SARANA BERFIKIR ILMIAH_Okvita_Oke

advertisement
SARANA BERFIKIR ILMIAH
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang sempurna, makhluk yang diciptakan dengan
akal dan pikiran. Oleh sebab itu dalam setiap tindak tanduk dan perilaku yang dilakukan
manusia selalu terukur, terbatas, dan bisa dipertanggungjawabkan. Dalam kehidupan,
manusia selalu mengalami proses berfikir, dan proses berfikir tersebut yang akan melahirkan
sebuah cara, jalan keluar, penyelesaian untuk sebuah atau suatu masalah yang dihadapi.
Berfikir adalah proses yang menggunakan nalar dan logika, agar dapat menyelesaikan
problema yang ada. Seperti hal nya para ilmuan – ilmuan yang telah lama berkutat dalam
dunia pengetahuan, mereka juga mengalami proses berfikir. Proses berfikir yang tidak hanya
sekedar berfikir yang mudah, mereka juga menggunakan metode – metode dan ilmu pasti.
Mereka mendapatkan ilmu pastitersebut dengan berbagai cara, dengan melakukan penelitian,
pertimbangan hingga akhirnya mereka bisa menyimpulkan dan mendapatkan sebuah
kepastian atau yang biasa dikatakan “pernyataan”.
Dalam proses mencari, menimbang dan akhirnya mendapatakan kesimpulan yang
berupa sebuah ilmu pengetahuan. Para ilmuan menggunakan metode ilmiah, yang berarti
tidak sembarangan dalam penggarapan penelitiannya. Berpacu pada prinsip – prinsip
keilmuan. Sarana berfikir adalah salah satu alat atau sarana yang dapat menunjang setiap
kegiatan – kegiatan dalam sebuah penelitian. Dapat dipastikan bila kegiatan – kegiatan
keilmuan tersebut tidak berlandaskan dan berdasarkan ilmu pasti, maka ilmu pengetahuan
dalam dunia Pendidikan akan menjadi tidak bermutu. Maka dari itu Sarana berfikir sangat
dibutuhkan dan sangat penting dalam kegiatan ilmiah. Bahasa, Matematika dan Statistika
merupakan sarana yang menunjang setiap kegiatan keilmuan.
PEMBAHASAN
Didalam kehidupan manusia sangatlah membutuhkan yang namanya berfikir. Begitu
juga dalam kegiatan keilmuan, membutuhkan pemikiran yang terukur dan terarah, yang
berikatan dengan ilmu pasti. Dalam kegiatannya juga dibutuhkan metode – metode yang
ilmiah, dan dalam kegiatan ilmiah juga membutuhkan sarana berfikir. Sarana berfikir tersebut
terbagi menjadi tiga faktor yaitu, Bahasa, Matematika dan Statistika. Ketiga faktor tersebut
adalah penunjang kegiatan ilmiah yang sangat paten. Di bab ini kita akan membahas dan
mengupas satu persatu mengenai tiga faktor tersebut. Bukan hanya ketiga faktor tersebut tapi
kita juga akan membahas mengenai definisi dan hakikat Sarana Berfikir Ilmiah.
1. Definisi dan Hakikat Sarana Berfikir Ilmiah
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia menggunakan akal, dan
akal itu sendiri adanya karena orang tersebut melakukan sebuah pemikiran. Namun disini kita
akan membahas Berfikir Ilmiah yang berarti berfikirsecara efektif dan nyata yang
menggunakan logis serta nalar yang kuat. Berpikir ilmiah adalah berpikir yang logis dan
empiris. Logis berarti masuk akal, dan empiris berarti dibahas secara mendalam berdasarkan
fakta yang dapat dipertanggung jawabkan (Hillway: 1956). Untuk menunjang kegiatan ilmiah
juga di butuhkan Sarana Ilmiah.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuhnya (Salam: 2000). Selain itu, Salam (2000:24)
menambahkan bahwa sarana ilmiah merupakan alat yang membantu kita dalam mencapai
suatu tujuan tertentu atau sarana ilmiah mempunyai fungsi – fungsi yang khas dalam kaitan
kegiatan ilmiah secara menyeluruh. Sarana ilmiah diperlukan untuk membantu kegiatan
berpikir ilmiah. Tanpa sarana berpikir ilmiah maka kegiatan berpikir ilmiah tidak akan
berjalan dengan baik. Dan pada hakikatnya sarana berpikir ilmiah terdiri dari empat bagian,
yaitu bahasa, matematika, statistik dan logika. Dan kali ini kita akan membahasnya satu
persatu secara mendalam.
