Tinjauan akademik perubahan kebijakan kelembagaan RSD terhadap mutu layanan RSD ` Isi: Pengantar 1.Kebijakan menuju otonomi RS dalam konteks universal 2.Konsep Mutu secara universal 3.Apa yang berubah saat ini? 4.Aspek filosofis dan sosologis yang perlu dipegang dalam perubahan ini Penutup 2 Pengantar: Dasar yang diperhitungkan dalam sebuah Kebijakan 1. Aspek Konsep Universal 2. Aspek Filosofi dan Sosiologis 3. Aspek Hukum 1 Kebijakan menuju otonomi RS dalam 20 tahun terakhir; Dipandang dari konsep Universal 4 Evolusi perubahan otonomi keuangan di RS pemerintah, selama 20 tahun Kutub Lembaga Birokrasi PNBP Dinas Kesehatan RS non swadana Swadana RS Swadana UU dan PP BLU RS BLU Kutub Lembaga Usaha UU BUMD dan UU BUMN Perum Perjan (Persero) PT Askes Indonesia 5 Perkembangan Kebijakan Otonomi RS • Perubahan menjadi BLU merupakan Korporatisasi, bukan privatisasi; • Menjadi lembaga pelayanan/usaha tidak mencari untung (nonprofit); • Bukan BUMN/BUMD; • Tetap mempunyai misi sosial. • Perkembangan ini merupakan hal yang jelas maknanya 6 Catatan dari perspektif Universal: • RS sebagai BLU sebenarnya masih belum Full-Autonomy 7 BLU dan Tingkat Otonomi Tingkat Otonomi Fungsi Manajemen dan Kebijakan Sentralisasi Penuh dengan Otonomi Rendah Otonomi Sebagian A B Desentralisasi Penuh Otonomi Tinggi C Manajemen Stratejik Sudah ada otonomi tinggi Administrasi Sudah ada otonomi tinggi Pembelian Sudah ada otonomi Manajemen Manajemen Keuangan Keuangan Otonomi Otonomi sebagian sebagian Manajemen Sumber Daya Otonomi sebagian Makna Perubahan: RS sebagai Unit Birokrasi di dekade 1980an RS sebagai Lembaga Pelayanan Pemerintah (LTD) yang berfungsi sosial dan menggunakan BLU Merupakan perubahan yang sarat filosofi RSD mendapatkan pegangan yang dapat dipakai sebagai pedoman sistem manajemen agar mampu memberikan pelayanan yang bermutu, safe, dan efisien 9 BLU dan Tingkat Otonomi Tingkat Otonomi Fungsi Manajemen dan Kebijakan Sentralisasi Penuh dengan Otonomi Rendah Otonomi Sebagian A B Desentralisasi Penuh Otonomi Tinggi C Manajemen Stratejik Sudah ada otonomi tinggi Administrasi Sudah ada otonomi tinggi Pembelian Sudah ada otonomi Manajemen Manajemen Keuangan Keuangan Otonomi Otonomi sebagian sebagian Manajemen Sumber Daya Otonomi sebagian Perkembangan terakhir: • Berpijak dari pemahaman adanya fenomena “matahari kembar” di sistem kesehatan kabupaten • RS Daerah diusahakan menjadi UPT Dinas Kesehatan kembali • RSD berpotensi akan menjadi lembaga birokrasi 11 Ada potensi kembali ke masa lalu Kutub Lembaga Birokrasi PNBP Dinas Kesehatan RS non swadana Swadana RS Swadana UU dan PP BLU RS BLU Kutub Lembaga Usaha UU BUMD dan UU BUMN Perum Perjan (Persero) PT Askes Indonesia RSD kembali sebagai UPT Dinkes 12 Penafsiran Situasi saat ini: RSD sebagai Unit Birokrasi di dekade 1980an RSD sebagai Lembaga Pelayanan yang otonom dan berfungsi sosial Bisa berlawanan dengan kaidah-kaidah Universal 13 2: Konsep Mutu RS Secara Universal 14 Konsep: Rantai Nilai untuk Mutu Rumah Sakit Pasien dan Masyarakat Sistem Mikro Organisasi RS Konteks Lingkungan Pengalaman Tujuan: Safe, effective, tepat waktu, efisien