BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

advertisement
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III
MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.1 Manajemen Proyek
Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber daya
perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
Pengertian manajemen proyek menurut Hughes dan Cotteral (2002;8-9)
manajemen proyek adalah suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang harus
dipaparkan oleh user, kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi
yang baik agar kebutuhan user bisa diketahui.
Pengertian manajemen proyek menurut PMBOK (Project Management Body of
Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi
pengetahuan (knowledges), ktrampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques)
dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
Pengertian manajemen proyek menurut Schawalbe (2004;8) manajemen proyek
merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk aktifitas suatu
proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan harapan
dari sebuah proyek.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2. Organisasi Proyek
Organisasi proyek atau organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka
penentuan, pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Hal diatas meliputi penugasan terhadap orang-orang dalam kegiatan serta menunjukkan
hubungan kewenangan yang dilimpahkan kepada setiap orang yang ditugaskan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Owner
Pemilik Proyek
Konsultan
(Pengawas Proyek)
Kementerian PU
Konsultan MK
1. PT. Deta Decon
2. PT. Yodya Karya
Main Kontraktor
Kontraktor (Design,
persiapan , struktur ,
arsitek , & MEP)
PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk.
Gambar.1 (Bagan Organisasi Proyek Wisma Atlet)
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2.1. Unsur-Unsur Pelaksana Proyek
3.2.1.1. Pemilik Proyek/Owner
Pemilik atau pemberi tugas adalah orang atau badan usaha yang
memberi pekerjaan bangunan dan membayar biaya pekerjaan bangunan.
Pemberi tugas dapat berupa perorangan , badan atau instansi baik pemerintah
maupun swasta. Pada pembangunan Proyek WISMA ATLET KEMAYORAN
pemberi tugas adalah
KEMENTERIAN PU, yang menpunyai tugas dan
kewajiban sebagai berikut :
a) Menyediakan sejumlah dana yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan struktur bawah (pondasi), struktur atas , dan finishing.
b) Menyiapkan
segala
sesuatu
yang
berhubungan
dengan
pembangunan proyek, agar kontraktor dapat menyelesaikan
pekerjaan tepat pada waktunya, antara lain lokasi/lahan, surat izin
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, dan keterangan
lain yang diperlukan.
c) Melakukan penunjukan langsung untuk main kontraktor (PT.
WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk.) dan menyelenggarakan
pelelangan (tender) untuk sub kontraktor.
d) Menentukan pilihan dan mengambil keputusan atas rencana yang
dikemukakan oleh perencana.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
e) Mengambil keputusan atas permasalahan-permasalahan yang
terjadi selama proses kontruksi dengan bantuan pertimbangan dari
konsultan perencana dan konsultan pengawas.
f) Menerima pekerjaan apabila telah selesai dan menyetujuinya.
3.2.1.2. Manajemen Kontruksi (MK)
Manajemen Kontruksi adalah suatu team yang ditunjuk oleh Pemberi
Tugas untuk bertindak sebagai Koordinator dari Team-team Konsultan
Perencana yang terlibat dan menjalankan pengawasan terhadap proses
kontruksi, spesifikasi teknis, dan dimensi (ukuran) untuk setiap item pekerjaan
selama pelaksanaan pekerjaan, agar proyek dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi dan persyaratan dalam
dokumen kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor. Team Manajemen
Konstruksi harus selalu hadir (melakukan pengawasan) disetiap akan
dimulainya dan dilaksanakannya suatu item pekerjaan, misalnya proses
pembesian , pemasangan bekisting, dan proses pengecoran.
Tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas pada proyek kontruksi secara
umum adalah :
a) Mengadakan pengawasan langsung di lapangan selama
pelaksanaan
pekerjaan
kontruksi
yang
dilakukan
oleh
pelaksana.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
b) Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada kontraktor guna
menjaga hasil pelaksanaan proyek sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.
c) Memberikan instruksi dan koreksi pada kontraktor bila ada
penyimpangan pelaksanaan pekerjaan, baik secara spesifikasi
maupun secara teknis pekerjaan.
d) Memberikan saran serta turut memecahkan kesulitan teknis
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.
e) Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan dan pemakaian
bahan bangunan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan teknis
yang tercantum dalam RKS proyek.
f) Menyerahkan berita acara realisasi kemajuan fisik proyek
kepada pemilik proyek.
g) Membuat laporan teknis mengenai kemajuan fisik dan
hambatan yang terjadi di lapangan, berupa laporan harian,
mingguan dan bulanan kepada pemilik proyek.
