11 BAB 2 LANDASAN TEORI

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Rangkuti (2006, p48) pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat
dari pangaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok
mendapatkan
kebutuhan
dan
keinginan
dengan
menciptakan,
menawarkan,
dan
menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Menurut Umar (2005, p31) pemasaran meliputi keseluruhan system yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan harga,
hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial.
Kotler (2005, p10) mendefinisikan pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses
itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginankan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Ma’ruf (2005, p3) “ Pemasaran merupakan kegiatan yang memasarkan barang
atau jasa umumnya kepada masyarakat dan khususnya kepada pembeli potensial.”
Dari keempat teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan untuk memuaskan pembeli atau konsumen dengan menciptakan produk atau jasa
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
11
2.2 Strategi Pemasaran
Menurut Wheller dan Huger (2006, p190) ”Strategi pemasaran adalah suatu
strategi
yang berurusan dengan penetapan harga (pricing), penjualan (selling), dan pendistribusian
produk.”
Menurut Tull dan Kohle (dalam Tjiptono, 2005, p6), ”Strategi pemasaran didefinisikan
sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang
dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.”
Dari kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran sangat
dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran yang
dipergunakan harus senantiasa mampu mengkombinasikan bauran pemasaran (marketing
mix) dengan pasar atau konsumen dan juga dengan biaya yang dianggarkan untuk
pemasaran.
2.2.1 Elemen Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari lima elemen yang saling terkait, pendapat ini
dikemukakan oleh Corey (dalam Tjiptono 2005, p6). Kelima elemen yang dimaksud adalah:
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani
Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor :
•
Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang dapat
diproteksi dan didominasi.
•
Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
yang lebih sempit.
•
Pengalaman komulatif yang didasarkan pada Trial-and-error didalam
menanggapi peluang dan tantangan.
•
Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka
atau pasar terproteksi.
12
Pemilihan pasar dimulai dengan melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih
pasar sasaran yang paling memungkinkan untuk dilayani perusahaan.
2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk,
dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri
mewarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan
pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama produk, ketersediaan
produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan
penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk diantara pembeli dan
penjual.
3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif
dari produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk
hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi
penjualan, direct marketing dan public relations.
2.3
Proses Perencanaan Pemasaran
Menurut Ali Hasan (2008, p31), para pakar marketing yakin bahwa perencanaan
pemasaran yang baik akan membimbing kegiatan dalam setiap tahapan yang seharusnya
dilakukan oleh pemasar dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Dengan perencanaan pemasaran yang tepat, marketer akan mampu memperpanjang
nilai bagi seumur hidup pelanggan, agar mereka bisa menjadi setia (loyal customer lifetime
value). Perencanaan pemasaran semacam ini biasanya berusaha mengintegrasikan setiap
elemen pemasaran.
13
1. Analisis
peluang pasar
6. Evaluasi &
pengendalian
program
pemasaran
2.
Perencanaan
pemasaran
strategik
Market
Oriented
5.
Implementa
si program
pemasaran
3. Desain
strategi
pemasaran
4.
Merumuskan
program
pemasaran
Gambar 2.1 Proses Perencanaan Pemasaran
1. Analisis peluang pasar
Analisis peluang pamasaran terdiri dari analisis lingkungan, pelanggan dan pemasaran itu
sendiri.
2.Perencanaan pemasaran strategik
Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan
yang ingin dicapai :
•
Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk
•
Meningkatkan kualitas produk
•
Memperluas pasar, dan
14
•
Mendapatkan laba dalam jangka pendek dan jangka panjang.
3. Desain strategi pemasaran
Meskipun perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan
berbeda-beda, umumnya strategi pemasaran adalah :
•
Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani
•
Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
4. Merumuskan program pemasaran
Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, manajer pemasaran diharuskan untuk
mengembangkan program-program pemasaran seperti target penjualan, anggaran
pemasaran, penetapan harga, dan lain-lain.
5. Implementasi program pemasaran
Implementasi rencana pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus
diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang
optimal
6. Pengendalian pemasaran
Proses pengendalian ini dilakukan oleh masing-masing manajer sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Pengendalian ini bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan
sesuai dengan target-target perencanaan tahunan (tujuan) yang ingin dicapai.
2.4
Bauran Pemasaran
Angipora (2002, p24), mendefinisikan “Bauran pemasaran sebagai suatu perangkat
variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.”
