HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII Puji Listiowati, Budiyono, Dita Yuzianah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika, kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika, pada siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014. Angket digunakan sebagai alat mengumpulkan data lingkungan sekolah dan kesiapan belajar, dan tes untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa yang dibatasi pada materi himpunan. Teknik pengolahan data yang digunakan rumus Chi-Kuadrat sebagai uji prasyarat, Kendal Tau dan Kendal W digunakan sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian yang diperoleh adalah ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan matematika, tetapi tidak signifikan untuk kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika, pada siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014. Kata kunci: lingkungan sekolah, kesiapan belajar, prestasi belajar matematika PENDAHULUAN Lingkungan sekolah sebagai unsur yang mensuplai atau menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh. Slameto (2010: 2) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan lingkungan sekolah baik fisik maupun sosial hendaknya mendapat prioritas. Oemar Hamalik (2011: 49) menjelaskan bahwa sekolah dalam mempersiapkan sekolah yang baik diperlukan program belajar, bahan pelajaran, metode belajar, pribadi guru, suasana kelas,kelompok siswa dan lingkungan luar sekolah. Hasilobservasi yang dilakukan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan, diketahui bahwa pada saat masuk jam pelajaran masih ada siswa di luar kelas. Guru terlambat masuk kelas padahal sudah masuk jam pelajaran. Suasana kelas pada saat Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII 299 pembelajaran kurang kondusif. Alat pelajaran yang dipakai oleh guru sudah tidak layak digunakan. Siswa sering terlambat datang ke sekolah. Dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa tidak semua lingkungan sekolah berpengaruh positif. Untuk itu diperlukan kesiapan belajar, supaya siswa siap menerima pelajaran yang disampaikan. Kesiapan individu sebagai seorang siswa akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajar siswa. Suyono dan Hariyanto (2012: 126) menjelaskan bahwa agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, siswa perlu memiliki kesiapan baik fisik, psikis maupun kesiapan berupa kematangan jasmani dan rohani untuk melakukan sesuatu terkait dengan pengalaman belajar. Jadi kesiapan belajar sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar. Sementara itu informasi yang diperoleh dari salah satu guru matematika di SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan diketahui bahwa siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Siswa tidak mengerjakan tugas matematika yang diberikan di rumah, dengan alasan lupa. Pada saat proses pembelajaran siswa tidak memperhatikan guru dengan baik. Tugas matematika jarang diselesaikan dengan benar. Siswa tidak memiliki catatan, dan sering meminjam buku kepada teman.Selain itu prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa juga kurang menggembirakan. Hal ini terlihat pada perolehan hasil Ulangan Akhir Semester I kelas VII yang nilai reratanya masih di bawah standar ketuntasan minimal. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika, kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan tahun pelajarn 2013/2014. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Se-Kecamatan Pejagoan pada semester II tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan dimulai dari bulan November 2013 sampai Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N kelas VII Se-Kecamatan Pejagoan tahun pelajaran 2013-2014, sedangkan Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII 300 sampel dalam penelitian ini berjumlah 128 siswa. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Proportionate. Variabel penelitian ini adalah lingkungan sekolah dan kesiapan belajar sebagai variabel bebas dan prestasi belajar matematika sebagai variabel terikat. Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket untuk memperoleh data lingkungan sekolah dan kesiapan belajardan tes untuk mengukur prestasi belajar matematika, dibatasi pada materi himpunan. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah pengujian prasyarat, statistik ujinya adalah uji χ2 dan pengujian hipotesis, statistik ujinya adalah uji z dan ujiχ2 . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika digunakan analisis korelasi Kendal Tau. Untuk korelasi antara lingkungan sekolah dan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika menggunakan rumus Kendal W. Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh harga koefisien untuk data korelasi antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika sebesar τ=0,90. Untuk data korelasi antara kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika sebesar τ=0,21. Untuk data korelasi antara ligkungan sekolah dan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika sebesar w=7,09. Hal ini berarti untuk koefisien korelasi antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika, kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika, lingkungan sekolah dan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika, terdapat hubungan yang positif. Untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak, penulis menggunakan rumus z. Penulis menghitung zhitung dan ztabel . Dengan taraf kesalahan 0,05 diperoleh harga zhitung untuk korelasi antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika sebesar zhitung = 21,14 yang artinya ada hubungan yang signifikan, karena zhitung =21,14≥ 1,96= ztabel dan korelasi antara kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika sebesar zhitung =1,01 yang artinya tidak ada hubungan yang Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII 301 signifikan, karena zhitung =1,01<1,96= ztabel , untuk uji signifikasi korelasi antara lingkungan sekolah dengan kesiapan belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar matematika tidak lagi menggunakan uji z melainkan menggunakan uji chi Kuadrat, sehingga diperoleh χ2 hitung =2703,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan, dikarenakan χ2 hitung = 2703,05 ≥ 12,80 = χ2 tabel . SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan pembahasan data penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP N SeKecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesar π = 0,90; dengan π§βππ‘π’ππ = 21,14≥ 1,96 = π§π‘ππππ . Ada hubungan positif tetapi tidak signifikan antara kesiapan belajardengan prestasi belajarmatematikasiswa kelas VII SMP N Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesarπ = 0,21; dengan π§βππ‘π’ππ =1,01< 1,96 = π§π‘ππππ . Ada hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah dan kesiapan belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP N Se-Kecamatan Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesarw=7,09; dengan π 2 βππ‘π’ππ = 2703,05≥ 12,80 = π 2 π‘ππππ . Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut. Peran lingkungan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar matematika mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, maka bagi sekolah diharapkan dapat membangun lingkungan sekolah yang dapat merangsang minat belajar siswa dan menfasilitasi kegiatan proses belajar mengajar. Peran kesiapan belajar dalam meningkatkan prestasi belajar matematika mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, maka bagi guru hendaknya memperhatikan kesiapan belajar anak didiknya sehingga proses belajar mengajar berjalan lancar, dengan demikian prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII 302 DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Legendre, Pierre. 2004. Species Associations: The Kendall Coefο¬cient of Concor-dance Revisited. Diaksesdarihttp://biol09.biol.umontreal.ca/numecol/ Reprints/Kendall_W_paper.pdfpadatanggal 18 April 2014. Slameto. 2010. BelajardanFaktor-Faktoryang Mempengaruhi. Jakarta: RinekaCipta. Sugiyono. 2010. MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta. . 2010. StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta. Suyono, Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Ekuivalen: Hubungan Lingkungan Sekolah dan Kesiapan Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII 303