Yang bertindak sebagai Manajemen Kontruksi pada Proyek
Wisma Atlet Kemayoran adalah PT. DETA DECON & PT.
YODYA KARYA.
3.2.1.3.Kontraktor Sistem Rancang Bangun
Kontraktor adalah orang / badan hukum yang menerima dan sesuai
dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar rencana yang telah
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
ditetapkan. Untuk mendapatkan pekerjaan kontraktor harus menjadi pemenang
lelang atau ditunjuk langsung oleh pemberi tugas/pemilik proyek. Dalam
pelaksanaannya kontraktor dapat menunjuk sub-sub kontraktor untuk
membantunya dalam pekerjaan tertentu dengan sepengetahuan pemberi tugas.
Secara teknis istilah rancang bangun (design Build Atau Design
construct) adalah lebih jelas menggambarkan pembagian tugas dalam kontrak
tersebut. Selain dapat menguntungkan , kontraktor sekaligus juga mendapat
bayaran untuk jasa perencanaannya, spesifikasi teknis dan jadwal.
Pengguna jasa tidak perlu lagi menempatkan konsultan pengawas
tetapi cukup menunjukan wakil yang berfungsi dan tugasnya mengamati
jalannya pekerjaan apakah sesuai spesifikasi teknis dan jadwal. Serta perlu
sekali kehati-hatian pengguna jasa dalam memilih kontraktor karena semua
aspek pembangunan proyek dipercayakan kepada satu perusahaan . jadi
profesionalisme
dan
bonafidifitas
perusahaan
harus
benar-benar
dipertimbangkan dalam memilih kontraktor
Tugas dan tanggung jawab kontraktor secara umum adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan yang diberikan dengan mematuhi peraturan dalam
dokumen kontrak yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan berupa
rancangan rencana gambar-gambar, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
b. Mengadakan perhitungan ukuran-ukuran
c. Membuat gambar detail pelaksanaan (shop drawing), serta perbaikan gambar
kerja dan gambar akhir pekerjaan (as built drawing) yang disetujui oleh Owner
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
sesuai dengan pelaksanaan di lapangan, sehingga akan mempermudah dalam
pelaksanaan dan pengawasan di lapangan.
d. Menyediakan tenaga kerja, peralatan kerja dan bahan-bahan sesuai dengan
yang diisyaratkan.
e. Membayar semua biaya pelaksanaan dan perencanaan, misalnya upah buruh,
upah karyawan sewa alat dan peralatan kerja yang lainnya.
f. Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang harus disetujui dan diserahkan
kepada Owner disertai keterangan mutu bahan, alat dan hasil test laboratorium.
g. Selalu berkonsultasi dan memberitahukan masalah yang timbul di lapangan
kepada perencana dan pengawas.
h. Menerima sejumlah biaya pelaksanaan proyek seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen kontrak.
i. Mengikuti atau menghadiri rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh
pengelola / pelaksana proyek secara berkala.
j. Memilih serta mengawasi sub kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu dengan persetujuan konsultan pengawas.
k. Melakukan perbaikan atas kerusakan atau tidak sempurnanya pekerjaan akibat
kelalaian selama pelaksanaan dan semua biaya ditanggung oleh kontraktor.
l. Menyelesaikan dan menyerahkan hasil pekerjaan. Menjamin dan menjaga
keamanan, ketertiban selama pelaksanaan proyek.
Yang bertindak selaku kontraktor sekaligus perencana dalam Proyek
Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran adalah PT. Waskita Karya (Persero)
Tbk,
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
Fungsi kontraktor dalam pekerjaan ini adalah sebagai perencana dan pelaksana
pembangunan. Di dalam menjalankan fungsi tersebut, maka kontraktor harus
selalu berpegang pada prinsip waktu, yaitu pekerjaan dapat diselesaikan
dengan tepat waktu atau lebih cepat dengan pemakaian material yang seefisien
mungkin tetapi kualitas atau mutu harus tetap memenuhi syarat serta dapat
dipertanggung jawabkan kekuatan dan keamanannya.
