BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian

advertisement
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi
Pengertian kata komunikasi berasal dari bahasa latin, conmicatio yang
berarti “pemberitahuan atau pertukaran pikiran”. Jadi dalam proses komunikasi
haruslah terdapat unsure-unsur kesamaan makna agar terjadi pertukaran pikiran
atau pengertian antar komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima
pesan).
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan.komunikasi adalah cara kita untuk mengetahui apa yang ingin kita
ketahui. Sejak awal perkembangannya, para ahli dari berbagai disiplin ilmu telah
turut memberikan sumbangan yang besar terhadap keberadaan ilmu komunikasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-kata,
gambar, angka, dan lain-lain.2
Menurut Everett M. Roger dalam Deddy Mulyana, ilmu komunikasi suatu
pengantar. Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka.3 Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication, sumber
2
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, Jakarta, 2008. Hal.2
Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Hal,
62
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
dari kata communiss yang berarti sama. Sama disini adalah maksudnya sama
makna.4
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada
penerima, dalam komunikasi yang efektif maka setidaknya harus diketahui
bentuk-bentuk komunikasi. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tersebut adalah
komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi
media. Dalam penelitian ini penulis menitik beratkan pada masalah komunikasi
massa.
Komunikasi menurut Hovland, Janis & Kelley adalah suatu proses melalui
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk katakata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak).
Komunikasi menurut Laswell merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa
mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dan dengan akibat atau
hasil apa? (Who says What? In Which Channel?To Whom?With what
effect?)komunikasi menurut Ruesch adalah suatu proses yang menghubungkan
satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.5
Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi, dapat di peroleh
gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:6
1. Komunikasi sebagai suatu proses, artinya bahwa komunikasi merupakan
serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada
4
5
6
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1999, Hal, 7
Denis Mc Quail,Teori Komunikasi Massa,Erlangga,1997,Hal,33
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta,2004. Hal 4-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
tahapan) serta berkaitan satu sama lain dalam kurun waktu tertentu.
Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, melainkan dinamis dalam
arti kata akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus.
Proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau komponen, faktor-faktor
atau unsur yang di maksud antara lain meliputi komunikator, komunikan,
pesan, saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
waktu, tempat, hasil atau akibat yang ditimbulkan dan situasi atau kondisi
yang ada ketika komunikasi berlangsung.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan secara sadar,di sengaja,
serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian sadar
disini adalah suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang
sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikolog yang terkendali atau
terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa
komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari
pelakunya. Sementara tujuan mereka merujuk pada hasil atau akibat yang
diinginkan
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku
yang terlibat. Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik jika pihak-pihak
yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan
sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topic pesan yang
disampaikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
4. Komunikasi bersifat simbolis. Pada dasarnya komunikasi meruoakan
tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia
adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka, atau tanda
lainnya. Bahasa verbal yang digunaan untuk keperluan membujuk atau
meminta tolong tentunya
akan berada dengan bahasa verbal yang
digunakan untuk tujuan memerintah atau memaksa. Perbedaannya bukan
hanya menyangkut kata-kata yang di gunakan, tetapijuga pada tekanan
nada atau intonasinya.
