OPTIK KODE:5G5053 Oleh: Drs. Riskan Qadar, M.Si. OPTIK 1. SIFAT DAN PERAMBATAN 2. OPTIKA GEOMETRI 3. INSTRUMEN OPTIK 4. INTERFERENSI 5. DIFRAKSI 6. LASER Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 2 1. SIFAT DAN PERAMBATAN CAHAYA 1.1 Pendahuluan 1.2 Sifat Cahaya 1.3 Refleksi dan Refraksi 1.4 Refleksi Internal Total 1.5 Perambatan dalam Suatu Medium Tak Homogen: Prinsip Fermat 1.6 Prisma 1.7 Pergeseran sinar pada Kaca Plan Paralel 1.8 Dispersi 1.9 Polarisasi 1-10 Hamburan cahaya 1.11 Prinsip Huygens Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 3 BAB 1 SIFAT DAN PERAMBATAN CAHAYA Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 4 1-1 Pendahuluan Optika: Cabang fisika yang mempelajari perilaku cahaya dan gelombang elektromagnetik Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 5 Manfaat sifat-sifat cahaya membantu memahami: - warna biru dari langit - mata manusia - teleskop - laser - mikroskop - komputer optik - kamera - pencitraan - hologram - dll Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 6 1-2 Sifat Cahaya Sampai pada zaman Isaac Newton (16421727); cahaya terdiri dari aliran partikel yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Tahun 1665; diyakini cahaya memiliki sifat gelombang. Tahun 1873, Clerk Maxwell meramalkan keberadaan gelombang elektromagnetik dan menghitung laju rambatannya. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 7 Tahun 1887, Heinrich Hertz; cahaya adalah gelombang elektromagnetik Tahun 1930, perkembangan kuantum menyatakan cahaya memiliki dua sifat; gelombang dan partikel. Foton atau kuanta merupakan energi yang diangkut oleh gelombang cahaya dalam bentuk diskrit. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 8 Optik geometri dan optik fisis mempelajari aspek perambatan cahaya. Aspek partikel dari cahaya dipelajari pada aspek pemancaran dan penyerapan; efek Compton dan efek fotolistrik. Muatan listrik yang bergerak dipercepat menghasilkan radiasi elektromagnetik. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 9 Radiasi elektromagnetik merambat dalam vakum dengan laju cahaya. Pengukuran laju cahaya sampai tahun 1983 c = 2,997992458x108 m/s Ilmuwan yang mengukur laju cahaya - Romer, tahun 1676; astronomi Denmark - Armand Fizeau, tahun 1849; Perancis - Jean Foucault, Perancis - Albert Michelson; USA Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 10 Gambar 1. muka gelombang dan sinar • • Muka gelombang adalah tempat posisi semua titik berdekatan dimana fasa getaran sebuah besaran fisika yang berkelompok dengan gelombang itu adalah sama Sinar: garis khayal sepanjang arah perjalanan gelombang Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 11 1-3 Refleksi dan Refraksi Refleksi:pengembalian seluruh atau sebagian suatu berkas atau gelombang bila berkas itu bertemu dengan bidang batas antara dua medium. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 12 Refleksi spekular (refleksi teratur) (bahasa latin, spekular artinya cermin, cermin yang dimaksud adalah cermin yang permukaannya halus) adalah refleksi pada sudut tertentu dari sebuah permukaan yang sangat halus Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 13 Refleksi difus/ baur/ tersebar adalah refleksi yang dihamburkan dari sebuah permukaam kasar. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 14 Refraksi: perubahan arah yang dialami oleh muka gelombang pada saat melintas miring dari suatu medium ke medium yang lain. Gambar 3. sinar datang, refleksi, dan refraksi Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 15 Indeks refraksi adalah rasio laju cahaya c dalam vakum terhadap laju cahaya v dalam sebuah material c n v (1-1) Cahaya selalu merambat lembih lambat di dalam material daripada di dalam vakum, sehingga nilai n > 1 dalam medium apapun selain vakum. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 16 Hukum refleksi dan refraksi 1. Sinar yang masuk/datang, sinar yang direfleksikan, dan sinar yang direfraksikan dan normal terhadap permukaan semuanya terletak pada bidang yang sama. 2. Sudut refleksi θr sama dengan sudut masuk θa untuk semua panjang gelombang dan untuk setiap pasangan material adalah θa= θr (1-2) (hukum refleksi) Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 17 3. Rasio dari sinus sudut θa dan θb dimana kedua sudut ini diukur dari normal terhadap permukaan, sama dengan kebalikan dari sin a nb sin b na Gbr 4 rasio kedua refraksi. na sin θa = nb sin θb (1-3) (hukum refraksi, atau hukum Snellius) Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 18 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 19 Sifat tambahan cahaya yang direfleksikan adalah intensitas Ir dari gelombang yang direfleksikan ditentukan oleh indeks-indeks refraksi n1 dan n2 di dalam kedua medium itu. Reflektansi R didefinisikan sebagai nilai banding dari Ir dan intensitas masuk Io. Transmitansi T adalah bagian yang ditransmisikan, atau 1 – R. Pada arah masuk normal θ = 0 di dalam arah manapun I r n2 n1 R I o n2 n1 Senin, 24 Juli 2017 2 (arah masuk normal) (1-4) Riskan Qadar- 1 Optik 20 Karakteristik gelombang bila mengalami refraksi adalah 1. Frekuensi (f) dari gelombang tidak berubah. 2. Laju (v) dari gelombang berubah. 3. Panjang gelombang () berubah hubungannya c v c o f (1-5) dan o v o c o n v n Senin, 24 Juli 2017 Panjang gelombang dalam material (1-6) Riskan Qadar- 1 Optik cahaya 21 Tabel 1.1 indeks refraksi cahaya natrium kuning ( = 589 nm) Zat Indeks bias (n) padatan Es (H2O) 1,308 Fluorit (CaF2) 1,434 Polistiren 1,49 Garam batu (NaCl)1,544 Kwarsa (SiO2) 1,544 Intan (C) 2,417 Fabulit (SrTiO3) 2,409 Rutil (TiO2) 2,62 Senin, 24 Juli 2017 Zat Indeks bias (n) kaca Mahkota Batu api berat Cairan (suhu 20oC) Metanol (CH3OH) Air (H2O) Etanol (C2H5OH) Terpentin Gliserin Benzena Riskan Qadar- 1 Optik 1,52 1,66 1,329 1,333 1,36 1,472 1,473 1,501 22 1-4 Refleksi Internal Total Refleksi internal total adalah sinar yang memasuki antarmuka dengan material kedua yang indeks biasnya lebih kecil daripada indeks bias yang dijalani material itu yang sudut datangnya sama atau lebih besar dari sudut kritis Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 23 Sudut kritis adalah sudut masuk ketika sinar yang direfraksikan muncul keluar menyinggung permukaan itu Berdasarkan hukum Snellius na sin θa = nb sin θb,, jika θb = 90o (sin 90o = 1), Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 24 maka sudut kritis diperoleh 1 nb c sin na (1-7) Perhatikan gambar 5. di bawah Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 25 Prisma merupakan salah satu contoh alat optik yang baik menghasilkan refleksi internal total. Endoskop merupakan piranti serat optik yang banyak digunakan dalam instrumen kedokteran yang dapat disisipkan langsung ke dalam pembuluh tenggorokan, kantung kemih, usus besar, dll untuk pemeriksaan yang dapat dilihat dengan mata. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik Gambar 6 26 Kabel optik serat dalam sistem komunikasi digunakan untuk mentransmisikan sinar yang dimodulasi. Keuntungannya bahwa kabel itu isolator listrik, tidak terpengaruh oleh interferensi listrik dari petir dan sumber lain, kabel itu tidak memperbolehkan arus listrik yang tidak diinginkan antara sumber dan penerima, aman dan sukar untuk dipasangi alat pendengar rahasia, dan juga sukar untuk disambungkan dan untuk disadap. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik Gbr 7 27 1-5 Perambatan dalam suatu medium tak homogen: prinsip Fermat Pierre de Fermat (1601-1665)matematikawan dari Perancis mengatakan (dikenal dengan prinsip Fermat) bahwa “dalam perjalanan dari titik yang satu ke titik yang lain, suatu sinar memilih jejak dimana waktu perambatan mempunyai nilai minimum” Perhatikan gambar sistem pemantulan Fermat Gambar 8 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 28 Waktu yang diperlukan sinar dari titik A ke titik B melalui cermin yang direfleksikan sejarak x dari titik A ke titik O adalah 2 2 2 t = tAO + tOB y1 x 2 y2 l x t atau c t = c -1(y12 + x2)1/2 + c-1[y22 + (l – x)2]1/2 agar waktu bernilai minimum maka dt dx dt 2 1 c y1 x 2 dx Senin, 24 Juli 