Untuk mencapai hal tersebut diatas, kontraktor memerlukan suatu pengaturan
dan manajemen agar rencana kerja dapat dipenuhi, yang dituangkan dalam
bentuk organisasi proyek. Dengan adanya organisasi proyek, tugas dan
wewenang masing-masing pihak yang terlibat dan kepada siapa mereka
bertanggung jawab dapat diketahui dengan jelas.
3.2.1.4. Sub Kontraktor
Pada proyek Wisma Atlet Kemayoran, penentuan sub
kontraktor dilakukan langsung oleh pemilik pekerjaan/owner melalui proses
tender. namun secara koordinasi, pemilik pekerjaan/owner berhubungan
langsung dengan main kontraktor tugas dan tanggung jawab subkontraktor
antara lain:
a) Melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh main kontraktor
dengan mematuhi peraturan dalam dokumen kontrak yang
berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan berupa gambargambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
b) Mematuhi dan menjalankan tugas-tugas sesuai schedule yang
telah ditetapkan oleh main kontraktor. Schedule yang telah
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
dibuat merupakan hasil koordinasi dan kesepakatan dengan
pihak owner/pemilik pekerjaan yang telah disetujui.
c) Selalu berkoordinasi dengan main kontraktor ketika akan
maupun selama melaksanakan konstruksi sesuai item pekerjaan
masing-masing.
3.2.2 Hubungan Kerja Antar Unsur Pelaksana proyek
Hubungan kerja antar unsur-unsur pelaksana proyek adalah hubungan dalam
pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Hal ini merupakan suatu bentuk manajemen
proyek yang diperlukan dalam setiap pelaksanaan proyek, baik proyek dengan skala
besar maupun kecil.
Dengan adanya hubungan kerja ini, diharapkan adanya kerja sama yang baik
antara pihak-pihak yang terkait, agar pekerjaan yang dilaksanakan tidak saling tumpang
tindih antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya, sehingga terwujud hasil
pelaksanaan sesuai dengan tujuan, tepat mutu dan tepat waktu. Semua unsur arus
berpedoman pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik secara
teknis maupun administratif.
Hubungan kerja tersebut secara umum dapat dilihat dibawah ini :
3.2.2.1. Hubungan antara pihak pelaksana proyek
Hubungan kerja antar unsur-unsur pelaksana proyek adalah hubungan
dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Hal ini merupakan suatu bentuk
manajemen proyek , baik proyek dengan skala besar atau kecil.
Dengan adanya hubungan kerja ini, diharapkan adanya kerja sama
yang baik antara pihak-pihak yang terkait, agar pekerjaan yang dilaksanakan
tidak saling tumpang tindih antara pihak yang satu dengan pihak yang
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
lainnya,sehingga terwujud hasil pelaksanaan sesuai dengan tujuan, tepat mutu
dan tepat waktu. Semua unsur arus berpedoman pada peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan sebelumnya,baik secara teknis maupun administratif.
3.2.2.2. Hubungan antara pemberi tugas (owner) dan Kontraktor
Bentuk
ikatan
antara
keduanya berupa kontrak. Pemberi tugas
kepada kontraktor pelaksana memberikan biaya pelaksanaa pekerjaan,
sedangkan
kontraktor
pelaksana
kepada
pemberi
tugas
memberikan
hasil/produksi pekerjaan. Sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang
berlaku, hubungan kerja antar pemberi tugas dan kontraktor pelaksana pada
umumnya dituangkan dalam suatu kontrak atau surat Perjanjian Pekerjaan
Pemborongan. Hubungan kerja ini baru timbul setelah melalui proses
pelelangan atau juga melalui penunjukan langsung.
