bab iv moral awal hidup manusia

advertisement
Modul ke:
Fakultas
MKCU
BAB IV
MORAL AWAL HIDUP
MANUSIA
Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H.
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
1
A. PENDAHULUAN
• lstilah moral, moralitas berasal dari kata bahasa
Latin "mos" (tunggal), "mores" (jamak) dan kata
sifat "moralis".
• Bentuk jamak "mores" berarti: kebiasaan,
kelakuan, kesusilaan. Kata sifat "moralis" berarti
susila.
• Filsafat moral merupakan filsafat praktis, yang
mempelajari perbuatan manusia sebagai
manusia dari segi baik buruknya ditinjau dari
hubungannya dengan tujuan hidup manusia yang
terakhir.
2
• lstilah lainnya dengan arti yang sama adalah:
etika, "ethiek" dalam bahasa Belanda, "ethics"
dalam bahasa lnggris. Istilah etika itu berasal dari
kata bahasa Yunani "ethos" (Etos) yang berarti"
kebiasaan, kelakuan.
• Perbuatan-perbuatan atau perilaku orang pada
umumnya, tidak selalu adalah tanda, adalah
manifestasi keyakinan atau pandangan hidup
orang.
3
• Moral : perbuatan/tindakan yang baik atau tidak
baik sesuai norma-norma masyarakat/agama
• Gereja katolik telah menentukan sejak kapan
hidup manusia dimulai, dan apa yang harus
dilakukan terhadap hidup manusia.
4
B. HORMAT UNTUK KEHIDUPAN
• Sejak awal dalam sejarahnya, manusia sangat
menghargai dan menghormati kehidupan.
• Matius 5:21-22 "Kamu telah mendengar yg
difirmankan nenek moyang kita: jangan
membunuh; siapa membunuh harus dihukum.
Ttp Aku berkata kepadamu: setiap org yg marah
thd saudaranya harus dihukum; siapa yg berkata
kpd saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke
Mahkamah Agama dan siapa yg berkata: Jahil!
harus diserahkan ke dlm neraka yg menyala5
nyala."
• Sebagai citra Allah, manusia dipanggil untuk
memelihara dan mengembangkan kehidupan di
dunia ini agar nanti dapat menikmati
kebahagiaan abadi bersama Allah di surga.
• Yoh 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal."
6
• Hormat untuk kehidupan merupakan suatu
norma moral. Bagi orang beragama, memelihara
kehidupan berarti mengemban tugas yang
dipercayakan Tuhan kepadanya. Apa yang
menjadi
dasar
moral
bagi
kewajiban
menghormati kehidupan manusia?
• Dasarnya adalah keyakinan bahwa kehidupan
manusia mempunyai martabat khusus yang tidak
dimiliki oleh makhluk hidup lain.
7
• Hak atas kehidupan merupakan salah satu hak
yang paling mendasar bagi setiap manusia.
manusia diciptakan secara istimewa oleh Tuhan,
bahkan menurut tradisi Yahudi-Kristiani manusia
diciptakan menurut gambar dan citra Allah
sendiri (Kitab Kejadian 1:26).
8
C. AWAL HIDUP MANUSIA
9
BEBERAPA PENDAPAT
• PERTAMA: menyatakan bahwa hidup seorang manusia
sudah dimulai sejak terbentuknya sel pertama hasil
pertemuan sperma suami dan sel telur istri.
• Alasan I: adalah kenyataan bahwa sel pertama hasil
pembuahan itu sungguh sudah hidup, mampu
berkembang dengan kekuatan sendiri, yakni dengan
membelah diri secara terus-menerus, sambil berjalan
menuju rahim ibu-nya.
• Alasan II: sel yang hidup itu sudah dapat dikatakan
manusia karena memuat jumlah kromosom yang
biasa termuat dalam sel-sel manusia yang normal.
10
• KEDUA: menyatakan bahwa hidup seorang manusia
barulah mulai sekitar 11 hari setelah pembuahan, yakni
ketika mulai muncul individualitas yang jelas, ketika
kumpulan sel-sel itu tidak mungkin lagi terpisah menjadi
beberapa anak kembar.
• Alasan I: sel pertama itu masih mudah mati secara
spontan (rupanya sampai 50% akan mati secara
spontan sebelum berusia satu minggu).
• Alasan II: sel pertama itu masih dapat berkembang
menjadi beberapa kelompok sel, yang kemudian
menjadi beberapa janin kembar (yang disebut
kembar satu telur).
11
• KETIGA: menyatakan bahwa hidup khas manusia barulah
muncul ketika embrio berusia sekitar 20 sampal 40 hari,
yakni bila embrio itu sudah berhasil membentuk otak
dalam dirinya.
