PKBI DIY O INF KESPR u n t u k s e m u a Cover dalam - kosong Pengertian Kesehatan Reproduksi Kesehatan reproduksi meliputi aspek fisik, mental dan sosial. Bukan sekadar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi maupun proses reproduksi itu sendiri. Kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap orang dapat menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi, serta memiliki kebebasan untuk menetapkan kapan dan seberapa sering mereka ingin bereproduksi. Hak-hak ini berlandaskan pada pengakuan terhadap hak asasi tiap pasangan dan individu untuk secara bebas dan bertanggung jawab menetapkan jumlah, jarak dan waktu kelahiran anaknya. Juga hak untuk memperoleh informasi tentang hal itu. Serta hak untuk mencapai tingkat kesehatan reproduksi dan seksual. Mereka juga berhak untuk mengambil keputusan tentang reproduksinya yang bebas dari pembedaan, pemaksaan dan kekerasan. 1 Mengapa kita perlu mengenal dan memahami Hak Reproduksi dan Seksual? Agar memiliki informasi yang benar seputar kesehatan organ reproduksi Dengan informasi tersebut, diharapkan memiliki sikap & tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksinya sendiri Dapat melakukan berbagai tindakan pencegahan, atau sedini mungkin melakukan tindakan pengobatan bila memiliki permasalahan dengan sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi Dengan mengenal dan memahami hak seksual dan reproduksi, kita bisa melindungi, memperjuangkan dan membela hak seksual dan reproduksi kita dan orang lain dari berbagai tindak kekerasan dan serangan terhadap hak seksual dan reproduksi kita. 2 Dua Belas Hak Reproduksi dan Seksual Hak untuk hidup. Setiap perempuan mempunyai hak untuk bebas dari risiko kematian karena kehamilan. 1 Hak atas kemerdekaan dan keamanan. Setiap individu berhak untuk menikmati dan mengatur kehidupan seksual dan reproduksinya dan tak seorang pun dapat dipaksa untuk hamil, menjalani sterilisasi dan aborsi. 2 3 Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi. Setiap individu mempunyai hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi termasuk kehidupan seksual dan reproduksinya. 4 Hak Hak atas kerahasiaan pribadi. Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dengan menghormati kerahasiaan pribadi. Setiap perempuan mempunyai hak untuk menentukan sendiri pilihan reproduksinya. 3 Hak Reproduksi dan Seksual Hak atas kebebasan berpikir. Setiap individu bebas dari penafsiran ajaran agama yang sempit, kepercayaan, filosofi dan tradisi yang membatasi kemerdekaan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual. 5 Hak mendapatkan informasi dan pendidikan. Setiap individu mempunyai hak atas informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan seksual termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan perorangan maupun keluarga. 6 7 Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga. 8 Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau tidak dan kapan mempunyai anak. 9 Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan. Setiap individu mempunyai hak atas informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, kepercayaan, harga diri, kenyamanan, dan kesinambungan pelayanan. 4 Hak Reproduksi dan Seksual Hak untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima. 10 Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik. Setiap individu mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar memprioritaskan kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi. 11 Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk. Termasuk hak-hak perlindungan anak dari eksploitasi dan penganiayaan seksual. Setiap individu mempunyai hak untuk dilindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan 12 pelecehan seksual. 