BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN

advertisement
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Manajemen Keuangan
a. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajeman keuangan mempunyai arti yang penting dalam setiap
kegiatan bisnis termasuk dalam kegiatan operasi dan pengelolaan
perusahaan dan juga manajemen keuangan diharapkan dapat menangkap
dan mengantisipasi perubahan dimasa yang akan datang untuk secara dini
melakukan penyesuaian dan pengambilan keputusan secara tepat dan akurat.
Tujuan utama dari perusahaan yang juga menjadi tanggung jawab dari
manajer
keuangan
adalah
memaksimalkan
nilai
perusahaan
agar
kesejahteraan pemegang saham dapat meningkat.
Menurut Hartono dan Agus Harjito, (2008:4) menguraikan pengertian
manajemen keuangan (Financial Management) atau dalam literatur lain
disebut pembelanjaan yakni :
“Segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana
memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan
tujuan perusahaan secara menyeluruh.”
Berikut definisi manajemen menurut beberapa ahli :
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12

Manajemen
Keuangan
menurut
Weston
dan
Copeland
diterjemahkan oleh Jaka, W dan Kirbrandoko, (2002)
yang
Pengertian
manajemen keuangan dapat dirumuskan
oleh fungsi dan tanggung jawab manajer keuangan. Fungsi pokok
manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan penanaman
modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu
perusahaan.