3.2.2.3. Hubungan antara pemberi tugas dan pengawas
Bentuk ikatan antara keduanya adalah kontrak. Pemberi tugas kepada
pengawas memberikan wewenang penuh untuk mengawasi jalannya proyek
dan memberikan imbalan jasa berupa pembayaran jasa pengawasan,sedangkan
konsultan pengawas kepada pemberi tugas melakukan pengawasan dan
melaporkan jasa pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan menyangkut
mutu dan waktu pelaksanaan.seperti halnya hubungan antara pemberi tugas
dan konsultan perencana ,maka hubungan kerja antara pemberi tugas dan
pengawas sebaiknya juga dituangkan dalam suatu kontrak atau surat perjanjian
pekerjaan pengawasan.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2.3. Personil dan Struktur Organisasi pelaksana proyek
Personil yang terlibat didalam pelaksanaan proyek khususnya Kontraktor yang
melibatkan berbagai personil yang memiliki hubungan dan tanggung jawab masing-masing
dalam tujuan tercapainya suatu proyek yang bermutu tinggi, tepat waktu dan Biaya yang
efisien.
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
KEPALA
PROYEK
K3LMP
QC
ADKON
LOGLAT
TEKNIK
KSDM
KEPALA
LAPANGAN
KOORD
TOWER 3
PELAKSANA
SURVEYOR
KOORD
TOWER 4
PELAKSANA
SURVEYOR
KOORD ME-P
PELAKSANA
MEKANIKAL
PELAKSANA
ELEKTRIKAL
Gambar.3 (Bagan Organisasi Kontraktor)
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2.3.1. Kepala Proyek / Manajer Proyek
Kepala Proyek adalah pihak yang diangkat oleh Pemberi Tugas
untuk bertindak sepenuhnya membantu atau mewakili Pemberi tugas dalam
memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini di
lapangan pada batas – batas yang telah ditentukan baik teknis maupun
administrative.
Tugas dan wewenang Kapro
a) Kapro atas persetujuan pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi
tertulis atas nama pemberi tugas kepada Pemborong yang berkaitan dengan
pelaksanaan kontrak, termasuk didalamnya instruksi yang mengakibatkan
pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang.
b) Kapro mempunyai hak untuk menolak suatu material atau pekerjaan yang
dinilai tidak sesuai dengan kontrak serta meminta pemborong untuk
melakukan pengujian tertentu untuk memastikan bahwa material atau hasil
pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak. Biaya untuk melaksanakan
pengujian ini bukan merupakan pekerjaan tambah, kecuali ditentukan lain.
c) Kapro berhak meminta kepada pemborong untuk mengganti personil yang
dinilai tidak cakap dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya selambat –
lambatnya dalam waktu 7 hari sejak dikeluarkannya instruksi, dengan
personil lain yang sebelumnya sudah disetujui oleh Kapro.
d) Jika dipandang perlu, Kapro berhak untuk mengeluarkan instruksi untuk
melaksanakan lembur, menambah tenaga kerja atau hal lain agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2.3.2. Kepala Lapangan
merupakan
wakil dari Kepala Proyek yang bertugas membantu
Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di lapangan.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :
a) Menciptakan hubungan kerja yang baik antara semua anggota pelaksana
proyek serta mengatur tugas bawahannya sesuai dengan keahlian dan
kemampuannya.
b) Memberikan pengarahan kepada pelaksana mengenai masalah-masalah
teknis di lapangan.
c) Menyiapkan progress report.
3.2.3.3. Koordinator Pelaksana Proyek
Koordinator pelaksana proyek adalah seorang tenaga ahli yang
mengkoordinir berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggung jawab kepada
Ketua tim teknis pembangunan atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan
Tugas tenaga teknik adalah sebagai berikut ini :
a) Membuat gambar kerja
b) Melaksanakan pengukuran
c) Mengontrol hasil kerja
d) Mengatur penempatan peralatan dan material bangunan
e) Memonitoring hasil pekerjaan
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2.3.5. Pelaksana
Pelaksana
adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala
pelaksana dalam mengerjakan fisik secara keseluruhan.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :
a) Memberi pengarahan pada staf bawahannya mengenai masalah-masalah
teknis di lapangan.
b) Mengatur sistem kerja dilapangan agar dapat mencapai target yang telah
ditetapkan.
c) Membuat perencanaan pekerjaan mingguan.
d) Menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan.
e) Menyiapkan gambar shop drawing.
f) Menyiapkan laporan harian dan mingguan
g) Menyiapkan progress report
h) Mengontrol pelaksanaan pekerjaan sub kontraktor
i) Mengarahkan teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan
j) Memelihara dan mengusahakan efektifitas penggunaan bahan, tenaga kerja
dan peralatan.
