OBAT SISTEM GASTROINTESTINAL dr. Agung Biworo,M.Kes ULKUS PEPTIK Mukosa lambung dibagi menjadi tiga daerah ekskresi : • Area glandula kardia mensekresi mukus dan pepsinogen. • Area glandula oksintik (parietal) mensekresi ion H, pepsinogen dan bikarbonat. • Area glandula pilorik mensekresi gastrin dan mukus. 1 ANTASIDA • Contoh : - Na-bikarbonat, dapat menyebabkan alkalinisasi dan kelebihan Na. - Ca-karbonat dapat menginduksi hiperkalsemia dan peningkatan sekunder sekresi gastrik (rebound) terhadap kadar Ca sirkulasi - Mg-hidroksida dapat menyebabkan diare osmotik - Al-hidroksida berhubungan dengan konstipasi • Dosis : 1-2 cth atau 1-4 tablet, 1 dan 3 jam sesudah makan dan waktu tidur. ANTAGONIS RESEPTOR H2 Bekerja dengan menghambat sekresi asam lambung Contoh : - Simetidin (300mg 4x/hr, 400mg 2x/hr, 800mg sebelum istirahat) - Ranitidin (150mg 2x/hr atau 300mg sebelum tidur) - Famotidin (20mg 2x/hr atau 40mg sebelum tidur) - Nizatidin (150mg 2x/hr atau 300mg sebelum tidur) 2 OBAT ANTIKOLINERGIK Contoh : Pirenzepin saluran cerna) (spesifik terhadap PROSTAGLANDIN Contoh : - Misoprostol, analog PGE1 digunakan untuk mengatasi ulkus yang diinduksi NSAIDs. - Enprostil, analog PGE2 digunakan pada terapi ulkus peptik. OMEPRAZOL - Menyebabkan penghambatan lambung - Dosis : 20mg/hari sekresi asam SUKRALFAT - Merupakan kompleks sukrosa sulfat aluminium hidroksida yang diabsorpsi minimal di saluran cerna. - Dosis : 1 gr/hari sebelum makan 3 OBAT UNTUK DIARE Diare adalah sekresi tinja yang tidak berbentuk dan berair dengan frekuensi lebih sering. BUBUK PENYERAP - Kaolin, mengabsorpsi toksin dari bakteri - Bismut salisilat, mampu mengikat toksin usus dan dapat melindungi mukosa usus - Activated-charcoal, merupakan bahan yang paling efektif untuk absorpsi racun - Substansi hidrofilik, mengikat empedu air dan garam OPIAT - Difenoksilat, efektif untuk diare sebagai derivat opiat dan insidensi efek sentral opiat jarang terjadi. - Loperamid, dapat menurunkan volume tinja dan kehilangan cairan serta elektrolit usus dan bersifat antisekretorik. - Opium tinctuur, efektif untuk diare dengan harga lebih murah. - Kodein, untuk terapi gejala jangka pendek. 4 OBAT UNTUK KONSTIPASI Sekresi tinja yang jarang karena pergerakan yang lamban di usus atau sulit dikeluarkan. LAKSANSIA BULK-FORMING • Bekerja dengan meningkatkan bulk tinja, karena kemampuannya menarik air, sehingga membentuk hidrogel. • Contoh : metilselulosa dan karboksimetilselulosa, agar dan tragakan, biji psyllium dan kulit padi. LAKSANSIA OSMOTIK • Osmolalitas lumen usus pergerakan cairan terjadi osmotik. meningkat dan karena tekanan LAKSANSIA SALIN • Merupakan garam non organik yang mengandung kation atau anion dan tidak segera diabsorpsi mukosa usus karena cenderung bertahan di saluran cerna. Volume saluran cerna ditingkatkan, kolon mengalami distensi dan merangsang peristaltik. 5 CAIRAN BILAS KOLON ELEKTROLIT ISO-OSMOTIK • Golytely dan colyte mengandung polietilenglikol, Na sulfat, Na bikarbonat, NaCl, dan KCl sebagai cairan isoosmotik. PELEMBEK TINJA • Bekerja dengan meningkatkan ukuran tinja dan melembekkan tinja sehingga mudah dikeluarkan. • Contoh : Parafin cair, Na dokusat OBAT YANG BEKERJA PADA MUKOSA • Bekerja pada mukosa usus dengan merangsang peristaltik • Contoh : antrakuinon, minyak jarak, fenolftalin dan bisakodil OBAT YANG MEMPERBAIKI PENGOSONGAN LAMBUNG • Antikolinergik, antidepresan trisiklik, levodopa dan agonis adrenergik-β menghambat pengosongan dan kontraksi lambung. • Pengosongan lambung dapat dipercepat dengan metoklopramid, cisaprid dan stimulasi kolinergik. 6 OBAT UNTUK PENGATURAN MUNTAH EMETIK Contoh : sirup ipekak dan apomorfin ANTIEMETIK Contoh : Antihistamin (Difenhidramin, dimenhidrinat dan meklizin), Antikolinergik, Benzodiazepin, Kanabinoid, Antagonis Dopamin (domperidon, metoklopramid), Fenotiazin (proklorferazin, trietilperazin, dan trimetobenzamid), Kortikosteroid, Haloperidol dan droperidol 7