7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian kata komunikasi berasal dari bahasa latin, conmicatio yang berarti “pemberitahuan atau pertukaran pikiran”. Jadi dalam proses komunikasi haruslah terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi pertukaran pikiran atau pengertian antar komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.komunikasi adalah cara kita untuk mengetahui apa yang ingin kita ketahui. Sejak awal perkembangannya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu telah turut memberikan sumbangan yang besar terhadap keberadaan ilmu komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka, dan lain-lain.2 Menurut Everett M. Roger dalam Deddy Mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar. Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.3 Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication, sumber 2 Riswandi, Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, Jakarta, 2008. Hal.2 Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Hal, 62 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 dari kata communiss yang berarti sama. Sama disini adalah maksudnya sama makna.4 Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima, dalam komunikasi yang efektif maka setidaknya harus diketahui bentuk-bentuk komunikasi. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tersebut adalah komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi media. Dalam penelitian ini penulis menitik beratkan pada masalah komunikasi massa. Komunikasi menurut Hovland, Janis & Kelley adalah suatu proses melalui seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk katakata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). Komunikasi menurut Laswell merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dan dengan akibat atau hasil apa? (Who says What? In Which Channel?To Whom?With what effect?)komunikasi menurut Ruesch adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.5 Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi, dapat di peroleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:6 1. Komunikasi sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada 4 5 6 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1999, Hal, 7 Denis Mc Quail,Teori Komunikasi Massa,Erlangga,1997,Hal,33 Riswandi, Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta,2004. Hal 4-7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 tahapan) serta berkaitan satu sama lain dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, melainkan dinamis dalam arti kata akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau komponen, faktor-faktor atau unsur yang di maksud antara lain meliputi komunikator, komunikan, pesan, saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang ditimbulkan dan situasi atau kondisi yang ada ketika komunikasi berlangsung. 2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan secara sadar,di sengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian sadar disini adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikolog yang terkendali atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan mereka merujuk pada hasil atau akibat yang diinginkan 3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat. Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik jika pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topic pesan yang disampaikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 4. Komunikasi bersifat simbolis. Pada dasarnya komunikasi meruoakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka, atau tanda lainnya. Bahasa verbal yang digunaan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong tentunya akan berada dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan memerintah atau memaksa. Perbedaannya bukan hanya menyangkut kata-kata yang di gunakan, tetapijuga pada tekanan nada atau intonasinya. 5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut perlu di lakukan secara seimbang oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilainya bergantung pada apa yang kita berikan. Pengertian transaksional juga merujuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tetapi ditentukan oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini berarti komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan mengenai hal-hal yang dikomunikasikan. 6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Maksudnya adalah bahwa para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon,internet, fax, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam komunikasi. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 2.