This page was exported from - Universitas Lampung Export date: Mon Oct 30 3:37:57 2017 / +0000 GMT Pendidikan Tak Cukup Selesaikan Persoalan Iklim (Unila) : Persoalan adaptasi perubahan iklim tidak akan selesai hanya dengan melakukan intervensi sektor pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan komitmen berbagai pihak. Sehingga penerapan kurikulum perubahan iklim bisa dijadikan investasi penting generasi mendatang untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Lampung (Unila) Admi Syarif, Minggu (25/9). Ia menerangkan, suhu bumi yang meningkat akan menyebabkan beberapa perubahan alam. Di antaranya cairnya es di kutub, naiknya permukaan air laut, banjir, dan tenggelamnya daerah sekitar pantai. Perubahan itu memacu gelombang tinggi hingga ketersediaan air bersih pun terbatas. "Pola cuaca yang tidak dapat diprediksi dan cenderung ekstrem saat ini menyebabkan gangguan pola bercocok tanam. Imbasnya, selain para petani mengalami gagal panen, bencana alam akan menimbulkan kerusakan fisik tanaman," ujarnya. Saat ini, lanjut Admi, suhu permukaan bumi telah meningkat 0,3--0,6 derajat Celsius dari 1860 hingga 2005. Diperkirakan, kenaikan suhu akan terus meningkat dari 1,1 hingga 6,4 derajat Celsius dari 1999 hingga 2100. Apabila tidak ada upaya yang dilakukan manusia saat ini, kenaikan suhu bumi akan terus berlanjut. Tak menentunya perubahan cuaca akhir-akhir ini dampak dari perubahan suhu bumi. Hal ini menandaskan pentingnya pendidikan perubahan iklim bagi masyarakat di Bandarlampung. Kendati demikian, dirinya mewacanakan efektivitas program adaptasi perubahan iklim tak bisa semata-mata diserahkan pada sektor pendidikan. Masyarakat luas juga harus memiliki kepedulian yang sama terkait perubahan iklim. Admi berharap, di sekolah yang menjadi proyek percontohan program tersebut ikut membantu menyosialisasikan kepada masyarakat, terutama di sekitar sekolah sehingga program ini berjalan efektif sesuai yang direncanakan. "Hal ini sudah saya sampaikan dalam Forum Grup Diskusi antara Lembaga Penelitian Unila bersama lembaga internasional pemerhati lingkungan, seperti The Rockefeller Foundation, Verulam, dan Mercy Corps, serta perwakilan guru SD dan SMP se-Bandarlampung," paparnya.[ Mutiara Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com | Page 1/1 |