Menurut Kotler (2003, p15), marketing mix (bauran pemasaran) adalah sejumlah alat
pemasaran yang dipergunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaran dipasar sasaran. McCarty sebagaimana dikutip Kotler mengklasifikasikan
alat pemasaran ini kedalam empat besar kelompok yang dinamakan four Ps dari
15
pemasaran yakni: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion
(promosi).
Bauran Pemasaran
Pasar
Sasaran
Produk
(Product)
- Keragaman Produk
- Kualitas
- Rancangan
- Ciri
- Nama Merek
- Kemasan
- Ukuran
- Pelayanan
-Garansi
- Imbalan
-
Harga
(Price)
Daftar Harga
Rabat/Diskon
Potongan Harga
Khusus
Periode
Pembayaran
Syarat Kredit
-
Promosi
(Promotion)
Promosi
Penjualan
Periklanan
Tenaga Penjual
Hubungan
Masyarakat
Pemasaran
Langsung
Distribusi
(Place)
- Saluran
- Cakupan
- Pengelompokkan
- Lokasi
- Persediaan
- Transportasi
Gambar 2.2 Komponen 4P dari Bauran Pemasaran
2.5
Produk
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan ,
dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
pemakainya. Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk
yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide, atau
campuran dari hal-hal tersebut. Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas,
manfaat, atau kepuasan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan
perpindahan kepemilikan (Kotler & Armstrong, 2003, p337).
Definisi produk menurut Darmawan dan ferrinadewi (2004, p24) adalah sesuatu yang
memiliki nilai dan ditawarkan kepasar untuk memebuhi kebutuhan.
16
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2.5.1
Tingkatan Produk
Produk
Kelas Produk
Lini Produk
Type Produk
Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen
Sekumpulan produk yang dianggap memiliki hubungan
fungsional tertentu
Sekempulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan
erat
Sekumpulan produk yang memiliki bentuk tertentu
Unit khusus : ukuran, harga, kemasan, warna, dan penampilan
Produk Item
produk
Nama yang dihubungkan dengan satu atau lebih item dalam
Brand
lini produk
Gambar 2.3 Tingkatan Produk
Sumber : adaptasi dari Tidd dan Bodley (dalam Ali Hasan, 2008, p286)
2.5.2 Dimensi Kualitas Produk
Menurut Durianto (2004, p38) dimensi kualitas produk adalah :
1. Kinerja adalah dimensi paling dasar dan berhubungan dengan fungsi utama
suatu produk. Konsumen akan kecewa jika harapa mereka atas dimensi ini tidak
terpenuhi.
17
2. Realibilitas, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu
barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode
waktu tertentu.
3. Feature (karakteristik produk) dapat dikatakan sebagai aspek sekunder karena
perkembangan feature ini hampir tidak terbatas sejalan dengan perkembangan
teknologi, maka feature menjadi target para produsen untuk berinovasi dalam
rangka memuaskan pelanggan.
4. Keawetan adalah dimensi kualitas produk keempat yang menunjukkan suatu
pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun waktu. Produk
disebut awet jika bertahan setelah berulang kali digunakan atau sudah lama
sekali digunakan.
5. Konsistensi, dimensi ini menunjukkan seberapa jauh suatu produk dapat
menyamai standar atau spesifikasi tertentu.
6. Desain adalah dimensi yang unik dan banyak menawarkan aspek emosional
dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.
2.6
Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai
yang konsumen tuturkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau
menggunakan barang atau jasa (Kotler dan Amstrong, 2004, p430).
Harga
merupakan
satu-satunya
unsur
bauran
pemasaran
yang
memberikan
pendapatan bagi organisasi. (Fandy dan Gregorius, 2008, p466).
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai nominal yang
pantas untuk ditukar pada objek atau jasa tertentu.
18
2.6.1 Peranan Harga
Menurut Fandy dan Gregorius (2008, p471) harga memainkan peranan penting bagi
perekonomian secara makro, konsumen, dan perusahaan.
1. Bagi perekonomian
Harga produk memengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba. Harga
merupakan
regulator
dasar
dalam
sistem
perekonomian,
karena
harga
berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah,
modal, dan kewirausahaan. Tingkat upah yang tinggi menarik tenaga kerja,
tingkat bunga yang tinggi menjadi daya tarik bagi investasi modal, dan
seterusnya. Sebagai alokator sumber daya, harga menentukan apa yang akan
diproduksi (penawaran) dan siapa yang akan membeli barang dan jasa yang
dihasilkan (permintaan).
