booklet gcac2

advertisement
PKBI DIY
O
INF
KESPR
u n t u k s e m u a
Cover dalam - kosong
Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi meliputi aspek fisik,
mental dan sosial. Bukan sekadar tidak
adanya penyakit atau gangguan di segala hal
yang berkaitan dengan sistem, fungsi maupun
proses reproduksi itu sendiri.
Kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa
setiap orang dapat menikmati kehidupan seks
yang aman dan menyenangkan, dan mereka
memiliki kemampuan untuk bereproduksi,
serta memiliki kebebasan untuk menetapkan
kapan dan seberapa sering mereka ingin
bereproduksi.
Hak-hak ini berlandaskan pada pengakuan
terhadap hak asasi tiap pasangan dan individu
untuk secara bebas dan bertanggung jawab
menetapkan jumlah, jarak dan waktu kelahiran
anaknya. Juga hak untuk memperoleh
informasi tentang hal itu. Serta hak untuk
mencapai tingkat kesehatan reproduksi dan
seksual. Mereka juga berhak untuk
mengambil keputusan tentang reproduksinya
yang bebas dari pembedaan, pemaksaan dan
kekerasan.
1
Mengapa kita perlu
mengenal dan memahami
Hak Reproduksi dan Seksual?
Agar memiliki informasi yang benar seputar
kesehatan organ reproduksi
Dengan informasi tersebut, diharapkan
memiliki sikap & tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses
reproduksinya sendiri
Dapat melakukan berbagai tindakan
pencegahan, atau sedini mungkin melakukan
tindakan pengobatan bila memiliki
permasalahan dengan sistem, proses, dan
fungsi alat reproduksi
Dengan mengenal dan memahami hak
seksual dan reproduksi, kita bisa melindungi,
memperjuangkan dan membela hak seksual
dan reproduksi kita dan orang lain dari
berbagai tindak kekerasan dan serangan
terhadap hak seksual dan reproduksi kita.
2
Dua Belas
Hak Reproduksi dan Seksual
Hak untuk hidup.
Setiap perempuan mempunyai hak untuk
bebas dari risiko kematian karena kehamilan. 1
Hak atas kemerdekaan dan keamanan.
Setiap individu berhak untuk menikmati dan
mengatur kehidupan seksual dan
reproduksinya dan tak seorang pun dapat
dipaksa untuk hamil, menjalani sterilisasi dan
aborsi.
2
3
Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala
bentuk diskriminasi.
Setiap individu mempunyai hak untuk bebas
dari segala bentuk diskriminasi termasuk
kehidupan seksual dan reproduksinya.
4
Hak Hak atas kerahasiaan pribadi.
Setiap individu mempunyai hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan seksual
dan reproduksi dengan menghormati
kerahasiaan pribadi. Setiap perempuan
mempunyai hak untuk menentukan sendiri
pilihan reproduksinya.
3
Hak Reproduksi dan Seksual
Hak atas kebebasan berpikir.
Setiap individu bebas dari penafsiran ajaran
agama yang sempit, kepercayaan, filosofi dan
tradisi yang membatasi kemerdekaan berpikir
tentang pelayanan kesehatan reproduksi dan
seksual.
5
Hak mendapatkan informasi dan pendidikan.
Setiap individu mempunyai hak atas informasi
dan pendidikan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi dan seksual termasuk
jaminan kesehatan dan kesejahteraan
perorangan maupun keluarga.
6
7
Hak untuk menikah atau tidak menikah serta
membentuk dan merencanakan keluarga.
8
Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau
tidak dan kapan mempunyai anak.
9
Hak atas pelayanan dan perlindungan
kesehatan.
Setiap individu mempunyai hak atas informasi,
keterjangkauan, pilihan, keamanan,
kerahasiaan, kepercayaan, harga diri,
kenyamanan, dan
kesinambungan pelayanan.
4
Hak Reproduksi dan Seksual
Hak untuk mendapatkan manfaat dari
kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap individu mempunyai hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
reproduksi dengan teknologi mutakhir yang
aman dan dapat diterima.
10
Hak atas kebebasan berkumpul dan
berpartisipasi dalam politik.
Setiap individu mempunyai hak untuk
mendesak pemerintah agar memprioritaskan
kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak
kesehatan seksual dan reproduksi.
