Judul Media : Konsep Nutrasetikal : Koran Jakarta 23 Tanggal : Feb 2016 Halaman : 14 Wartawan : san/R 1 Nada Pemberitaan : Negatif Konsep Nutrasetikal Memahami konsep nutrasetikal juga sangat penting bagi upaya mencegah dan mengatasi penyakit kanker. Nutrasetikal adalah bahan pangan yang memberi manfaat medis. "Artinya ketika seseorang memilih bahan pangan seperti sayuran organik, herbal, beras merah dan lainnya bukan semata-mata atas dasar pertimbangan nilai gizinya melainkan pangan untuk tujuan mencegah atau mengobati kanker," kata Paulus. Konsep nutrasetikal diperkenalkan pertama kali oleh Stephen De Felice, Ketua Foundation for Innovation in Medicine pada 1989. Nutrasetikal terdiri atas herbal, suplemen, dan minuman nutrasetikal. Herbal dapat berbentuk bumbu dapur, sayuran, dan buah-buahan. Suplemen berupa vitamin dan mineral, sedangkan minuman nutrasetikal meliputi air jahe, kunyit asam, beras kencur, air kacang hijau, susu kedelai, agar-agar, atau gula aren. Indonesia adalah negara kedua di dunia setelah Brasil dengan kekayaan hayati. Diantaranya ada sekitar 40 jenis tanaman obat asli mdonesia yang dipercaya mempunyai efek antikanker. Keanekaragaman hayati tersebut, dijelaskan Paulus, bisa menjadi sumber sim-plisia, yakni bahan alami yang telah dikeringkan dan belum mengalami pengolahan apa pun dan bisa digunakan sebagai obat karena berkhasiat untuk penyembuhan. Dalam praktik pengobatan kanker, tanaman obat yang sering digunakan Paulus di antaranya beberapa jenis benalu, buah merah, daun dewa, keladi tikus, sambiloto, dan lingzhi. Lingzhi, katanya, bila dikonsumsi secara teratur dapat merangsang produksi inter-feron serta interleukin I dan II. "Interferon dan interleukin yang secara alamiah diproduksi tubuh bermanfaat sebagai antikanker. Produksinya kian meningkat jika seseorang rutin mengonsumsi lingzhi," ungkap anggota dewan pakar ASPETRI (Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan Indonesia) ini. Secara tidak langsung lingzhi yang mengandung polisakarida 1.3-D-glukan dan beta-1 -,6D-glukan juga bersifat antitumor yang kuat Polisakarida juga dapat memperkuat makrofag, sel-sel kekebalan tubuh yang penting untuk melawan bakteri, virus, dan cendawan. Dalam sebuah riset, Cao QZ membuktikan ekstrak lingzhi bersifat antitumor. Cao menginduksi sel tumor sarkoma 180 pada mencit. Ia memberikan dosis berbeda untuk setiap kelompok percobaan, yakni 50, 100, dan 200 mg per kilogram bobot tubuh mencit. Persentase penghambatan masing-masing adalah 35,2; 45,2; dan 61,6 persen. Sambiloto juga bisa meracuni sel-sel kanker. Dalam tanaman itu diketahui terdapat senyawa saponin, flavonoid, tannin, andrografo-lida, deoksi-andrografolida, neo-andrografoli-da. keton, aldehida, adrografin, panikolina, dan beberapa mineral. Senyawa-senyawa tersebut diyakini mampu membunuh sel-sel kanker. Meski berbagai herbal bermanfaat sebagai obat. Paulus mengingatkan agar pemakaiannya harus alami. Bahannya pun harus mempertahankan sifat generik alias oukan hasil rekayasa genetik. "Khasiatnya hilang bila telah mengalami iradiasi bahan genetika yang telah diubah dengan cara tidak alami dari sifat tanaman tersebut Karena itu, membudidavakannya harus menggunakan prinsip-prinsip pertanian organik seutuhnya, yang bebas logam berat, pestisida, serta herbasida," ungkapnya. Karena metabolisme tubuh masing-masing orang berbeda, ramuan tanaman obat pada setiap penderita juga tak sama namun aman dikonsumsi. "Keuntungan memanfaatkan tanaman obat adalah tidak bersifat toksik, sehingga lebih aman bagi tubuh penderita kanker," pungkas Paulus. san/R-1 Kategori : 5.10 Dirjen Kesehatan Masyarakat , 5.4 GKIA , Warsito