BAB 5 PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hipotesis, hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh kepemilikan saham, profitabilitas, leverage, dan opini auditor terhadap audit delay dengan sampel perusahaan perbankan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan 0,008 < 0,05. Berdasarkan hasil itu H1.1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap audit delay diterima dan menolak H0. 2. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan 0,443 > 0,05. Berdasarkan hasil itu H1.2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap audit delay ditolak dan menerima H0. 3. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan 0,001 < 0,05. Berdasarkan hasil itu H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay diterima dan menolak H0. 4. Leverage tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan 0,326 > 0,05. Berdasarkan hasil itu H3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap audit 60 61 delay ditolak dan menerima H0. 5. Opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan 0,657 > 0,05. Berdasarkan hasil itu H4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay ditolak dan menerima H0. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu: 1 Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian dengan menggunakan periode yang lebih lama dan mencoba menggunakan sampel perusahaan lain di Bursa Efek Indonesia untuk lebih melihat jangka waktu audit delay yang terjadi pada perusahaan bidang selain perbankan, seperti perusahaan pertambangan, perusahaan konstruktor, dan lainnya. 2 Dengan keterbatasan penelitian ini yang hanya 99 sampel dengan periode pengamatan hanya 3 tahun, disarankan penelitian selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel supaya mendapat hasil lebih atas pengaruh variabel independen lainnya terhadap audit delay. 3 Bagi Bapepam atau yang sekarang dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat mempertegas atau memperabaharui peraturan standar pelaporan audit. 4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan dapat meneliti faktor lain yang mempengaruhi audit delay dengan menggunakan variabel moderasi lainnya seperti reputasi auditor, pergantian auditor, dan lain sebagainya. 62 5. Pada perusahaan disarankan agar mengetahui faktor-faktor penyebab audit delay yang dapat meminimalisir terjadinya audit delay yang dapat membantu kerja auditor dalam melakukan pemeriksaan, sehingga perusahaan cepat dalam mempublikasikan laporan keuangannya. 6. Pada penelitian selanjutnya bisa mencoba menggunakan proksi atau alat ukur lainnya supaya mendapat hasil berbeda yang bisa lebih berpengaruh daripada proksi yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Seperti variabel independen berupa rasio keuangan profitabilitas menggunakan ROA bisa diganti dengan ROE, leverage bisa di proksikan menggunakan debt to total asset.