11
Hak untuk bebas dari penganiayaan dan
perlakuan buruk.
Termasuk hak-hak perlindungan anak dari
eksploitasi dan penganiayaan seksual. Setiap
individu mempunyai hak untuk dilindungi dari
perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan
12 pelecehan seksual.
5
ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN
7
5
6
4
1
6
3
2
ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN
1. Mulut Vagina. Merupakan organ reproduksi
perempuan bagian luar.
2. Vagina. Merupakan jalan lahir bayi,
organ untuk berhubungan seksual, dan
sebagai jalur keluarnya darah menstruasi.
3. Cervix (leher rahim). Lubang kecil dibawah rahim
sebagai pintu penghubung antara rahim dengan
rongga vagina.
4. Uterus (rahim). Tempat berkembangnya janin
hingga waktu melahirkan.
5. Fimbria. Berfungsi menangkap sel telur yang
sudah matang untuk disalurkan menuju rahim.
6. Ovarium. Penghasil sel telur.
7. Tuba Falopi. Sebagai saluran yang
menghubungkan antara rahim dan ovarium. Juga
sebagai tempat bertemunya sel sperma dengan
sel telur
7
ORGAN REPRODUKSI
LAKI-LAKI
10
9
8
3
2
1
8
7
6
5
4
ORGAN REPRODUKSI
LAKI-LAKI
1. Uretra (saluran kemih). Saluran untuk
mengeluarkan urine dan sperma.
2. Glans Penis. Kepala penis yang sangat sensitif
karena memiliki banyak serabut syaraf dan
pembuluh darah.
3. Penis. Untuk mengeluarkan urine dan sperma,
serta untuk melakukan hubungan seks.
4. Scrotum. Tempat bergantungnya testis, pelindung
testis dari suhu dan tekanan luar.
5. Testis. Tempat memproduksi sperma.
6. Epidydimis. Tempat pematangan sperma.
7. Vas deferens. Untuk menyalurkan sperma dari
testis menuju prostat.
8. Kelenjar prostat. Menghasilkan cairan semen dan
mempengaruhi kesuburan sperma.
9. Vesikula seminalis. Menghasilkan cairan semen
dan mempengaruhi kesuburan sperma
10. Kandung kencing. Tempat penampungan
sementara air kencing
9
MENSTRUASI
Merupakan peristiwa luruhnya lapisan dinding
dalam rahim (endometrium). Lapisan ini
terbentuk untuk persiapan jika sel telur
berhasil dibuahi oleh sel sperma. Jika sel telur
tidak dibuahi, maka jaringan ini akan meluruh.
Pertama terjadi saat usia antara 9-15 tahun
Penebalan dinding rahim
Pelepasan Sel Telur
yang telah matang,
menunggu untuk dibuahi
Bila tidak dibuahi,
dinding rahim dan sel
telur akan luruh
10
MIMPI BASAH
Yaitu pengeluaran sperma (ejakulasi) secara
alamiah melalui mekanisme tidur (biasanya
mengalami mimpi erotis ataupun tidak erotis)
Pertama terjadi pada usia antara 9-14 tahun
Merupakan tanda sudah akil baliq dan organ
reproduksinya sudah mulai berfungsi
Testis
memproduksi
sperma tiap hari
Sperma
ditampung
Saat penuh
terjadi ejakulasi
Tidak sadar
(mimpi basah)
Sengaja
(masturbasi)
11
CARA MERAWAT
ORGAN REPRODUKSI
Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari
Membersihkan setelah buang air
Tidak menggunakan air kotor untuk
membersihkan
Dianjurkan untuk merapikan rambut kemaluan
Menghindari celana dalam yang terlalu ketat
Menjaga agar daerah organ reproduksi tidak
terlalu lembab atau basah
Jaga pola hidup sehat seperti berolahraga,
makan makanan sehat, menghindari rokok,
dsb
Jaga perilaku seksual kita.