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yaitu: surat kabar, majalah, radio, televisi dan film. Oleh karena itu, maka sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan suatu organisasi formal dan sang pengirimnya sering kali merupakan komunator professional, pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Disamping itu, pesan tersebut sering kali diproses distandarisasi dan selalu diperbanyak.Pesan itu juga merupakan produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mempunyai nilai kegunaan.Hubungan pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal, bahkan mungkin sekali bersifat non moral dan kalkulatif, dalam pengertian bahwa sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensinya yang terjadi pada para individu dan pesan yang dijual belikan dengan uang atau dengan perhatian tertentu.7 Yang menjadi penghubung antara komunikator dengan komunikan adalah dari beberapa penjabaran soal komunikasi massa dalam media massa. Media massa adalah saran untuk menyampaikan isi pesan atau pertanyaan atau informasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, heterogen, anonym, tidak terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan 7 S. Djuarsa Sendjaja,Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 yang sama, yaitu pesan dari media massa yang sama dan tidak dapat memberikan arus balik secara langsung pada saat itu.8 Komunikasi massa itu sendiri dapat didefinisikan dalam tiga ciri:9 1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relative lebih besar, heterogen, dan anonim 2. Pesan – pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar 2.2.1 Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah aktifitas sosial yang berfungsi di masyarakat. Robert K. Merton mengemukakan, bahwa fungsi aktivitas social memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi yang diinginkan dan fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function) adalah fungsi yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi social dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional. Setiap aktivitas social juga melahirkan fungsi-fungsi social lain, bahwa manusia 8 JB Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat Kabar, Majalah, Radio, Dan Televisi,Alumni,Bandung,1991,Hal,90 9 (Wright. 1950. Hal15 dalam) Werner J. Severin – James W. Tankard. Jr. Teori Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta. Kencana. 2008. Hal 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Berikut adalah beberapa fungsi lainnya: 10 1. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal - hal yang tidak diinginkan. 2. Fungsi Social Learning Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahanpencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. 3. Fungsi Penyampaian Informasi Komunikasi massa yang mengandalkan media massa memiliki fungsi utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat. 10 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana, Prenada Media Grup, Jakarta, 2008. Hal 78-81 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 4. Fungsi Transformasi Budaya Fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Sebagaimana diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama semua masyarakat di dunia 5. Hiburan Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga meupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya 2.3 Media Massa Dari beberapa keterangan diatas, maka media massa dapat didefinisikan sebagai media yang mampu menimbulkan keserempakan diantara khalayak yang sedang memperhatikan pesan yang dilancarkan oleh media tersebut. Perkembangan masyarakat yang dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggil menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi selain pihak secara timbale balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Peran media massa sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat, semakin meningkat. Menurut Denis Mc Quail, media memiliki fungsi penting, antara lain: 1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan intitusi tersebut dengan masyarakat dan industri sosial lainnya. Dilain pihak, intitusi media diatur oleh masyarakat. 2. Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didaya gunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. 3. Media merupakan lokasi atau forum yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional 4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara mode, gaya hidup, dan norma-norma. 5. Media telah memperoleh gambaran dan cerita realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilainilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.11 11 Denis Mc Quail,Teori Komunikasi Massa,Erlangga,hal3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 Radio, surat kabar, televisi, film, merupakan media komunikasi yang dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Peran media massa terasa lebih kuat lagi karena pada masyarakat modern serta perolehan informasi dan hiburan didapatkan melalui media massa. Seringnya efek tayangan televisi menimbulkan kekhawatiran dari berbagai kalangan terutama mengenai dampak buruk televisi terhadap audience-nya, meskipun tidak dapat mengelak juga bahwa dampak dari hadirnya televisi-televisi swasta telah menggairahkan roda perekonomian nasional. Karena dengan media televisi, segala informasi, pengetahuan, hiburan, teknologi, perindustrian dan perekonomian akan dapat disiarkan yang tentunya sedikit banyak akan menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat. 2.4 Efek Media Massa Melihat begitu kuatnya dampak dari media, maka dapat diketahui peran dari media. Adapun peran media adalah:12 1. Jendela pengalaman yang meluaskan pandangan kita dan memungkinkan kita mampu memahami apa yang terjadi disekitar diri kita, tanpa campur tangan pihak lain atau sikap memihak 2. Juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna terhadap peristiwa atau hal terpisah atau hal terpisah dan kurang jelas. 3. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dan penerima sebagai umpan balik. 12 Dennis Mc Quail Opcit, hal, 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 4. Papan penunjuk jalan yang secara aktif menunjukan arah, memberikan bimbingan atau intruksi. 5. Penyaringan yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberi perhatian khusus dan menyisihkan aspek yang lain, baik secara sadar dan sistematis maupun tidak. 6. Cermin yang memantulkan citra masyarakat terhadap masyarakat itu sendiri. tirai atau penutup kebenaran demi pencapaian tujuan propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan. 7. Adanya asumsi yang diingatkan bahwa dampak yang ditimbulkan media massa hanya mampu pada tahap kognisi dan afeksi meskipun bisa berkelanjutan ketahap dengan persyaratan memenuhi unsur-unsur dua tahap dampak media massa yaitu efek kognitif dan efek afektif. Secara umum ada tiga jenis efek yang bisa ditimbulkan dari televisi, jika dikaji dari televisi, jika dikaji dari pandangan ilmu komunikasi, yang juga dampak komunikasi massa. Dampak ini yang paling sering dibicarakan oleh pakar-pakar komunikasi antara lain mengenai efek Kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap), dan Konatif (perilaku/tindakan) Efek Kognitif meliputi penangkapan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan.Efek Afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan sikap. Sedangkan efek Konatif adalah berhubungan dengan perilaku dan niat melakukan sesuatu menurut cara tertentu.13 13 Riswandi, Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, Yogyakarta,2009,Hal,113 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 1. Efek Kognitif Menurut Melvin De Fleur dan Sandra Ball Rokcach, bahwa apa yang disebut efek kognitif adalah efek terhadap mental. Efek ini menjadi pusat perhatian pembicaraan masalah persiasi psikologi.Efek ini berbeda dengan kelakuan, meskipun keduanya berkaitan satu dengan lainnya.Efek kognitif ini menimbulkan perasaan orang merasakan kemenduan (Ambiquitas) instrumennya adalah sikap, kepercayaan, dan nilai.14 Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.15 2. Efek Afektif Sedangkan efek afektif adalah proses yang mengarah pada berbagai perasaan orang dan emosi tertentu. Manusia suka atau tidak suka mereka akan selalu merasakan benci, cinta, dan senang, yang semuanya itu dapat terlihat dari mukanya.16 14 Melvin L De Fleur dan Sandra Ball-Rokcach, Theory of Mass Communication(third edition), New York and London,1975,Hal,263 15 Jalaludin Rachmat,Psikologi Komunikasi, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya),Hal,219 16 Melvin L De Fleur dan Sandra Ball-Rokcach,Op Cit,hal,208 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 3. Efek Konatif Sedangkan efek konatif ini menunjuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, dari kelakuan, berfikir, dan merasa yang meliputi polapola tindakan atau kegiatan, kebiasaan dalam berperilaku.17 2.5 Teori Persepsi Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh gambaran mengenai sesuatu melalui tahap pemilihan, pengelolahan, dan pengertian dari informasi mengenai sesuatu tersebut. Tindakan seseorang ajan sesuatu hal banyak dipengaruhi oleh hal tersebut. Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001:167), Mulyana mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses internal yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan serta menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan dari proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita nantinya. Persepsi merupakan sebuah inti dari komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat maka tidak akan memungkinkan kita berkomunikasi secara efektif. Dari persepsilah yang menentukan kita untuk memiliki suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antara individu, dan sebagai konsekuensinya maka semakin cenderung membentuk suatu kelompok budaya ataupun kelompok identitas. 17 Sunarjo dan Djoenasih S. Sunarjo, Op Cit,Hal,71 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 Berikut ini beberapa pengertian persepsi yang didefinisikan oleh beberapa pakar komunikasi untuk memperjelas pengertian dari persepsi itu sendiri, antara lain : 1) RudolfR.Verdeber “Persepsi adalah suatu proses dalam menafsirkan informasi indrawi”. 2) J.Cohen “Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai penerimaan objek eksternal. Persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada diluar sana”. 3) BrianFellows “Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme dalam menerima dan menganalisis sebuah informasi”. 4) Kenneth A. Sereno dan Edward M. Bodaken “Persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk menggali sebuah rangsangan”. 