keynote speech menteri negara perencanaan pembangunan

advertisement
KEYNOTE SPEECH
MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL / KEPALA BAPPENAS
PADA SEMINAR BISNIS INDONESIA
MENGENAI IMPLIKASI REFORMASI PADA DUNIA
USAHA
JAKARTA,30 JUNI 1998
Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih kepada
panitia penyelenggaraseminar atas undangannyakepada saya untuk
ikut hadir di sini dan menyampaikan pandangansaya mengenai
masalah bel;ar yang dihadapi bangsa kita dewasa ini, khususnya
yang berkaitan dengan tema dari seminar ini, yaitu "Implikasi
Reformasipada Dunia Usaha." Tema ini mencakupaspekyang luas
termasuk bidang sosial, politik, hukum dan ekonomi. Pada
kesempatan ini saya ingin berbagi pandangan dengan Saudarasaudara tentang apa yang saya lihat sebagai pokok dari
permasalahanekonomi nasional yang sedangkita hadapi, langkahlangkah kebijakan dan reformasi yang perlu diambil dan akhirnya
apa implikasi dari semua itu bagi dunia usahauntuk beberapawaktu
mendatangini.
Saya akan mulai dengan keadaan ekonomi dewasa ini. Secara
singkat keadaan ekonomi kita sekarangdapat digambarkan sebagai
perekonomiandi dalam keadaankrisis. Laju inflasi melonjak tinggi,
harga barang-barangkhususnyabahan-bahankebutuhanpokok terus
membumbung,kegiatan ekonomi di hampir semuasektor menurun
tajam dengan konsekuensi berkurangnya arus barang dan
meningkatnyapengangguran.Sementaraitu jalur distribusi barang
dan jasa terganggu dan arus barang serta jasa terhambat, kegiatan
perdagangan(termasuk kegiatan ekspor yang seharusnyaterangsang
oleh adanya depresiasi Rupiah yang sangat besar) merosot,
perbankan nasional kehilangan kepercayaan dari masyarakat dan
tidak rnampu melaksanakan fungsi utamanya sebagai distributor
dana bagi pembiayaan kegiatan ekonomi, confidence para pelaku
ekonomi, baik di dalam maupun di luar negeri, mengenai
perkembangansosial, ekonomi dan politik di Tanah Air sangat
rendah.Semuanyaitu jelas menggambarkansuatukeadaankrisis.
Siapapun yang mengikuti keadaan akan mengambil
kesimpulan yang sama, yaitu bahwa perhatian yang sangat khusus
L'
dan urgen harus kita berikan pada pembenahanekonomi. Kita dapat
memastikan bahwa apabila tidak dilakukan langkah-langkah
mendasar dan cepat untuk menghentikan proses spiral ke bawah,
kondisi perekonomianIndonesiaakan terus memburuk dari hari ke
hari, dan beban ekonomi masyarakatkita makin berat. Namun saya
harus mengatakanbahwa masih ada sementarakalangan yang belum
menghayati urgensi dari keadaan. Penanganan masalah ekonomi
tidak perlu dipertentangkan dengan langkah-langkah di luar
ekonomi, sepanjangkita sendiri bertekaduntuk mencari sinerginya
dan bukan kontradiksinya. Di satu pihak, reformasi di segalabidang
adalah cita-cita kita bersamadan merupakan suatu keharusanuntuk
dilaksanakan secepatnya. Di lain pihak, penanganan masalah
ekonomi yang kita hadapi saat ini juga begitu mendesakdan tidak
dapat menunggu. Penanganan keadaan ekonomi saat ini sudah
begitu mendesak karena menyangkut masalah perut rakyat. Oleh
karena itu mutlak keadaan harus diupayakan agar tidak makin
mernburuk, agar supaya apa yang kita semua cita-citakan yaitu
reformasi yang lancar dan damai di seluruh bidang kehidupan
rnasyarakat kita, tidak justru berubah menjadi proses perubahan
yang tidak terkendali dan dicemari oleh kekerasan. Sungguh
memerlukan kearifan untuk dapat memadukan irama reformasi dan
irama perut rakyat.