Manajemen
Keuangan
menurut
Sutrisno,
(2007:3)
manajemen
keuangan sebagai semua aktifitas yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha
untuk menggunakan dana tersebut secara efisien.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang
bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana, menggunakan atau
mengalokasikan dana tersebut guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan
yaitu kemakmuran perusahaan (maksimalisasi nilai perusahaan).
b. Fungsi Manajemen Keuangan
Prinsip manajemen keuangan perusahaan menuntut agar baik dalam
memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada
perkembangan efisiensi dan efektifitas. Dengan demikian manajemen
keuangan tidak lain adalah menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
pengendalian kegiatan keuangan yang baik dalam menggunakan maupun
dalam pemenuhan kebutuhan dana.
Menurut Martono dan Agus Harjito (2008:4), menguraikan tiga fungsi
utama dalam manajemen keuangan, yaitu :
1)
Keputusan Investasi (Investment Decision)
Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva rill ataupun aktiva
financial.Aktiva rill merupakan aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat
jelas secara fisik, misalnya persediaan barang, gedung, tanah dan
bangunan.Sedangkan aktiva financial merupakan aktiva berupa surat-surat
berharga seperti saham dan obligasi. Keputusan investasi yang dilakukan
perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yakni :pertama,
manajerkeuangan pelu menetapkan berapa asset secara keseluruhan (total
asset) yang diperlukan dalam perusahaan. Kedua, dari asset yang diperlukan
perlu ditetapkan komposisi dari asset-asset tersebut yaitu berapa jumlah
aktiva tetap (fixed asset).Ketiga, untuk mencapai pemanfaatan asset secara
optimal, dihilangkan atau diganti dengan asset yang baru.
2)
Keputusan Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan akan mempelajari sumber-sumber dana yang
berada di sisi passiva. Keputusan pendanaan meliputi beberapa hal yakni,
pertama adalah keputusan mengenai penetapan sumber dana yang
diperlukan untuk mendanai investasi berupa hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang juga modal sendiri. Kedua, penetapan tentang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut dengan struktur
modal yang optimum.
3)
Keputusan Pengelolaan Aset (Asset Management Decision)
Pengalokasian
dana
yang
digunakan
untuk
prngadaan
dan
pemanfaatan asset menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Aktiva
lancar yang didanai dari hutang lancar yang jangka waktunya lebih panjang
dari usia aktiva dan sebagai hutang jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak
disusutkan seperti bangunan dan mesin serta peralatan dapat dibiayai oleh
hutang jangka panjang dan modal pribadi.
Fungsi manajemen keuangan adalah salah satu fungsi utama yang
sangat penting di dalam perusahaan, disamping fungsi-fungsi yang lainnya
yaitu pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Walaupun dalam
pelaksanaanya fungsi-fungsi tersebut saling berhubungan.
c. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah membantu
tercapainya tujuan perusahaan secara normatif dan memaksimumkan nilai
perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan adalah harga yang tersedia dibayar
oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan
berkaitan dengan kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat
maka kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilih akan
meningkat juga nilai perusahaan dapat diukur dari harga saham perusahaan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi nilai perusahaan (Suad
Husnan, 1996:6).
2.
Pasar Modal
a.
Pengertian Pasar Modal
Pada dasarnya pasar modal memiliki pengertian sama dengan pasar
lain pada umumnya, yaitu tempat aktivitas jual beli berlangsung. Faktor
yang membedakan pasar modal dengan pasar lain adalah objek yang
diperjualbelikan yaitu efek.
Definisi pasar modal menurut Tandelilin (2010:26) adalah tempat
bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana melalui cara memperjualbelikan sekuritas.
Menurut Jogiyanto Hartono, (2008:3) mendefinisikan tiga istilah yang
berkaitan dengan pasar modal yaitu pasar, modal, dan pasar modal jadi
pasar adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual dan pembeli)
dapat menegosiasikan pertukaran suatu komoditas atau kelompok
komoditas. Modal adalah suatu yang digunakan oleh perusahaan sebagai
sumber dana untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Sedangkan pasar
modal adalah merupakan suatu situasi dimana para pemjual dan pembeli
dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
kelompok komoditas dan komoditas yang dipertukarkan disini adalah
modal.
Menurut Rusdin, (2008:1) definisi capital market atau pasar modal
dalam pengertian luas dan pengertian khusus adalah sebagai pasar modal
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar
modal bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan
ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan
jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.
Berdasarkan teori tersebut penulis berpendapat bahwa pasar modal
layaknya pasar tradisional yang mempertemukan pihak kelebihan dana
(pembeli efek) dengan pihak yang kekurangan dana (penerbit efek) yang
terhimpun dalam wadah jual beli instrumen pasar modal hingga
terbentuknya permintaan dan penawaran atas efek.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 2003, pengertian
pasar modal yang lebih spesifik, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek,perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.
Berdasarkan UUPM tersebut, pengertian pasar modal lebih mengacu
pada kegiatan yang terjadi dipasar modal. Dimana, pasar modal berkaitan
dengan kegiatan:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
1)
Penawaran umum dan perdagangan efek. Penawaran umum atau
sering juga disebut sebagai
go publik adalah kegiatan penawaran
saham atau efek lainnya dipasar perdana untuk dijual kepada
masyarakat oleh emiten berdasarkan UUPM. Sedangkan perdagangan
efek adalah kegiatan jual beli efek yang terjadi dipasar sekunder.
2)
Perusahan publik dengan efek yang diterbitkannya. Perusahaan publik
adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya
300 pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurangkurangnya Rp.3 Milyar. Selain perusahaan memiliki kriteria tersebut,
maka selama itu juga perusahaan itu wajib memenuhi kebutuhankebutuhan dibidang pasar modal yang mengatur perusahaan publik
3)
Lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Lembaga tersebut
diantaranya akunatan, konsultan hukum, penilai, dan notaris. Pasar
modal telah menetapkan sangsi atas berbagai pelanggaran dipasar
modal bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dipasar
modal termasuk lembaga-lembaga profesi yang berkaitan dengan efek
tersebut.
Dari berbagai definisi yang telah diuraikan diatas, maka terdapat
berbagai karakteristik dari pasar modal, yaitu:

Sebagai jembatan perdagangan antara dua pihak, yaitu pihak yang
menegluarkan dana (investor/Leader), dan pihak yang membutuhkan
dana (Emiten/borrower).

Komoditas yang diperdagangkan adalah komoditas modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18

Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panajng) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.

Pasar yang menggunakan sistem terorganisir dengan melalui jasa para
komissioner, underwriter dan pialang.

Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan.
b. Konsep Pasar Modal Efisien
Menurut Husnan (2013), pasar modal efisien adalah pasar yang harga
sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua imformasi yang relevan.
Demikian pula fama (1970) dalam Husnan (2003),memberikan arti
imformasi yang relevan adalah sebagai berikut:
(1) perubahan harga di waktu lalu (past price changes),
(2) informasi yang tersedia kepada publik (public imformation),
(3) informasi yang tersedia baik dari pihak publik maupun tidak.
Sementara pernyataan Lubis (2006), mengartikan pasar modal yang efisien
merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas pasar yang
terjadi berbagai dua jenis yaitu :
(1) internal efisien yang berarti pasar modal akan semakin efisien internal
jika biaya transaksi dalam aktivitas perdagangan sekuritas
(transaction
cost) atau floatation cost akan semakin rendah karena mempunyai
keterkaitan dengan besarnya biaya transaksi.
(2) eksternal efisien yang berarti cerminan dari harga sekuritas di pasar
modal berdasarkan keseluruhan imfomasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Menurut Tandelilin (2010), bahwa efisiensi pasar sangat penting
sebagai indikator atau cerminan respon imformasi yang tersedia atas
fluktuasi pergerakan harga efek. Imformasi yang dimaksud adalalah semua
imformasi yang tersedia baik imformasi yang historis (misalnya, laba suatu
perusahaan) maupun imformasi terkini, dan imformasi yang bersifat opini
pasar yang dapat berpegaruh terhadap fluktuasi harga. Akibatnya
imformasi-imformasi yang demikian dapat menyebabkan pembentukan
respon reaksi pasar yang dapat tercermin dari pembentukan harga saham
baru. Selain itu, menurut Tandelilin, (2010) juga dapat beberapa kondisi
yang harus dipenuhi agar dapat tercapai pasar yang efisien, seperti
imformasi yang bersifat acak (random), para pelaku pasar dapat
mendapatkan imformasi pada saat yang sama dengan cara yang mudah dan
murah, terdapat banyak investor yang rasional yang berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan. Investor tersebut secara aktif melakukan
aktivitas perdagangan, investor beraksi cepat akibat imformasi yang baru
diperoleh, sehingga harga akan menyesuaikan kondisi atas peruabahan nilai
yang terjadi.
c. Studi Peristiwa (Event Study)
Studi peristiwa (event study) merupakan study yang mempelajari
reaksi
pasar
terhadap
suatu peristiwa (event)
yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event studydapat digunakan
untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar
bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk
setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian
kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information
content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman
tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
perubahan harga dari sekuritas bersangkutan (Jogiyanto, 2007:410).
Berdasarkan
uraian
tersebut
tampak
bahwa
sebenarnya event
study dapat dikatakan untuk melihat reaksi pasar modal (dengan pendekatan
harga saham) terhadap suatu peristiwa tertentu.
Langkah-langkah
dalam
desain event
study biasanya
meliputi
beberapa tahapan sebagai berikut:

Identifikasi peristiwa atau pengumuman yang kemungkinan memiliki
dampak signifikan terhadap perubahan harga saham.

Merumuskan hipotesis berdasarkan tinjauan literatur.

Menentukan perusahaan yang akan dijadikan sampel.

Menentukan rentang waktu pengamatan (event window).

