June 12, 2005 Text untuk direnungkan pagi ini Lukas 24:13-35. Thema: "Bukankah hati kita berkobar-kobar tatkala Ia menerangakan Kitab Suci kepada kita?" Tatkala dua orang murid Yesus berjalan dari Yerusalem ke Emaus, Tuhan Yesus menyatakan diri kepada mereka. Ketika itu dua orang murid dalam keadaan sedih hati sehingga tatkala Tuhan Yesus menyatakan diri kepada mereka, ternyata mereka tak mengenalNya. Mereka mencoba menjawab apa yang Yesus pertanyakan kepada mereka dengan nada yang putus harap dan guram. Sehingga Tuhan Yesus menguraikan isi Alkitab Perjanjian Lama yang mengutarakan prihal nubuatan mengenai diriNya. Thema kita pada pagi hari ini adalah komentar mereka setelah mendengarkan jawaban Tuhan Yesus berupa uraian tentang Perjanjian Lama yang berkaitan dengan nubuatan tentang diriNya. Kalau kita simak akan perikop ini, maka kita akan bertanya mengapa dua orang murid tersebut tidak mempunyai pengertian dan pengenalan tentang Tuhan Yesus Kristus? Bukankah di dalam kehidupan kerohanian kita sering kali juga mata rohani kita terututup sehingga kita tak dapat melihat akan kemuliaanNya? Kita perlu mempelajari perikop ini dengan mempertanyakan mengapa sebagian orang yang membaca Alkitab tetapi tetap saja tak dapat melihat akan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus? Jawabannya ialah: (1). Ada orang yang membaca Alkitab hanya dengan suatu tujuan yaitu membacanya untuk mendapat pengetahuan. Kalau tujuan kita membaca Alkitab seperti ini memang baik tetapi tidak cukup. (2). Ada orang yang membaca Alkitab agar supaya mendapat suatu bimbingan moral dalam kehidupan sehari-harinya. Sekali lagi kalau tujuan kita membaca Alkitab seperti ini memang baik juga tetapi tidak cukup. (3). Kita harus membaca Alkitab dengan memiliki 2 tujuan yang tersebut diatas, tetapi ditambah dengan satu tujuan lagi iaitu: kita meyakini kalau Alkitab adalah Firman Tuhan, ia lebih dari sekedar pengetahuan, ia lebih dari sekedar pengajaran moral, ia mempunyai dynamika dan kuasa untuk merubah kehidupan kita. 2 Timotius 3:16-17 "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengakapi untuk setiap perbuatan baik." Marilah kita membaca Alkitab setiap hari, serta membacanya sebagai Firman Allah yang dynamik.