Tapi marilah kita kembali sejenak ke situasi ekonomi kita.
Apabila saya diperkenankan mengambil kesejajaran, keadaan
ekonomi kita saat ini mirip dengan keadaan depresi yang
digambarkan oleh John Maynard Keynes di 1930-an. Kegiatan
ekonomi sektor swastahampir lumpuh karenapara pelaku ekonomi
kehilangan confidence terhadap prospek ekonomi. Para
"enterpreneur" di dunia usaha kehilangan nyali. Sebagai akibatnya,
kegiatan ekonomi merosot, pengangguran meluas, daya beli
masyarakat menurun tajam dan permintaan agregat masyarakat
sangat lemah. Keadaan yang muram ini pada putaran berikutnya
akan lebih menurunkan lagi minat pengusahauntuk berproduksi dan
investasi, yang pada gilirannya menurunkan lebih lanjut daya beli
masyarakat dan permintaan agregat. Proses spiral ini akan terus
berlanjut dan membawa perekonomian ke situasi yang makin
memburuk. Diperlukan langkah yang mendasar untuk membalik
proses spiral ini. Dalam keadaanseperti ini satu-satunyalembaga
LJ
yang mempunyai potensi untuk melakukan pembalikan proses
tersebut,menurut Keynes, adalahpemerintah.
Analogi keadaan kita sekarang dengan keadaan depresi tahun
1930-an cukup dekat. Namun apabila kita renungkan lebih lanjut
sebenarnya keadaan kita saat ini lebih mendekati keadaan suatu
perekonomianyang baru saja dilanda peperangan.Dalam keadaan
seperti ini bukan hanya daya beli masyarakat sangat merosot dan
permintaan agregatyang menurun tajam, tetapi juga terjadi berbagai
hambatan dan kerusakan pada sisi produksi dan distribusi, atau
singkatnya sisi suplai, dari perekonomian. Gangguan pada sisi
suplai ini mencakuphambatandan kerusakanfisik, sepeftimasalah
keamanan angkutan antar daerah, kerusakan pabrik-pabrik dan
pusat-pusat distribusi sebagai akibat dari kerusuhan dan gangguan
yang bersifat kelembagaanseperti macetnya sistem pembayaran
lewat perbankan, ditolaknya LIC yang dibuka oleh perbankan
nasional dan sebagainya. Sekali lagi keadaan kita mirip suatu
perekonomian yang habis dilanda perang. Baik sisi permintaan
maupun sisi penawaran (suplai) harus dibangun kembali.
I(emampuan sektor swasta untuk menjadi motor penggerak
ekonomi harus dibangkitkan kembali dan iklim yang menunjang
diciptakan. Namun dalam jangka pendek hanya pemerintah yang
dapat diharapkan mulai menggerakkankembali kegiatan ekonomi.
Peranan pemerintah dalam situasi seperti ini ada dua macam,
yaitu peranan langsung dan peranan tidak langsung. Peranan
langsung pada gilirannya meliputi dua hal. Pertama, melalui
peningkatan pengeluarannya, pemerintah dapat membantu
nrengangkat kembali permintaan agregat. Ini yang disebut pump
priming: pengeluaran pemerintah dimaksudkan untuk memancing
agar kegiatanswastabergulir kembali. Mengingatketerbatasan
dana
yang ada pada pemerintah, kebijakan ini hanya dapat dilakukan
secara terbatas dan untuk sementara. Termasuk dalam upaya ini
adalah mengarahkan pengeluaran pemerintah pada simpul-simpul
strategis perekonomian agar kegiatan ekonomi bergulir kembali.
Sebagaicontoh upaya crash progrqm yang dilaksanakanpemerintah
di bidang produksi pangan untuk mengejar musim tanam bulan Juli
ini. Dengan menyediakan benih, penyuluhan sefta subsidi untuk
beberapa sarana produksi, produksi pangan diharapkan meningkat,
daya beli di pedesaandan lapangan keda tercipta, atau singkatnya
ekonomi pedesaanbergerakkembali.
