BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Keuangan a. Pengertian Manajemen Keuangan Manajeman keuangan mempunyai arti yang penting dalam setiap kegiatan bisnis termasuk dalam kegiatan operasi dan pengelolaan perusahaan dan juga manajemen keuangan diharapkan dapat menangkap dan mengantisipasi perubahan dimasa yang akan datang untuk secara dini melakukan penyesuaian dan pengambilan keputusan secara tepat dan akurat. Tujuan utama dari perusahaan yang juga menjadi tanggung jawab dari manajer keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan agar kesejahteraan pemegang saham dapat meningkat. Menurut Hartono dan Agus Harjito, (2008:4) menguraikan pengertian manajemen keuangan (Financial Management) atau dalam literatur lain disebut pembelanjaan yakni : “Segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.” Berikut definisi manajemen menurut beberapa ahli : 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Manajemen Keuangan menurut Weston dan Copeland diterjemahkan oleh Jaka, W dan Kirbrandoko, (2002) yang Pengertian manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan. Manajemen Keuangan menurut Sutrisno, (2007:3) manajemen keuangan sebagai semua aktifitas yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dana tersebut secara efisien. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana, menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan yaitu kemakmuran perusahaan (maksimalisasi nilai perusahaan). b. Fungsi Manajemen Keuangan Prinsip manajemen keuangan perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada perkembangan efisiensi dan efektifitas. Dengan demikian manajemen keuangan tidak lain adalah menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 pengendalian kegiatan keuangan yang baik dalam menggunakan maupun dalam pemenuhan kebutuhan dana. Menurut Martono dan Agus Harjito (2008:4), menguraikan tiga fungsi utama dalam manajemen keuangan, yaitu : 1) Keputusan Investasi (Investment Decision) Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva rill ataupun aktiva financial.Aktiva rill merupakan aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya persediaan barang, gedung, tanah dan bangunan.Sedangkan aktiva financial merupakan aktiva berupa surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yakni :pertama, manajerkeuangan pelu menetapkan berapa asset secara keseluruhan (total asset) yang diperlukan dalam perusahaan. Kedua, dari asset yang diperlukan perlu ditetapkan komposisi dari asset-asset tersebut yaitu berapa jumlah aktiva tetap (fixed asset).Ketiga, untuk mencapai pemanfaatan asset secara optimal, dihilangkan atau diganti dengan asset yang baru. 2) Keputusan Pendanaan (Financing Decision) Keputusan pendanaan akan mempelajari sumber-sumber dana yang berada di sisi passiva. Keputusan pendanaan meliputi beberapa hal yakni, pertama adalah keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk mendanai investasi berupa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang juga modal sendiri. Kedua, penetapan tentang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut dengan struktur modal yang optimum. 3) Keputusan Pengelolaan Aset (Asset Management Decision) Pengalokasian dana yang digunakan untuk prngadaan dan pemanfaatan asset menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Aktiva lancar yang didanai dari hutang lancar yang jangka waktunya lebih panjang dari usia aktiva dan sebagai hutang jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti bangunan dan mesin serta peralatan dapat dibiayai oleh hutang jangka panjang dan modal pribadi. Fungsi manajemen keuangan adalah salah satu fungsi utama yang sangat penting di dalam perusahaan, disamping fungsi-fungsi yang lainnya yaitu pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Walaupun dalam pelaksanaanya fungsi-fungsi tersebut saling berhubungan. c. Tujuan Manajemen Keuangan Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah membantu tercapainya tujuan perusahaan secara normatif dan memaksimumkan nilai perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan adalah harga yang tersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan berkaitan dengan kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat maka kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilih akan meningkat juga nilai perusahaan dapat diukur dari harga saham perusahaan, http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi nilai perusahaan (Suad Husnan, 1996:6). 2. Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pada dasarnya pasar modal memiliki pengertian sama dengan pasar lain pada umumnya, yaitu tempat aktivitas jual beli berlangsung. Faktor yang membedakan pasar modal dengan pasar lain adalah objek yang diperjualbelikan yaitu efek. Definisi pasar modal menurut Tandelilin (2010:26) adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana melalui cara memperjualbelikan sekuritas. Menurut Jogiyanto Hartono, (2008:3) mendefinisikan tiga istilah yang berkaitan dengan pasar modal yaitu pasar, modal, dan pasar modal jadi pasar adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual dan pembeli) dapat menegosiasikan pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas. Modal adalah suatu yang digunakan oleh perusahaan sebagai sumber dana untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Sedangkan pasar modal adalah merupakan suatu situasi dimana para pemjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 kelompok komoditas dan komoditas yang dipertukarkan disini adalah modal. Menurut Rusdin, (2008:1) definisi capital market atau pasar modal dalam pengertian luas dan pengertian khusus adalah sebagai pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berdasarkan teori tersebut penulis berpendapat bahwa pasar modal layaknya pasar tradisional yang mempertemukan pihak kelebihan dana (pembeli efek) dengan pihak yang kekurangan dana (penerbit efek) yang terhimpun dalam wadah jual beli instrumen pasar modal hingga terbentuknya permintaan dan penawaran atas efek. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 2003, pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Berdasarkan UUPM tersebut, pengertian pasar modal lebih mengacu pada kegiatan yang terjadi dipasar modal. Dimana, pasar modal berkaitan dengan kegiatan: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 1) Penawaran umum dan perdagangan efek. Penawaran umum atau sering juga disebut sebagai go publik adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya dipasar perdana untuk dijual kepada masyarakat oleh emiten berdasarkan UUPM. Sedangkan perdagangan efek adalah kegiatan jual beli efek yang terjadi dipasar sekunder. 2) Perusahan publik dengan efek yang diterbitkannya. Perusahaan publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya 300 pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurangkurangnya Rp.3 Milyar. Selain perusahaan memiliki kriteria tersebut, maka selama itu juga perusahaan itu wajib memenuhi kebutuhankebutuhan dibidang pasar modal yang mengatur perusahaan publik 3) Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Lembaga tersebut diantaranya akunatan, konsultan hukum, penilai, dan notaris. Pasar modal telah menetapkan sangsi atas berbagai pelanggaran dipasar modal bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dipasar modal termasuk lembaga-lembaga profesi yang berkaitan dengan efek tersebut. Dari berbagai definisi yang telah diuraikan diatas, maka terdapat berbagai karakteristik dari pasar modal, yaitu: Sebagai jembatan perdagangan antara dua pihak, yaitu pihak yang menegluarkan dana (investor/Leader), dan pihak yang membutuhkan dana (Emiten/borrower). Komoditas yang diperdagangkan adalah komoditas modal. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panajng) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. Pasar yang menggunakan sistem terorganisir dengan melalui jasa para komissioner, underwriter dan pialang. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan. b. Konsep Pasar Modal Efisien Menurut Husnan (2013), pasar modal efisien adalah pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua imformasi yang relevan. Demikian pula fama (1970) dalam Husnan (2003),memberikan arti imformasi yang relevan adalah sebagai berikut: (1) perubahan harga di waktu lalu (past price changes), (2) informasi yang tersedia kepada publik (public imformation), (3) informasi yang tersedia baik dari pihak publik maupun tidak. Sementara pernyataan Lubis (2006), mengartikan pasar modal yang efisien merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas pasar yang terjadi berbagai dua jenis yaitu : (1) internal efisien yang berarti pasar modal akan semakin efisien internal jika biaya transaksi dalam aktivitas perdagangan sekuritas (transaction cost) atau floatation cost akan semakin rendah karena mempunyai keterkaitan dengan besarnya biaya transaksi. (2) eksternal efisien yang berarti cerminan dari harga sekuritas di pasar modal berdasarkan keseluruhan imfomasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 Menurut Tandelilin (2010), bahwa efisiensi pasar sangat penting sebagai indikator atau cerminan respon imformasi yang tersedia atas fluktuasi pergerakan harga efek. Imformasi yang dimaksud adalalah semua imformasi yang tersedia baik imformasi yang historis (misalnya, laba suatu perusahaan) maupun imformasi terkini, dan imformasi yang bersifat opini pasar yang dapat berpegaruh terhadap fluktuasi harga. Akibatnya imformasi-imformasi yang demikian dapat menyebabkan pembentukan