BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Dari analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata-rata tingkat laba harian saham INCO selama 60 hari sebelum stock split adalah 0,54 % per hari menjadi turun drastis setelah stock split sebesar minus 0,84 % per hari, hal ini karena 3 bulan setelah stock split terjadi krisis global yang berimbas pada Bursa Efek Indonesia (IHSG) dan berujung pada saham INCO. Meskipun rata-rata tingkat laba harian turun drastis sesudah stock split tetap berada pada populasi tingkat laba harian yang sama sebelum stock split, hal ini dibuktikan oleh uji statistik return saham INCO. 2. Berdasarkan tingkat resiko β yang diperoleh dari perhitungan 60 hari sebelum stock split dan 60 hari sesudah stock split, Sesudah saham INCO distock split saham INCO menjadi semakin sensitif terhadap IHSG hal ini dapat dilihat dari β = 1,23 (sebelum stock split) meningkat menjadi β = 1,26 (sesudah stock split). 3. Rata-rata volume perdagangan saham INCO 60 hari sebelum stock split adalah 7.564.716 lot menjadi 16.750.483 lot setelah stock split, atau naik 2,21 kali lipat dari sebelum stock split hal ini sesuai dengan uji statistik volume perdagangan INCO sesudah stock split menjadi lebih besar dan berbeda populasi dengan sebelum stock split. Secara teori ratio stock split yang dilakukan INCO 1:10 seharusnya 73 dapat menaikkan volume 73 perdagangan mendekati 10 kali lipat. Tetapi hal ini dihambat oleh krisis global yang dipicu oleh kondisi perekonomian Amerika Serikat. 4. Data Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan volume perdagangan INCO lebih baik daripada IHSG, yaitu INCO naik 2,21 kali lipat dari sebelum stock split sedangkan IHSG hanya naik 1,54 kali lipat dari sebelum stock split. V.2 Saran Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis dapat memberikan saran bagi para pembaca, antara lain : 1. Dengan dilakukannya stock split maka harga saham akan menjadi lebih murah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham INCO. Sebaiknya investor mamanfaatkan hal ini untuk melakukan pembelian saham. Karena saham akan menjadi semakin likuid dari total volume sebelum stock split dan jika kinerja perusahaan bagus akan berpengaruh pada tren harga saham yang cenderung semakin naik. 2. Secara teoritis apabila Beta Risk menggalami kenaikan maka tingkat laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. Oleh karena itu sebaiknya Investor membeli saham pada saat nilai beta risk tertinggi dan dibandingkan dengan analisa teknikal yaitu pada saat tren menunjukkan akan terjadi kenaikan. 3. Setelah stock split akan berpengaruh pada pertambahan jumlah lot pemilik saham lama sebanyak 10 kali lipat sesuai dengan rasio stock split yang dalam hal ini 1:10. Dengan pertambahan jumlah lot ini pemilik saham lama dapat melakukan 74 penjualan bertahap sesuai dengan target laba yang diharapkan atau menjual seluruh saham yang dimiliki saat target laba sudah tercapai. 4. Stock split akan meningkatkan likuiditas saham dengan bertambahnya volume perdagangan saham. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menambah modal dalam bentuk agio saham . Bertambahnya agio saham ini terjadi karena adanya kenaikan harga saham yang dikalikan dengan jumlah lot baru sesudah stock split yang mengakibatkan naiknya capital value dan bertambahnya agio saham. 75