5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut
dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut perlu di
lakukan secara seimbang oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam
komunikasi. Apa yang kita terima, nilainya bergantung pada apa yang kita
berikan. Pengertian transaksional juga merujuk pada suatu kondisi bahwa
keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tetapi
ditentukan oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini
berarti komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat
mempunyai kesepakatan mengenai hal-hal yang dikomunikasikan.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Maksudnya adalah bahwa
para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu
serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi
komunikasi seperti telepon,internet, fax, dan lain-lain, faktor ruang dan
waktu tidak lagi menjadi masalah dalam komunikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.2
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, yaitu: surat
kabar, majalah, radio, televisi dan film. Oleh karena itu, maka sumber komunikasi
massa bukanlah satu orang melainkan suatu organisasi formal dan sang
pengirimnya sering kali merupakan komunator professional, pesannya tidak unik
dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Disamping itu, pesan tersebut
sering kali diproses distandarisasi dan selalu diperbanyak.Pesan itu juga
merupakan produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan
simbolik yang mempunyai nilai kegunaan.Hubungan pengirim dan penerima
bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga
bersifat impersonal, bahkan mungkin sekali bersifat non moral dan kalkulatif,
dalam pengertian bahwa sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas
konsekuensinya yang terjadi pada para individu dan pesan yang dijual belikan
dengan uang atau dengan perhatian tertentu.7
Yang menjadi penghubung antara komunikator dengan komunikan adalah
dari beberapa penjabaran soal komunikasi massa dalam media massa. Media
massa adalah saran untuk menyampaikan isi pesan atau pertanyaan atau informasi
yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar,
heterogen, anonym, tidak terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan
7
S. Djuarsa Sendjaja,Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
yang sama, yaitu pesan dari media massa yang sama dan tidak dapat memberikan
arus balik secara langsung pada saat itu.8
Komunikasi massa itu sendiri dapat didefinisikan dalam tiga ciri:9
1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relative lebih besar,
heterogen, dan anonim
2. Pesan – pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk
bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan
sifatnya sementara
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar
2.2.1
Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah aktifitas sosial yang berfungsi di
masyarakat. Robert K. Merton mengemukakan, bahwa fungsi aktivitas social
memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi yang
diinginkan dan fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function) adalah
fungsi yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi social
dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional. Setiap
aktivitas social juga melahirkan fungsi-fungsi social lain, bahwa manusia
8
JB Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat Kabar, Majalah,
Radio, Dan Televisi,Alumni,Bandung,1991,Hal,90
9
(Wright. 1950. Hal15 dalam) Werner J. Severin – James W. Tankard. Jr. Teori Komunikasi
Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta. Kencana. 2008. Hal 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Berikut adalah
beberapa fungsi lainnya: 10
1. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial
maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat
dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal
- hal yang tidak diinginkan.
2. Fungsi Social Learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah
melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh
masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahanpencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu
berlangsung.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa memiliki
fungsi utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada
masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari
institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam
waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat
dan singkat.
10
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana, Prenada Media Grup, Jakarta, 2008. Hal 78-81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
4. Fungsi Transformasi Budaya
Fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya.
Sebagaimana diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang
disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian
utama semua masyarakat di dunia
5. Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan
fungsi-fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai
medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan
media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media
massa juga meupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.
Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga
tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya
2.3
Media Massa
Dari beberapa keterangan diatas, maka media massa dapat didefinisikan
sebagai media yang mampu menimbulkan keserempakan diantara khalayak yang
sedang
memperhatikan
pesan
yang
dilancarkan
oleh
media
tersebut.
Perkembangan masyarakat yang dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang
semakin canggil menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media
massa, tetapi selain pihak secara timbale balik ini menimbulkan dampak yang
teramat kuat pula terhadap masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Peran media massa sebagai suatu institusi penting dalam masyarakat,
semakin meningkat. Menurut Denis Mc Quail, media memiliki fungsi penting,
antara lain:
1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri
lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki
peraturan dan norma-norma yang menghubungkan intitusi tersebut dengan
masyarakat dan industri sosial lainnya. Dilain pihak, intitusi media diatur
oleh masyarakat.
2. Media massa merupakan sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan
inovasi dalam masyarakat yang dapat didaya gunakan sebagai pengganti
kekuatan atau sumber daya lainnya.
3. Media merupakan lokasi atau forum yang semakin berperan, untuk
menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang
bertaraf nasional maupun internasional
4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan bentuk seni
dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara mode,
gaya hidup, dan norma-norma.
5. Media telah memperoleh gambaran dan cerita realitas sosial, tetapi juga
bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media menyuguhkan nilainilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.11
11
Denis Mc Quail,Teori Komunikasi Massa,Erlangga,hal3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Radio, surat kabar, televisi, film, merupakan media komunikasi yang
dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Peran media massa terasa
lebih kuat lagi karena pada masyarakat modern serta perolehan informasi dan
hiburan didapatkan melalui media massa.
Seringnya efek tayangan televisi menimbulkan kekhawatiran dari berbagai
kalangan terutama mengenai dampak buruk televisi terhadap audience-nya,
meskipun tidak dapat mengelak juga bahwa dampak dari hadirnya televisi-televisi
swasta telah menggairahkan roda perekonomian nasional. Karena dengan media
televisi, segala informasi, pengetahuan, hiburan, teknologi, perindustrian dan
perekonomian akan dapat disiarkan yang tentunya sedikit banyak akan menambah
wawasan dan pengetahuan masyarakat.