2017 1 / 2 (2 x) c 1 y 2 2 l x Riskan Qadar- 1 Optik 2 1 / 2 0 2(l x)( 1) 0 29 y x 2 1 x 2 1/ 2 y (l x) 2 2 (l x) 2 1/ 2 Berdasarkan Gbr 8. diperoleh sin θa = sin θr atau θa = θr (hukum refleksi) Prinsip Fermat untuk refraksi waktu yang diperlukan sinar dari titik A ke titik B melalui batas dua medium yang direfraksikan sejarak x dari titik A ke titik O adalah t = natAO +nbtOB Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 30 Gambar 9 na h1 x t v1 2 2 1/ 2 nb h2 (l x) v2 2 2 1/ 2 dt 0 Agar waktu bernilai minimum maka dx Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 31 dt 1 2 na v1 h1 x 2 dx 1 / 2 1 na x h1 x 2 (2 x) nb v2 h2 (l x) 2 2 2 1 / 2 2(l x)( 1) nb (l x) h2 (l x) 2 2 diperoleh na sin θ1 = nb sin θ2 Senin, 24 Juli 2017 (Hukum refraksi) Riskan Qadar- 1 Optik 32 1-6 Prisma A θd θa θb δ θc Gbr 10 Prisma adalah suatu medium yang dibatasi oleh dua permukaan yang membentuk sudut A Gambar 10 memperlihatkan sinar merambat ke dalam prisma kemudian keluar lagi Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 33 Sudut deviasi δ terjadi sebagai berikut: δ = (θa – θb) + (θd – θc) = θa + θd – (θb + θc) δ = θa + θd – A (sudut deviasi) (1-8) Sudut deviasi minimum terjadi bila θa = θd, maka pers (1-7) menjadi δmin = 2 θa – A θa = ½ (δmin + A) dan θb = θc θb = ½ A dari hukum refraksi na sin θa = nb sin θb na sin ½ (δmin + A) = nb sin ½ A (1-9) Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 34 Bila sudut prisma kecil; A<10o, maka sudut deviasi minimum juga kecil, dan akibatnya nilai sudut sinus sama dengan sudutnya sendiri. Jadi na sin ½ (δmin + A) = nb sin ½ A ditulis na ½ (δmin + A) = nb ½ A na (δmin + A) = nb A min nb 1 A na Senin, 24 Juli 2017 (1-10) Riskan Qadar- 1 Optik 35 1-7 Pergeseran sinar pada kaca plan paralel Perhatikan gambar 11 t d sin( a b ) ; cos b AD AD na nb θa C Gbr 11 Senin, 24 Juli 2017 θb d θb diperoleh sin( a b ) td cos b A B D t (1-11) Riskan Qadar- 1 Optik 36 1-8 Dispersi Cahaya putih merupakan superposisi dari gelombang-gelombang dengan panjang gelombang yang membentang melalui seluruh spektrum tampak. Laju cahaya dalam vakum adalah sama untuk semua panjang gelombang, tetapi laju cahaya tersebut dalam material berbeda untuk panjang gelombang yang berbeda. Indeks refraksi n sebuah material bergantung pada panjang gelombang Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 37 Gbr 11 Dispersi adalah kebergantungan laju gelombang dan indeks refraksi pada panjang gelombang Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 38 Warna-warna atau panjang gelombang berbeda yang dipancarkan oleh suatu sumber S berupa cahaya putih (polikhromatik) yang terlihat muncul di layar setelah melalui zat optik (misalnya prisma) disebut spektrum. Gbr 12 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 39 Gbr 13 Gbr 13 memperihatkan pelangi yang dibentuk oleh refraksi, refleksi dan dispersi dalam tetesan air Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 40 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 41 Gbr 14 peristiwa pelangi oleh sinar matahari melalui tetesan air setelah hujan Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 42 Dispersi prisma didefinisikan d d dn (1D 12) d dn d faktor dδ/dn bergantung pada geometri sistem; faktor dn/d bergantung pada bahan yang menyusun prisma. Pada pers 1-8 na sin ½ (δmin + A) = nb sin ½ A lalu dideferensialkan pada δmin dan nb na cos ½ (δmin +A) ½ d δmin = sin ½ A dnb Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 43 d min dnb A 2 sin 2 1 na cos min A 2 (1-13) faktor dn/d bergantung pada sifat gelombang dan medium untuk gelombang elektromagnetik pada umumnya dan cahaya pada khususnya, pernyataan yang memuaskan diberikan oleh rumus Cauchy n Ao Senin, 24 Juli 2017 Bo (1-14) 2 Riskan Qadar- 1 Optik 44 dengan Ao dan Bo adalah konstanta khas tiap bahan lalu didiferensialkan terhadap n dan , diperoleh dn 2 Bo 3 d 2 Bo dn 3 d (1-15) Pers. 1-10 ditulis menjadi 2 sin A 2 d 2 Bo D 3 d cos 1 A (Dispersi pada prisma) min 2 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 45 Angka