Menghitung variabel diukur di sekitar peristiwa (Hamidi, 2007).
d. Teori Sinyal (Signalling theory)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Menurut Brighanm (2011) signalling theory adalah suatu tindakan
yang diambil manajemen suatu perusahan yang memberi petunjuk bagi
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
Perusahaan
dengan
prospek
yang
menguntungkan
akan
mencoba
menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang
diperlakukan dengan cara-cara lai, termaksud penggunaan hutang.
Menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang
bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang
sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik.
Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal
menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk
mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui
laporan
keuangan
bahwa
mereka
menerapkan kebijakan
akuntansi
konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena
prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan
laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba
dan aktiva yang tidak overstate.
Menurut Maria Immaculatta, (2006) kualitas keputusan investor
dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam
laporan keuangan. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi
asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak
eksternal perusahaan.Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi
perusahaan yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi
keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang
terjadi terkait dengan utang yang dimiliki.
Teori sinyal juga dapat membantu pihak perusahaan (agent), pemilik
(prinsipal), dan pihak luar perusahaan mengurangi asimetri informasi
dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan.
Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan meyakini keandalan
informasi keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent), perlu
mendapatkan opini dari pihak lain yang bebas memberikan pendapat tentang
laporan keuangan (Jama’an, 2008).
3. Satuan Perdagangan
Satuan perdagangan disebut dengan istilah lot, selanjutnya dijadikan
sebagai acuan dalam jual beli saham dengan ukuran lot mewakilkan 500
lembar saham (Darmaji dan Fakhruddin, 2001:28). Surat keputusan No
KEP-00071/BEI/11-2013 yang efektif pada tanggal 6 januari 2014
menetapkan bahwa perdagangan efek bersifat ekuitas dipasar regular dan
pasar tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) atau kelipatanya,
kemudian satuan perdagangan ditetapkan 100 lembar saham. Berdasarkan
pemaparan tersebut dapat disimpulkan satuan perdagangan sebagai satuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
standar yang mewakili jumlah lembar saham yang besar kecilnya dilegalkan
oleh Bursa Efek.
Satuan perdagangan dijadikan sebagai landasan utama untuk
menigkatkan likuiditas saham harian dan semangat investor untuk
berinvestasi dengan pasar modal. Perubahan aturan perdagangan sesuai
dengan ketentuan surat keputusan No KEP-00071/BEI/11-2013 yang efektif
tanggal 6 januari.Ilustrasi perbandingan modal berdasarkan perubahan
satuan perdagangan dapat di lihat pada tabel 2.1 dan 2.2 dibawah ini:
Tabel 2.1
perubahan satuan perdagangan pada 6 januari 2014
Perubahan sebelum 6 januari 2014
Perubahan setelah 6 januari 2014
Lot size
500 lembar saham
Lot size
100 lembar saham
sumber: Bursa Efek Indonesia,2013
Berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan satuan
perdagangan sebesar lima kali lipat dari sebelumnya, yaitu dari 500 lembar
saham menjadi 100 lembar saham. Penurunan satuan perdagangan bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan modal dalam berinvestasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Tabel 2.2
Ilustrasi Perbandingan Modal Setelah Perubahan Satuan Perdagangan
Perubahan setelah 6 januari 2014
Perubahan sebelum 6 januari 2014
10 lot saham PT.ABCD
Harga/lembar
: Rp 15.000
Lembar /lot
: 500 lembar
Lembar dibeli
: 5000, (10 x 500)
Dana dibutuhkan : Rp 75.000.000
10 lot saham PT. ABCD
Harga/lembar
: Rp 15.000
Lembar/lot
: 100 lembar
Lembar dibeli
: 1000 (10 x 100)
Dana dibutuhkan : Rp 15.000.000
ilustrasi tabel 2.2 menunjukan bahwa perbandingan modal melalui
satuan perdagangan baru, investor tetap bisa memperoleh jumlah lot yang
sama dengan modal yang lebih murah.
1) Perubahan lot saham dilatar belakangi oleh beberapa hal, antara lain:

Minat investor untuk melakukan transaksi atas Efek dengan
fundamental bagus terkendala dengan tingginya harga Efek tersebut.

Banyaknya kepemilikan saham dengan jumlah kurang dari 500 lembar
(odd lot), tetapi sulit diperdagangakan di Bursa.

Saat ini saham dengan jumlah kurang dari 500 lembar (odd lot) hanya
dapat ditransaksikan melalui pasar negosiasi.

Praktek umum berbasis 10Log (1, 10, 100, 1000).
2) Manfaat didapat oleh pasar dari perubahan satuan perdagngan adalah :
 Dengan lot size lebih kecil, modal investasi menjadi lebih terjangkau
sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.

Dengan nilai investasi yang sama, investor dapat melakukan
dirverifikasi investasi atas efek lainya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25

Risiko dapat diturunkan dengan melakukan diverifikasi investasi Efek
lainya.
 Transaksi atas efek odd lot (berjumlah kurang dari 500 lembar) yang saat
ini hanya dapat ditransaksikan melalui pasar regular dan tunai.
 Memudahkan perhitungan nilai Order atau transaksi (konversi harga per
unit ke per lot).
3) Dampak positif dan negatif perubahan satuan perdagangan:

Dampak positif: 1). modal yang dibutuhkan untuk membeli saham per
lot nya semakin kecil, hal ini sangat berdampak bagi investor kecil,
saham menjadi lebih terjangkau. Investor dengan modal kecil seperti
karyawan, ibu rumah tangga, dan mahasiswa bisa ikut merasakan
perubahan tersebut dalam jangka panjang. Aturan ini dapat memberikan
dampak positif bagi pasar modal Indonesia secara umum.
2). lebih
mudah untuk manajemen uang dan risiko: dengan 1 lot = 100 lembar
saham, trader akan lebih mudah untuk memilah modalnya dan
melakukan pembelian saham secara bertahap , trader kecil juga lebih
mudah untuk melakukan diversifikasi portofolio.