5 ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN 7 5 6 4 1 6 3 2 ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN 1. Mulut Vagina. Merupakan organ reproduksi perempuan bagian luar. 2. Vagina. Merupakan jalan lahir bayi, organ untuk berhubungan seksual, dan sebagai jalur keluarnya darah menstruasi. 3. Cervix (leher rahim). Lubang kecil dibawah rahim sebagai pintu penghubung antara rahim dengan rongga vagina. 4. Uterus (rahim). Tempat berkembangnya janin hingga waktu melahirkan. 5. Fimbria. Berfungsi menangkap sel telur yang sudah matang untuk disalurkan menuju rahim. 6. Ovarium. Penghasil sel telur. 7. Tuba Falopi. Sebagai saluran yang menghubungkan antara rahim dan ovarium. Juga sebagai tempat bertemunya sel sperma dengan sel telur 7 ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI 10 9 8 3 2 1 8 7 6 5 4 ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI 1. Uretra (saluran kemih). Saluran untuk mengeluarkan urine dan sperma. 2. Glans Penis. Kepala penis yang sangat sensitif karena memiliki banyak serabut syaraf dan pembuluh darah. 3. Penis. Untuk mengeluarkan urine dan sperma, serta untuk melakukan hubungan seks. 4. Scrotum. Tempat bergantungnya testis, pelindung testis dari suhu dan tekanan luar. 5. Testis. Tempat memproduksi sperma. 6. Epidydimis. Tempat pematangan sperma. 7. Vas deferens. Untuk menyalurkan sperma dari testis menuju prostat. 8. Kelenjar prostat. Menghasilkan cairan semen dan mempengaruhi kesuburan sperma. 9. Vesikula seminalis. Menghasilkan cairan semen dan mempengaruhi kesuburan sperma 10. Kandung kencing. Tempat penampungan sementara air kencing 9 MENSTRUASI Merupakan peristiwa luruhnya lapisan dinding dalam rahim (endometrium). Lapisan ini terbentuk untuk persiapan jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Jika sel telur tidak dibuahi, maka jaringan ini akan meluruh. Pertama terjadi saat usia antara 9-15 tahun Penebalan dinding rahim Pelepasan Sel Telur yang telah matang, menunggu untuk dibuahi Bila tidak dibuahi, dinding rahim dan sel telur akan luruh 10 MIMPI BASAH Yaitu pengeluaran sperma (ejakulasi) secara alamiah melalui mekanisme tidur (biasanya mengalami mimpi erotis ataupun tidak erotis) Pertama terjadi pada usia antara 9-14 tahun Merupakan tanda sudah akil baliq dan organ reproduksinya sudah mulai berfungsi Testis memproduksi sperma tiap hari Sperma ditampung Saat penuh terjadi ejakulasi Tidak sadar (mimpi basah) Sengaja (masturbasi) 11 CARA MERAWAT ORGAN REPRODUKSI Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari Membersihkan setelah buang air Tidak menggunakan air kotor untuk membersihkan Dianjurkan untuk merapikan rambut kemaluan Menghindari celana dalam yang terlalu ketat Menjaga agar daerah organ reproduksi tidak terlalu lembab atau basah Jaga pola hidup sehat seperti berolahraga, makan makanan sehat, menghindari rokok, dsb Jaga perilaku seksual kita. Perawatan organ reproduksi laki-laki Tidak menggunakan celana dalam yang terlalu ketat karena dapat mempengaruhi suhu testis dan dapat mengganggu kualitas sel sperma Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran atau smegma 12 Perawatan organ reproduksi perempuan Mengurangi penggunaan cairan pembilas vagina Memeriksa ada atau tidak benjolan pada payudara minimal 1 kali sebulan setiap setelah selesai menstruasi Tidak memasukkan benda asing ke dalam vagina Mengganti pembalut pada saat haid 4-5 kali sehari atau setiap setelah mandi dan buang air kecil Membersihkan daerah vagina dengan air bersih setiap selesai buang air, dari arah depan ke belakang Pilih pembalut dengan daya serap tinggi Jaga pola makan sehat selama haid 13 DORONGAN DAN PERILAKU SEKSUAL Dorongan seksual merupakan sesuatu yang muncul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang bersifat seksual. Ada dua kemungkinan perilaku yang mungkin diambil saat dorongan seksual muncul, yaitu: dialihkan ke aktivitas lain (menekan dorongan tersebut) atau disalurkan lewat perilaku seksual Perilaku seksual merupakan tindakan yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai tindakan. Perilaku ini dapat berupa melirik lawan atau sesama jenis, berfantasi, sampai berhubungan seksual (intercouse). Setiap perilaku seksual tentu ada konsekuensinya. BERFANTASI Aktivitas seksual ini bisa berlanjut ke kegiatan lainnya, seperti: masturbasi, berciuman, dan aktivitas lainnya. Jika dibiarkan terlalu lama, maka kegiatan produktif menjadi teralih kepada kegiatan “memanjakan diri”. Tidak beresiko tertular penyakit 14 BERPEGANGAN TANGAN Aktivitas ini memang tidak terlalu menimbulkan rangsangan seksual yang kuat, namun biasanya muncul keinginan untuk mencoba aktivitas seksual lainnya (hingga kepuasan dapat tercapai) CIUM KERING Imajinasi atau fantasi seksual jadi berkembang Menimbulkan perasaan “sayang” jika diberikan pada moment tertentu dan bersifat sekilas Menimbulkan keinginan untuk melanjutkan bentuk aktivitas seksual lainnya yang lebih dapat “dinikmati” CIUM BASAH Jantung menjadi lebih berdebar-debar Dapat menimbulkan sensasi seksual yang kuat sehingga membangkitkan dorongan seksual hingga tak terkendali. Tertular virus atau bakteri seperti TBC, Hepatitis B, Infeksi Tenggorokan, Sariawan Ketagihan MASTURBASI Infeksi jika menggunakan alat-alat yang membahayakan Perasaan bersalah dan berdosa Menimbulkan kepuasan diri/eksplorasi diri Menimbulkan ketagihan 15 PETTING Adalah perilaku seks dengan cara saling menggesekkan alat kelamin, baik dengan atau tanpa pakaian. Menimbulkan ketagihan, resiko kehamilan dan tertular IMS SEKS ORAL Adalah perilaku seks dengan cara memberikan rangsangan pada alat kelamin pasangan dengan menggunakan mulut. Resiko terkena bibit penyakit (radang tenggorokan ataupun pencernaan), tertular IMS atau HIV, dan menimbulkan ketagihan SEKS ANAL Adalah perilaku seks dengan cara memasukkan penis ke dalam lubang anus. Beresiko tertular HIV atau IMS, radang atau nyeri di daerah anus, dan menimbulkan ketagihan SEKS VAGINAL Adalah perilaku seks dengan cara memasukkan penis ke dalam vagina. Resiko tertular HIV atau IMS, kehamilan, ketagihan, dan resiko kanker leher rahim jika dilakukan pada usia di bawah 20 tahun 16 KEHAMILAN Proses kehamilan didahului oleh proses pembuahan satu sel telur yang bersatu dengan sel sperma dan hasilnya akan terbentuk zigot. Zigot mulai membelah diri satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dan seterusnya. Pada hari ke empat zigot tersebut menjadi segumpal sel yang sudah siap untuk menempel/ nidasi pada lapisan dalam rongga rahim (endometrium). Kehamilan dimulai sejak terjadinya proses nidasi ini. Pada hari ketujuh gumpalan tersebut sudah tersusun menjadi lapisan sel yang mengelilingi suatu ruangan yang berisi sekelompok sel di bagian dalamnya. Sebagian besar manusia, proses kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung antara 20 – 38 minggu disebut kehamilan preterm, sedangkan bila lebih dari 42 minggu disebut kehamilan postterm. 17 Menurut usianya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu: Kehamilan trimester pertama 0 – 14 minggu, Kehamilan trimester kedua 14 – 28 minggu dan Kehamilan trimester ketiga 28 – 42 minggu. Keadaan ideal untuk hamil Kesiapan fisik. Bila tubuh berhenti tumbuh (biasanya di atas 20 tahun) dan tidak mengalami gangguan. Kesiapan mental. Bila pasangan istri suami secara bersama telah siap punya anak (mengasuh dan mendidik). Kesiapan sosial ekonomi. Bila sudah mampu menyediakan kebutuhan: makan-minum, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan lain-lain. 18 KONTRASEPSI Ada banyak pilihan cara untuk mengatur kehamilan (kontrasepsi) yaitu dengan cara menggunakan alat dan tanpa alat. Beberapa pilihan tersebut akan dijelaskan di bawah ini, namun perlu diingat bahwa sebelum memutuskan memilih suatu alat atau metode kontrasepsi, pasangan sebaiknya meminta bimbingan dan konsultasi dengan konselor atau petugas medis. Cara Sederhana 1. Pantang Berkala atau Metode