Perawatan organ reproduksi laki-laki
Tidak menggunakan celana
dalam yang terlalu ketat
karena dapat
mempengaruhi suhu testis
dan dapat mengganggu
kualitas sel sperma
Sunat dapat mencegah
penumpukan kotoran atau
smegma
12
Perawatan organ reproduksi
perempuan
Mengurangi penggunaan cairan pembilas
vagina
Memeriksa ada atau tidak benjolan pada
payudara minimal 1 kali sebulan setiap
setelah selesai menstruasi
Tidak memasukkan benda asing ke dalam
vagina
Mengganti pembalut pada saat haid 4-5 kali
sehari atau setiap setelah mandi dan buang
air kecil
Membersihkan daerah vagina dengan air
bersih setiap selesai buang air, dari arah
depan ke belakang
Pilih pembalut dengan daya serap tinggi
Jaga pola makan sehat selama haid
13
DORONGAN DAN
PERILAKU SEKSUAL
Dorongan seksual merupakan sesuatu yang
muncul dari dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan yang bersifat seksual.
Ada dua kemungkinan perilaku yang mungkin
diambil saat dorongan seksual muncul, yaitu:
dialihkan ke aktivitas lain (menekan dorongan
tersebut) atau disalurkan lewat perilaku seksual
Perilaku seksual merupakan tindakan yang
didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan
mendapatkan kesenangan organ seksual melalui
berbagai tindakan. Perilaku ini dapat berupa
melirik lawan atau sesama jenis, berfantasi,
sampai berhubungan seksual (intercouse).
Setiap perilaku seksual tentu ada
konsekuensinya.
BERFANTASI
Aktivitas seksual ini bisa berlanjut ke
kegiatan lainnya, seperti: masturbasi,
berciuman, dan aktivitas lainnya.
Jika dibiarkan terlalu lama, maka
kegiatan produktif menjadi teralih
kepada kegiatan “memanjakan diri”.
Tidak beresiko tertular penyakit
14
BERPEGANGAN TANGAN
Aktivitas ini memang tidak terlalu menimbulkan
rangsangan seksual yang kuat, namun biasanya
muncul keinginan untuk mencoba aktivitas
seksual lainnya (hingga kepuasan dapat
tercapai)
CIUM KERING
Imajinasi atau fantasi seksual jadi berkembang
Menimbulkan perasaan “sayang” jika diberikan
pada moment tertentu dan bersifat sekilas
Menimbulkan keinginan untuk melanjutkan
bentuk aktivitas seksual lainnya yang lebih
dapat “dinikmati”
CIUM BASAH
Jantung menjadi lebih berdebar-debar
Dapat menimbulkan sensasi seksual yang kuat
sehingga membangkitkan dorongan seksual
hingga tak terkendali.
Tertular virus atau bakteri seperti TBC, Hepatitis
B, Infeksi Tenggorokan, Sariawan
Ketagihan
MASTURBASI
Infeksi jika menggunakan alat-alat yang
membahayakan
Perasaan bersalah dan berdosa
Menimbulkan kepuasan diri/eksplorasi diri
Menimbulkan ketagihan
15
PETTING
Adalah perilaku seks dengan cara saling
menggesekkan alat kelamin, baik dengan
atau tanpa pakaian.
Menimbulkan ketagihan, resiko kehamilan
dan tertular IMS
SEKS ORAL
Adalah perilaku seks dengan cara
memberikan rangsangan pada alat kelamin
pasangan dengan menggunakan mulut.
Resiko terkena bibit penyakit (radang
tenggorokan ataupun pencernaan), tertular
IMS atau HIV, dan menimbulkan ketagihan
SEKS ANAL
Adalah perilaku seks dengan cara
memasukkan penis ke dalam lubang anus.
Beresiko tertular HIV atau IMS, radang atau
nyeri di daerah anus, dan menimbulkan
ketagihan
SEKS VAGINAL
Adalah perilaku seks dengan cara
memasukkan penis ke dalam vagina.
Resiko tertular HIV atau IMS, kehamilan,
ketagihan, dan resiko kanker leher rahim
jika dilakukan pada usia di bawah 20 tahun
16
KEHAMILAN
Proses kehamilan didahului oleh proses
pembuahan satu sel telur yang bersatu
dengan sel sperma dan hasilnya akan
terbentuk zigot.
Zigot mulai membelah diri satu sel menjadi
dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dan
seterusnya. Pada hari ke empat zigot tersebut
menjadi segumpal sel yang sudah siap untuk
menempel/ nidasi pada lapisan dalam rongga
rahim (endometrium). Kehamilan dimulai sejak
terjadinya proses nidasi ini.
