2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,
menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan ekonomi dalam mencapai
derajat kesehatan yang lebih baik.Dilakukan berbagai upaya pelayan kesehatan
yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan.Masalah reproduksi di
indonesia mempunyai dua dimensi.Yaitu kematian ibu dan bayi yang masih tinggi
.Kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas
utama karena sangat memerlukan kualitas sumber daya manusia pada generasi
mendatang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan(Astuti,2015;hal.2).
Di Negara berkembang mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan
bersalin adalah masalah besar dan di negara miskin sekitar 25-50% kematian
wanita subur berkaitan dengan kehamilan (Astuti, 2015 h;15).Dari 160 juta wanita
hamil di dunia setiap tahunnya, sebagian besar
kehamilan ini berlangsung
dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan
sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu (Prawirohardjo,
2009 h: 53).
World Healt Organitation (WHO) mengemukakan bahwa 500.000
perempuan meninggal setiap tahun akibat kompikasi kehamilan dan melahirkan,
dan
sebagian
besar
kematian
terjadi
selama
atau
segera
setelah
melahirkan.Setiap tahunnya, tiga juta bayi meninggal pada minggu pertama
2
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
kehidupan, dan 900.000 bayi meninggal dalam tiga minggu berikutnya.
Penyebab kematian terbanyakadalah perdarahan dan infeksi setelah melahirkan,
kelahiran prematur, asfiksia, dan infeksi berat kelahiran, dan periode nifas adalah
yang paling penting bagi kelangsungan hidup bayi dan ibu. Sebagian besar ibu
dan bayi baru lahir dinegara - negara berpenghasilan rendah dan menengah
tidak menerima asuhan yang optimal selama periode ini. Organisasi kesehatan
dunia WHO sedang dalam proses merevisi dan memperbaharuhi pedoman yang
harus diberikan oleh tenaga kesehatan yang terampil. Hal yang diperbaharuhi
adalah merekomendasikan bahwa semua persalinan harus ditolong oleh para
profesional kesehatan terlatih untuk menjamin hasil yang terbaik bagi ibu dan
bayi baru lahir.Rata - rata peran bidan terampil mencakup 66% dari kelahiran di
seluruh dunia (Astuti, 2015; hal.2).
Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan pada ibu
khususnya pada ibu masa reproduksi dan bidan memberikan pelayanan
kebidanan
yang
berkesinambungan
dimulai
dari
asuhan
kebidanan
prakonsepsi,asuhan kebidanan kehamilan, asuhan kebidanan persalinan,
asuhan kebidanan pada ibu nifas, asuhan bayi baru lahir, asuhan kebidanan
komunitas dan asuhan kebidanan pada gangguan sistem reproduksi dan
pelayanan Keluarga Berencana (KB) (Susanti, 2015 h;74)
Asuhan komprehensif adalah asuhan kebidanan yang berfokus pada
kebutuhan individu dan keluarga dalam perawatan fisik, dukungan, emosional
dan sosial.serta berkelanjutan memberikan penekanan pada penatalaksanaan
klinis yang aman, meningkatkan pendidikan kesehatan bagi wanita dalam siklus
usiasubur. Asuhan komprehensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan
berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan (antenatal
3
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
care), asuhan kebidanan persalinan (intranatal care), asuhan kebidanan masa
nifas (postnatal care), dan asuhan bayi baru lahir (neonatal care) (Varney,2007).
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran
penting dan strategis terutama dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi,
bidan memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan/komprehensif
dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat secara bersama-sama dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk siap melayani siapa saja yang membutuhkannya kapan
dan dimanapun dia berada.(Kemenkes RI(2010).
Berdasarkan Permenkes 1464 pasal 9 sampai 12, bidan harus memberikan
pelayanan komperhensif. Pelayanan komprehensif merupakan pelayanan yang
mencakup tentang asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan
masa antara atau KB. Pelayanan komprehensif sangat dibutuhkan supaya bidan
dapat mengidentifikasi diagnosa dan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
untuk ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara yang bertujuan
agar ibu sehat hingga masa nifas selesai dan bayi lahir dengan selamat.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan
kepada Ny. V umur 25 tahun G2P1A0 di wilayah puskesmas kembaran secara
komprehensif yaitu dari mulai kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
perencanaan KB, untuk memantau kesehatan ibu mulai dari kehamilan, Bersalin,
bayi baru lahir, nifas, dan masa antara atau masa antara di Puskesmas 1
Kembaran asuhan tersebut diberikan sudah sesuai dengan kewenangan bidan
menggunakan manajemen 7 langkah varney dan pendokumentasian metode
SOAP.