Dampak negatif: 1). volume transaksi bisa cenderung lebih ekstrim saat
pasar saham bearish investor akan cenderung menahan pembelian
sehingga volume transaksi lebih menurun, secara psikologis 1 lot = 100
lembar memberi kesan saham jadi murah sehingga trader terpancing
membeli lebih banyak harga tinggi. 2). dalam jangka pendek, trader
belum terbiasa dengan perubahan lot tersebut akibatnya trader cenderung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
menahan diri untuk bertransaksi. Sehingga volume transaksi menurun hal
ini bisa membuat sekuritas tidak stabil karena fee transaski akan turun.
3). karena dengan lot kecil maka frekuensi tarnsaksi saham akan lebih
tinggi, saat market sedang ramai, running trade akan berjalan cepat, hal
ini bisa memberatkan system online trading.
4. Aktivitas Volume Perdagangan
Kinerja suatu saham dapat diukur dengan volume perdagangan.
Semakin sering saham tersebut diperdagangan mengindikasikan bahwa
saham tersebut aktip dan diminati oleh investor. Volume perdangaan
merupakan
jumlah
lembar
saham
yang
diperdagangkan
secara
harian.Adapun volume perdagangan adalah jumlah lembar saham suatu
perusahaan yang diperdagangkan dalam waktu tertentu.
Aktivitas volume perdagangan adalah keseluruhan nilai transaksi
pembelian maupun penjualan saham oleh investor dalam mata uang, volume
perdagangan ini seringkali dijadikan tolok ukur (Benchmart) untuk
mempelajari informasi dan dampak dari berbagai kejadian.
Menurut Wang sutrisno, (2007) volume perdagangan merupakan suatu
instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan dipasar.
Menurut
Magdalena,
(2004)
aktivitas
volume
perdagangan
adalah jumlah lembar saham yang diperdagangan pada periode tertentu.
Aktivitas volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
diperdagangkan secara harian. Dilihat dari fungsinya, maka dapat dikatakan
bahwa TVA (Trading Volume Activity) merupakan suatu variasi dari even
study. Pendekatan TVA (Trading Volume Activity), dapat digunakan untuk
menguji hepotesis pasar efisien pada bentuk lemah (weak form efficiency),
karena
pada
pasar
yang belum
efisien
perubahan
harga
belum
mencerminkan informasi yang ada sehingga peneliti hanya dapat mengamati
reaksi pasar modal dengan melalui pergerakan volume perdagangan pada
pasar modal yang diteliti (Sanur,2006).
Aktivitas Volume Perdagangan Saham dapat dilihat melalui indikator
aktivitas perdagangan. Aktivitas volume perdagangan saham dapat dihitung
dengan persamaan yaitu :
1)
Ativitas volume perdagangan saham i pada waktu t sebelum perubahan
satuan perdagangan :
TVAit (-) =
2) Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i sebelum perubahan
satuan perdagangan:
ATVAi (-) =
3) Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas i saham yang diteliti
sebelum perubahan satuan perdagangan:
ATVA (-) =
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Dimana:

TVAit (-) = Aktivitas volume perdagangan saham i pada waktu t
sebelum perubahan satuan perdagangan.

ATVAi
(-)
= Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i
sebelum perubahan satuan perdagangan.

ATVA (-) = Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas saham
yang diteliti sebelum perubahan satuan perdagangan.
n = Jumlah sekuritas yang diteliti

Dan
1) Ativitas volume perdagangan saham i pada waktu t sesudah perubahan
satuan perdagangan:
TVAit (+) =
2) Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i sesudah perubahan
satuan perdagangan:
ATVAi (+) =
3) Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas saham yang diteliti
sesudah perubahan satuan perdagangan:
ATVA (+) =
Dimana:

TVAit
(+)
= Aktivitas volume perdagangan saham i pada waktu t
sesudah perubahan satuan perdagangan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
ATVAi

(+)
= Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham i
sesudah perubahan satuan perdagangan.
ATVA

(+)
= Rata-rata aktivitas volume perdagangan sekuritas
saham yang diteliti sesudah perubahan satuan perdagangan.
n = Jumlah sekuritas yang diteliti.