1
2. Bahasa Sebagai Sarana Berfikir Ilmiah
Bahasa merupakan alat komunikasi antar makhluk hidup. Tanpa Bahasa kita tidak
akan bisa berinteraksi dengan sesama. Bahasa adalah sarana komunikasi yang paling penting
dalam setiap kegiatan. Dengan Bahasa kita bisa mendapatkan informasi, karena setiap
informasi yang ada pasti menggunakan bahasa. Bahasa juga merupakan sarana komunikatif
yang bentuknya bisa berupa lisan maupun tulisan.
Bahasa juga bukan merupakan sesuatu yang mudah, karena Bahasa memiliki tingkat
pemahaman yang beragam. Seperti halnya perbedaan tempat juga pasti satu kata yang sama
tetapi memiliki arti kata yang berbeda. Dalam pengetahuan dibutuhkan tingkat pemahaman
yang baik, agar kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang benar dan tepat. Karena di
jaman sekarang Bahasa sudah banyak mengalami perkembangan.
Seperti halnya segala sesuatu yang ada dikehidupan memiliki fungsi, begitu juga
dengan Bahasa. Bahasa juga memiliki beberapa fungsi, secara umum dapat dinyatakan bahwa
fungsi bahasa adalah:
1. Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat
2. Penetapan pemikiran dan pengungkapan
3. Penyampaian pikiran dan perasaan
4. Penyenangan jiwa
5. Pengurangan kegoncangan hati
Selain itu, menurut Haliday sebagaimana yang dikutip oleh Thaimah bahwa fungsi
bahasa adalah sebagai berikut:
1) Fungsi instrumenta
: peggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat
materi seperti makan, minum dan sebagainya.
2) Fungsi regulatoris
: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan
tingkah laku.
3) Fungsi interaksional
: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan
pemikiran antara seseorang dan oraang lain.
4) Fungsi personal
: seseorang menggunakan bahasa untuk mencurahkan perasaan
dan pikiran.
5) Fungsi heuristic
: penggunaan bahasa untuk mencapai mengungkap tabir
fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya.
6) Fungsi imajinatif
: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi
seseorang dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan
realita (dunia nyata).
7) Fungsi representasional
: penggunaan bahasa unuk menggambarkan pemikiran
dan wawasan serta menyampaikannya pada orang lain.
Dalam pernyataan diatas banyak sekali fungsi dari Bahasa. Dan Bahasa dalam kegiatan
keilmuan sendiri juga memiliki beberapa ciri.
Bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu informatif, reproduktif atau
intersubjektif, dan antiseptik. Informatif berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapan
informasi atau pengetahuan. Informasi atau pengetahuan ini dinyatakan secara eksplisit dan
jelas untuk menghindari kesalahpahaman. Reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis
menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh pendengar atau
pembacanya.
Menurut Kemeny, antiseptik berarti bahwa bahasa ilmiah itu objektif dan tidak
memuat unsur emotif, kendatipun pada kenyataannya unsur emotif ini sulit dilepaskan dari
unsur informatif. Slamet Iman Santoso mengimbuhkan bahwa bahasa ilmiah itu bersifat
deskriptif (descriptive language). Artinya, bahasa ilmiah menjelaskan fakta dan pemikiran;
2
dan pernyataan-pernyataan dalam bahasa ilmiah bisa diuji benar-salahnya. Beerling, Kwee,
Mooij, Van Peursen menambahkan ciri intersubjektif, yaitu ungkapan-ungkapan yang dipakai
mengandung makna-makna yang sama bagi para pemakainya.