Alasan I: (filosofis) manusia berbeda dari makhluk
ciptaan lainnya karena kemampuan mental dan
spiritualnya.
Alasan II: (medis) yakni bahwa janin yang tidak
berhasil membentuk otak dalam dirinya ternyata
akan mati dengan sendirinya.
12
• PANDANGAN GEREJA KATOLIK:
• Dalam menyikapi perbedaan pendapat tersebut Gereja
Katolik menyampaikan pandangannya dalam Deklarasi
mengenai Aborsi oleh Kongregasi untuk Ajaran Iman
(1974), “Dengan pembuahan sel telur sudah dimulai
hidup yang bukan lagi bagian dari hidup ayah atau
ibunya, melainkan adalah hidup manusia baru, dengan
pertumbuhannya sendiri.”
• Gereja menuntut, supaya hidup manusia dilindungi
seluas-luasnya sejak saat pembuahan, justru karena
tidak mungkin ditetapkan dengan tegas kapan mulailah
hidup pribadi manusia. “Kehidupan manusia sejak saat
pembuahan adalah suci” (KWI).
13
• Dalam KGK 2270 Kehidupan manusia harus dihormati
dan dilindungi secara absolut sejak saat pembuahannya.
Sudah sejak saat pertama keberadaannya, satu makluk
manusia harus dihargai karena ia mempunyai hak-hak
pribadi, di antaranya hak atas kehidupan dari makluk
yang tidak bersalah yang tidak dapat diganggu gugat.
14
D. TEKNOLOGI KONTRASEPSI
• Kontrasepsi adalah suatu tindakan mencegah
terjadinya
pembuahan
(konsepsi).
Alat
kontrasepsi bisa mengacaukan siklus dan masa
reproduksi pada wanita dan pria.
• Beberapa cara mencegah terjadinya pembuahan,
antara lain:
• Pertama memakai alat kontrasepsi spt
kondom (pria), alat kontrasepsi dalam
rahim (spiral), pil, suntikan dan susuk.
15
• Kedua, coitus interuptus (sanggama terputus).
Menurut Pastor CB Kusmaryanto, SCJ tindakan ini
bisa disebut metode kontrasepsi. Sebab saat
melakukan persetubuhan sperma dibuang keluar
bukan di dalam vagina. Akibatnya, tidak terjadi
pembuahan.
• Ketiga, mengakhiri kesuburan pd wanita dan pria.
Pd wanita dilakukan dgn mengikat atau
memotong sel telur (tubektomi). Sedangkan pd
pria, dilakukan dgn memotong saluran mani yang
terdapat pada kantung pelir (vasektomi).
16
ALASAN MEMAKAI KONTRASEPSI
• PERTAMA, alasan ekonomis.
• 1. untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan,
mendapatkan
kelahiran
yang
diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga;
• 2. untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan
kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya;
17
• 3.
untuk
memperbaiki
kesehatan
dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa;
• 4. untuk mengurangi ledakan penduduk demi
menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa.
Kedua, alasan psikologis dan etis. Terutama
pada saat pacaran. Hamil diluar nikah adalah
aib dan melanggar norma kesusilaan.
18
Ketiga, alasan kesehatan: Utk menghindari
penularan penyakit kelamin dan untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak
serta penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi.
Keempat, alasan gaya hidup. Ada yang tidak
mau hamil karena setelah melahirkan yang
bersangkutan merasa tidak cantik lagi,
tubuhnya melar, tidak seksi.
Kelima, alasan kerja.
19
PANDANGAN GEREJA KOTOLIK THD
TEKNOLOGI KONTRASEPSI
•Dalam Humanae Vitae (HV) sebagaimana diungkap
oleh Charles E. Curran, pemakaian metode
kontrasepsi merupakan tindakan yang haram (illicit).
Ensiklik Humanae Vitae melarang segala macam
bentuk kontrasepsi.
• Argumen
pokoknya
ialah
bahwa
setiap
persetubuhan harus tetap terbuka kepada adanya
kehidupan baru. Ajaran HV ini berdasarkan pada
kehendak Allah yang menghendaki supaya makna
hubungan seksual yang menyatukan (unitif),
relasional (saling menyerahkan diri) dan terbuka pada
keturunan (prokreatif) tidak dipisahkan.
20
•Manusia dari inisiatifnya sendiri tidak bisa
memisahkan ketiga makna hubungan seksual itu
sebab hukum itu sudah terlukis di dalam diri setiap
pria dan wanita.
•Ketiga sifat hubungan seksual itu tdk bisa dipisahkan
satu sama lain krn hubungan seksual adalah bahasa
tubuh utk mengungkapkan cinta kasih antara suami
istri. Cinta suami istri itu bukan hanya cinta badan
dan juga bukan hanya cinta rohani, ttp cinta mns
seutuhnya (total) yg melibatkan diri mns di mana jiwa
membadan dan badan menjiwa dlm kesatuan utuh yg
tak
terpisahkan.