2.4
Efek Media Massa
Melihat begitu kuatnya dampak dari media, maka dapat diketahui peran
dari media. Adapun peran media adalah:12
1. Jendela pengalaman yang meluaskan pandangan kita dan memungkinkan
kita mampu memahami apa yang terjadi disekitar diri kita, tanpa campur
tangan pihak lain atau sikap memihak
2. Juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna terhadap peristiwa atau
hal terpisah atau hal terpisah dan kurang jelas.
3. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dan penerima sebagai
umpan balik.
12
Dennis Mc Quail Opcit, hal, 53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
4. Papan penunjuk jalan yang secara aktif menunjukan arah, memberikan
bimbingan atau intruksi.
5. Penyaringan yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberi perhatian
khusus dan menyisihkan aspek yang lain, baik secara sadar dan sistematis
maupun tidak.
6. Cermin yang memantulkan citra masyarakat terhadap masyarakat itu
sendiri. tirai atau penutup kebenaran demi pencapaian tujuan propaganda
atau pelarian dari suatu kenyataan.
7. Adanya asumsi yang diingatkan bahwa dampak yang ditimbulkan media
massa hanya mampu pada tahap kognisi dan afeksi meskipun bisa
berkelanjutan ketahap dengan persyaratan memenuhi unsur-unsur dua
tahap dampak media massa yaitu efek kognitif dan efek afektif.
Secara umum ada tiga jenis efek yang bisa ditimbulkan dari televisi, jika
dikaji dari televisi, jika dikaji dari pandangan ilmu komunikasi, yang juga dampak
komunikasi massa. Dampak ini yang paling sering dibicarakan oleh pakar-pakar
komunikasi antara lain mengenai efek Kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap),
dan Konatif (perilaku/tindakan)
Efek Kognitif meliputi penangkapan kesadaran, belajar, dan tambahan
pengetahuan.Efek Afektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan sikap.
Sedangkan efek Konatif adalah berhubungan dengan perilaku dan niat melakukan
sesuatu menurut cara tertentu.13
13
Riswandi, Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, Yogyakarta,2009,Hal,113
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
1. Efek Kognitif
Menurut Melvin De Fleur dan Sandra Ball Rokcach, bahwa apa
yang disebut efek kognitif adalah efek terhadap mental. Efek ini
menjadi pusat perhatian pembicaraan masalah persiasi psikologi.Efek
ini berbeda dengan kelakuan, meskipun keduanya berkaitan satu
dengan lainnya.Efek kognitif ini menimbulkan perasaan orang
merasakan kemenduan (Ambiquitas) instrumennya adalah sikap,
kepercayaan, dan nilai.14
Efek kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang
diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan
dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau
informasi.15
2. Efek Afektif
Sedangkan efek afektif adalah proses yang mengarah pada
berbagai perasaan orang dan emosi tertentu. Manusia suka atau tidak
suka mereka akan selalu merasakan benci, cinta, dan senang, yang
semuanya itu dapat terlihat dari mukanya.16
14
Melvin L De Fleur dan Sandra Ball-Rokcach, Theory of Mass Communication(third edition), New
York and London,1975,Hal,263
15
Jalaludin Rachmat,Psikologi Komunikasi, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya),Hal,219
16
Melvin L De Fleur dan Sandra Ball-Rokcach,Op Cit,hal,208
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
3. Efek Konatif
Sedangkan efek konatif ini menunjuk pada perilaku nyata yang
dapat diamati, dari kelakuan, berfikir, dan merasa yang meliputi polapola tindakan atau kegiatan, kebiasaan dalam berperilaku.17
2.5
Teori Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
gambaran mengenai sesuatu melalui tahap pemilihan, pengelolahan, dan
pengertian dari informasi mengenai sesuatu tersebut. Tindakan seseorang ajan
sesuatu hal banyak dipengaruhi oleh hal tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
(2001:167), Mulyana mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses internal yang
memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan serta menafsirkan
rangsangan dari lingkungan kita dan dari proses tersebut dapat mempengaruhi
perilaku kita nantinya. Persepsi merupakan sebuah inti dari komunikasi, karena
jika persepsi tidak akurat maka tidak akan memungkinkan kita berkomunikasi
secara efektif.