2. Bagi konsumen
Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor
harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli produk)
dan ada pula yang tidak. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap harga,
namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko,
layanan, nilai (value) dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap
kualitas produk sering kali dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus, harga
yang mahal dianggap mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori
specialty products.
3. Bagi perusahaan
Dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya (produk, distribusi dan
promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana dalam jumlah besar, harga
merupakan
satu-satunya
elemen
bauran
pemsaran
yang
mendatangkan
pendapatan. Harga produk adalah determinan utama bagi permintaan pasar atas
produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar
19
perusahaan. Dampaknya, harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih
perusahaan. Singkat kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang
dibebankan atas produk atau jasa yang dijualnya.
2.6.2 Metode Penetapan Harga
Menurut Kotler (2002, p529-534) metode penetapan harga meliputi:
1. Mark up pricing
Harga jual ditentukan berdasarkan presentasi keuntungan yang diharapkan
ditambahkan dengan keseluruhan biaya produksi sebagai keuntungan atau laba.
2. Target return pricing
Perusahaan menentukan tingkat harga yang akan menghasilkan pengembalian
dengan target yang sudah ditentukan.
3. Preceived value pricing
Harga ditentukan berdasarkan penilaian konsumen terhadap produk, bila
konsumen menilai produk tinggi maka harga yang ditetapkan atau produk juga
tinggi.
4. Going rate pricing
Harga yang ada mengikuti harga pasar yang ada berdasarkan harga jual yang
ditetapkan pesaing.
5. Sealed bid pricing
Harga ditentukan berdasarkan dugaan perusahaan tentang berapa besar harga
yang akan ditetapkan pesaing, bukan biaya dan permintaannya sendiri yang
digunakan ketika perusahaan ingin memenangkan produk.
20
2.7
Promosi
Menurut Ali Hasan (2008, p367), promosi merupakan proses mengkomunikasikan
variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk.
Promosi
adalah
suatu
usaha
dari
pemasar
dalam
menginformasikan
dan
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Sumber:
http://organisasi.org/definisi-pengertian-promosi-fungsi-tujuan-bauran-promosi-
promotional-mix-produk.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah cara untuk
memperkenalkan
produk
perusahaan,
agar
dapat
memberikan
informasi
kepada
masyarakat dan sebagai media untuk memasarkan produk.
2.7.1 Elemen Promosi
Belch (2004, p16) membagi elemen promosi menjadi beberapa cara yaitu:
1. Iklan
Setiap komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi,barang,jasa atau ide melalui:
a. Iklan informative, yang dilakukukan pada awal peluncuran suatu produk baru
untuk membentuk permintaan.
b. Iklan persuasive, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan tujuan membentuk
permintaan selektif.
c.
Iklan reminder, yang dilakukan untuk produk0produk yang sudah dewasa
media
komunikasi (media cetak,tv,website,dll) tertentu yang dibayar.
2. Pemasaran Langsung (direct marketing), pemasaran interaktif
Melakukan
kegiatan
pemasaran
secara
memperoleh respon dari konsumen.
21
langsung
dengan
konsumen
sekaligus
3. Promosi Penjualan (sales promotion)
Kegiatan pemasaran dengan menggunakan tenaga pemasaran yang bertugas memberi
informasi produk dan menarik minat calon pelanggan.
4. Public Relation
Merupakan fungsi menejemen dalam mengevaluasi perilaku, aturan dan prosedur untuk
melakukan suatu kegiatan untuk menarik minat masyarakat umum.
5. Personal Selling
Bentuk komunikasi dua arah dimana penjual berusaha menarik minat calon konsumen
yang berpotensi untuk melakukan pembelian,selain itu pada saat bersamaan dapat
memperoleh informasi (feedback) dari calon konsumen.
2.7.2 Pemasangan Iklan
Pemasangan iklan adalah Berbagai bentuk presentasi dan promosi non-pribadi yang
dibayar mengenai gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
Pemasangan iklan (advertising) dapat dilacak ke belakang ke masa awal sejarah yang
tertulis.
Tujuan pemasangan iklan adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan
terhadap khalayak sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan pemasangan
iklan dapat dikelompokkan berdasar tujuan utamanya, apakah tujuan utamanya adalah
menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan (Kotler & Amstrong, 2004, p639).
