97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peristiwa
stock split mempunyai dampak terhadap risiko sistematis dan abnormal
return masing-masing saham perusahaan sampel, baik sebelum terjadinya
stock split atau pun setelah terjadi stock split. Berdasarkan analisis hasil
pengujian hipotesis terhadap 33 saham perusahaan sampel pada bab ini
diperoleh beberapa kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab IV
maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. kondisi risiko sistematis sebelum dan sesudah stock split yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2011 kurang
berfluktuatif dengan return pasar karena perubahan tingkat
pengembalian saham lebih kecil dari pada pengembalian pasar.
Rata-rata risiko sistematis seluruh perusahaan baik sebelum
dan setelah stock split pada tahun 2007 -2011 mengalami
peningkatan dari -0.01143167 menjadi 0,83572854. Risiko
Sitematis tertinggi pada periode sebelum stock split dimiliki
oleh Ciputra Development (CTRA) sebesar 6,771475786, dan
risiko sistematis terendah pada periode sebelum stock split
adalah DryaVaria Laboratoria (DVLA) sebesar -15,91693392.
Sedangkan Risiko Sitematis tertinggi pada periode setelah
stock split dimiliki oleh Timah (TINS) sebesar 3,638915284,
dan Risiko Sitematis terendah pada periode setelah stock split
dimiliki
oleh
Resources
1,328169761.
97
Alam
Indonesia
(KKGI)
-
98
2. kondisi abnormal return pada saat sebelum dan sesudah stock split
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 – 2011
abnormal return mengalami peningkatan pada saat sesudah
pengumuman stock split. Rata-rata risiko sistematis seluruh
perusahaan baik sebelum dan setelah stock split pada tahun
2007 -2011 mengalami peningkatan dari 0,005646404 menjadi
0,003377399. abnormal return tertinggi pada periode sebelum
stock split dimiliki oleh DryaVaria Laboratoria (DVLA)
sebesar 0,123867456, Sedangkan abnormal return terendah
pada periode sebelum stock split adalah Hortus Danavest
(HADE). Sedangkan abnormal return tertinggi pada periode
setelah stock split dimiliki oleh DryaVaria Laboratoria (DVLA)
sebesar 0,208059395 dan
abnormal return terendah pada
periode setelah stock split dimiliki oleh Ciputra Development
(CTRA) sebesar -0,019873132.
3. Dari hipotesis pertama hasil uji beda terhadap rata-rata risiko
sistematis pada periode sebelum dan sesudah pengumuman
stock split, secara statistik menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara beta sebelum dan sesudah
pemecahan saham. Uji hipotesis pertama dengan menggunakan
analisis paired sampel t-test diketahui bahwa nilai t hitung
risiko sistematis saham sebesar – 1,435 dan nilai signifikansi
(Probabilitas) sebesar 0,161 yang berarti lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Ho diterima, atau H1 ditolak. Meskipun hasil uji
hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan, tetapi rata-rata beta (β) menunjukkan peningkatan
setelah stock split.
99
4. Dari hipotesis kedua hasil uji beda terhadap ra ta-rata abnormal
return pada periode sebelum dan sesudah pengumuman stock
split, secara statistik menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah
pemecahan saham Uji hipotesis kedua dengan menggunakan
analisis paired sampel t-test diketahui bahwa nilai t hitung
risiko sistematis saham sebesar – 0,561 dan nilai signifikansi
(Probabilitas) sebesar 0,579 yang berarti lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05 (0,579 > 0,05). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau H1 ditolak.
Meskipun hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan, tetapi rata-rata abnormal return
menunjukkan peningkatan setelah stock split.
100
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang ada
terdapat beberapa saran agar peneliti selanjutnya mengenai Analisis Dampak
Stock Split Terhadap Risiko Sistematis dan Abnormal Return. Adapun Saran –
saran tersebut adalah:
1. Dalam berinvestasi di pasar modal, baik para investor dan calon
investor sebaiknya lebih selektif dalam membeli saham dengan
melakukan analisis yang lebih cermat, sehingga diperoleh saham
yang
memiliki
resiko
lebih
kecil.
Dan
investor
juga
mempertimbangkan faktor lain diluar kebijakan perusahaan
seperti kondisi pasar yang sedang terjadi, serta faktor – faktor
eksternal lainnya, karena hal ini secara tidak langsung akan
mempengaruhi return atau keutungan yang diperoleh didalam
melakukan investasi pada saham.
2. Untuk penelitian dengan topik yang sama sebaiknya para peneliti
memperbanyak variabel yang mungkin dapat dipengaruhi oleh
keberadaan stock split atau menggunakan metode yang lain. Dan
juga bisa dilakukan penelitian mengenai dampak stock split
dimana tanggal peristiwanya adalah pada waktu stock split
diberlakukan (Trading date).
Download