Kontrasepsi
dgn
sengaja
memisahkan makna hub seksual yg unitif, relasional
dan prokreatif.
21
Mencegah terjadinya kelahiran anak merupakan tindakan yang
bertentangan dengan ajaran moral Katolik. Gereja berpegang
teguh pada prinsip bahwa persetubuhan (consumatum) antara
suami-istri yang sah pada dirinya sendiri terbuka untuk
kelahiran anak. Kontrasepsi merupakan tindakan sengaja
menghalangi keterbukaan suami-istri untuk kelahiran anak.
Oleh karena itulah, kontrasepsi melanggar prinsip perkawinan
Katolik.
23
E. TEKNLOGI REPRODUKSI
• Teknologi reproduksi adalah ilmu tentang
perkembangbiakan yang menggunakan peralatan
serta prosedur tertentu untuk menghasilkan
suatu keturunan.
• Ada beberapa teknologi reproduki, antara lain:
• Pertama, In Vitro Fertilization (IVF) dan Embryo
Transfer (ET). Teknologi IVF membuahkan
kehidupan baru dalam sebuah cawan kaca. Anakanak yang dibuahkan melalui teknologi ini lebih
dikenal sebagai bayi tabung.
23
• Dalam proses Embryo Transfer (ET), embrioembrio ditransfer ke dalam rahim ibu dengan
harapan bahwa salah satu akan bertahan hidup
dan berkembang hingga saat persalinan.
24
• Kedua, teknik inseminasi buatan atau “artificial
insemination/AL”. Dalam teknik ini, sperma
disuntikkan ke dalam atau ke dekat leher rahim
sang wanita. Artinya, seorang wanita tanpa
berhubungan
badan
dengan
pria
bisa
mengandung dan melahirkan.
25
• Ketiga, Teknologi Kloning. “Cloning” berasal dari
bahasa Yunani, “klon” berarti “cangkokan”.
Dengan teknik ini, yang diperlukan bukan lagi
sperma tetapi cukup sel somatik (badan) saja.
Caranya? Inti sebuah “telur” diangkat lalu diganti
dengan inti sel somatik (badan) yang
mengandung semua kode genetika organisme
dari mana ia diambil.
26
ALASAN MENGGUNANAKAN TEKNOLOGI
REPRODUKSI
• Pertama, untuk mendapatkan keturunan
terutama bagi pasutri yang mandul.
• Kedua, untuk mendapatkan keturunan yang
super cerdas atau sesuai keinginan orangtua atau
agar keinginan orangtua memilih genetik anakanak yang akan mereka lahirkan terpenuhi.
• Ketiga, untuk memperpanjang hidup manusia.
• Keempat, untuk mendapatkan anak walaupun
secara alami sudah menopause.
27
PANDANGAN GEREJA KATOLIK THD
TEKNOLOGI REPRODUKSI
• Gereja menegaskan bahwa pemakaian metode
fertilisasi in vitro atau In Vitro Fertilization (IVF)
dan Embryo Transfer (ET) serta inseminasi
buatan
untuk mengatasi ketidaksuburan
merupakan tindakan amoral!
28
F. SOLUSI YANG DITAWARKAN GEREJA
• Bagi Pemakai Kontrasepsi
• Metode untuk mengatur kelahiran anak yang
dianjurkan oleh Gereja katolik bagi umat adalah
metode pengaturan Kelahiran Alamiah tanpa
memakai alat-alat kontrasepsi atau juga disebut
pantang berkala. Dalam metode pengaturan
kelahiran secara alamiah ini yang biasa disebut
KBA (Kelaurga Berencana Alami) kita hanya
mempergunakan apa yang sudah ada dan
disediakan oleh alam serta tidak memerlukan alat
atau sarana tertentu untuk mengubah
mekanisme atau kodrat tubuh manusia.
30
• Bagi Pengguna Teknologi Reproduksi
• Umat Katolik dipanggil utk dgn rendah hati
menghidupi ajaran Gereja bahwa yang
diperbolehkan dlm proses reproduski adalah
pemeriksaan prenatal (sebelum lahir) untuk (1)
menentukan jenis kelamin anak (2) mengetahui
penyakit bayi sehingga bisa diobati. Hal inipun
bukan semata-mata utk menjadikan mns sbg
objek. Akan ttp, Donum Vitae menegaskan bahwa
jika hasil diagnosis menyatakan bahwa anak itu
sakit tidak moralis jika berujung pada aborsi.
31
Terima Kasih
Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H.
32
Download