Kalender. Adalah pencegahan kehamilan dengan cara tidak melakukan hubungan seks pada saat perempuan sedang dalam masa subur. Untuk mengikuti metode ini, perempuan harus mempunyai siklus haid cukup teratur. Kekurangannya: Tidak semua perempuan mengetahui kapan masa suburnya Tidak semua perempuan mendapat siklus haid teratur Tidak semua pasangan dapat mentaati untuk tidak melakukan senggama pada saat masa subur Kegagalan biasanya terjadi karena kesalahan penghitungan masa subur 19 2. Amenore Laktasi Cara ini bersifat sementara, yaitu 6 bulan pertama sejak persalinan, yang memanfaatkan ketidaksuburan alamiah karena proses pemberian ASI. Kadar prolaktin yang tinggi dan menetap selama proses menyusui dapat menekan produksi hormon-hormon yang mempengaruhi menstruasi dan ovulasi. Kriteria yang bisa menggunakan metode ini adalah: Ibu yang belum kembali haid sejak melahirkan Ibu yang memberi ASI secara penuh (ekslusif) Kurang dari 6 bulan sejak melahirkan. Cara ini tidak menjamin keberhasilannya walaupun ASI tetap diberikan ekslusif dengan frekuensi tinggi 20 3. Kondom Kondom adalah sarung karet tipis berbentuk silinder yang dipakai pada penis ketika berhubungan seksual. Penggunaan kondom yang benar biasanya disertakan pada kemasan kondom. Kondom dipakai setelah penis ereksi dan penis harus segera ditarik dari vagina setelah penis ejakulasi untuk menghindari cairan sperma tumpah di dalam vagina. Selain dapat mengindari kehamilan, kondom juga merupakan alat untuk menghindari penularan HIV dan beberapa IMS lain seperti GO dan sifilis. Beberapa orang ada yang alergi dan lecet karena kulitnya sensitif terhadap karet atau zat-zat lain yang terdapat pada kondom. Saat ini, sudah tersedia kondom perempuan (female condom), namun pemakaiannya tidak semudah pemasangan kondom laki-laki. 21 Cara Non-Hormonal Intra Uterine Device (IUD) Dikenal juga dengan istilah spiral atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Alat ini terbuat dari bahan semacam plastik berwarna putih, ada pula yang sebagian plastiknya ditutupi tembaga, dan bentuknya bermacammacam. IUD dimasukan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan terlatih. Sebelum dipasang, perempuan akan diperiksa dulu untuk memastikan kecocokan. Dianjurkan untuk memasang IUD pada saat haid atau setelah melahirkan yaitu pada masa nifas yang 40 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan setelah pemsangan untuk melihat posisi IUD dan memeriksa kemungkinan adanya kelainan. Pemeriksaan ulang berikutnya dilakukan minimal 1 tahun sekali. IUD aman digunakan antara 4-8 tahun tergantung jenis IUD. 22 Keluhan biasanya terjadi pada masa awal pemasangan seperti nyeri di perut atau perdarahan. Mungkin juga pasangan mengeluh karena penisnya menyentuh benang IUD saat bersenggama. Perempuan disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter bila mengalami: keterlambatan haid, terjadi perdarahan yagn lebih banyak atau lebih sedikit dari haid biasanya, terjadi tanda-tanda infeksi seperti keputihan, demam, sakit perut, sakit saat berhubungan seksual, atau tidak datang haid. Beberapa perempuan yang tidak cocok atau tidak boleh memakai IUD adalah yang; mengalami kehamilan, terinfeksi IMS, mengalami perdarahan pada organ reproduksi yang tidak diketahui penyebabnya, mengidap tumor pada rahim, ada kelainan bawaan pada rahim, mengidap diabetes, anemia 23 Cara Hormonal 1. Pil KB Diminum oleh perempuan setiap harinya. Pil ini terbuat dari hormon yang mempunyai kesamaan dengan hormon yang terdapat dalam tubuh perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Pil KB terdiri dari 2 macam: Pil Mini dan Pil Kombinasi. Pil Mini hanya mengandung hormon progesteron. Hormon ini membuat perubahan sifat lendir yang dihasilkan leher rahim sehingga mencegah pembuahan. Pil kombinasi bekerja mencegah keluarnya sel telur dari indung telur. Pil KB bermanfaat jika diminum setiap hari secara teratur, misalnya malam atau pagi saja. Pil KB mulai diminum pada hari ke 3-5 haid. Bila jumlah pil 28, maka diminum setiap hari. Bila jumlah pil 21, maka setelah minum pil terakhir bisa berhenti dulu selama 1 minggu. Jika lupa minum pil satu hari, maka ia harus segera minum pil yang terlupa, dan pil yang harus diminum hari ini, diminum pada waktunya. 