Pada hari ketujuh gumpalan tersebut sudah
tersusun menjadi lapisan sel yang mengelilingi
suatu ruangan yang berisi sekelompok sel di
bagian dalamnya. Sebagian besar manusia,
proses kehamilan berlangsung sekitar 40
minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43
minggu (300 hari). Kehamilan yang
berlangsung antara 20 – 38 minggu disebut
kehamilan preterm, sedangkan bila lebih dari
42 minggu disebut kehamilan postterm.
17
Menurut usianya, kehamilan dibagi menjadi 3
yaitu:
Kehamilan trimester pertama 0 – 14 minggu,
Kehamilan trimester kedua 14 – 28 minggu dan
Kehamilan trimester ketiga 28 – 42 minggu.
Keadaan ideal untuk hamil
Kesiapan fisik.
Bila tubuh berhenti tumbuh (biasanya di atas
20 tahun) dan tidak mengalami gangguan.
Kesiapan mental.
Bila pasangan istri suami secara bersama
telah siap punya anak (mengasuh dan
mendidik).
Kesiapan sosial ekonomi.
Bila sudah mampu menyediakan kebutuhan:
makan-minum, pakaian, tempat tinggal,
pendidikan, dan lain-lain.
18
KONTRASEPSI
Ada banyak pilihan cara untuk mengatur
kehamilan (kontrasepsi) yaitu dengan cara
menggunakan alat dan tanpa alat. Beberapa
pilihan tersebut akan dijelaskan di bawah ini,
namun perlu diingat bahwa sebelum memutuskan
memilih suatu alat atau metode kontrasepsi,
pasangan sebaiknya meminta bimbingan dan
konsultasi dengan konselor atau petugas medis.
Cara Sederhana
1. Pantang Berkala atau Metode Kalender.
Adalah pencegahan kehamilan dengan
cara tidak melakukan hubungan seks pada
saat perempuan sedang dalam masa
subur. Untuk mengikuti metode ini,
perempuan harus mempunyai siklus haid
cukup teratur.
Kekurangannya:
Tidak semua perempuan mengetahui
kapan masa suburnya
Tidak semua perempuan mendapat
siklus haid teratur
Tidak semua pasangan dapat mentaati
untuk tidak melakukan senggama pada
saat masa subur
Kegagalan biasanya terjadi karena
kesalahan penghitungan masa subur
19
2. Amenore Laktasi
Cara ini bersifat sementara, yaitu 6 bulan
pertama sejak persalinan, yang
memanfaatkan ketidaksuburan alamiah
karena proses pemberian ASI.
Kadar prolaktin yang tinggi dan menetap
selama proses menyusui dapat menekan
produksi hormon-hormon yang
mempengaruhi menstruasi dan ovulasi.
Kriteria yang bisa menggunakan metode ini
adalah:
Ibu yang belum kembali haid sejak
melahirkan
Ibu yang memberi ASI secara penuh
(ekslusif)
Kurang dari 6 bulan sejak melahirkan.
Cara ini tidak menjamin keberhasilannya
walaupun ASI tetap diberikan ekslusif dengan
frekuensi tinggi
20
3. Kondom
Kondom adalah sarung karet tipis berbentuk
silinder yang dipakai pada penis ketika
berhubungan seksual.
Penggunaan kondom yang benar biasanya
disertakan pada kemasan kondom. Kondom
dipakai setelah penis ereksi dan penis harus
segera ditarik dari vagina setelah penis
ejakulasi untuk menghindari cairan sperma
tumpah di dalam vagina. Selain dapat
mengindari kehamilan, kondom juga
merupakan alat untuk menghindari penularan
HIV dan beberapa IMS lain seperti GO dan
sifilis.
Beberapa orang ada yang alergi dan lecet
karena kulitnya sensitif terhadap karet atau
zat-zat lain yang terdapat pada kondom.
Saat ini, sudah tersedia
kondom perempuan
(female condom), namun
pemakaiannya tidak
semudah pemasangan
kondom laki-laki.