1A
Perananlangsungpemerintahyang kedua dalam situasikrisis
adalah penyediaan social safety net bagi kelompok-kelompok
masyarakat yang paling parah terkena dampak krisis, yang
mencakup pengamanan penyediaan kebutuhan pokok masyarakat
dalam jumlah yang cukup dan dengan hargayatgterjangkau, kalau
perlu dengan subsidi, serta program padat karya untuk menciptakan
lapangankerja dan daya beli secaratersebardi masyarakat.
Strategi kebijakan fiskal seperti yang digambarkan di atas itu
saat ini sedang kita laksanakan.Untuk tahun 1998/99 ini kita
merencanakan semacam pump priming melalui defisit anggaran
(dalam arti konvensional IMF) dalam jumlah yarrg aman menurut
perhitunganekonomi makro dan sekaliguskita mengarahkandana
yang tersedia untuk social safety net, program padat karya dan
intervensi pada simpul-simpul strategis perekonomian. Yang
penting untuk diperhatikan adalah bahwa defisit fiskal tersebut
samasekali tidak boleh ditutup dengan pencetakan uang dan
seluruhnya harus dibiayai dengan sumber-sumber yang tidak
rnenimbulkan tekanan inflasi. Pada saat ini sumber tersebuttidak
bisa lain adalahbantuanluar negeri. Inilah yang saatini sedangkita
upayakan melalui diplomasi yang intensif. Defisit anggaran kita
patok sebesar 8,5% dari PDB dan kita sedang usahakan
pembiayaannya dari peningkatan bantuan luar negeri. Bersamaan
dengan itu kita juga melakukan realokasipengeluaranpemerintah
ke arah pos-pos pengeluaranyang sejalan dengan prioritas yang
saya sebut di atas. Sasaran-sasaranfiskal dan moneter yang
tercantum dalam kesepakatan kita dengan IMF memberikan
kerangkamakro yang konsistenbagi strategiini.
Sekarang saya beralih kepada peranan tidak langsung dari
pemerintah, yang sebenarnya justru lebih penting karena
menyangkut penangananfaktor mendasarpenyebab krisis ini, yaitu
upaya untuk mengembalikan confidence, baik para pelaku di dalam
negeri maupun para pelaku ekonomi di luar negeri. Runtuhnya
confidence inilah yang menjadi penyebab mengapa krisis di
Indonesia lebih parah dari krisis serupa di negara lain. Upaya
pengembalian confiden.ce ini sangat kompleks dan mencakup
banyak segi kehidupan masyarakat yang perlu dibenahi secara
mendasar. Peranan pemerintah sangat menentukan, tetapi tidak
kalah pentingnyajuga perananmasyarakatdan dunia usahasendiri.
Faktor-faktor apa yang penting dalam upaya mengembalikan
25
confidence ini? Di sini saya hanyaakan memberikan garis besarnya
saja.
a.
Faktor yang paling mendasaradalahpengembalianrasa aman
di antara para pelaku ekonomi, dan ini harus dimulai dengan
pengembalianrasa aman kepada para pelaku ekonomi dalam
negeri sendiri. Dalam masa sulit seperti sekarang ini, kita
kembali diingatkan kepada cita-cita para pendiri Republik ini,
dan juga cita-cita kita semua, untuk membangun suatu negara
yang dapat melindungi seluruh tumpah darah Indonesia,
termasuk seluruh warga negaranya,apapun agamanya,sukunya
dan warna kulitnya. Kita melihat bahwa pemerintah sedang
berusaha keras mengembalikan suasana tertib dan aman di
seluruh pelosok Tanah Air. Namun jelas bahwa peranan dan
keikutsertaan seluruh masyarakatsendiri, termasuk dunia usaha,
untuk menormalkankembali suasanasangatdiperlukan.
b.