24 Jika terlewat 2-3 hari, disarankan untuk memakai kondom saat berhubungan seksual sampai masa haid selanjutnya. Pemakaian Pil KB harus dengan pengawasan dokter dan sebaiknya menghindari pemakaian selama 5 tahun berturut-turut karena lebih besar kemungkinannya terserang penyumbatan pembuluh darah atau serangan jantung, dan rentan terhadap jamur pada liang vagina. Bagi perempuan yang sedang menyusui, disediakan pil khusus. Pada hari pertama-tama pemakaian, beberapa perempuan merasa mual, pusing, letih, atau mengalami perdarahan di luar masa haid, namun beberapa perempuan lain tidak mengalaminya. Bagaimanapun, pemeriksaan dokter tetap dianjurkan. Perempuan yang tidak dianjurkan memakai pil KB yaitu yang: menderita sakit kuning, kelainan jantung, varices, tekanan darah tinggi, diabetes, migrain, kanker payudara, kanker pada alat reproduksi, perokok berat, sedang dalam persiapan operasi medis, mengeluarkan darah dari vagina yang tidak diketahui penyebabnya, hamil. 25 2.Suntik KB Adalah suatu cairan berisi zat hormon progesteron buatan yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu tertentu, 1 bulan atau 3 bulan. Sebelum disuntik, perempuan diperiksa untuk memastikan kecocokan. Penyuntikan dilakukan saat perempuan sedang tidak hamil. Pada hari pertama-tama, beberapa perempuan mengalami keluhan yang sama seperti konsumsi Pil KB. Dalam hal persyaratan pun, sama dengan pemakaian Pil KB. Efek samping pemakaian suntik KB yaitu: zat suntikan akan berada dalam darah, juga beredar dalam ASI bagi pemakai yang sedang menyusui. Bila pemakai menginginkan kehamilan, kemungkinan harus menunggu 812 bulan setelah suntikan dihentikan. Pemakai mungkin tidak mendapat haid atau terjadi perdarahan di luar masa haid, atau terjadi perdarahan dalam jangka waktu lama dan dalam jumlah banyak. 26 3. Susuk KB Adalah kapsul kecil yang berisi zat untuk mencegah kehamilan. Ada susuk KB yang berisi 6, 2, dan 1 kapsul. Susuk KB dipasang di bawah kulit lengan kiri. Untuk yang kidal, di lengan kanan. Susuk KB dengan kapsul 6, bermanfaat selama 5 tahun, sedangkan susuk 1 kapsul bermanfaat selama setahun. Pemasangan susuk memerlukan operasi kecil pada lengan perempuan. Susuk mulai bekerja 24 jam setelah dipasang. Susuk dipasang oleh dokter atau tenaga medis pada saat perempuan haid atau setelah melahirkan (masa nifas). Setelah dipasang, luka harus dijaga tetap bersih, kering, tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan dilakukan 1 minggu dan 1 bulan setelah pemasangan. Setelah itu pemeriksaan setahun sekali. Susuk harus segera dilepas bila masa pakainya habis. 27 Susuk KB tidak mengganggu produksi ASI karena itu tetap dapat digunakan oleh perempuan yang sedang menyusui. Setelah pemasangan susuk, beberapa perempuan mengalami: timbul perdarahan atau haid tidak teratur, waktu haid berubah atau tidak pernah haid sama sekali, naik atau turun berat badan pada masa awal pemakaian, penglihatan kabur, muncul jerawat, mual, sakit kepala, atau nafsu makan berkurang. Pemakai susuk dianjurkan segera ke klinik bila mengalami: luka bekas pemasangan berdarah atau bengkak, atau tanda-tanda lain seperti yang sudah disebutkan di atas. Susuk KB, terutama yang berisi 6 kapsul tidak dianjurkan bagi perempuan yang: ingin menunda kehamilan kurang dari 5 tahun, sedang hamil, berusia di atas 35 tahun, belum mempunyai anak, mengalami perdarahan pada organ reproduksi yang tidak diketahui penyebabnya, menderita sakit jantung, hati, darah tinggi, diabetes, kanker atau tumor. 