21
Cara Non-Hormonal
Intra Uterine Device (IUD)
Dikenal juga dengan istilah spiral atau AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Alat ini
terbuat dari bahan semacam plastik berwarna
putih, ada pula yang sebagian plastiknya
ditutupi tembaga, dan bentuknya bermacammacam. IUD dimasukan ke dalam rahim oleh
dokter atau bidan terlatih. Sebelum dipasang,
perempuan akan diperiksa dulu untuk
memastikan kecocokan.
Dianjurkan untuk memasang IUD pada saat
haid atau setelah melahirkan yaitu pada
masa nifas yang 40 hari.
Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu, 1
bulan, 3 bulan setelah pemsangan untuk
melihat posisi IUD dan memeriksa
kemungkinan adanya kelainan.
Pemeriksaan ulang
berikutnya dilakukan
minimal 1 tahun sekali.
IUD aman digunakan
antara 4-8 tahun
tergantung jenis IUD.
22
Keluhan biasanya terjadi pada masa awal
pemasangan seperti nyeri di perut atau
perdarahan. Mungkin juga pasangan
mengeluh karena penisnya menyentuh
benang IUD saat bersenggama.
Perempuan disarankan untuk segera
berkonsultasi ke dokter bila mengalami:
keterlambatan haid, terjadi perdarahan yagn
lebih banyak atau lebih sedikit dari haid
biasanya, terjadi tanda-tanda infeksi seperti
keputihan, demam, sakit perut, sakit saat
berhubungan seksual, atau tidak datang haid.
Beberapa perempuan yang tidak cocok atau
tidak boleh memakai IUD adalah yang;
mengalami kehamilan, terinfeksi IMS,
mengalami perdarahan pada organ reproduksi
yang tidak diketahui penyebabnya, mengidap
tumor pada rahim, ada kelainan bawaan pada
rahim, mengidap diabetes, anemia
23
Cara Hormonal
1. Pil KB
Diminum oleh perempuan setiap harinya. Pil
ini terbuat dari hormon yang mempunyai
kesamaan dengan hormon yang terdapat
dalam tubuh perempuan yaitu estrogen dan
progesteron.
Pil KB terdiri dari 2 macam: Pil Mini dan Pil
Kombinasi. Pil Mini hanya mengandung
hormon progesteron. Hormon ini membuat
perubahan sifat lendir yang dihasilkan leher
rahim sehingga mencegah pembuahan. Pil
kombinasi bekerja mencegah keluarnya sel
telur dari indung telur. Pil KB bermanfaat jika
diminum setiap hari secara teratur, misalnya
malam atau pagi saja.
Pil KB mulai diminum pada hari ke
3-5 haid. Bila jumlah pil 28, maka
diminum setiap hari. Bila jumlah pil
21, maka setelah minum pil terakhir
bisa berhenti dulu selama 1
minggu. Jika lupa minum pil satu
hari, maka ia harus segera minum
pil yang terlupa, dan pil yang harus
diminum hari ini, diminum pada
waktunya.
24
Jika terlewat 2-3 hari, disarankan untuk
memakai kondom saat berhubungan seksual
sampai masa haid selanjutnya.
Pemakaian Pil KB harus dengan pengawasan
dokter dan sebaiknya menghindari pemakaian
selama 5 tahun berturut-turut karena lebih
besar kemungkinannya terserang
penyumbatan pembuluh darah atau serangan
jantung, dan rentan terhadap jamur pada liang
vagina. Bagi perempuan yang sedang
menyusui, disediakan pil khusus.
Pada hari pertama-tama pemakaian, beberapa
perempuan merasa mual, pusing, letih, atau
mengalami perdarahan di luar masa haid,
namun beberapa perempuan lain tidak
mengalaminya. Bagaimanapun, pemeriksaan
dokter tetap dianjurkan.
Perempuan yang tidak dianjurkan memakai pil
KB yaitu yang: menderita sakit kuning,
kelainan jantung, varices, tekanan darah
tinggi, diabetes, migrain, kanker payudara,
kanker pada alat reproduksi, perokok berat,
sedang dalam persiapan operasi medis,
mengeluarkan darah dari vagina yang tidak
diketahui penyebabnya, hamil.