Dari persepsilah yang menentukan kita untuk memiliki suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antara
individu, dan sebagai konsekuensinya maka semakin cenderung membentuk suatu
kelompok budaya ataupun kelompok identitas.
17
Sunarjo dan Djoenasih S. Sunarjo, Op Cit,Hal,71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Berikut ini beberapa pengertian persepsi yang didefinisikan oleh beberapa
pakar komunikasi untuk memperjelas pengertian dari persepsi itu sendiri, antara
lain :
1) RudolfR.Verdeber
“Persepsi adalah suatu proses dalam menafsirkan informasi indrawi”.
2) J.Cohen
“Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai
penerimaan objek eksternal. Persepsi adalah pengetahuan yang tampak
mengenai apa yang ada diluar sana”.
3) BrianFellows
“Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme dalam
menerima dan menganalisis sebuah informasi”.
4) Kenneth
A.
Sereno
dan
Edward
M.
Bodaken
“Persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk menggali sebuah
rangsangan”.
5) Joseph
A.
Devito
“Persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya
stimulus yang dapat mempengaruhi indera kita”. (Mulyana, 2001: 167168)
Dari pengertian-pengertian mengenai persepsi diatas pada dasarnya telah
disimpulkan oleh Dedy Mulyan dengan sempurna, seperti yang dituliskan
sebelumnya. Dan dari pengertian-pengertian persepsi diatas juga dapat diketahui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
bahwa persepsi merupakan inti dari sebuah komunikasi, sedangkan penafsiran
atau interpretasi merupakan inti dari persepsi yang identik dengan penyandian
balik (decoding) dalam proses komunikasi.
2.6.
Teori Kultivasi
Teori kultivasi atau disebut juga dengan analisis kultivasi adalah teori
yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi, pengertian dan
kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengonsumsi pesan media dalam
jangka panjang. Teori kultivasi dimulai dengan ide bahwa orang-orang yang
menonton televisi selama berjam-jam sehari berpikir secara berbeda tentang
realitas sosial daripada orang yang jarang atau tidak pernah menonton.18
Pemikiran Gerbner menyatakan bahwa media massa, khususnya TV,
menyebabkan munculnya kepercayaan tertentu mengenai realitas yang dimiliki
bersama oleh konsumen media massa. Menurutnya, sebagian besar yang kita
ketahui atau apa yang kita piker kita tahu, tidak kita alami sendiri. Kita
mengetahuinya karena adanya berbagai cerita yang kita lihat dan dengar melalui
media. Dengan kata lain, kita memahami realitas melalui perantaraan media
massa sehingga realitas yang kita terima adalah realitas yang diperantarai
(mediated reality).19
18
Shanahan, James and Michael Morgan. “Television and Its Viewers: Cultivation Theory and
Research” New York, Cambrid ge University Press, 1999: 267
19
Morissan, M.A, Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si, dan Dr. Farid Hamid U., M.Si, Teori Komunikasi
Massa, Ghalia Indonesia, 2010. Hal.106
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.7
Teori Perubahan Sikap
Teori perubahan sikap memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang
terbentukdan bagaimana sikap itu dapat berubah melalui proses komunikasi dan
bagaimana sikap itu dapat memengaruhi sikap tindak atau tingkah laku
seseorang.20
Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sikap, yaitu:
1. Faktor internal (individu itu sendiri)
yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif
sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak.
2. Faktor eksternal
yaitu keadaan - keadaan yang ada di luar individu yang merupakan
stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
2.8
Televisi
Penemuan piringan (disk) pertama untuk pencampuran gambar oleh “Paul
Nipkow” di Berlin Jerman pada tahun 1884 dapat dilihat dari awal televisi dengan
disk ini gambar disebarkan untuk ditransmisikan pada akhirnya disatukan lagi
pada waktu penerimaan, yang menggunakan penemuan pertama kali adalah Isac
Schoenberg tahun 1930 pencobaan televisi pertama di Berlin bulan maret 1935.
Program televisi reguler dimulai pada olimpiade di Berlin 15 januari 1935.
