difteri

advertisement
DIFTERI
Suharyo
1
Pendahuluan
Penyakit endemik di banyak negara
Awal th 1980-an terjadi peningkatan kasus di bekas
negara uni soviet krn kekacauan program
imunisasi
Th 1990-an msh terjadi epidemi di Ukraina & Rusia
2
Epidemiologi
•
•
•
•
Angka mortalitas 5-10%
Di Indonesia angka kematian 15%
Menyerang remaja & dewasa
Di AS th 1980-1996 71% kasus menyerang > 14
th, th 1994 lebih 39.000 kasus dg kematian 1100
(CFR – 2,82%), sebagian besar > 15 th.
• Ekuador th 1993-1994 KLB 200 kasus, 50% 15
th/lebih
3
• Di Indonesia, data RS di jakarta, bandung,
makasar, semarang, dan palembang, 1991-1996
473 pasien: 45% balita, 27% bayi, 24% 5-9th, 4%
>10th
• Di semarang, KLB th 2003: 33 penderita, 46% usia
15-44th, 30% usia 5-14 th
4
Etiologi
• Penyebab: Corynebacterium diphtheriae.
• 2 bentuk:
tipe respirasi: disebabkan oleh srain yang ada toksin
tipe kutan: disebabkan starain toksigenik amupun non
tipe respirasi biasanya mengakibatkan gejala berat – meninggal, tipe kutan
umumnya ringan
• Eksotoksin yg diproduksi mrp protein yg tahan panas & cahaya.
• Bakteri akan memproduksi toksin jk terinfeksi oleh bakteriofag yg
mengandung toksin
5
Penularan
Penularan mll droplet saat batuk, bersin, dan berbicara,
debu/muntahan jg bisa
Mas inkubasi 2-5 hr
Sangat menular ke teman sekolah satu kelas, teman bermain, &
tetangga
Kuman masuk ke tubuh mll mukosa/selaput lendir.
Menempel & berkembangbiak lalu memproduksi toksin yang
merembes dan menyebar ke daerah sekitar & ke saluruh tbh mll
pembuluh darah & limfe
6
Gejala & tanda
• Peradangan pada tenggorokan, demam tinggi, &
pembengkakan leher (bullneck)
• Pembentukan membran (pseudomembran) keputihan pada
tenggorokan atau tonsil mudah berdarah
• Peradangan dpt menyebabkan kematian dg menyumbat sal
napas.
• Komplikasi dpt terjadi spt kelumpuhan & miokarditis, neuritis,
trombositopenia, & proteinuria
7
Pengobatan
• Penderita hrs dirawat di ruang isolasi
• Diphtheriae anti-toxin (DAT) atau antidifteri serum (ADS)
merupakan antioksidan yg bisa diproduksi dr serum
kuda. DAT diberikan kpd tersangka tanpa menununggu
konfirm lab.
• Eritromisin/penisilin diberikan utk terapi & profilaksis.
• Kortikosteroid, utk mencegah & mengurangi peradangan
8
Pencegahan
1.
2.
3.
Pemberian imunisasi DPT pd bayi, dan DT pada anak SD
Bayi 0-1 th vaksin DPT 3 kali, mulai umur 2 bl dan selang
min 1 bl
Diulang umur 6-7 th mll BIAS
Perbandingan:
Program
Ringan
Imunisasi
81,3%
Tdk imun
19,0%
Sedang
16,4%
21,5%
berat
2,3%
59,5%
9
Evaluasi
1. Jelaskan populasi yang diserang penyakit
difteri?
2. Sebutkan ciri khas penyakit difteri?
3. Jelaskan patofisiologis penyakit difteri?
4. Bagaimana pencegahannya?
10
Download