Faktor kedua yang sangat menentukan pengembalian
confidence adalahstabilitas sosial dan politik dalam negeri. lni
adalah pekerjaan rumah bagi bangsa kita dan masyarakat
internasional mengamati dengan cermat langkah-langkah kita.
Kita semua berharap agar tokoh-tokoh politik kita dengan
penuh kearifan dapat mencapai konsensus yatTg mantap
mengenai program reformasi politik yang akan memberikan
landasan mantap bagi upaya pembenahan dan stabilisasi
ekonomi yang tidak dapat kita tunda-tundalagi. Kita semua
wajib mendahulukan kepentingan seluruh bangsa dan
masyarakat.
c.
Faktor ketiga yang sangat penting pula untuk mengembalikan
confidencedapat dicakup dalam konsepgood governance,baik
disektor pemerintah (public governance) maupun di sektor
swasta (corporate governance). Masalah governance ini sangat
penting bagi pemantapan confidence karena memberikan
kepastian mengenai aturan main yang berlaku untuk semua
pelaku secaraadil dan transparan.Termasuk dalam kategori ini
adalah berbagai langkah untuk menyempurnakansistem hukum
dan peradilan di Indonesia (reformasi bidang hukum). Juga
termasuk di sini adalah upaya-upaya deregulasi dan
debirokratisasi di berbagai bidang untuk menghilangkan
hambatan-hambatan birokrasi serta praktek-praktek KKN di
pemerintahan dan dunia usaha.Juga termasuk dalam tema good
26
governance adalah upaya untuk menghilangkan praktekpraktek monopoli di berbagai sektor, khususnya praktekpraktek monopoli yang bersumber dari adanya ketentuanketentuan pemerintah yang menghambatterciptanya persaingan
yang sehat serta level playing field bagi dunia usaha. Apabila
monopoli tidak dapat dihindari (misalnya karena tuntutan
teknologi seperti di sektor pelayanan umum atau public
utilities), maka harus diciptakan aturan-aturan pengendalian
monopoli yang efektif dan hansparan. Yang tidak boleh
dilupakan juga upaya untuk meningkatkan mutu, standar, dan
penyebaran informasi yang penting bagi para pelaku ekonomi,
termasuk di sini peningkatan standar akuntansi, penyediaan
informasi w ajib (discl osure) oleh perusahaan-perusahaan,
Inti
dari upaya untuk menciptakan good governance adalah
terbentuknya sistem check and balance bagi semua proses
kegiatan ekonomi sehinggapenyimpangan-penyimpangan
dan
praktek-praktek KKN dapat dihindari sejauh mungkin.
Kesepakatan kita dengan IMF memuat secara rinci langkahlangkah kongkrit, serta jadwal pelaksanaannya,menuju good
governqnce.
)
u.
Faktor keempat yang juga sangatmenentukankeberhasilankita
dalam membangkitkan kembali kehidupan ekonomi nasional
adalah pembenahan sektor perbankan. Saya tidak perlu
mengulang di sini apa yang telah diumumkan pemerintah
mengenai langkah-langkahyang akan kita ambil di bidang ini.
Sektor perbankan dapat diibaratkan sebagai jantung yang
memompakan likuiditas ke seluruh perekonomian untuk
mendukung transaksi dan kegiatan ekonomi. Pembenahan
sektor perbankan dimaksudkan untuk memfungsikan kembali
dua peranan pokok perbankan yaitu sebagai distributor dana
bagi perekonomian serta sebagai pelaku sentral dalam sistem
pembayaran nasional dan internasional. Pembenahan sektor
perbankan nasional ini nanti akan menuntut diambilnya
langkah-langkah yang berat dan pahit. Langkah-langkah itu
memang harus diambil, apabilakita menghendakiuntuk keluar
dari krisis yang kita hadapi sekarangini. Satu hal yang perlu
kita tekankan terus menerus kepada masyarakat adalah bahwa
dengan adanyasistem penjaminan oleh pemerintah maka semua
simpanan dan piutang masyarakat yang ada di bank tetap aman
27
dan dijamin penuh oleh pemerintah,meskipun bank-bank itu
sendiri mengalamiprosesrestrukturisasidan pembenahan.