25
2.Suntik KB
Adalah suatu cairan berisi zat hormon
progesteron buatan yang dapat mencegah
kehamilan dalam jangka waktu tertentu, 1
bulan atau 3 bulan. Sebelum disuntik,
perempuan diperiksa untuk memastikan
kecocokan. Penyuntikan dilakukan saat
perempuan sedang tidak hamil. Pada hari
pertama-tama, beberapa perempuan
mengalami keluhan yang sama seperti
konsumsi Pil KB. Dalam hal persyaratan pun,
sama dengan pemakaian Pil KB.
Efek samping pemakaian suntik KB yaitu:
zat suntikan akan berada dalam darah, juga
beredar dalam ASI bagi pemakai yang sedang
menyusui. Bila pemakai menginginkan
kehamilan, kemungkinan harus menunggu 812 bulan setelah suntikan dihentikan.
Pemakai mungkin tidak
mendapat haid atau
terjadi perdarahan di luar
masa haid, atau terjadi
perdarahan dalam jangka
waktu lama dan dalam
jumlah banyak.
26
3. Susuk KB
Adalah kapsul kecil yang berisi zat untuk
mencegah kehamilan. Ada susuk KB yang
berisi 6, 2, dan 1 kapsul. Susuk KB dipasang
di bawah kulit lengan kiri. Untuk yang kidal, di
lengan kanan. Susuk KB dengan kapsul 6,
bermanfaat selama 5 tahun, sedangkan susuk
1 kapsul bermanfaat selama setahun.
Pemasangan susuk memerlukan operasi kecil
pada lengan perempuan.
Susuk mulai bekerja 24 jam
setelah dipasang. Susuk
dipasang oleh dokter atau
tenaga medis pada saat
perempuan haid atau setelah
melahirkan (masa nifas).
Setelah dipasang, luka harus dijaga tetap
bersih, kering, tidak boleh terkena air selama 5
hari. Pemeriksaan dilakukan 1 minggu dan 1
bulan setelah pemasangan. Setelah itu
pemeriksaan setahun sekali. Susuk harus
segera dilepas bila masa pakainya habis.
27
Susuk KB tidak mengganggu produksi ASI
karena itu tetap dapat digunakan oleh
perempuan yang sedang menyusui. Setelah
pemasangan susuk, beberapa perempuan
mengalami: timbul perdarahan atau haid tidak
teratur, waktu haid berubah atau tidak pernah
haid sama sekali, naik atau turun berat badan
pada masa awal pemakaian, penglihatan
kabur, muncul jerawat, mual, sakit kepala, atau
nafsu makan berkurang.
Pemakai susuk dianjurkan segera ke klinik bila
mengalami: luka bekas pemasangan berdarah
atau bengkak, atau tanda-tanda lain seperti
yang sudah disebutkan di atas.
Susuk KB, terutama yang berisi 6 kapsul tidak
dianjurkan bagi perempuan yang: ingin
menunda kehamilan kurang dari 5 tahun,
sedang hamil, berusia di atas 35 tahun, belum
mempunyai anak, mengalami perdarahan
pada organ reproduksi yang tidak diketahui
penyebabnya, menderita sakit jantung, hati,
darah tinggi, diabetes, kanker atau tumor.
28
Cara Operasi
1. Vasektomi
Adalah tindakan operasi kecil pada laki-laki
yang lebih ringan daripada sunat. Disebut juga
Kontrasepsi Mantap Pria.
Vasektomi dianjurkan untuk: pasangan yang
sudah tidak ingin punya anak, pasangan yang
jumlah anaknya sudah cukup, pasangan yang
istrinya sudah sering melahirkan dan
mempunyai penyakit yang membahayakan
kesehatannya, pasangan yang telah gagal KB
dengan cara lain.
Vasektomi dilakukan dengan menutup saluran
sperma dengan operasi kecil (bisa dengan
atau tanpa pisau) pada sebelah kiri dan kanan
kantung zakar.
29
Setelah vasektomi, laki-laki masih dapat
melakukan hubungan seksual. Air mani tetap
dapat dikeluarkan, tetapi sudah tidak
mengandung sperma. Sperma yang tidak
dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh
tanpa menimbulkan penyakit.
Setelah operasi dilakukan, diharuskan istirahat
selama 3 hari dan tidak boleh bekerja berat.
