299 hubungan lingkungan sekolah dan kesiapan

advertisement
HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESIAPAN BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII
Puji Listiowati, Budiyono, Dita Yuzianah
Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Email : [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif dan signifikan
antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika, kesiapan belajar dengan
prestasi belajar matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar
matematika, pada siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran
2013/2014. Angket digunakan sebagai alat mengumpulkan data lingkungan sekolah dan
kesiapan belajar, dan tes untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa yang dibatasi
pada materi himpunan. Teknik pengolahan data yang digunakan rumus Chi-Kuadrat sebagai uji
prasyarat, Kendal Tau dan Kendal W digunakan sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi
belajar matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan matematika, tetapi tidak
signifikan untuk kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika, pada siswa kelas VII SMP
Negeri Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kata kunci: lingkungan sekolah, kesiapan belajar, prestasi belajar matematika
PENDAHULUAN
Lingkungan sekolah sebagai unsur yang mensuplai atau menyediakan sejumlah
rangsangan perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh. Slameto (2010: 2)
menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal ini menunjukkan
bahwa penyediaan lingkungan sekolah baik fisik maupun sosial hendaknya mendapat
prioritas.
Oemar
Hamalik
(2011:
49)
menjelaskan
bahwa
sekolah
dalam
mempersiapkan sekolah yang baik diperlukan program belajar, bahan pelajaran,
metode belajar, pribadi guru, suasana kelas,kelompok siswa dan lingkungan luar
sekolah. Hasilobservasi yang dilakukan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan,
diketahui bahwa pada saat masuk jam pelajaran masih ada siswa di luar kelas. Guru
terlambat masuk kelas padahal sudah masuk jam pelajaran. Suasana kelas pada saat
Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII
299
pembelajaran kurang kondusif. Alat pelajaran yang dipakai oleh guru sudah tidak layak
digunakan. Siswa sering terlambat datang ke sekolah.
Dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa tidak semua lingkungan
sekolah berpengaruh positif. Untuk itu diperlukan kesiapan belajar, supaya siswa siap
menerima pelajaran yang disampaikan. Kesiapan individu sebagai seorang siswa akan
menentukan kualitas proses dan prestasi belajar siswa. Suyono dan Hariyanto (2012:
126) menjelaskan bahwa agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik,
siswa perlu memiliki kesiapan baik fisik, psikis maupun kesiapan berupa kematangan
jasmani dan rohani untuk melakukan sesuatu terkait dengan pengalaman belajar. Jadi
kesiapan belajar sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar.
Sementara itu informasi yang diperoleh dari salah satu guru matematika di SMP
Negeri Se-Kecamatan Pejagoan diketahui bahwa siswa tidak mengumpulkan tugas
tepat waktu. Siswa tidak mengerjakan tugas matematika yang diberikan di rumah,
dengan alasan lupa. Pada saat proses pembelajaran siswa tidak memperhatikan guru
dengan baik. Tugas matematika jarang diselesaikan dengan benar. Siswa tidak memiliki
catatan, dan sering meminjam buku kepada teman.Selain itu prestasi belajar
matematika yang diperoleh siswa juga kurang menggembirakan. Hal ini terlihat pada
perolehan hasil Ulangan Akhir Semester I kelas VII yang nilai reratanya masih di bawah
standar ketuntasan minimal. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan
sekolah dengan prestasi belajar matematika, kesiapan belajar dengan prestasi belajar
matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar
matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan tahun pelajarn
2013/2014.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan pada semester II
tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan dimulai dari bulan
November 2013 sampai Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMP N kelas VII Se-Kecamatan Pejagoan tahun pelajaran 2013-2014, sedangkan
Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII
300
sampel dalam penelitian ini berjumlah 128 siswa. Pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Proportionate. Variabel penelitian ini
adalah lingkungan sekolah dan kesiapan belajar sebagai variabel bebas dan prestasi
belajar matematika sebagai variabel terikat. Instrumen pada penelitian ini
menggunakan angket untuk memperoleh data lingkungan sekolah dan kesiapan