22
Menginformasikan
Menceritakan kepada pasar tentang
Produk baru
Menganjurkan kegunaan baru produk
tertentu
Menginformasikan pasar tentang
Perubahan harga
Menjelaskan cara kerja produk
Menggambarkan layanan yang tersedia
Mengoreksi kesan yang salah
Mengurangi ketakutan pembeli
Menciptakan citra perusahaan
Membujuk
Mencipta preferensi merek
Mendorong pergantian ke merek anda
Mengubah persepsi pelanggan tentang
Atribut produk
Membujuk pelanggan membeli sekarang
Membujuk pelanggan untuk menerima
kunjungan tenaga penjualan
Mengingatkan
Mengingatkan pelanggan bahwa produk itu
mungkin diperlukan dalam waktu dekat
Mengingatkan pelanggan di mana membeli
Produk tersebut
Mempertahankan produk tersebut tetap ada
di benak konsumen selama bukan musimnya
Mempertahankan kesadaran produk tertinggi
(top-of-mind) di benak
Tabel 2.1 Tujuan Pemasangan Iklan
2.8
Perilaku Konsumen
Menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001, p18) perilaku konsumen menggambarkan
bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka
menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa.pelajaran mengenai perilaku
konsumen juga menyangkut analisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan penggunaan produk.
Menurut Sastradipoera (2003, p62) perilaku konsumen adalah proses dimana individu
menetapkan jawaban atas pertanyaan : perlukah, apakah, kapankah, dimanakah,
bagaimankah, dan dari siapakah membeli barang atau jasa.
23
Menurut Mangkunegara (2005, p4) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan individu atau konsumen dalam proses membeli suatu barang atau jasa
berdasarkan kebutuhan yang akan berdampak pada proses pengambilan keputusan
konsumen.
2.8.1 Tipe Perilaku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2003, p221-223) tipe perilaku pembelian konsumen
ada 4 macam antara lain :
1. Perilaku pembelian kompleks
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang bercirikan adanya keterlibatan konsumen
yang sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang signifikan mengenai
perbedaan antara merek.
2. Perilaku pembelian pengurangan disonansi
Perilaku pembeli dalam situasi dimana pembeli mempunyai keterlibatan yang tinggi tetapi
melihat hanya sedikit perbedaan antar merek.
3. Perilaku pembelian kebiasaan
Suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan perbedaan yang tidak
jauh antar merek.
4. Perilaku pembelian pencarian variasi
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi dimana konsumen mempunyai tingkat
keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan.
24
2.9
Pelaku keterlibatan Keputusan Pembelian
Menurut Ali Hasan (2008, p138-139), Peran seseorang (bukan pembeli utama) dalam
proses pengambilan keputusan pembelian produk perlu diketahui oleh marketer, karena di
antara mereka ini terkadang justru menjadi faktor pendorong yang sangat kuat bagi
pengambil keputusan pembelian. Sejumlah orang yang memiliki keterlibatan dalam
keputusan pembelian, adalah sebagai berikut :
•
Initiator adalah orang yang pertama kali menyadari adanya kebutuhan yang belum
terpenuhi dan berinisiatif mengusulkan untuk membeli produk tertentu.
•
Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh yang
karena pandangan, nasihat atau pendapatnya memengaruhi keputusan pembelian.
•
Decider adalah orang berperan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan
apakah produk jadi dibeli, produk apa yang akan dibeli, bagaimana cara membeli,
dan di mana produk itu dibeli.
•
Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual.
•
User adalah orang yang mengomsumsi atau menggunakan produk yang dibeli.
Pesan komunikasi pemasaran harus diarahkan pada yang lebih dominan sebagai
pengambil keputusan akhir untuk melakukan pembelian. Keterlibatan psikologis dalam
proses pengambilan keputusan pembelian itu berbeda-beda, sesuai dengan sifat keputusan
itu sendiri, yaitu pengambilan keputusan yang kompleks (extended decision making),
pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making), dan pengambilan
keputusan berdasarkan kebiasaan (habitual decision making).
25
2.9.1 Proses Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian berakhir pada tahap perilaku purnabeli di
mana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan akan
memengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan
peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk lain pada
perusahaan yang sama di masa mendatang, dan cenderung merekomendasikan kepada
orang lain. Banyak orang berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang
terbaik bagi produk (Ali Hasan, 2008, p139).