Bekas luka harus kering dan bersih selama 4
hari. Minum obat yang diberikan sesuai petunjuk
dokter. Hubungan seksual boleh dilakukan 1
minggu setelah operasi, tetapi harus tetap
menggunakan cara KB lain selama kurang lebih
3 bulan atau memakai kondom selama 20 kali
berhubungan seksual.
Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu, 3 bulan,
dan 1 tahun setelah operasi. Jarang ada keluhan
sampingan, kegagalan cara ini pun hampir tidak
ada, dan tidak mengganggu gairah seksual.
Namun jika mengalami pembengkakan,
perdarahan, dan infeksi, harus segera
diperiksakan ke dokter atau klinik.
Laki-laki yang tidak bisa melakukan vasektomi
yaitu laki-laki yang menderita hernia, kelainan
pembekuan darah, penyakit kulit atau jamur,
atau peradangan pada daerah buah zakar.
30
2. Tubektomi
Dilakukan dengan tindakan operasi pada
saluran telur perempuan. Tubektomi dianjurkan
pada perempuan, seperti anjuran pada laki-laki
yang akan melakukan vasektomi.
Operasi dilakukan dengan memotong atau
mengikat saluran yang membawa sel telur ke
rahim. Setelah operasi dilakukan, sel telur
yang keluar akan diserap oleh tubuh, tanpa
efek penyakit apapun. Operasi dilakukan saat
perempuan sedang tidak hamil dan tidak haid.
Paling mudah dilakukan segera setelah
melahirkan karena rahim masih teraba dan
saluran telur mudah ditemukan. Tubektomi
meninggalkan bekas operasi di bagian bawah
perut.
31
Setelah operasi, perempuan sebaiknya
istirahat dan tidak bekerja berat selama 1
minggu. Bekas luka harus bersih dan minum
obat sesuai aturan. Pemeriksaan ulang
dilakukan 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan dan 1 tahun setelah operasi.
Kelebihan tubektomi adalah: tidak
mengganggu kelancaran ASI, jarang ada
keluhan sampingan, kegagalan cara ini pun
hampir tidak ada, dan tidak mengganggu
gairah seksual.
Perempuan yang melakukan tubektomi
harus segera memeriksakan diri ke dokter
apabila mengalami muntah-muntah yang
hebat, nyeri perut yang sangat, sesak nafas,
perdarahan yang banyak, demam tinggi,
terlambat haid yang disertai tanda-tanda
kehamilan seperti mual, pusing, dan muntahmuntah.
32
Alat Kontrasepsi Darurat
Alat kontrasepsi yang ada di dunia terus
berkembang seiring perkembangan teknologi.
Salah satu alat kontrasepsi yang mengalami
perkembangan adalah Alat Kontrasepsi
Darurat (Emergency Contraception) dalam
berbagai bentuk, misalnya Pil.
Alat Kontrasepsi Darurat berbentuk Pil yang
dulu dikenal dengan nama After Morning Pil ini
diminum setelah berhubungan seks.
Umumnya diminum 2 kali, yaitu dosis pertama
diminum tidak lebih dari 72 jam setelah
berhubungan seksual, sedangkan dosis yang
kedua diminum tidak lebih dari 12 jam setelah
dosis pertama diminum.
Cara ini diberikan kepada perempuan yang
melakukan hubungan seksual yang tidak
terlindungi.
Pada penggunaan yang efektif, perempuan
akan segera mengalami menstruasi setelah
minum dosis-dosis pil tersebut. Namun pil ini
tidak berfungsi efektif bila dilakukan berulangulang, sebab memang tidak dirancang untuk
dipakai reguler
33
KTD
KTD atau Kehamilan Tidak Diinginkan dapat
terjadi karena:
Gagal KB
Tidak menggunakan alat kontrasepsi
Psikis perempuan yang belum siap untuk
mengalami kehamilan
Kesehatan perempuan
Kurang informasi
Pemerkosaan, baik oleh orang tak dikenal
maupun oleh keluarga
Kedua pasangan belum siap karena
alasan usia, sekolah, pekerjaan.
Relasi seksual seringkali didominasi laki-laki,
dan perempuan dianggap tidak pantas
menuntut haknya. Jika terjadi KTD,
perempuan dihadapkan pada kenyataan
dimana mereka harus menanggung sendiri
resiko kehamilannya. Perempuan harus berani
dan dihargai ketika mengatakan ”tidak” untuk
melakukan hubungan seksual.