5) Joseph A. Devito “Persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang dapat mempengaruhi indera kita”. (Mulyana, 2001: 167168) Dari pengertian-pengertian mengenai persepsi diatas pada dasarnya telah disimpulkan oleh Dedy Mulyan dengan sempurna, seperti yang dituliskan sebelumnya. Dan dari pengertian-pengertian persepsi diatas juga dapat diketahui http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 bahwa persepsi merupakan inti dari sebuah komunikasi, sedangkan penafsiran atau interpretasi merupakan inti dari persepsi yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi. 2.6. Teori Kultivasi Teori kultivasi atau disebut juga dengan analisis kultivasi adalah teori yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian dan kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengonsumsi pesan media dalam jangka panjang. Teori kultivasi dimulai dengan ide bahwa orang-orang yang menonton televisi selama berjam-jam sehari berpikir secara berbeda tentang realitas sosial daripada orang yang jarang atau tidak pernah menonton.18 Pemikiran Gerbner menyatakan bahwa media massa, khususnya TV, menyebabkan munculnya kepercayaan tertentu mengenai realitas yang dimiliki bersama oleh konsumen media massa. Menurutnya, sebagian besar yang kita ketahui atau apa yang kita piker kita tahu, tidak kita alami sendiri. Kita mengetahuinya karena adanya berbagai cerita yang kita lihat dan dengar melalui media. Dengan kata lain, kita memahami realitas melalui perantaraan media massa sehingga realitas yang kita terima adalah realitas yang diperantarai (mediated reality).19 18 Shanahan, James and Michael Morgan. “Television and Its Viewers: Cultivation Theory and Research” New York, Cambrid ge University Press, 1999: 267 19 Morissan, M.A, Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si, dan Dr. Farid Hamid U., M.Si, Teori Komunikasi Massa, Ghalia Indonesia, 2010. Hal.106 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 2.7 Teori Perubahan Sikap Teori perubahan sikap memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentukdan bagaimana sikap itu dapat berubah melalui proses komunikasi dan bagaimana sikap itu dapat memengaruhi sikap tindak atau tingkah laku seseorang.20 Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sikap, yaitu: 1. Faktor internal (individu itu sendiri) yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak. 2. Faktor eksternal yaitu keadaan - keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. 2.8 Televisi Penemuan piringan (disk) pertama untuk pencampuran gambar oleh “Paul Nipkow” di Berlin Jerman pada tahun 1884 dapat dilihat dari awal televisi dengan disk ini gambar disebarkan untuk ditransmisikan pada akhirnya disatukan lagi pada waktu penerimaan, yang menggunakan penemuan pertama kali adalah Isac Schoenberg tahun 1930 pencobaan televisi pertama di Berlin bulan maret 1935. Program televisi reguler dimulai pada olimpiade di Berlin 15 januari 1935. Stasiun televisi pertama dibuka di Amerika Serikat 30 april 1939 untuk 20 Morissan, M.A, Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si, dan Dr. Farid Hamid U., M.Si, Teori Komunikasi Massa, Ghalia Indonesia, 2010. Hal.70 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 pertandingan eksibisi dunia baru. Perang dunia kedua menghambat perkembangan televisi, namun setelah tahun 1945 semua negara eropa mendirikan televisi dengan program reguler, televisi berwarna dimulai tahun 1960an.21 2.8.1 Televisi Sebagai Media Massa Televisi merupakan media yang menyampaikan pesannya secara Audio Visual.Artinya televisi dapat dilihat, didengar sehingga memudahkan masyarakat dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan televisi.22 Istilah televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “visi” yang berarti penglihatan.Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsipprinsip kamera sehingga menjadi sebuah gambar, baik dalam bentuk gambar hidup dapat bergerak (moving picture), maupun gambar diam (still picture).23 Kehadiran televisi dapat menjadi hiburan disetiap rumah sebagai sumber hiburan. Keberadaan televisi sanggup mengambil waktu seorang untuk melihat dan mendengar acara-acara yang sedang berlangsung. Bahkan kehadirannya ditengah-tengah keluarga mampu membuat televisi sebagai anggota baru. 21 Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek,Bandung,Penerbit Mansiar Maju,(Bandung Alumni 1984) 22 Morissan,Jurnalistik Televisi Mutahir,Ramdina Prakarsa,Jakarta,2003,Hal,5 23 Onong Uchjana Effendy,Op cit, (Bandung 1993),hal,22 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Tak hanya hiburan, televisi juga menyajikan segala informasi berita dan pendidikan. Segala informasi dalam dan luar negeri mampu disiarkan secara cepat, tampilannya yang bersuara dan bergambar memudahkan konsumen dalam menerima pesan yang disampaikan dan seakan-akan penonton diajak melihat langsung ditempat yang disiarkan. 2.8.2 Program Televisi Program berasal dari bahasa inggris Programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah siaran yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun, kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.24 Program televisi atau acara televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi.Secaara garis besar, program televisi dibagi menjadi program berita dan program non berita.Program berita adalah program yang menayangkan seputar informasi penting dan unik yang ada disekeliling kita ataupun di mancanegara, sedangkan program non berita adalah acara yang menayangkan suatu yang menghibur, tontonannya tidak berat karena acara ini dibuat untuk hiburan. 