28 Cara Operasi 1. Vasektomi Adalah tindakan operasi kecil pada laki-laki yang lebih ringan daripada sunat. Disebut juga Kontrasepsi Mantap Pria. Vasektomi dianjurkan untuk: pasangan yang sudah tidak ingin punya anak, pasangan yang jumlah anaknya sudah cukup, pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan dan mempunyai penyakit yang membahayakan kesehatannya, pasangan yang telah gagal KB dengan cara lain. Vasektomi dilakukan dengan menutup saluran sperma dengan operasi kecil (bisa dengan atau tanpa pisau) pada sebelah kiri dan kanan kantung zakar. 29 Setelah vasektomi, laki-laki masih dapat melakukan hubungan seksual. Air mani tetap dapat dikeluarkan, tetapi sudah tidak mengandung sperma. Sperma yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan penyakit. Setelah operasi dilakukan, diharuskan istirahat selama 3 hari dan tidak boleh bekerja berat. Bekas luka harus kering dan bersih selama 4 hari. Minum obat yang diberikan sesuai petunjuk dokter. Hubungan seksual boleh dilakukan 1 minggu setelah operasi, tetapi harus tetap menggunakan cara KB lain selama kurang lebih 3 bulan atau memakai kondom selama 20 kali berhubungan seksual. Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu, 3 bulan, dan 1 tahun setelah operasi. Jarang ada keluhan sampingan, kegagalan cara ini pun hampir tidak ada, dan tidak mengganggu gairah seksual. Namun jika mengalami pembengkakan, perdarahan, dan infeksi, harus segera diperiksakan ke dokter atau klinik. Laki-laki yang tidak bisa melakukan vasektomi yaitu laki-laki yang menderita hernia, kelainan pembekuan darah, penyakit kulit atau jamur, atau peradangan pada daerah buah zakar. 30 2. Tubektomi Dilakukan dengan tindakan operasi pada saluran telur perempuan. Tubektomi dianjurkan pada perempuan, seperti anjuran pada laki-laki yang akan melakukan vasektomi. Operasi dilakukan dengan memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur ke rahim. Setelah operasi dilakukan, sel telur yang keluar akan diserap oleh tubuh, tanpa efek penyakit apapun. Operasi dilakukan saat perempuan sedang tidak hamil dan tidak haid. Paling mudah dilakukan segera setelah melahirkan karena rahim masih teraba dan saluran telur mudah ditemukan. Tubektomi meninggalkan bekas operasi di bagian bawah perut. 31 Setelah operasi, perempuan sebaiknya istirahat dan tidak bekerja berat selama 1 minggu. Bekas luka harus bersih dan minum obat sesuai aturan. Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun setelah operasi. Kelebihan tubektomi adalah: tidak mengganggu kelancaran ASI, jarang ada keluhan sampingan, kegagalan cara ini pun hampir tidak ada, dan tidak mengganggu gairah seksual. Perempuan yang melakukan tubektomi harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami muntah-muntah yang hebat, nyeri perut yang sangat, sesak nafas, perdarahan yang banyak, demam tinggi, terlambat haid yang disertai tanda-tanda kehamilan seperti mual, pusing, dan muntahmuntah. 32 Alat Kontrasepsi Darurat Alat kontrasepsi yang ada di dunia terus berkembang seiring perkembangan teknologi. Salah satu alat kontrasepsi yang mengalami perkembangan adalah Alat Kontrasepsi Darurat (Emergency Contraception) dalam berbagai bentuk, misalnya Pil. Alat Kontrasepsi Darurat berbentuk Pil yang dulu dikenal dengan nama After Morning Pil ini diminum setelah berhubungan seks. Umumnya diminum 2 kali, yaitu dosis pertama diminum tidak lebih dari 72 jam setelah berhubungan seksual, sedangkan dosis yang kedua diminum tidak lebih dari 12 jam setelah dosis pertama diminum. Cara ini diberikan kepada perempuan yang melakukan hubungan seksual yang tidak terlindungi. Pada penggunaan yang efektif, perempuan akan segera mengalami menstruasi setelah minum dosis-dosis pil tersebut. Namun pil ini tidak berfungsi efektif bila dilakukan berulangulang, sebab memang tidak dirancang untuk dipakai reguler 33 KTD KTD atau Kehamilan Tidak Diinginkan dapat terjadi karena: Gagal KB