Batubara Pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar

advertisement
Batubara
Pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batubara dirancang sebagai pemikul beban dasar,
karena biaya paling murah, ketersediaan batubara di dalam negeri cukup memadai dan potensinya
sangat besar di Indonesia. Konsumsi batubara untuk tahun 2002 mencapai +14 Juta ton dan akan
meningkat terus dimasa mendatang. Salah satu kendala utama dalam pengembangan batubara di
Indonesia adalah adanya dampak lingkungan dari PLTU Batubara yang merupakan tantangan dalam
pengembangan batubara khususnya di Pulau Jawa di masa yang akan datang. Untuk memenuhi
kebutuhan beban di pulau Jawa alternatif lain adalah dengan pengembangan PLTU batubara di
pulau Sumatera dan ditransmisikan ke Pulau Jawa.
Gambar 1 Cadangan Batubara Indonesia
Gas Alam
Dari segi ekonomi, pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar gas dioperasikan sebagai pemikul
beban menengah namun pada kenyataannya PLTGU yang ada di sistem JAMALI dioperasikan
sebagai pemikul beban dasar karena kontrak pembelian gas alam menggunakan klausul Take or
Pay. Pada tahun 2003 produksi gas alam sudah mencapai 8,42 BSCFD. 58% dari jumlah yang
diproduksi ini di ekspor ke luar negeri dalam bentuk LNG, LPG, dan pipe line. Pemakaian untuk
domestic diperkirakan 42% dan dari jumlah ini pemakaian tenaga listrik baru mencapai 6,6%.
Sampai tahun 2002 konsumsi gas alam untuk pembangkit tenaga listrik diperkirakan mencapai
192.000 mmscf.
Gambar 2 Cadangan Gas Alam Indonesia
Minyak Bumi
Peran BBM sebagai sumber energi dalam pembangkitan tenaga listrik diusahakan semakin menurun
dan sedapat mungkin dihindari, kecuali pada pusat-pusat beban yang kecil dan terisolasi yang
umumnya menggunakan PLTD berkapasitas kecil-kecil atau untuk PLTG dan PLTGU yang masih
menunggu tersedianya gas alam. Pemakaian BBM untuk pembangkit tenaga listrik sampai tahun
2002 sebesar 7 Juta kilo liter.
Gambar 3 Cadangan Minyak Bumi Indonesia
Tenaga Air
Sumber daya air mempunyai potensi yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik
yang semakin meningkat, sehingga potensi yang ada perlu dimaanfaatkan semaksimal mungkin
untuk menjamin security of supply penyediaan tenaga listrik. Pada tahun 2002 proyeksi produksi
PLTA sebesar 10,8 GWh, dari kapasitas terpasang seluruhnya sebesar 3.133,24 MW.
Gambar 4 Potensi Tenaga Air di Indonesia
Tabel 1Status Potensi Tenaga Air di Indonesia
Panas Bumi
Potensi panas bumi diperkirakan dapat mencapai 27 GW dan merupakan potensi yang terbesar
didunia yakni 40% dari potensi dunia terdapat di 151 lokasi yang tersebar di wilayah Indonesia.
Cadangan terduga panas bumi diperkirakan mencapai 10.027 MW (Tabel II) yang terdapat di Pulau
Sumatera sebesar 5433 MW, Pulau Jawa 3.086 MW, Sulawesi 721 MW, kepulauan Nusa Tenggara
645 MW dan kepulauan Maluku 142 MW. Dari jumlah ini kapasitas pembangkit panas bumi yang
beroperasi saat ini sebesar 807 MW atau sekitar 2% dari total potensi yang ada dan sebagian besar
yang beroperasi terdapat pada sistem JAMALI, sedangkan potensi terbesar di Pulau Sumatera
belum dimanfaatkan dan diharapkan pemanfaatan panas bumi sampai dengan tahun 2013 mencapai
3000 MW. Pengembangan panas bumi masih terkendala namun mengingat sifat dari panas bumi
yang termasuk energi terbarukan dan bersih lingkungan sehingga perannya perlu ditingkatkan
sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Gambar 5 Potensi Tenaga Panas Bumi di Indonesia
Visit my blog: Blog.ub.ac.id/ardi93
Download