Sebagian perempuan yang mengalami
kegagalan kontrasepsi dan tidak menghendaki
kehamilannya akan berakhir dengan aborsi
(36%).
34
Masyarakat masih menganggap aborsi banyak
dilakukan oleh remaja yang melakukan hubungan
seks di luar nikah. Faktanya sebagian besar klien
yang melakukan aborsi (92%) berusia di atas 20
tahun dan 76,6% dari mereka berstatus menikah.
Beberapa pihak menganggap aborsi sama seperti
pembunuhan terhadap orang dewasa. Sementara
pihak lain, berasumsi pada definisi aborsi, yaitu
berhenti atau dikeluarkannya kehamilan sebelum
usia 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram, maka aborsi bukanlah pembunuhan karena
janin dalam kondisi belum bisa hidup di luar
kandungan.
Perempuan yang mengalami KTD melakukan
beberapa cara yang tidak aman untuk mengugurkan
kandungan. Dalam penelitian Ninuk Widyantoro
(2003) menemukan 57% klien menghentikan
kehamilannya dengan ramuan tradisional, 30%
dengan pil, 3% dengan pijat, 1% lompat-lompat,
dan 12% dengan cara lainnya.
Terbatasnya akses perempuan untuk mendapatkan
layanan pengguguran kandungan yang aman
berdampak pada kesehatan perempuan. Dampak
dari aborsi tidak aman: perdarahan dengan segala
akibatnya, infeksi, dampak psikologi, emboli,
bahkan kematian.
35
Tindakan yang sebaiknya dilakukan
Sebaiknya beritahukan kehamilan yang terjadi
kepada orang yang dipercaya, terutama kepada
keluarga (orang tua) kedua belah pihak. Jelaskan
apa yang telah terjadi, walaupun hal ini tidak
mudah dilakukan. Dengan memberitahukan
kepada keluarga, selanjutnya akan dipikirkan
jalan apa yang akan diambil guna menyelesaikan
permasalahan ini.
Dua kemungkinan yang mungkin dilakukan, tetap
mempertahankan kehamilan yang terjadi, atau
tidak meneruskan kehamilan tersebut, dengan
kata lain melakukan aborsi atas bayi yang
dikandung.
Sebaiknya, mengetahui dengan jelas baik
buruknya dan segala kemungkinan yang nantinya
akan terjadi atas kedua kemungkinan jalan keluar
yang akan dipilih. Konsekuensi apa yang mungkin
timbul jika tetap mempertahankan kehamilan
tersebut, juga kemungkinan yang terjadi ketika
memilih melakukan aborsi atas kehamilannya.
Sebelum memutuskan jalan yang terbaik,
pertimbangkan segala kemungkinan dengan
matang untuk menghindari penyesalan yang
mungkin akan timbul dikemudian hari. Keputusan
yang diambil tetap diserahkan kepada perempuan
yang hamil.
36
Sumber:
Anshor, Maria Ulfah. 2006. Fikih Aborsi, Wacana Penguatan Hak Reproduksi
Perempuan. Jakarta: Kompas.
Pilihan Cara KB: Quality of Care, Working for Clients Rights. Jakarta:IPPF dan
PKBI. 2003.
Visi Tahun 2000 dan Program Kerja Konferensi Internasional Kependudukan
dan Pembangunan (ICPD). PKBI dan IPPF
http://www.shinesa.org.au/images/dmImage/SourceImage/IUD-graphic.gif
http://www.moondragon.org/images/iud3.jpg
http://www.apoteker.info/Gambar/pil_KB_terpadu.jpg
http://www.medicastore.com/images/pil%20kontrasepsi%20dosis%20rndh.jpg
http://banten.bkkbn.go.id/old/images/article/susuk-dalam.jpg
http://www.positivenation.co.uk/issue112/pics/depo_provera.jpg
http://www.wehealny.org/services/urology/vasectomy.jpg
http://www.medicastore.com/images/ligasi_tuba4.jpg
http://wguide.uchicago.edu/ch06_image03trimester.jpg
http://www.avert.org/photo_library/images/photo_no_1777.jpg
http://static.howstuffworks.com/gif/condom-application.gif
Cover luar - kosong
Download