Stasiun televisi pertama dibuka di Amerika Serikat 30 april 1939 untuk
20
Morissan, M.A, Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si, dan Dr. Farid Hamid U., M.Si, Teori Komunikasi
Massa, Ghalia Indonesia, 2010. Hal.70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
pertandingan eksibisi dunia baru. Perang dunia kedua menghambat perkembangan
televisi, namun setelah tahun 1945 semua negara eropa mendirikan televisi
dengan program reguler, televisi berwarna dimulai tahun 1960an.21
2.8.1 Televisi Sebagai Media Massa
Televisi merupakan media yang menyampaikan pesannya secara
Audio
Visual.Artinya
televisi
dapat
dilihat,
didengar
sehingga
memudahkan masyarakat dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan
televisi.22
Istilah televisi berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “visi”
yang berarti penglihatan.Segi jauhnya ditransmisikan dengan prinsipprinsip kamera sehingga menjadi sebuah gambar, baik dalam bentuk
gambar hidup dapat bergerak (moving picture), maupun gambar diam (still
picture).23
Kehadiran televisi dapat menjadi hiburan disetiap rumah sebagai
sumber hiburan. Keberadaan televisi sanggup mengambil waktu seorang
untuk melihat dan mendengar acara-acara yang sedang berlangsung.
Bahkan kehadirannya ditengah-tengah keluarga mampu membuat televisi
sebagai anggota baru.
21
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek,Bandung,Penerbit Mansiar
Maju,(Bandung Alumni 1984)
22
Morissan,Jurnalistik Televisi Mutahir,Ramdina Prakarsa,Jakarta,2003,Hal,5
23
Onong Uchjana Effendy,Op cit, (Bandung 1993),hal,22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Tak hanya hiburan, televisi juga menyajikan segala informasi
berita dan pendidikan. Segala informasi dalam dan luar negeri mampu
disiarkan secara cepat, tampilannya yang bersuara dan bergambar
memudahkan konsumen dalam menerima pesan yang disampaikan dan
seakan-akan penonton diajak melihat langsung ditempat yang disiarkan.
2.8.2 Program Televisi
Program berasal dari bahasa inggris Programme atau program yang
berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak
menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah siaran
yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan
dalam berbagai bentuk. Namun, kata program lebih sering digunakan
dalam dunia penyiaran di Indonesia, dari pada kata siaran untuk mengacu
kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan
stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya.24
Program televisi atau acara televisi merupakan acara-acara yang
ditayangkan oleh stasiun televisi.Secaara garis besar, program televisi
dibagi menjadi program berita dan program non berita.Program berita
adalah program yang menayangkan seputar informasi penting dan unik
yang ada disekeliling kita ataupun di mancanegara, sedangkan program
non berita adalah acara yang menayangkan suatu yang menghibur,
tontonannya tidak berat karena acara ini dibuat untuk hiburan.
24
Morissan,M.A, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Ramdina
Prakarsa,2005,Hal,97
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program
televisi yang jumlahnya sangat beragam. Pada dasarnya, apa saja bisa
dijadikan program untuk ditayangkan televisi selama program itu menarik
dan disukai audiens dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan
hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola sistem penyiaran dituntut
untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin berbagai program yang
menarik.
Berbagai jenis program yang menarik itu dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi
(berita) dan program hiburan (entertainment), program informasi
kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news)
yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan, dan
berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan
opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu
musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan.25
Menurut Vare Gross (1994) menentukan jenis program berarti
menentukan atau memilih daya tarik dari suatu program. Adapun yang
dimaksud dengan daya tarik adalah bagaimana suatu program mampu
menarik audiens. Menurut Vare Gross:
25
Dedi Iskandar Muda,Jurnalistik Televisi Professional, (Bandung,PT.Remaja Rosdaka Karya 2003)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
“The programmers must select the appeal through which
the
audience will be reached”. (programer harus memilih daya tarik yang
merupakan cara untuk meraih audiens).26
Dalam dunia televisi, program acara terdiri atas:
1. Talkshow, adalah acara televisi mengenai pembincangan,
percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu
masalah yang hangat.
2. Reportase,
adalah
suatu
program
acara
televisi
yang
menyajikan berita-berita teraktual.