respon reaksi pasar yang dapat tercermin dari pembentukan harga saham baru. Selain itu, menurut Tandelilin, (2010) juga dapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi agar dapat tercapai pasar yang efisien, seperti imformasi yang bersifat acak (random), para pelaku pasar dapat mendapatkan imformasi pada saat yang sama dengan cara yang mudah dan murah, terdapat banyak investor yang rasional yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungan. Investor tersebut secara aktif melakukan aktivitas perdagangan, investor beraksi cepat akibat imformasi yang baru diperoleh, sehingga harga akan menyesuaikan kondisi atas peruabahan nilai yang terjadi. c. Studi Peristiwa (Event Study) Studi peristiwa (event study) merupakan study yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event studydapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan (Jogiyanto, 2007:410). Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa sebenarnya event study dapat dikatakan untuk melihat reaksi pasar modal (dengan pendekatan harga saham) terhadap suatu peristiwa tertentu. Langkah-langkah dalam desain event study biasanya meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: Identifikasi peristiwa atau pengumuman yang kemungkinan memiliki dampak signifikan terhadap perubahan harga saham. Merumuskan hipotesis berdasarkan tinjauan literatur. Menentukan perusahaan yang akan dijadikan sampel. Menentukan rentang waktu pengamatan (event window). Menghitung variabel diukur di sekitar peristiwa (Hamidi, 2007). d. Teori Sinyal (Signalling theory) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Menurut Brighanm (2011) signalling theory adalah suatu tindakan yang diambil manajemen suatu perusahan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlakukan dengan cara-cara lai, termaksud penggunaan hutang. Menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Menurut Maria Immaculatta, (2006) kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan.Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki. Teori sinyal juga dapat membantu pihak perusahaan (agent), pemilik (prinsipal), dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent), perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan (Jama’an, 2008). 3. Satuan Perdagangan Satuan perdagangan disebut dengan istilah lot, selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam jual beli saham dengan ukuran lot mewakilkan 500 lembar saham (Darmaji dan Fakhruddin, 2001:28). Surat keputusan No KEP-00071/BEI/11-2013 yang efektif pada tanggal 6 januari 2014 menetapkan bahwa perdagangan efek bersifat ekuitas dipasar regular dan pasar tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) atau kelipatanya, kemudian satuan perdagangan ditetapkan 100 lembar saham. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan satuan perdagangan sebagai satuan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 standar yang mewakili jumlah lembar saham yang besar kecilnya dilegalkan oleh Bursa Efek. Satuan perdagangan dijadikan sebagai landasan utama untuk menigkatkan likuiditas saham harian dan semangat investor untuk berinvestasi dengan pasar modal. Perubahan aturan perdagangan sesuai dengan ketentuan surat keputusan No KEP-00071/BEI/11-2013 yang efektif tanggal 6 januari.Ilustrasi perbandingan modal berdasarkan perubahan satuan perdagangan dapat di lihat pada tabel 2.1 dan 2.2 dibawah ini: Tabel 2.1 perubahan satuan perdagangan pada 6 januari 2014 Perubahan sebelum 6 januari 2014 Perubahan setelah 6 januari 2014 Lot size 500 lembar saham Lot size 100 lembar saham sumber: Bursa Efek Indonesia,2013 Berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan satuan perdagangan sebesar lima kali lipat dari sebelumnya, yaitu dari 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham. Penurunan satuan perdagangan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan modal dalam berinvestasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Tabel 2.2 Ilustrasi Perbandingan Modal Setelah Perubahan Satuan Perdagangan Perubahan setelah 6 januari 2014 Perubahan sebelum 6 januari 2014 10 lot saham PT.ABCD Harga/lembar : Rp 15.000 Lembar /lot : 500 lembar Lembar dibeli : 5000, (10 x 500) Dana dibutuhkan : Rp 75.000.000 10 lot saham PT. ABCD Harga/lembar : Rp 15.000 Lembar/lot : 100 lembar Lembar dibeli : 1000 (10 x 100) Dana dibutuhkan : Rp 15.000.000 ilustrasi tabel 2.2 menunjukan bahwa perbandingan modal melalui satuan perdagangan baru, investor tetap bisa memperoleh jumlah lot yang sama dengan modal yang lebih murah. 