5.
Penelitian Terdahulu
Sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini sangat
penting untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh penelitian terdahulu
yang kaitannya dengan variabel yang mempunyai pengaruh terhadap
aktivitas volume perdagangan yang diambil dari berbagai sumber jurnal dan
skripsi.
Beberapa hasil penelitian seperti Mahfud effendi (2015)“Dampak
perubahan lot size dan tick size terhadap fluktuasi reaksi investor pasar
modal di BEI” Hasil uji perbedaan rata-rata abnormal return dan trading
volume activity diperoleh hasil yang signifikan sebelum dan setelah
perubahan lot size.
Panelitian William Chandra, (2015) tentang “pengaruh perubahan
fraksi harga dan satuan perdagangan terhadap likuiditas bursa efek
Indonesia, objek penelitian yang digunakan pada saham indeks LQ45 dan
mengunakan periode 1-Mar-2013 sebelum dan l-Jan-2014 sesudah
kebijakan perubahan satuan perdagangan, mengatakan bahwa adanya
perbedaan signifikan dari keempat indikator likuiditas yang digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
dimana waiting time, volatility, dan ILLIQ Ratio mengalami penurunan dan
tournover mengalami kenaikan yang mengindikasikan market yang semakin
likuid.
Penelitian Unsyiah, (2014) tentang “analisis reaksi pasar terhadap
perubahan satuan perdagangan saham pada indeks LQ45 di BEI”
mengatakan data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga
penutupan harian saham, volume perdagangan saham harian dan jumlah
saham beredar 15 hari sebelum dan 15 hari sesudah perubahan satuan
perdagangan saham. Ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal
return dan cumulative abnormal return secara signifikan sebelum dan
sesudah perubahan satuan perdagangan saham. Sedangkan trading volume
activity menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan
sesudah perubahan satuan perdagangan saham.
Penelitian Dewi Andriyani, (2014) Tentang “abnormal return dan
volume kebijakan perubahan kuota lot saham” (studi kasus pada perusahanperusahan yang masuk dalam kelompok Jakarta islami index), mengatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return dan
trading volume activity sebelum dan sesudah perubahan kuota lot saham.
Peneliti Dewi Andriyani (2014) menggunakan periode 7 hari sebelum dan 7
hari sesudah pengumuman kebijakan perubahan kuota lot saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
B. Rerangka pemikiran
Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka penelitian ini dapat
membangun rerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai
berikut:
Sebelum perubahan satuan
perdagangan
Sebelum perubahan satuan
perdagangan
SK.No.Kep-00071/BEI/11-2013
SK.No.Kep-00071/BEI/11-2013
Saham Kelompok
Kompas 100
Saham Kelompok
Kompas 100
Rata –rata Aktivitas Volume Perdagangan
𝑛
𝑖
ATVA (-) =
Rata –rata Aktivitas Volume Perdagangan
𝐴𝑇𝑉𝐴𝑖
𝑛
ATVA (+) =
𝑛
𝑖
𝐴𝑇𝑉𝐴𝑖
𝑛
Apakah ada perbedaan sebelum dan
sesudah SK.No Kep-00071/BEI/112013
YA
Kesimpulan
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TIDAK
Kesimpulan
32
C. Hipotesis
Berdasarkan rerangka teoritis yang dibuat, maka dalam penelitian ini
dapat dirumuskan hipotestis untuk menguji pengaruh perubahan satuan
perdagangan terhadap aktivitas volume perdagangan saham adalah sebagai
berikut:
Ho1: Rata-rata aktivitas volume perdagangan saham kelompok KOMPAS100 tidak berbeda signifikan sebelum dan sesudah perubahan satuan
perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
Ho2: Rata-rata aktivitas volume perdagangan masing-masing sektor
industri dalam kelompok KOMPAS-100 tidak berbeda signifikan
sebelum dan sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek
Indonesia.
Ho3: Rata-rata aktivitas volume perdagangan 10 saham termahal dalam
kelompok KOMPAS-100 tidak berbeda signifikan sebelum dan
sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
Ho4: Rata-rata aktivitas volume perdagangan 10 saham termurah dalam
kelompok KOMPAS-100 tidak berbeda signifikan sebelum dan
sesudah perubahan satuan perdagangan di Bursa Efek Indonesia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download