Untuk menelaah Bahasa ilmiah perlu dijelaskan tentang penggolongan Bahasa.Ada
dua penggolongan Bahasa yang umumnya dibedakan menjadi 2 yaitu;
1. Bahasa alamiah yaitu Bahasa sehari – hari yang digunakan untuk menyatakan sesuatu,
yang tumbuh atas pengaruh alam sekelilingnya.
2. Bahasa buatan yaitu bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan –
pertimbangan akar pikiran untuk maksut tertentu.
Walaupun Bahasa merupakan sarana utama penunjang kegiatan keilmuan. Tetapi
Bahasa juga memiliki kekurangan disamping kelebihannya yang sangat begitu penting
peranannya didalam kehidupan kita. Kelemahan atau kekurangan Bahasa ialah Bahasa
merupakan alat komunikasi yang selalu berkembang seiring perkembangan zaman. Dari
waktu ke waktu bahasa selalu mengalami modifikasi artikulasi dan juga artian dari sebuah
kalimat. Bahasa juga memiliki begitu banyak farian. Contohnya saja pada sebuah daerah satu
dan daerah lainnya, terkadang di kota A mengartikan “F” dan di kota lain mengartikan “G”
padahal kata yang di lafalkan sama. Bisa juga terkadang pelafalan beda namun artinya sama.
Hal – hal seperti itulah yang terkadang membuat Bahasa menjadi sebuah kelemahan
dalam kegiatan keilmuan. Karena adanya perbedaan arti kata di satu tempat dengan tempat
yang lainnya. Bahasa tercipta sebagai saran komunikasi antar manusia, walaupun bahasa
memiliki banyak fariasi dan itu merupakan sebuah kelemahan. Tetapi dengan adanya bantuan
dari sarana Matematika dan Statistika, kelemahan atau kekurangan dari Bahasa dapat
tertutupi karena dua faktor tersebut.
3. Matematika sebagai Sarana Berfikir Ilmiah
Matematika dapat di kaitkan dengan Sarana Berfikir Ilmiah karena didalam penggarapan
karya Ilmiah membutuhkan penghitungan dengan penjabaran – penjabaran khusus. Dalam
karya ilmiah juga digunakan serangkaian tabel – tabel yang menggunakan perhitungan
Matematika. Alat komunikasi yang berupa angka atau jumlah ialah Matematika.
Matematika sama besar peranannya dengan Bahasa. Karena itu Matematika juga dapat
dikatakan bahwa fungsi matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan
dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Matematika digunakan sebagai salah satu sarana
kegiatan ilmiah, yaitu meliputi sarana berpikir ilmiah, matematika sebagai bahasa, dan
sebagai berpikir deduktif.
Matematika sebagai bahasa
Matematika adalah bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat majemuk dan
emosional dari bahasa verbal. Matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik, dan
informative dengan tidak menimbulkan konotasi yang tidak bersifat emosional. Matematika
mempunyai kelebihan lain dibandingkan dengan bahasa numeric yang memungkinkan kita
untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sedangkan bahasa verbal hanya mampu
mengatakan pernyataan yang bersifat kualitatif.
Matematika sebagai sarana berfikir deduktif
Matematika merupakan ilmu deduktif. Nama ilmu deduktif diperoleh karena
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi tidak didasari atas pengalaman
melainkan didasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaran-penjabaran).