Keterlibatan
Pengenalan masalah
Mencari informasi
Extended
Decision
making
Tinggi
Generik
Internal-eksternal
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Purnabeli
Banyak atribut
Kompleks
Evaluasi komplek
Tahapan
Limited
Decision
making
Menengah
Generik
Internal-ekternal
terbatas
Sedikit atribut
Sederhana
Evaluasi terbatas
Habitual
Decision
making
Rendah
Selektif
Internal terbatas
Tidak ada
Tidak ada evaluasi
Tabel 2.2 Keterlibatan Keputusan Pembelian
2.9.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu kekuatan
sosial budaya dan kekuatan psikologis (Mangkunegara, 2005, p39-48)
1. Kekuatan sosial budaya terdiri atas :
™
Faktor budaya
Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke
generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya
sebagai anggota masyarakat.
26
™
Faktor kelas sosial
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang
yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat
™
Faktor kelompok anutan
Kelompok anutan didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi
sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. Pengaruh kelompok anutan
terhadap perilaku konsumen antara lain dalam menentukan produk dan merek
yang mereka gunakan yang sesuai dengan aspirasi kelompok
™
Faktor keluarga
Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang
perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
membeli.
2. Kekuatan faktor psikologis
™ Faktor pengalaman belajar
Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman
belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan
menentukan
tindakan dan
pengambilan keputusan membeli.
™ Faktor kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang
ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen
akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.
™ Faktor sikap dan keyakinan
Sikap dapat diartikan sebagai kesiapan seseorang untuk melakukan suatu tindakan
atau aktivitas. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan keyakinan
sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.
27
™ Konsep diri
Konsep diri diartikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu
sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan. Dalam hubungannya dengan
perilaku konsumen, kita perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang
diharapkan oleh konsumen.
2.10 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan merupakan serangkaian aktivitas mental dan fisik yang
dilakukan oleh konsumen sebelum terjadi pembelian aktual (Ferrinadewi dan darmawan,
2004,p13). Pertanyaan yang perlu mendapat jawaban dalam proses ini adalah apakah
pembelian perlu dilakukan atau tidak, mengapa perlu melakukan pembelian, dimana dan
bagaimana akan melakukan pembelian, seberapa banyak dan sering pembelian akan
dilakukan melalui serangkaian tahap yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian
informasi, pemrosesan informasi, evaluasi alternative dan keputusan pembelian.
28
Berikut adalah model pengambilan keputusan menurut Schiffman & Kanuk (2004,p493-507) :
Pengaruh Eksternal
Usaha pemasaran
perusahaan
1. Produk
2. Promosi
3. Harga
4. Distribusi
Masukan
Lingkungan sosiobudaya
1. Keluarga
2. Sumber informal
3. Sumber nonkomersial
lain
4. Kelas social
Pengambilan Keputusan Konsumen
Pengenalan kebutuhan
1.
2.
3.
4.
5.
Penelitian sebelum
pembelian
Proses
Bidang psikologi
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Kepribadian
Sikap
Pengalaman
Evaluasi alternatif
Perilaku Setelah Keputusan
Pembelian
1. Percobaan
2. Pembelian ulang
Keluaran
Evaluasi Setelah
Pembelian
Gambar 2.4 Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Sumber : Schiffman & Kanuk (2004, p493)
Dalam proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari tiga tahap yaitu :
1. Masukan
Yang utama di antara berbagai faktor masukan ini adalah :
29
¾
Masukan
pemasaran
mencakup
berbagai
kegiatan
bauran
pemasaran
perusahaan yang berusaha menyampaikan manfaat produk dan jasa mereka
kepada
para
konsumen
potensial
yang akan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Strategi bauran pemasaran tersebut terdiri dari : produk,
iklan dan berbagai usaha promosi lainnya, kebijakan harga, dan pemilihan
saluran distribusi.
¾
Masukan Sosiobudaya
Pengaruh keluarga,teman-teman dan para tetangga dan aturan perilaku
masyarakat
yang
ada
semuanya
merupakan
masukan
yang
mungkin
mempengaruhi apa yang dibeli para konsumen dan bagaimana mereka
menggunakan apa yang mereka beli.
2. Proses
Komponen proses dalam model tersebut
mengambil
berhubungan dengan cara konsumen
keputusan. Bidang psikologis mewakili pengaruh dalam diri (motivasi,
persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap)
yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan konsumen. Proses pengambilan keputusan konsumen terdiri
dari tiga tahap yaitu :
1. Pengenalan kebutuhan : tahap pertama proses keputusan pembelian dimana
konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.
2. Penelitian sebelum pembelian : tahap ini berkaitan dengan pencarian informasi
oleh konsumen mengenai suatu produk yang diingininya.
