengan puncak letusannya terjadi
pada bulan April 1815. Besar letusan ini masuk ke dalam skala tujuh VEI (Indeks Letusan
Gunung Internasional), dengan jumlah semburan tefrit sebesar 1.6 × 1011 meter kubik.
Letusan ketiga ini mempengaruhi iklim global dalam waktu yang lama. Aktivitas Tambora
setelah letusan tersebut baru berhenti pada tanggal 15 Juli 1815.
Akibat letusan Tambora antara lain Tsunami besar menyerang pantai beberapa pulau di
Indonesia pada tanggal 10 April 1815 dengan ketinggian diatas 4 m. Tinggi asap letusan
mencapai ketinggian lebih dari 43 km. Karena daya tarik grafitasi yang ringan di angkasa,
abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap
di lapisan troposfer selama beberapa tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke
Bumi
Letusan gunung Tambora berakibat luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia.
Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000
orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.Kegelapan menyelimuti
Bumi. Tambora juga jadi salah satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya
kekuarangan makanan. Juga mengubah sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin
berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di Waterloo.
Download