Demikianlah, kita melihat bahwa untuk dapat keluar dari
krisis, kita harus melakukan reformasi dalam arti luas. Pertanyaan
selanjutnya adalah apakah implikasi dari reformasi tersebut bagi
dunia usaha?Saya percaya masing-masingpelaku dunia usahadapat
menarik
sendiri implikasi-implikasi
dari program untuk
tnengentaskan diri dari krisis yang saya sebutkan di atas. Namun
beberapa hal dapat saya sampaikan disini untuk pemikiran lebih
lanjut.
a.
Untuk melepaskan diri dari krisis maka seluruh energi dari
bangsaperlu dipadukan, termasuk dari dunia usaha,masyarakat
dan pemerintah. Perahu kita sedangdilanda badai dan sewaktuwaktu dapat tenggelam. Memperuncing perbedaan pandangan
di antara kita sendiri tidak akan membantu dan justru dapat
mempercepatkapal kita tenggelam.Dalam suasanasulit seperti
sekarang ini, seharusnya tujuan kita bersama adalah untuk
saling memberi dukungan moral untuk memperkuat rasa
percaya diri sebagai bangsa untuk keluar dari krisis. Prediksiprediksi yang terlalu pesimis mengenaiprospek ekonomi kita,
yang dibuat oleh sementara kalangan di antara kita sendiri,
justru dapat memperlemah rasa percaya diri kita sebagai
bangsa. Prediksi yang realistis tidak harus pesimistis yang
berlebihan,sehinggajustru menakutkandiri kita sendiri.Hanya
apabila kita sebagai bangsa dapat menunjukkan kepada dunia
bahwa kita punya tekad bulat dan rasa percaya diri untuk dapat
keluar dari krisis ini, maka dunia luar akan juga mempunyai
rasa hormat dan mempunyai confidence terhadap Indonesia.
Apabila kita sendiri ragu, tidaklah realistiskita mengharapkan
dunia luar mempunyai kepercayaanterhadap kita. Kebangkitan
confidence sebagai landasan kebangkitan ekonomi kita harus
pertama-tamaberasaldari diri kita sendiri.
b.
Optimisme yang realistisharusmelandasisikap kita. Di tengahtengah suasana yang kurang menguntungkan ini pasti ada
celah-celahpeluang yang dapat dimanfaatkanoleh dunia usaha
kita. Ekspor adalah bidang yang sangat menjanjikan karena
kurs rupiah saat ini sangat kompetitif. Hambatan-hambatan
terhadap kegiatan ekspor harus dapat kita pecahkanbersama,
dengan itikad yang semurni-murninya dari semua pihak untuk
28
kepentingan ekonomi nasional melalui peningkatanpenerimaan
devisa yang benar-benar akan dibawa ke dalam negeri untuk
memperkuat kegiatan ekonomi kita. Kegiatan-kegiatan yang
mengandalkan pada sumber alam (resource-based industries)
juga merupakan sektor potensial yang perlu digarap. Sektor
pertanian juga nampaknya mempunyai daya tahan yang cukup
baik dalam krisis ini. Apabila iklim menunjang, sektor
pertanian raky at, dengandukungan sewajarnyadari pemerintah,
akan dapat bangkit kembali dengan cepat. Demikian pula sektor
seperti pariwisata akan dapat menjadi sektor andalan untuk
mengangkat kembali ekonomi kita, begitu masalah keamanan
dan persepsimengenaikestabilansosialpolitik di dalam negeri
rrulai teftanam di kalangan para wisatawan.
c.
Sementara itu dunia usaha harus oula menviankan diri untuk
menghadapi terjadinya reorientasi, pergeseran sefta
restrukturisasidi bidang masing-masing,sebagai akibat dari
langkah-langkah reformasi mendasar yang kita ambil.