negatif berarti deviasi berkurang bila panjang gelombang bertambah sehingga merah lebih sedikit terdeviasi daripada ungu. Pembuktian pers. Cauchy Pers. 1-11 diperleh dari pers. Indeks bias sebagai fungsi frekuensi gelombang elektromagnetik dan frekuensi karakteristik bahan. Sederhananya dianggap hanya terdapat satu frekuensi atomik o dan << o, maka diperoleh Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 46 n 1 2 Ne 2 o m o 2 2 Dengan menggunakan ekspansi binomial, didapatkan Ne n 1 2 2 m o o 2 Ne 1 2 1 2 2 o mo o 2 Senin, 24 Juli 2017 2 1 2 1 1 Ne 2 2 o m o 2 2 2 Ne 1 2 1 2 2 o mo o Riskan Qadar- 1 Optik 2 47 Ne2 Ne2 2 1 2 4 2 m 2 o mo o o Bila 2c Ne 2 Ao 1 2 2 o mo dan Senin, 24 Juli 2017 Ne 2 2 Ne 2 4 2 c 2 4 2 o m o 2 o m o 4 2 Riskan Qadar- 1 Optik 48 Ne2 4 2 c 2 jika Bo 2 o m o 4 Jadi pers. n Ao Senin, 24 Juli 2017 Bo 2 maka Ne 2 4 2 c 2 2 2 o m o 4 2 Bo Ne 2 Ne 2 2 n 1 2 4 2 o mo 2 o mo Terbukti pers. (1-14) Riskan Qadar- 1 Optik 49 1-9 Polarisasi Polarisasi merupakan karakteristik semua gelombang transversal Polarisasi cahaya adalah proses pembatasan getaran vektor listrik gelombang cahaya sehingga menjadi satu arah. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 50 Cahaya yang tidak terpolarisasi, medan listrik bergetar ke segala arah tegak lurus arah rambat. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 51 Gelombang yang hanya mempunyai pergeseran y, kita mengatakan bahwa gelombang tersebut terpolarisasi linear dalam arah y. Pemolarisasi adalah saringan polarisasi yang hanya mengizinkan gelombang dengan arah polarisasi tertentu untuk lewat. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 52 Materi pemolarisasi adalah gabungan zatzat yang mempunyai dichroism, yakni penyerapan selektif dimana satu dari komponen-komponen yang dipolarisasikan itu diserap jauh lebih kuat daripada komponen-komponen lainnya. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 53 Dichroisme adalah gejala dimana gelombang merambat melalui sebuah potongan bahan yang cukup tebal berangsur-angsur menjadi terpolarisasi pada satu bidang karena salah satu dari gelombang biasa atau luar biasa akan terserap hampir seluruhnya seperti gambar 15. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 54 Gbr.15 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 55 Gbr.16 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 56 Bila cahaya yang tidak terpolarisasi memasuki sebuah pemolarisasi ideal seperti Gbr 16. intensitas cahaya yang ditransmisikan persis setengah dari intensitas cahaya tidak terpolarisasi yang masuk, tidak peduli bagaimanapun sumbu polarisasi itu diorientasikan. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 57 Bila dua pemolarisasi disusun maka pemolarisasi yang kedua disebut penganalisis. Gbr 17 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 58 Sudut yang dibentuk oleh kedua pemolarisasi terhadap masing-masing sumbu adalah θ sehingga intensitas yang lewat pada penganalisis adalah I = Imaks cos2 θ (1-16) dengan Imaks adalah intensitas setelah lewat pemolarisasi pertama. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 59 Gbr 17. penganalisis ideal hanya mentransmisikan komponen yang paralel dengan arah transmisinya, atau sumbu polarisasinya. Cahaya yang tak terpolarisasi dapat dipolarisasi, baik secara parsial maupun secara total oleh refleksi. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 60 Gbr 18. terbentuknya polarisasi oleh refleksi. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 61 Bidang yang mengandung sinar masuk, sinar refleksi dan normal terhadap permukaan disebut bidang masuk. Untuk sebagian besar sudut masuk cahaya yang direfleksikan terpolarisasi parsial. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 62 Satu sudut tertentu yang dinamakan sudut polarisasi, maka cahaya yang direfleksikan yang tegak lurus bidang masuk ter polarisasi total, sedang yang direfraksikan sebagain ter polarisasi. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 63 Tahun 1812 ilmuwan Inggris Sir David Brewster menemukan bahwa polarisasi oleh refleksi terjadi bila sinar refleksi dan sinar refraksi saling tegak lurus dan dinamakan hukum Brewster. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 64 Dari Gbr 18b; sudut masuk adalah sudut polarisasi θa = θp sudut refleksi θr = θp dan θb = 90o – θp dan hukum refraksi na sin θa = nb sin θb , maka na sin θp = nb sin 90o – θp = nb cos θp nb tan p na (Hukum Brewster untuk polarisasi)(1-17) Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 65 Cahaya dan radiasi elektromagnetik selain memiliki polariasi linear juga dapat memiliki polarisasi melingkar ataupun eliptik (elips), seperti pada Gbr 19. Gbr 19 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 66 Berdasarkan gambar 1-19 gelombang itu dikatakan terpolarisasi melingkar ke kanan bila arah gerak sebuah partikel dawai itu terhadap seorang pengamat yang memandang ke arah belakang sepanjang arah perambatan, adalah searah dengan arah perputaran jarum jam dan arah gelombangnya menuju Anda (perhatikan tanda ◙ dalam lingkaran sebagai kepala anak panah); gelombang itu dikatakan terpolarisasi melingkar ke kiri jika arah gerak itu adalah arah yang sebaliknya. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 67 Superposisi dari dua gelombang terpolarisasi linear tertentu (fasa sama) dinamakan polarisasi melingkar. Polarisasi eliptik terjadi bila ada gelombang memiliki fasa yang berbeda. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 68 1-10 Hamburan Cahaya Gbr 26 Hamburan adalah proses dimana cahaya matahari yang telah diserap dan kemudian diradiasikan kembali dalam berbagai arah Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 69 Terlihatnya langit berwarna biru di siang hari disebabkan cahaya dari matahari dihamburkan oleh atmosfir. Terlihatnya langit berwarna kuning atau kemerahan di senja hari disebabkan cahaya matahari tidak dihamburkan oleh atmosfir. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 70 Awan mengandung konsentrasi yang tinggi dari tetesan air atau kristal es, yang juga menghamburkan cahaya sehingga awan terlihat berwarna putih. Gbr 26 memperlihatkan proses cahaya yang masuk tak terpolarisasi akan dihamburkan, lebih biru dan terpolarisasi linear. Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 71 1-11 Prinsip Huygens Prinsip Huygens (ilmuwan Belanda, Christian Huygens, tahun 1678); tiap -tiap titik dari sebuah muka gelombang dapat ditinjau sebagai sumber gelombang -gelombang kecil sekunder yang menyebar keluar ke segala arah dengan laju yang sama dengan laju perambatan gelombang itu. Gbr 27 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 72 Prinsip Huygen dapat juga digunakan untuk membuktikan hukum refleksi seperti gbr 28 Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 73 Dari gambar 28 gelombang pertama datang di titik AA’ lalu direfleksikan di OB, keterangan: θa = sudut masuk muka gelombang datang dengan permukaan. θr = sudut refleksi muka gelombang refleksi dengan permukaan. OP = vt untuk gelombang datang, dan AQ = vt untuk gelombang refleksi, karena jaraknya sama dan segitiga AQO dan OPA adalah siku-siku yang kongruen karena bersama di OA, dan OP = AQ = vt, maka sudut θa = θr yang sama dengan hukum refleksi Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 74 Gambar 29 memperlihatkan prinsip Huygens untuk refraksi Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 75 Muka gelombang datang AA’ menyentuh permukaan batas dengan sudut θa setelah waktu t, Q pada AA’ tiba di O secara tegak lurus. Pada waktu yang sama muka gelombang di titik A dalam medium kedua telah sampai di B secara tegsk lurus, namun jaraknya lebh kecil karena laju gelombang lebih kecil dibanding di medium pertama. Segitiga siku-siku AQO dan ABO memiliki hipotenusa AO yang sama sehingga Senin, 24 Juli 2017 Riskan Qadar- 1 Optik 76 va t vbt dan sin b sin a AO AO Keduanya dapat ditulis va vb AO vb sin a va sin b t sin a sin b c c c c sin a sin b Indeks bias n v ; maka nb na v n na sin a nb sin b Senin, 24 Juli 2017 (Hukum refraksi) Riskan Qadar- 1 Optik 77