3.2.3.6. Keuangan dan Sumber Daya Manusia (KSDM)
Bagian Keuangan dan Administrasi adalah seorang tenaga ahli yang
bertanggung jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengadaan barang, peralatan dan material untuk pelaksanaan proyek.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
Tugas tenaga administrasi dan keuangan adalah sebagai berikut :
a) Mengatur surat menyurat, baik surat masuk atau surat keluar
b) Melakukan pembukuan yang berhubungan dengan administrasi biaya
c) Mengontrol pemasukan dan pengeluaran uang supaya biaya bisa terkendali
d) Membuat rekapitulasi gaji karyawan dan upah kerja
3.2.3.7. Tenaga Logistik dan Peralatan ( LOGLAT )
Logistik adalah seorang tenaga yang mendata semua data tentang
keluar masuk material dan peralatan yang digunakan untuk suatu proyek.
Tugas dan kewajiban dari bagian logistik adalah :
 Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang.
 Membuat pembukuan untuk semua barang yang keluar masuk gudang serta
mencatat semua barang di dalam gudang untuk selanjutnya dilaporkan
kepada kepala pelaksana proyek.
 Mengatur tempat penyimpanan material dan merawat barang-barang di
dalam gudang.
 Membuat pembukuan pembelian dan persewaan alat-alat.
 Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah uang
yang digunakan dalam pembelian bahan.
3.2.3.8. Surveyor
Surveyor adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam
masalah pengukuran.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.2.3.9. Quality Control (QC)
Kualitas bangunan yang baik merupakan harapan pemilik proyek
yang diamanatkan kepada kontraktor, oleh karena itu diperlukan seorang staf
quality control untuk memastikan setiap item pekerjaan di proyek mampu
diproduksi dengan kualitas maksimal sesuai dengan standar perusahaan akan
kualitasproduk bangunan.
3.2.3.10 Tim Teknik
Tim teknis adalah pendukung PPK, tugasnya membantu tupoksi PPK.
Keterlibatan tim teknis dimalai dari membantu PPK menyusun HPS,
membantu PPK dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan sehingga tertib
berita acara serah terima pekerjaan. Oleh karena itu tim membantu tupoksi
PPK maka keterlibatan tim teknis d pengadaan disesuaikan dengan bagaimana
keterlibatan PPK dalam proses pengadaan, scontoh salah satu keterlibatannya
iala mendampingi pokja ULP pada waktu Aanwizjing.
3.3. Pengendalian proyek
Pengendalian dalam setiap aspek dituntut untuk memberikan hasil yang optimal dan
sesuai standart dan spesifikasi yang ada. Dengan demikian efesiensi, efetifitas waktu, mutu
dan biaya dapat tercapai. Suatu keadaan yang menyimpang dari standart dan spesifikasi yang
ada harus diatasi. Pada pelaksanaan pembangunan ini pihak kontraktor berusaha untuk
mencapai unnsur-unsur pengendalian proyek.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MANAGEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.3.1. Administrasi dan Kontrak (ADKON)
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan proyek tersebut
sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah disetujui. Pengendalian biaya
ini dilakukan dengan cara pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan dengan
perhitungan dari analisa harga satuan. Dari perhitungan dan pengntrolan setiap saat maka
akan terlihat jika ada penyimpangan yang tdak sesuai dengan anggaran yang telah
direncanakan.
3.3.2. Pengendalian Mutu Proyek
Pengendalian kualitas proyek dimulai dari pengendalian kualitas bahan dan
dilakukan dengan cara pemeriksaan dan pengujian bahan bangunan yang dipakai dalam
proyek. Sebagai contoh adalah pengujian mutu beton yang digunakan dalam pengecoran
dengan compression test.
3.3.3. Pengendalian waktu proyek
Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana sehi ngga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pengendalian waktu dimaksudkan untuk
megetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncakan atau tidak.
Pengendalian waktu dilakukan dengan menggunakan Time Schedule, Bar Chart dan
Network Planning.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download