1) Perubahan lot saham dilatar belakangi oleh beberapa hal, antara lain: Minat investor untuk melakukan transaksi atas Efek dengan fundamental bagus terkendala dengan tingginya harga Efek tersebut. Banyaknya kepemilikan saham dengan jumlah kurang dari 500 lembar (odd lot), tetapi sulit diperdagangakan di Bursa. Saat ini saham dengan jumlah kurang dari 500 lembar (odd lot) hanya dapat ditransaksikan melalui pasar negosiasi. Praktek umum berbasis 10Log (1, 10, 100, 1000). 2) Manfaat didapat oleh pasar dari perubahan satuan perdagngan adalah : Dengan lot size lebih kecil, modal investasi menjadi lebih terjangkau sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Dengan nilai investasi yang sama, investor dapat melakukan dirverifikasi investasi atas efek lainya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Risiko dapat diturunkan dengan melakukan diverifikasi investasi Efek lainya. Transaksi atas efek odd lot (berjumlah kurang dari 500 lembar) yang saat ini hanya dapat ditransaksikan melalui pasar regular dan tunai. Memudahkan perhitungan nilai Order atau transaksi (konversi harga per unit ke per lot). 3) Dampak positif dan negatif perubahan satuan perdagangan: Dampak positif: 1). modal yang dibutuhkan untuk membeli saham per lot nya semakin kecil, hal ini sangat berdampak bagi investor kecil, saham menjadi lebih terjangkau. Investor dengan modal kecil seperti karyawan, ibu rumah tangga, dan mahasiswa bisa ikut merasakan perubahan tersebut dalam jangka panjang. Aturan ini dapat memberikan dampak positif bagi pasar modal Indonesia secara umum. 2). lebih mudah untuk manajemen uang dan risiko: dengan 1 lot = 100 lembar saham, trader akan lebih mudah untuk memilah modalnya dan melakukan pembelian saham secara bertahap , trader kecil juga lebih mudah untuk melakukan diversifikasi portofolio. Dampak negatif: 1). volume transaksi bisa cenderung lebih ekstrim saat pasar saham bearish investor akan cenderung menahan pembelian sehingga volume transaksi lebih menurun, secara psikologis 1 lot = 100 lembar memberi kesan saham jadi murah sehingga trader terpancing membeli lebih banyak harga tinggi. 2). dalam jangka pendek, trader belum terbiasa dengan perubahan lot tersebut akibatnya trader cenderung http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 menahan diri untuk bertransaksi. Sehingga volume transaksi menurun hal ini bisa membuat sekuritas tidak stabil karena fee transaski akan turun. 3). karena dengan lot kecil maka frekuensi tarnsaksi saham akan lebih tinggi, saat market sedang ramai, running trade akan berjalan cepat, hal ini bisa memberatkan system online trading. 4. Aktivitas Volume Perdagangan Kinerja suatu saham dapat diukur dengan volume perdagangan. Semakin sering saham tersebut diperdagangan mengindikasikan bahwa saham tersebut aktip dan diminati oleh investor. Volume perdangaan merupakan jumlah lembar saham yang diperdagangkan secara harian.Adapun volume perdagangan adalah jumlah lembar saham suatu perusahaan yang diperdagangkan dalam waktu tertentu. Aktivitas volume perdagangan adalah keseluruhan nilai transaksi pembelian maupun penjualan saham oleh investor dalam mata uang, volume perdagangan ini seringkali dijadikan tolok ukur (Benchmart) untuk mempelajari informasi dan dampak dari berbagai kejadian. Menurut Wang sutrisno, (2007) volume perdagangan merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan dipasar. Menurut Magdalena, (2004) aktivitas volume perdagangan adalah jumlah lembar saham yang diperdagangan pada periode tertentu. Aktivitas volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 diperdagangkan secara harian. Dilihat dari fungsinya, maka dapat dikatakan bahwa TVA (Trading Volume Activity) merupakan suatu variasi dari even study. Pendekatan TVA (Trading Volume Activity), dapat digunakan untuk menguji hepotesis pasar efisien pada bentuk lemah (weak form efficiency), karena pada pasar yang belum efisien perubahan harga belum mencerminkan informasi yang ada sehingga peneliti hanya dapat mengamati reaksi pasar modal dengan melalui pergerakan volume perdagangan pada pasar modal yang diteliti (Sanur,2006). Aktivitas Volume Perdagangan Saham dapat dilihat melalui indikator aktivitas perdagangan. Aktivitas volume perdagangan saham dapat dihitung dengan persamaan yaitu : 1) Ativitas volume perdagangan saham i pada waktu t sebelum perubahan satuan perdagangan : TVAit (-) = 2) Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i sebelum perubahan satuan perdagangan: ATVAi (-) = 3) Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas i saham yang diteliti sebelum perubahan satuan perdagangan: ATVA (-) = http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Dimana: TVAit (-) = Aktivitas volume perdagangan saham i pada waktu t sebelum perubahan satuan perdagangan. ATVAi (-) = Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i sebelum perubahan satuan perdagangan. ATVA (-) = Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas saham yang