dan adil Proses Klinis Rancangan Proses (berbasis knowledge, kerjasama) Fasilitator untuk Proses Klinis SDM, IT, pendanaan, Kepemimpinan Pendukung untuk fasilitator Konsep: Pendanaan, regulasi, akreditasi, edukasi 3. Apa yang berubah saat ini? Dalam situasi yang masih belum pasti aspek hukumnya. Masih menunggu Perpres 16 Perubahan di Lingkungan Pasien dan Masyarakat Sistem Mikro Organisasi RS Konteks Lingkungan Pengalaman Tujuan: Safe, effective, tepat waktu, efisien dan adil Proses Klinis Rancangan Proses (berbasis knowledge, kerjasama) Fasilitator untuk Proses Klinis SDM, IT, pendanaan, Kepemimpinan Pendukung untuk fasilitator Dinas Kesehatan Konsep: Pendanaan, regulasi, akreditasi, edukasi Dan BPJS Perubahan Lingkungan Perubahan di: • Regulasi • Sistem Pendanaan pelayanan kesehatan • Terutama mengenai Dinas Kesehatan Peran Dinas Kesehatan • Pasca Desentralisasi (dengan dilikuidasinya KanWil dan KanDep Kesehatan) • Belum mantap sebagai regulator dan penetap kebijakan serta sebagai pengawas untuk RS Masih menunggu Perpres, apakah dinas kesehatan akan fokus sebagai: 1. regulator, atau 2. sekaligus sebagai operator pelayanan kesehatan 19 Peran Dinas Kesehatan Peran Dinas Kesehatan • Fungsi rangkap ini menjadi semakin kuat apabila RSD kembali menjadi UPT Dinas Kesehatan tanpa otonomi khusus Di sisi lain • Adanya BPJS di sistem kesehatan , peran pengawasan seharusnya diperkuat • Dinas Kesehatan harus lebih kuat mengawasi RS yang memberikan pelayanan JKN Yang terjadi saat ini di era JKN: Fragmentasi dalam Tata Pelayanan Kesehatan Sistem Kesehatan • Menggunakan UU Kesehatan, UURS, UU mengenai pemerintahan daerah • Propinsi • Kabupaten/Kota • Kecamatan Sistem Pembiayaan Kesehatan UUS SJSN dan UU BPJS: •BPJS: Bukan lembaga kesehatan •Merupakan lembaga keuangan •UU SJSN dan UU BPJS tidak ada “hubungan” dengan Dinas Kesehatan •Sistem manajemen yang sentralisasi Situasi saat ini Sistem Kesehatan • Menggunakan UU Kesehatan, UURS, UU mengenai pemerintahan daerah • Propinsi • Kabupaten/Kota • Kecamatan Sistem Pembiayaan Kesehatan Data dari pelayanan kesehatan terendah langsung ke pusat UUS SJSN dan UU BPJS: •BPJS: Bukan lembaga kesehatan •Merupakan lembaga keuangan •UU SJSN dan UU BPJS tidak ada “hubungan” dengan Dinas Kesehatan •Sistem manajemen yang sentralisasi Situasi saat ini: • Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten kota tidak pernah menganalisis data BPJS • Puskesmas yang mempunyai tugas kewilayahan tidak mempunyai data FKTP swasta Data klaim tidak dapat dianalisis untuk keperluan respon: • Respon segera • Respon terencana UGM dan berbagai pihak saat ini berusaha: • Mendorong agar BPJS bekerja lebih erat bersama dengan pemerintah daerah • Dalam penggunaan data • Dalam sistem rujukan • Dalam mutu dan pencegahan fraud (Permenkes no 36 tahun 2015) • Dalam pendanaan BPJS Diharapkan DinKes menjadi bagian dari Regulator untuk JaminanKesehatan Sistem Kesehatan Pemerintah daerah merencanakan respon • Propinsi • Kabupaten/Kota • Puskesmas Pemerintah BPJS • Data klaim di RS • Data di FKTP pemerintah dan swasta Perubahan Lingkungan terhadap Organisasi RS Pasien