B. Tujuan Penyusunan KTI
4
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
1. Tujuan umum
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran pemberian
asuhan kebidanan komprehensif kehamilan,persalinan,nifas,bayi baru lahir,
dan keluarga berencana (KB) di Pukesmas Kembaran 1 menggunakan
manajemen varney yang sesuai dengan standar Asuhan kebidanan.
2. Tujuan khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data subyektif
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana
pada Ny. V dengan pendokumentasian SOAP
b.
Mampu merumuskan diagnosa dan masalah pada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana pada Ny.V dengan
pendokumentasian SOAP
c.
Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana pada Ny.V dengan
pendokumentasian SOAP,dan melakukan evaluasi asuhan kebidanan
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana
pada Ny.V dengan pendokumentasian SOAP
.
d.
Mampumelakukan pencatatan asuhan kebidanan komprehensif pada
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana
pada Ny.v dengan menggunakan pola fikir varney dan pendokumentasian
SOAP.
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
5
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Pengambilan studi kasus ini pada Ny.V mulai dari kehamilan trimester II,
persalinan,bayi baru lahir,nifas dan perencanaan KB.
2. Tempat
Tempat pengambilan studi kasus ini berada di wilayah puskesmas 1
kembaran di wilayah banyumas.
3. Waktu
a. Pengambilan kasus di lakukan di bulan Maret sampai Juli 2017
b. Penyelesaian karya tulis dilakukan dari Juli-Agustus 2017
D. Metode memperoleh data
1. Data primer
a. Wawancara
Merupakan metode pengambilan data dengan wawancara langsung
dengan responden yang diteliti,sehingga metode ini memberikan hasil secara
langsung.Metode ini dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit.Jenis
wawancara yang sering digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
diantaranya wawancara mendalam dan wawancara terarah (Hidayat,2014;h
90)
b. Pemeriksaan fisik
melakukan
pemeriksaan
fisik
yang
berhubungan
dengan
kehamilan,persalinan,nifas,bayi baru lahir,dan KB. Dalam pemeriksaan fisik
diperlukan empat unsur dasar yang digunakan diantaranya:
a. Inspeksi
6
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Adalah
tindakan
pemeriksaan
dengan
menggunakan
indera
penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu
dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien (Ambarwati;h,119).
b. Palpasi
Adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan
perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau
tanagan (Ambarwati;2011h.121).
c. Perkusi
Adalah tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi
getaran/gelombang suara yang dihantarkan ke permukaan tubuh yang
diperiksa (Ambarwati,2011;h.121).
d. Aukultasi
Adalah pemeriksaan menggunakan stetoskop monoaural (stetoskop
obstetrik) untuk mendengarkan denyut jantung pemeriksaan penunjang
janin (Mochtar,2011;h.41).
c. Pemeriksaan penunjang
Adalah uji laboratorium,pemeriksaan yang terkait meliputi analisis urin
rutin,analisis tinja rutin,hemoglobin,golongan darah,anti gen hepatitis B
virus,anti body rubela,HIV dan ultrasonografi (Prawiharjo,2009;.h.281).
d. Observasi
7
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara
langsung kepada responden peneliti untuk mencarai perubahan atau hal-hal
yang di teliti (Hidayat,2014;h.90).
2. Data sekunder
Pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari
dokumentasi asli. Dokumentasi asli tersebut berupa gambara,tabel atau daftar
pustaka,dan film dokumenter (Hidayat,2014;h.90).
Contoh: mengambil data dari rekam medis pasien dan buku KIA dan
hasil pemeriksaan laborat.
E. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai latar
belakang, rumusan masalah, tujuan studi kasus, ruang lingkup,
manfaat, metode pengumpulan dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka membahas tentang Asuhan Komprehensif mulai dari
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara (KB)
yang berisi definisi, tanda dan gejala, faktor fisiologi, pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaan medis, pendekatan dengan 7 langkah
varney, pendokumentasian secara SOAP, dan landasan hukum
kewenangan bidan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan masa
8
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
antara (KB) mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah
atau potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, merencanakan asuhan kebidanan pelaksanaan dan evaluasi
serta perkembangan dengan menggunakan SOAP.
BAB IV
PEMBAHASAN
Terdiri dari pembahasan antara teori dan kasus pada masa kehamilan,
bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara (KB) di Puskesmas 1
Kembaran
BAB V PENUTUP
a.
Kesimpulan merupakan rangkuman hasil pembahasan pada
pengelolaan kasus yang dapat menjawab permasalahan dan tujuan
penyusunan KTI.
b.
Saranberupa masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan,bersifat operasional/ dapat dilaksanakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Medis
1. Kehamilan
a. Definisi kehamilan
9
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Riris Sagita Pernandes, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
Download