BAB IV PENUTUP Skripsi ini telah menjabarkan

advertisement
BAB IV
PENUTUP
Skripsi ini telah menjabarkan bagaimana kelompok kepentingan, dibantu oleh institusi
politik, dalam pemenuhan kepentingan mereka, dalam kasus sengketa perdagangan panel surya
antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Coalition for American Solar Manufacturing (CASM)
merupakan kelompok kepentingan dalam sengketa ini. Kepentingan CASM adalah untuk
mengembalikan persaingan yang sehat antar perusahaan produsen panel surya di Amerika
Serikat. Kelompok ini beranggapan bahwa perusahaan-perusahaan asal Tiongkok telah
membuat perusahaan mereka kalah bersaing dalam pasar perdagangan panel surya, akibat
harga murah panel surya Tiongkok. Oleh sebab itu mereka mengajukan komplain resmi kepada
pemerintah sebagai bagian dari pemenuhan kepentingan mereka. Selain itu, mereka juga
menggunakan jalur politik dengan melobi beberapa anggota parlemen untuk mendorong
pemerintah federal dalam memperhatikan persoalan ini.
CASM mempertahankan kepentingannya melalui dua jalur. Jalur yang pertama adalah
legal formal, dimana, CASM menggunakan undang-undang yang berlaku di Amerika Serikat
untuk mengajukan komplain resmi kepada lembaga terkait, dalam hal ini adalah US
Department of Commerce (USDOC). CASM merekrut firma hukum untuk melakukan hal ini,
serta menggunakan media massa sebagai alat untuk mempromosikan kelompok serta tujuan
mereka. Disisi lain, kelompok saingan, yakni Coalition for Affordable Solar Energy (CASE),
dibentuk untuk melawan CASM, dengan harapan bahwa harga panel surya tetap dapat
terjangkau, sehingga masyarakat Amerika Serikat mampu membelinya. Selain itu, CASE
mengklaim bahwa akan terjadi penurunan lapangan pekerjaan dalam bidang energi surya jika
CASM tetap bersikukuh untuk meneruskan komplain mereka.
Jalur berikutnya yang digunakan oleh CASM adalah jalur politik. CASM merupakan
konsorsium yang dipimpin oleh SolarWorld, dan pada saat konferensi pers pengajuan komplain
resmi, mereka didukung oleh dua senator yang berasal dari Oregon, dimana SolarWorld
bermarkas. Kedua senator ini memiliki peranan penting dalam mendorong pemerintahan
Obama untuk serius menanggapi komplain yang diajukan oleh CASM, yaitu dengan
mengumpulkan tandatangan anggota parlemen lainnya, baik dari Demokrat maupun dari
Republikan, untuk petisi agar pemerintahan Obama memberikan perhatian khusus kepada
kasus ini.
Pada saat yang bersamaan, terdapat situasi politik yang membantu jalannya CASM
untuk meraih kepentingan mereka. Pemerintahan Obama sedang mengalami tekanan politik
akibat bangkrutnya salah satu perusahaan produsen panel surya yang dijamin pinjaman federal
oleh pemerintah. Selain itu, Republikan selaku oposisi menekan Obama dengan menyebut
bahwa Obama terlalu longgar dalam menghadapi persaingan dengan Tiongkok dalam sektor
perdagangan. Hal ini juga berkaitan dengan dekatnya masa pemilihan presiden terbaru, dimana
Obama yang menjadi petahana juga mendapat tekanan dari lawan-lawan politiknya. Oleh sebab
itu Obama merancang kebijakan-kebijakan yang dianggap dapat mereprensentasikan posisinya
terhadap praktek dagang Tiongkok yang dianggap sebagian kalangan tidak adil. Dimulai dari
larangan salah satu perusahaan Tiongkok untuk membeli empat wind farm Amerika Serikat
dan juga pemberian pajak anti subsidi untuk ban yang berasal dari Tiongkok. Dan kemudian
menuju kepada keputusan bagi panel surya asal Tiongkok yang juga mendapatkan pajak anti
subsidi dan anti dumping yang cukup besar.