Tidak menggunakan alat kontrasepsi Psikis perempuan yang belum siap untuk mengalami kehamilan Kesehatan perempuan Kurang informasi Pemerkosaan, baik oleh orang tak dikenal maupun oleh keluarga Kedua pasangan belum siap karena alasan usia, sekolah, pekerjaan. Relasi seksual seringkali didominasi laki-laki, dan perempuan dianggap tidak pantas menuntut haknya. Jika terjadi KTD, perempuan dihadapkan pada kenyataan dimana mereka harus menanggung sendiri resiko kehamilannya. Perempuan harus berani dan dihargai ketika mengatakan ”tidak” untuk melakukan hubungan seksual. Sebagian perempuan yang mengalami kegagalan kontrasepsi dan tidak menghendaki kehamilannya akan berakhir dengan aborsi (36%). 34 Masyarakat masih menganggap aborsi banyak dilakukan oleh remaja yang melakukan hubungan seks di luar nikah. Faktanya sebagian besar klien yang melakukan aborsi (92%) berusia di atas 20 tahun dan 76,6% dari mereka berstatus menikah. Beberapa pihak menganggap aborsi sama seperti pembunuhan terhadap orang dewasa. Sementara pihak lain, berasumsi pada definisi aborsi, yaitu berhenti atau dikeluarkannya kehamilan sebelum usia 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram, maka aborsi bukanlah pembunuhan karena janin dalam kondisi belum bisa hidup di luar kandungan. Perempuan yang mengalami KTD melakukan beberapa cara yang tidak aman untuk mengugurkan kandungan. Dalam penelitian Ninuk Widyantoro (2003) menemukan 57% klien menghentikan kehamilannya dengan ramuan tradisional, 30% dengan pil, 3% dengan pijat, 1% lompat-lompat, dan 12% dengan cara lainnya. Terbatasnya akses perempuan untuk mendapatkan layanan pengguguran kandungan yang aman berdampak pada kesehatan perempuan. Dampak dari aborsi tidak aman: perdarahan dengan segala akibatnya, infeksi, dampak psikologi, emboli, bahkan kematian. 35 Tindakan yang sebaiknya dilakukan Sebaiknya beritahukan kehamilan yang terjadi kepada orang yang dipercaya, terutama kepada keluarga (orang tua) kedua belah pihak. Jelaskan apa yang telah terjadi, walaupun hal ini tidak mudah dilakukan. Dengan memberitahukan kepada keluarga, selanjutnya akan dipikirkan jalan apa yang akan diambil guna menyelesaikan permasalahan ini. Dua kemungkinan yang mungkin dilakukan, tetap mempertahankan kehamilan yang terjadi, atau tidak meneruskan kehamilan tersebut, dengan kata lain melakukan aborsi atas bayi yang dikandung. Sebaiknya, mengetahui dengan jelas baik buruknya dan segala kemungkinan yang nantinya akan terjadi atas kedua kemungkinan jalan keluar yang akan dipilih. Konsekuensi apa yang mungkin timbul jika tetap mempertahankan kehamilan tersebut, juga kemungkinan yang terjadi ketika memilih melakukan aborsi atas kehamilannya. Sebelum memutuskan jalan yang terbaik, pertimbangkan segala kemungkinan dengan matang untuk menghindari penyesalan yang mungkin akan timbul dikemudian hari. Keputusan yang diambil tetap diserahkan kepada perempuan yang hamil. 36 Sumber: Anshor, Maria Ulfah. 2006. Fikih Aborsi, Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan. Jakarta: Kompas. Pilihan Cara KB: Quality of Care, Working for Clients Rights. Jakarta:IPPF dan PKBI. 2003. Visi Tahun 2000 dan Program Kerja Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD). PKBI dan IPPF http://www.shinesa.org.au/images/dmImage/SourceImage/IUD-graphic.gif http://www.moondragon.org/images/iud3.jpg http://www.apoteker.info/Gambar/pil_KB_terpadu.jpg http://www.medicastore.com/images/pil%20kontrasepsi%20dosis%20rndh.jpg http://banten.bkkbn.go.id/old/images/article/susuk-dalam.jpg http://www.positivenation.co.uk/issue112/pics/depo_provera.jpg http://www.wehealny.org/services/urology/vasectomy.jpg http://www.medicastore.com/images/ligasi_tuba4.jpg http://wguide.uchicago.edu/ch06_image03trimester.jpg http://www.avert.org/photo_library/images/photo_no_1777.jpg http://static.howstuffworks.com/gif/condom-application.gif Cover luar - kosong