3. Penilaian berbagai alternative : tahap proses keputusan pembeli dimana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai alternative da
dalam serangkaian pilihan.
3. Keluaran
Keluaran dalam model pengambilan keputusan konsumen menyangkut dua kegiatan
pasca pembelian yang berhubungan erat yaitu :
30
1. Perilaku pembelian
Para konsumen melakukan tiga tipe pembelian : pembelian percobaan, pembelian
ulangan, dan pembelian komitmen jangka panjang. Percobaan merupakan tahap
perilaku pembelian yang bersifat penjajakan dimana konsumen berusaha menilai
suatu produk melalui pemakaian langsung. Apabila produk dirasakan lebih
memuaskan atau lebih baik mungkin konsumen akan melakukan pembelian ulang.
2. Penilaian pasca pembelian
Konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada
kepuasan dan ketidakpuasan mereka.
2.11 Rumput Laut
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Masyarakat Eropa mengenalnya
sebagai seaweed. Tanaman ini adalah ganggang multiseluler golongan divisi thallophyta.
Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar,
batang dan daun. Bila diamati jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang
berbentuk bulat, pipih, tabung, atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Salah satu
olahan dari rumput laut adalah agar-agar.
Sumber:http://budiboga.blogspot.com/2006/05/manfaat-rumput-laut-cegah-kanker-
dan.html
2.11.1 Pengertian Agar-agar
Agar-agar adalah produk kering tak berbentuk (amorphous) yang mempunyai sifatsifat seperti gelatin dan merupakan hasil ekstraksi dari rumput laut jenis tertentu. Molekul
agr-agar terdiri dari rantai linear galaktan. Galaktan sendiri merupakan polimer dari
galaktosa. Terdapat 4 bentuk agar-agar yang dijual dipasaran, yaitu yang berbentuk
batang, bubuk, kertas, dan agar-agar dalam bentuk kemasan siap makan.
31
Sumber: http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0405/30/084212.htm
2.11.2 Kegunaan Agar-agar
Masyarakat luas lebih mengenal agar-agar sebagai hidangan pencuci mulut yang lezat
dan menarik. Sebab bentuknya dapat direka-reka sesuai selera dan dipandu dengan
berbagai macam warna, aroma, dan rasa. Sifat yang paling menonjol dari agar-agar adalah
larut di dalam air panas, yang apabila didinginkan sampai suhu tertentu akan membentuk
gel. Di rumah tangga, umumnya digunakan untuk pembuatan puding, bahan campuran
berbagai macam kue, atau dimasak bersama-sama beras untuk menghasilkan nasi yang
lebih pulen dan lengket. Selain untuk industri makanan, agar-agar juga digunakan dalam
industri farmasi (sebagai bahan baku kapsul pembungkus obat-obatan dan vitamin,
campuran obat pencahar dan pasta gigi), industri kosmetika (sebagai bahan baku lipstik,
sabun, salep, lotion, krim), serta industri lainnya.
Sumber: http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0405/30/084212.htm
Agar-agar memiliki kandungan mineral yang cukup menonjol yakni kalsium, fosfor, dan
zat besi. Walaupun agar-agar mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, akan tetapi di
dalam tubuh tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan, sehingga sangat sedikit
sekali menghasilkan energi. Dengan demikian, agar-agar sangat baik digunakan untuk
tujuan diet rendah kalori bagi mereka yang ingin menurunkan atau menjaga agar berat
badannya tidak mudah bertambah, meski begitu bila agar-agar diolah menjadi puding atau
aneka kue, produk olahan tersebut akan mengandung energi yang cukup tinggi. Sumber
energinya dapat berasal dari gula, santan, susu, tepung, dan bahan-bahan lain yang
sengaja ditambahkan ke dalam campuran tersebut.
Sumber: http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0405/30/084212.htm
32
2.12 Kerangka Pemikiran
Tingkat penjualan PT.
Triputera Chupi Food
Kualitas Produk (X1)
Harga (X2)
Promosi (X3)
- Kinerja
- Mark up pricing
- Iklan
- Realibilitas
- Preceived value pricing
- Promosi penjualan
- Feature
(sales promotion)
- Keawetan
- Konsistensi
- Desain
Perilaku Konsumen
Keputusan Pembelian
Konsumen (Y)
- Pengenalan Masalah
- Mencari Informasi
- Evaluasi Alternatif
- Keputusan Pembelian
- Purna Beli
Sumber : PenulIs
33
Download