Matematika lebih mementingkan bentuk logisnya. Pernyataan- pernyataan
mempunyai sifat yang jelas. Pola berpikir deduktif banyak digunakan baik dalam bidang lain
yang merupakan proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis
yang kebenarannya telah ditentukan. Dalam semua pemikiran deduktif maka kesimpulan
yang ditarik merupakan konsekuensi logis dari fakta-fakta yang
3
mendasarinya. Kesimpulan yang ditarik tak usah diragukan lagi. Dalam peranan deduktif,
bentuk penyimpulan yang banyak digunakan adalah system silogisme, dan silogisme Ini
disebut juga sebagai perwujudan pemikiran deduktif yang sempurna.
Selain Bahasa, Matematika juga memiliki sisi kelemahan dan kelebihan. Adapun
kelebihan matematika antara lain, tidak memiliki unsur emotif dan bahasa matematika sangat
universal. Adapun kelemahan dari matematika adalah bahwa matematika tidak mengandung
bahasa emosional (tidak mengandung estetika) artinya bahwa matematika penuh dengan
simbol yang bersifat artifersial dan berlaku dimana saja.
4. Statistika sebagai sarana berfikir ilmiah
Awalnya, kata statistik diartikan sebagai keterangan – keterangan yang dibutuhkan
oleh negara dan berguna bagi negara (Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik, Jilid I,
Pustaka LP3ES Indonesia, 2000, hlm. 2). Secara etimologi, kata “statistik” berasal dari kata
status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) yang
artinya negara.
Namun, dalam bahasa Inggris, ada dua kata yaitu statistics yang artinya ilmu statistik
dan kata statistic yag dapat diartikan sebagi ukuran yang diperoleh atau berasal dari sample,
yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi. Ditinjau dari segi terminologi,
statistik setidaknya memiliki 4 pengertian. Yaitu, Pertama, memiliki arti sebagai data
statistik, adalah kumpulan bahan keterangan berupa angka atau keterangan. Kedua, adalah
kegiatan statistic. Ketiga, dimaksudkan juga sebagai metode statistic. Keempat, dapat diberi
pengertian sebagai “ilmu statistik”.
Sedangkan menurut (Sudjana 1996 : 3) Statistika adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara – cara pengumpulan data, pengelolaan atau penganalisisannya dan
penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisian yang dilakaukan.
Dalam kegiatan ilmiah juga dibutuhkan sarana statistika karena setiap kegiatan
keilmuan pasti ada kegiatan penghitungan atau pendataan. Ilmu statistic merupakan ilmu
yang hasilnya berupa data angka ataupun sebuah keterangan khusus. Jadi Statistika
merupakan sekumoulan metode dalam memperoleh pengetahuan untuk mengelola dan
menganalisis data dalam mengambil suatu kesimpulan kegiatan ilmiah. Untuk dapat
mengambil suatu keputusan dalam kegiatan ilmiah diperlukan data – data dan metode
penelitian serta penganalisaan harus akurat.
KESIMPULAN
Dalam kegiatan manusia, mereka membutuhkan akal pikiran yang berupa penalaran
atau peng-logikaan. Secara keilmuan juga membutuhkan pemikiran yang kuat akan suatu hal.
Berfikir untuk kegiatan interaksi biasa dengan berfikir secara keilmuan sangatlah berbeda.
Walau terkadang kita membutuhkan pemikiran secara matang dalam permasalahan sehari –
hari. Tetapi berbeda dengan Berfikir ilmiah. Berfikir ilmiah merupakan kegiatan berfikir
yang berpacu pada keilmuan, yang dilaukan untuk mendapatkan sebuah pengetahuan.
Dalam kegiatan berfikir ilmiah, juga memiliki beberapa sarana untuk menunjang
kegiatan keilmuan tersbut. Sarana tersebut ialah Bahasa, Matematika dan statistika. Masing –
masing srana memiliki fungsi yang sama, yaitu menunjang dan pendukung kegiatan ilmiah
agar tercipata sebuah karya ilmiah yang sempurna dan matang.
____________
Oleh: Okvita Wahyu Indriani
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen Afid Burhanuddin,
M.Pd.)
4
Download