Perubahanaturanmain akan diikuti oleh prosesseleksipelakupelaku dunia usahayang lebih wajar dan lebih alamiah,Dunia
usaha harus siap menghadapi suasana baru seperti ini.
Barangkalibuku CharlesDarwin perlu kita bacalagi.
Kita mengharapkan bahwa reformasi perbankan dapat kita
laksanakan sebaik-baiknya sehingga sumber-sumber kegiatan
dalam kegiatan ekonomi berangsur-angsur akan terbuka
kembali secara normal. Dalam suasana inflasi yang tinggi
seperti sekarang ini, kebijakan moneter tidak dapat tidak harus
tetap ketat untuk membendung psikologi hiperinflasi agar tidak
meluas. Namun dalam suasanaini pun akan selalu diupayakan
bagaimana dapat mengalirkan kembali sumber-sumber
pembiayaan, terutama bagi kegiatan-kegiatanyang vital seperti
ekspor, produksi pangan, usaha kecil dan menengah, dan
sebagainya. Suku bunga akan menurun apabila inflasi dapat
diturunkan. Kita berharap bahwa laju inflasi yang luar biasa
tingginya tahun ini akan cepat dapat diturunkan mulai tahun
depanapabilaconfidenceberangsur-angsur
pulih.
Arus reformasi yang sedang kita jalankan mencakup pula
reformasi dalam praktek-praktek di dalam masing-masing
usaha, yaitu reformasi untuk membangun good corporate
governonce. Dunia usaha kita harus siap untuk mawas diri dan
29
melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam pengelolaan
usaha mereka berdasarkan standar yang diterima secara
internasional. Di masa lalu kita mempunyai berbagai
pengalamanyang kurang baik mengenai corporate governance.
Namun dengan adanya krisis, kita sekarang makin menyadari
bahwa good corporate governance mer4adi paspor bagi dunia
usaha kita untuk dapat diterima oleh masyarakat dunia usaha
internasional. Tidak dipercayanya laporan-laporan keuangan
kita oleh dunia internasional serta ditolaknya LIC kita oleh
bank-bank di luar negeri adalah contoh-contoh konkrit
bagaimana corporate governctnce yang di bawah standar
mengakibatkan pengucilan dunia usaha kita oleh dunia usaha
internasional, dengan akibatakibat yang sangatmerugikan.
f.
Dalam era reformasi dunia usaha nasional perlu juga
menghayati pentingnya informasi sebagai sumber keunggulan
kompetitifnya. U sahamemanfaatkansecaramaksimal informasi
usahadan informasi pasar,baik di dalam maupun di luar negeri,
perlu dimulai dari sekarang.
Demikianlah sambutansayauntuk mengawaliseminarhari ini.
Saya telah mencoba menguraikan mengenai masalah yang kita
hadapi dewasaini, langkah-langkahyang kita ambil, reformasi yang
harus kita laksanakanserta implikasi-implikasinyabagidunia usaha
nasional. Saya yakin, dan kita semua harus yakin, bahwa dengan
tekad bulat dan rasa percaya diri bangsakita pasti dapat keluar dari
cobaan ini. Kita menyadari bahwa langkah-langkahyang harus kita
laksanakan cukup berat. Kita menyadari pula bahwa urgensi
permasalahanmenuntut kita untuk menghindari keterlambatanserta
kesalahandalam langkah-langkah kita. Ini mengingatkan saya pada
poster yang terpampang pada kantor Angkatan Udara Amerika
Serikat, yang berisi pesan kepada para pilot mereka yang berbunyi:
"The skS,is safe, but there is no room for error". Slogan ini bisa kita
adaptasiuntuk keadaankita saat ini, dan barangkali berbunyi"there
is a way out of the present crisis, but there is no room for error",
Semogakita selaludiberi bimbingan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Terima kasih dan selamatberseminar.
JU
Download