Selain itu, institusi politik yang memiliki peranan utama, yaitu USDOC juga memiliki
kapasitas yang cukup baik dalam melakukan investigasi terhadap komplain resmi yang
diajukan oleh kelompok CASM. Dalam prosesnya, USDOC beserta dengan USITC
mendapatkan pengaruh politik dalam investigasi mereka terhadap kasus ini. CASM sendiri
mampu untuk mempengaruhi investigasi USDOC melalui paparan yang diberikan oleh firma
hukum yang mereka rekrut dalam kasus ini. Walaupun mendapatkan perlawanan dari
kelompok lain, yaitu CASE, dalam koridor yang sama, CASM memiliki argumen dan fakta
yang lebih kuat selama proses investigasi berjalan. CASE sendiri bukan tanpa perlawanan,
lewat media massa dan juga edukasi kepada anggota parlemen dan senat, mereka memberikan
edukasi mengenai kerugian terhadap kebijakan pemberian pajak anti subsidi dan anti dumping
terhadap industri energi surya dan masyarakat Amerika Serikat. Pada akhirnya, karena situasi
politik serta adanya kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat sendiri untuk mendorong
industri energi surya dalam negeri, CASE tidak mampu mengalahkan CASM.
Hasil dari proses ini adalah kerugian bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok. Mereka
dikenakan pajak anti subsidi dan anti dumping akibat dari subsidi yang mereka terima dari
pemerintah Tiongkok sebagai bagian dari produksi panel surya. Tentu saja pemerintah
Tiongkok tidak terima atas hal ini, sehingga mengajukan beberapa kebijakan serupa kepada
Amerika Serikat sebagai bagian dari retaliasi. Selain itu, pemerintah Tiongkok mengajukan
komplain kepada Dispute Settlement Body (DSB) WTO sebagai badan yang menangani kasus
ini. DSB WTO menerima komplain dan menanggapinya sesuai prosedur, yang dianggap
sebagian kalangan, memakan waktu yang panjang. Walaupun mendapatkan kemenangan pada
DSB WTO, sesuai dengan keputusan badan panel dan Appelate Body, tetapi karena proses
dalam DSB WTO yang memakan waktu yang cukup panjang, kerugian yang didapatkan oleh
perusahaan-perusahaan Tiongkok tidak dapat terelakkan dan akhirnya memutuskan untuk
mengalihkan proses impornya ke Taiwan sebagai proses untuk menghindari pajak impor yang
berlebihan. Hal ini tidak berjalan bagus karena, selain jumlah impor panel surya Tiongkok di
Amerika Serikat mengalami penurunan, proses pengalihan pemrosesan produk di Taiwan juga
diendus oleh kelompok yang sama, yaitu CASM. Sehingga kemudian mereka mengajukan
kembali komplain resmi pada tahun 2014.
Skripsi ini telah menjabarkan bagaimana proses CASM dalam mendapatkan
kepentingannya dengan menggunakan institusi politik serta situasi politik. CASM
menggunakan jalur legal formal sebagai bagian dari penggunaan institusi politik, serta
pengaruh yang mereka miliki dalam senat untuk mendorong pemerintah Obama, yang saat itu
sedang tertekan secara politik, untuk menyelesaikan kasus sengketa perdagangan panel surya
antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. CASM mampu menggunakan keseluruhan institusi
politik yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah membantu mereka
mendapatkan kepentingan mereka, yaitu untuk mengembalikan pasar energi surya Amerika
Serikat yang dikuasai oleh harga murah panel surya Tiongkok.
Dari skripsi ini dapat dilihat bahwa kelompok kepentingan, dalam suatu negara, mampu
untuk mengubah hubungan antara negara tersebut dengan negara lainnya. Kelompok
kepentingan menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut karena memiliki kekuatan dan pengaruh
kepada birokrat dan parlemen dalam pengambilan sebuah keputusan. Untuk memenuhi
kepentingan yang mereka kejar, penggunaan instrumen politik yang terkait dengan
pengambilan kebijakan, terutama dalam politik luar negeri sebuah negara, menjadi alat yang
digunakan oleh kelompok kepentingan. Hubungan dengan birokrasi dan parlemen yang
dipermudah melalui sumber daya yang mereka miliki menjadikan mereka salah satu instrumen
politik yang penting dan dapat mempengaruhi politik luar negeri sebuah negara.
Download