diteliti sebelum perubahan satuan perdagangan. n = Jumlah sekuritas yang diteliti Dan 1) Ativitas volume perdagangan saham i pada waktu t sesudah perubahan satuan perdagangan: TVAit (+) = 2) Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i sesudah perubahan satuan perdagangan: ATVAi (+) = 3) Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas saham yang diteliti sesudah perubahan satuan perdagangan: ATVA (+) = Dimana: TVAit (+) = Aktivitas volume perdagangan saham i pada waktu t sesudah perubahan satuan perdagangan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 ATVAi (+) = Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i sesudah perubahan satuan perdagangan. ATVA (+) = Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas saham yang diteliti sesudah perubahan satuan perdagangan. n = Jumlah sekuritas yang diteliti. 5. Penelitian Terdahulu Sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini sangat penting untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang kaitannya dengan variabel yang mempunyai pengaruh terhadap aktivitas volume perdagangan yang diambil dari berbagai sumber jurnal dan skripsi. Beberapa hasil penelitian seperti Mahfud effendi (2015)“Dampak perubahan lot size dan tick size terhadap fluktuasi reaksi investor pasar modal di BEI” Hasil uji perbedaan rata-rata abnormal return dan trading volume activity diperoleh hasil yang signifikan sebelum dan setelah perubahan lot size. Panelitian William Chandra, (2015) tentang “pengaruh perubahan fraksi harga dan satuan perdagangan terhadap likuiditas bursa efek Indonesia, objek penelitian yang digunakan pada saham indeks LQ45 dan mengunakan periode 1-Mar-2013 sebelum dan l-Jan-2014 sesudah kebijakan perubahan satuan perdagangan, mengatakan bahwa adanya perbedaan signifikan dari keempat indikator likuiditas yang digunakan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 dimana waiting time, volatility, dan ILLIQ Ratio mengalami penurunan dan tournover mengalami kenaikan yang mengindikasikan market yang semakin likuid. Penelitian Unsyiah, (2014) tentang “analisis reaksi pasar terhadap perubahan satuan perdagangan saham pada indeks LQ45 di BEI” mengatakan data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga penutupan harian saham, volume perdagangan saham harian dan jumlah saham beredar 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah perubahan satuan perdagangan saham. Ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return dan cumulative abnormal return secara signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan saham. Sedangkan trading volume activity menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan saham. Penelitian Dewi Andriyani, (2014) Tentang “abnormal return dan volume kebijakan perubahan kuota lot saham” (studi kasus pada perusahanperusahan yang masuk dalam kelompok Jakarta islami index), mengatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah perubahan kuota lot saham. Peneliti Dewi Andriyani (2014) menggunakan periode 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pengumuman kebijakan perubahan kuota lot saham. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 B. Rerangka pemikiran Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka penelitian ini dapat membangun rerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut: Sebelum perubahan satuan perdagangan Sebelum perubahan satuan perdagangan SK.No.Kep-00071/BEI/11-2013 SK.No.Kep-00071/BEI/11-2013 Saham Kelompok Kompas 100 Saham Kelompok Kompas 100 Rata –rata Aktivitas Volume Perdagangan 𝑛 𝑖 ATVA (-) = Rata –rata Aktivitas Volume Perdagangan 𝐴𝑇𝑉𝐴𝑖 𝑛 ATVA (+) = 𝑛 𝑖 𝐴𝑇𝑉𝐴𝑖 𝑛 Apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah SK.No Kep-00071/BEI/112013 YA Kesimpulan Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran http://digilib.mercubuana.ac.id/ TIDAK Kesimpulan 32 C. Hipotesis Berdasarkan rerangka teoritis yang dibuat, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotestis untuk menguji pengaruh perubahan satuan perdagangan terhadap aktivitas volume perdagangan saham adalah sebagai berikut: Ho1: Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham kelompok KOMPAS100 tidak berbeda signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Ho2: Rata-rata aktivitas volume perdagangan masing-masing sektor industri dalam kelompok KOMPAS-100 tidak berbeda signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Ho3: Rata-rata aktivitas volume perdagangan 10 saham termahal dalam kelompok KOMPAS-100 tidak berbeda signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Ho4: Rata-rata aktivitas volume perdagangan 10 saham termurah dalam kelompok KOMPAS-100 tidak berbeda signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia http://digilib.mercubuana.ac.id/