dan Masyarakat Sistem Mikro Organisasi RS Konteks Lingkungan Pengalaman Tujuan: Safe, effective, tepat waktu, efisien dan adil Proses Klinis Rancangan Proses (berbasis knowledge, kerjasama) Fasilitator untuk Proses Klinis Apakah SDM, IT, pendanaan, mengurangi atau memperkuat Kepemimpinan Otonomi? Pendukung untuk fasilitator Konsep: Pendanaan, regulasi, akreditasi, edukasi Bagaimana dampaknya? Ini yang belum jelas. Tingkat Otonomi Fungsi Manajemen dan Kebijakan Sentralisasi Penuh dengan Otonomi Rendah Otonomi Sebagian A B Manajemen Stratejik Administrasi Pembelian Manajemen Manajemen Keuangan Keuangan Manajemen Sumber Daya Tetap BLU C Desentralisasi Penuh Otonomi Tinggi 4.Memperhatikan kembali: • Aspek Filosofis & • Aspek Sosiologis dalam kebijakan kelembagaan dan mutu Dasar Pemikiran Kebijakan 1. Aspek Konsep Universal 2.Aspek Filosofi dan Sosiologis 3. Aspek Hukum Aspek Filosofi Perinsip adanya Pengawas dan yang Diawasi Sektor kesehatan membutuhkan penetap kebijakan/regulator yang kuat Mengapa? • karena adanya kemungkinan lembaga pelayanan kesehatan (operator) tidak baik mutunya dan tidak safe. • Masyarakat harus dilindungi oleh sistem regulasi yang kuat Aspek Sosiologis Sektor Penerbangan Sektor Kesehatan Sektor Pendidikan Sektor Seni suara, seni lukis, seni lawak • Secara sosiologis: sektor kesehatan mirip dengan sektor penerbangan. • Jika tidak diawasi dengan baik, akan terjadi pelanggaran yang membahayakan kehidupan manusia. Kesalahan dapat menimbulkan - kematian ataupun - kecacatan permanen Fungsi melindungi masyarakat di Dari sektor kesehatan: apa? • Lembaga pelayanan kesehatan yang bermutu rendah; • Tenaga Kedokteran dan Kesehatan yang tidak kompeten; • Pelayanan kesehatan tradisional dan alternatif yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan; • Pelayanan Jaminan kesehatan yang tidak • • • • bermutu. membahayakan pasien, dan ada fraud; Bisnis obat yang buruk; Salon kecantikan dan pelangsingan tubuh yang tidak jelas manfaatnya Penjualan makanan dan minuman yang buruk; … Fungsi menjamin mutu: • Sangat strategis • Sangat mulia namun juga • Sangat sulit sehingga harus fokus • Fungsi ini harus ada di pemerintah dan berada di Dinas Kesehatan. Penutup: Pertanyaan Kritis • Apakah Kebijakan pemerintah tetap akan mengembangkan DInKes sebagai Regulator? • Apakah kebijakan Perpres nanti akan menetapkan RSD sebagai operator yang otonom? Kalau Regulator gagal berfungsi: Seluruh Rantai Nilai ini akan kolaps Pasien dan Masyarakat Sistem Mikro Organisasi RS Konteks Lingkungan Pengalaman Tujuan: Safe, effective, tepat waktu, efisien dan adil Proses Klinis Rancangan Proses (berbasis knowledge, kerjasama) Fasilitator untuk Proses Klinis SDM, IT, pendanaan, Kepemimpinan Pendukung untuk fasilitator Konsep: Pendanaan, regulasi, akreditasi, edukasi Kalau RSD tidak otonom, akan sulit bermutu. Tingkat Otonomi Fungsi Manajemen dan Kebijakan Sentralisasi Penuh dengan Otonomi Rendah Otonomi Sebagian A B Manajemen Stratejik Administrasi Pembelian Manajemen Manajemen Keuangan Keuangan Manajemen Sumber Daya Tetap BLU C Desentralisasi Penuh Otonomi Tinggi Terimakasih 38