3. Feature, adalah salah satu jenis program acara televisi yang
memiliki kekhasan dengan memadukan format dasar penyiaran,
diantaranya wawancara, show, vox pop, musik, nyanyian dan
sandiwara secara kreatif dan kapan saja karena tidak terikat
dengan aktualitas.
4. Variety music, berisi berbagai jenis lagu dan dipadu satu atau
dua orang presenter. Dalam program ini disisipkan lelucon,
sulap,
atau acara lain
non
music,
agar
acara tidak
membosankan
5. Sinetron drama, berisikan fiksi dan non fiksi. Menurut festival
film indonesia, jenis sinetron terbagi atas:
a. Sinetron seri
26
Edwin T Vane,Lynne S Gross:Programming for Television,Radio and Cable,Focal
Press,Boston,London,1994
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Sinetron drama seri adalah sinetron yang terdiri dari
beberapa episode.Episode satu dan episode lainnya berdiri
sendiri, tetapi memunculkan pemain-pemain tetap.
b. Drama lepas
Drama lepas adalah drama yang terdiri dari satu episode
dan panjang durasi 90 menit
c. Drama serial
Drama serial adalah drama yang terdiri dari beberapa
episode, dimana satu episode dengan episode lainnya
berhubungan atau bersambung. Dalam drama ini penonton
diajak untuk menyaksikan secara continue (meneruskan)
sampai selesai, agar penonton dapat mengetahui jalan
ceritanya.
6. Sinetron komedi, adalah program televisi mengenai cerita
dramatik berkarakter ringan dan berisi humor. Adeganadegannya menyenangkan dan happy ending
7. Video klip, adalah format acara mengenai lagu-lagu yang
diperdengarkan
kepada
audience,
tujuannya
untuk
mempromosikan lagu tersebut
8. Stage play, adalah program televisi yang aktivitasnya
berlangsung dipanggung dan para pemain hanya berada
disekitar panggung, tetapi panggung dan dekorasi bisa digantiganti sesuai situasinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2.9
Khalayak
Khalayak merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi, karena
komunikasi tentunya patokan keberhasilan upaya komunikasi yang dilakukan itu
merupakan pesan-pesan yang disampaikan melalui suatu saluran medium dapat
diterima/sampai ke khalayak sasaran, dipahami dan mendapatkan tanggapan
positif, dalam arti dengan harapan komunikator.27
Khalayak dalam konteks peristiwa komunikasi telah dikenal sejak jaman
yunani kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan
orang yang menonton suatu pertunjukkan (misal:drama, pertandingan, dll)
Dengan demikian, pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang
terorganisir dalam tempat dan waktu tertentu, dimana masing-masing secara suka
rela datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama, serta tujuan
yang kurang lebih sama pula yakni ingin memperoleh hiburan.
Menurut K. Avery dalam tulisannya communication and the media, ia
menggolongkan beberapa khalayak, yaitu:
a. Selective attention, golongan ini yang termasuk mau menerima pesan –
pesan tetapi yang hanya diminati saja
b. Selective perception, yang termasuk dengan golongan yang berbeda
persepsi dalam menanggapi suatu pesan.
27
Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, Pusat Penerbit Universitas Terbuka,Hal,9.42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
c. Selective retention, merupakan suatu golongan yang hanya mau
mengingat apa saja yang perlu diingat saja terutama kalau erat dengan
kepentingannya.28
2.10
Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar
Ada 3 dimensi perilaku manusia:
1. Intelektual, (SADAR), adalah bagian logika, bagian analisa yang
mempelajari informasi, membuat keputusan, pilihan, sikap atau
tindakan. Bagian ini memutuskan untuk belajar, namun kurang
kekuatan untuk menjalankan keputusan ini.
2. Emosi, (apa yang dirasakan), ini adalah bagian yang merasakan
perasaan dan emosi. Tanpa alasan, Anda mungkin merasa tidak
nyaman hari ini, padahal kemaren Anda merasakan sangat senang.
Dari mana semua perasaan ini muncul? Apa yang memicu mereka?
Mengapa Anda tidak bisa secara sadar mengendalikan atau
merubahnya?
3. Pikiran bawah sadar, ini adalah bagian yang mengisi semua program
dan menentukan bagaimana keputusan yang dibuat pikiran sadar.
28
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University: 1994. Hal 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download