belajardan tes untuk mengukur prestasi belajar matematika, dibatasi pada materi
himpunan. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah pengujian prasyarat,
statistik ujinya adalah uji χ2 dan pengujian hipotesis, statistik ujinya adalah uji z dan
ujiχ2 .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara lingkungan
sekolah dengan prestasi belajar matematika dan kesiapan belajar dengan prestasi
belajar matematika digunakan analisis korelasi Kendal Tau. Untuk korelasi antara
lingkungan sekolah dan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar
matematika menggunakan rumus Kendal W. Dari hasil perhitungan yang dilakukan
diperoleh harga koefisien untuk data korelasi antara lingkungan sekolah dengan
prestasi belajar matematika sebesar τ=0,90. Untuk data korelasi antara kesiapan
belajar dengan prestasi belajar matematika sebesar τ=0,21. Untuk data korelasi antara
ligkungan sekolah dan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar
matematika sebesar w=7,09. Hal ini berarti untuk koefisien korelasi antara lingkungan
sekolah dengan prestasi belajar matematika, kesiapan belajar dengan prestasi belajar
matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan
prestasi belajar matematika, terdapat hubungan yang positif. Untuk mengetahui
apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak, penulis menggunakan rumus z.
Penulis menghitung zhitung dan ztabel . Dengan taraf kesalahan 0,05 diperoleh harga
zhitung untuk korelasi antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika
sebesar zhitung = 21,14 yang artinya ada hubungan yang signifikan, karena
zhitung =21,14≥ 1,96= ztabel dan korelasi antara kesiapan belajar dengan prestasi
belajar matematika sebesar zhitung =1,01 yang artinya tidak ada hubungan yang
Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII
301
signifikan, karena zhitung =1,01<1,96= ztabel , untuk uji signifikasi korelasi antara
lingkungan sekolah dengan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi
belajar matematika tidak lagi menggunakan uji z melainkan menggunakan uji chi
Kuadrat, sehingga diperoleh χ2 hitung =2703,05 yang artinya ada hubungan yang
signifikan, dikarenakan χ2 hitung = 2703,05 ≥ 12,80 = χ2 tabel .
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan pembahasan data penelitian maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Ada hubungan positif dan signifikan antara
lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP N
SeKecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesar 𝜏 = 0,90; dengan π‘§β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =
21,14≥ 1,96 = π‘§π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ . Ada hubungan positif tetapi tidak signifikan antara kesiapan
belajardengan prestasi belajarmatematikasiswa kelas VII SMP N Se-Kecamatan Pejagoan
Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesar𝜏 = 0,21; dengan π‘§β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =1,01< 1,96 = π‘§π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ . Ada
hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan
prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP N Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran
2013/2014 sebesarw=7,09; dengan πœ’ 2 β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2703,05≥ 12,80 = πœ’ 2 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ .
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut. Peran lingkungan sekolah dalam meningkatkan
prestasi belajar matematika mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, maka
bagi sekolah diharapkan dapat membangun lingkungan sekolah yang dapat
merangsang minat belajar siswa dan menfasilitasi kegiatan proses belajar mengajar.
Peran kesiapan belajar dalam meningkatkan prestasi belajar matematika mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan, maka bagi guru hendaknya memperhatikan
kesiapan belajar anak didiknya sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar,
dengan demikian prestasi belajar siswa juga akan meningkat.
Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VII
302
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Legendre, Pierre. 2004. Species Associations: The Kendall Coefficient of Concor-dance
Revisited.
Diaksesdarihttp://biol09.biol.umontreal.ca/numecol/
Reprints/Kendall_W_paper.pdfpadatanggal 18 April 2014.
Slameto. 2010. BelajardanFaktor-Faktoryang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta.
Sugiyono. 2010. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan
R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2010. StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.
Suyono, Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII
303
Download