24 Morissan,M.A, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Ramdina Prakarsa,2005,Hal,97 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program televisi yang jumlahnya sangat beragam. Pada dasarnya, apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan televisi selama program itu menarik dan disukai audiens dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola sistem penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program yang menarik itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment), program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan, dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan.25 Menurut Vare Gross (1994) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiens. Menurut Vare Gross: 25 Dedi Iskandar Muda,Jurnalistik Televisi Professional, (Bandung,PT.Remaja Rosdaka Karya 2003) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 “The programmers must select the appeal through which the audience will be reached”. (programer harus memilih daya tarik yang merupakan cara untuk meraih audiens).26 Dalam dunia televisi, program acara terdiri atas: 1. Talkshow, adalah acara televisi mengenai pembincangan, percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat. 2. Reportase, adalah suatu program acara televisi yang menyajikan berita-berita teraktual. 3. Feature, adalah salah satu jenis program acara televisi yang memiliki kekhasan dengan memadukan format dasar penyiaran, diantaranya wawancara, show, vox pop, musik, nyanyian dan sandiwara secara kreatif dan kapan saja karena tidak terikat dengan aktualitas. 4. Variety music, berisi berbagai jenis lagu dan dipadu satu atau dua orang presenter. Dalam program ini disisipkan lelucon, sulap, atau acara lain non music, agar acara tidak membosankan 5. Sinetron drama, berisikan fiksi dan non fiksi. Menurut festival film indonesia, jenis sinetron terbagi atas: a. Sinetron seri 26 Edwin T Vane,Lynne S Gross:Programming for Television,Radio and Cable,Focal Press,Boston,London,1994 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Sinetron drama seri adalah sinetron yang terdiri dari beberapa episode.Episode satu dan episode lainnya berdiri sendiri, tetapi memunculkan pemain-pemain tetap. b. Drama lepas Drama lepas adalah drama yang terdiri dari satu episode dan panjang durasi 90 menit c. Drama serial Drama serial adalah drama yang terdiri dari beberapa episode, dimana satu episode dengan episode lainnya berhubungan atau bersambung. Dalam drama ini penonton diajak untuk menyaksikan secara continue (meneruskan) sampai selesai, agar penonton dapat mengetahui jalan ceritanya. 6. Sinetron komedi, adalah program televisi mengenai cerita dramatik berkarakter ringan dan berisi humor. Adeganadegannya menyenangkan dan happy ending 7. Video klip, adalah format acara mengenai lagu-lagu yang diperdengarkan kepada audience, tujuannya untuk mempromosikan lagu tersebut 8. Stage play, adalah program televisi yang aktivitasnya berlangsung dipanggung dan para pemain hanya berada disekitar panggung, tetapi panggung dan dekorasi bisa digantiganti sesuai situasinya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 2.9 Khalayak Khalayak merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi, karena komunikasi tentunya patokan keberhasilan upaya komunikasi yang dilakukan itu merupakan pesan-pesan yang disampaikan melalui suatu saluran medium dapat diterima/sampai ke khalayak sasaran, dipahami dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti dengan harapan komunikator.27 Khalayak dalam konteks peristiwa komunikasi telah dikenal sejak jaman yunani kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang menonton suatu pertunjukkan (misal:drama, pertandingan, dll) Dengan demikian, pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir dalam tempat dan waktu tertentu, dimana masing-masing secara suka rela datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama, serta tujuan yang kurang lebih sama pula yakni ingin memperoleh hiburan. Menurut K. Avery dalam tulisannya communication and the media, ia menggolongkan beberapa khalayak, yaitu: a. Selective attention, golongan ini yang termasuk mau menerima pesan – pesan tetapi yang hanya diminati saja b. Selective perception, yang termasuk dengan golongan yang berbeda persepsi dalam menanggapi suatu pesan. 27 Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, Pusat Penerbit Universitas Terbuka,Hal,9.42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 c. Selective retention, merupakan suatu golongan yang hanya mau mengingat apa saja yang perlu diingat saja terutama kalau erat dengan kepentingannya.28 2.10 Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Ada 3 dimensi perilaku manusia: 1. Intelektual, (SADAR), adalah bagian logika, bagian analisa yang mempelajari informasi, membuat keputusan, pilihan, sikap atau tindakan. Bagian ini memutuskan untuk belajar, namun kurang kekuatan untuk menjalankan keputusan ini. 2. Emosi, (apa yang dirasakan), ini adalah bagian yang merasakan perasaan dan emosi. Tanpa alasan, Anda mungkin merasa tidak nyaman hari ini, padahal kemaren Anda merasakan sangat senang. Dari mana semua perasaan ini muncul? Apa yang memicu mereka? Mengapa Anda tidak bisa secara sadar mengendalikan atau merubahnya? 3. Pikiran bawah sadar, ini adalah bagian yang mengisi semua program dan menentukan bagaimana keputusan yang dibuat pikiran sadar. 28 Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University: 1994. Hal 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/