Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) Prihatin Oktivasari dan Ade Agung Harnawan Abstrak: Telah dilakukan penentuan kandungan logam besi dalam pasir bekas penambangan dengan metode analisis aktivasi neutron (AAN). Sampel diambil dari enam lokasi yang berbeda di daerah kecamatan Cempaka dimana di daerah itu banyak terdapat penambangan batubara dan intan. Dari pengukuran yang dilakukan pada areal bekas penambangan diperoleh hasil adanya logam Besi (Fe) dan beberapa logam lain dalam konsentrasi yang bervariasi. Dari hasil yang didapat ternyata prosentase kandungan Fe termasuk tinggi.. Kata kunci: kandungan besi, AAN, Kecamatan Cempaka PENDAHULUAN Setelah daerah, lewat maka besi yang terkandung di dalamnya. berlaku otonomi penggalian Pendapatan dana berperan aktif bagi daerah Daerah Kalimantan Selatan, teknologi nuklir (PAD) dilakukan secara intensif oleh (fisika inti) dapat membantu untuk pemerintah maupun menganalisis kadar bijih besi dalam Cempaka pasir di daerah bekas penambangan rakyatnya. Asli Oleh karena itu, untuk dapat ikut daerah Kecamatan merupakan salah satu daerah tersebut. Pasir besi di daerah penambangan Intan di Kotamadya tersebut hingga saat ini masih belum Banjarbaru, dieksploitasi karena memang belum Kalimantan Selatan. Pada daerah ini masih dilakukan pernah ada yang meneliti. penambangan, namun ada sebagian Salah satu metode analisa daerah Kecamatan Cempaka yang unsur berdasarkan reaksi inti adalah sudah Analisis Aktivasi dengan metode aktivasi merupakan penambangan, areal hampir bekas sekitar 1 Neutron (AAN) neutron hektar. Dari dahulu hingga sekarang secara absolut yang berasal dari pasir reaktor bekas Kecamatan penambangan Cempaka di hanya nuklir. Pada prinsipnya neutron akan akan bereaksi dengan digunakan sebagai bahan bangunan inti karena sifatnya yang netral saja, padahal dalam pasir tersebut sehingga tidak berinteraksi dengan mengandung bijih besi, tetapi belum elektron. diteliti secara pasti berapa unsur neutron inti akan bersifat radioaktif Setelah Staf Pengajar Program Studi Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl A Yani km 35,800 Banjarbaru 34 menangkap Prihatin, O dan Harnawan, A. A, Penentuan Kadar Besi .............. yakni secara memancarkan spontan partikel akan untuk menghasilkan 35 radionuklida. radioaktif Jumlah radionuklida yang dihasilkan yang dapat berupa , , dan . tergantung pada jumlah inti dalam Radiasi yang dipancarkan oleh target, jumlah neutron yang diterima isotop memiliki energi yang sangat oleh inti target, waktu iradiasi, jenis karakteristik. Dengan teknik spektro- inti dalam target, dan faktor tampang metri lintang reaksi. Radionuklida yang dapat ditentukan isotop, sehingga dapat diketahui berapa terbentuk kadar perubahan waktu dengan skema unsur yang akan diteliti. akan meluruh sesuai peluruhan yang karakteristik. Hal ini (Sunardi, 2002) Metode ini dipilih karena untuk mendapatkan standar pasir berarti distribusi hasil iradiasi akan dipengaruhi oleh waktu peluruhan. Teknik besi yang bersertifikat adalah sangat aktivasi sulit. Oleh karena itu digunakan merupakan teknik AAN karena mampu meng- memanfaatkan identifikasi suatu unsur dalam orde partikel bermuatan atau foton, yang bagian per juta (part per million/ masing-masing dihasilkan oleh suatu ppm), bahkan untuk beberapa kasus reaktor mampu mengidentifikasi hingga orde sejenisnya. Teknik aktivasi bagian melibatkan per billion/ppb). milyar (part Demikian per tinggi teknik nuklir analisis berkas atau yang neutron, siklotron penggunaan atau yang neutron, umumnya melibatkan penggunaan kepekaannya sehingga teknik AAN berbagai jenis neutron mampu menganalisis 76 unsur yang berlangsung dalam suatu fasilitas berbeda dalam satu sampel yang nuklir, khususnya reaktor nuklir. Neutron dianalisa dengan berat 6-10 gram, termal neutron gram dan 11 jenis unsur dengan kesetimbangan berat 10-12 gram. Di samping itu, kecepatan gerakan atom-atom yang teknik AAN tidak terpengaruh oleh termoderasi. perlakuan kimia dan tidak merusak neutron terhadap dianalisa. Maxwelliam, dengan kemungkinan (http://www. Elektro Indonesia. html.) kecepatannya adalah 2200 m.det-1 Aktivasi yang neutron adalah iradiasi suatu target dengan neutron pada berada adalah 53 jenis unsur dengan berat 9-10 bahan yang yang termal dalam dengan Distribusi energi dari termal temperatur ini 20oC adalah yang berkorelasi dengan energi 0,025 eV. 36 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 7 No.1, Pebruari 2010 (34 – 39) Teknik neutron analisis didasarkan aktivasi jumlahnya (Ws) diiradiasi bersama- reaksi sama dengan sampel yang akan pada penangkapan neutron termal oleh ditentukan target melalui reaksi (n, ). Neutron Keduanya termal diabsorbsi oleh inti target dan standar, selanjutnya dicacah secara menghasilkan inti yang kelebihan berurutan neutron yang bersifat tidak stabil. Inti pencacahan yang sama. Formulasi ini untuk menghitung kuantitas unsur selanjutnya mencapai (stabil) cenderung keadaan akan setimbang dengan melepaskan dalam kuantitas baik pada sampel Cu isomerik, atau melalui peluruhan atau + yang umumnya diikuti pula dengan : oleh pancaran sinar-. Sinar- yang Cu suatu posisi maupun geometri adalah ( Np )cuplikan ( Np )s tan dar sebagai xW s tan dar (1) : konsentrasi analit dalam sampel dipancarkan pada umumnya bersifat untuk sampel berikut, kelebihan energinya melalui transisi karakteristik unsurnya. (Np)cuplikan : luas puncak cuplikan radionuklida tertentu, dan sifat ini (Np)standar : luas puncak standar digunakan Wstandar : berat unsur standar untuk mengidentifikasi suatu radionuklida hasil aktivasi. Berdasarkan fenomena ini, maka dimungkinkan untuk METODE PENELITIAN Metode penelitian ini dibuat menentukan unsur yang terkandung dalam suatu dengan tahapan-tahapan: benda, baik secara kualitatif maupun 1. Sampling kuantitatif secara simultan tanpa Sampel pasir besi diambil dipengaruhi oleh sifat-sifat kimia dari dari enam lokasi lahan pertanian cuplikan. Dalam metode komparatif kota AAN, kuantitas unsur dalam analit Kecamatan berbanding lurus dengan sinyal yang Kalsel. Lokasi I terletak di lubang diukur dekat oleh detektor, yaitu laju yang terdapat di Cempaka Banjarbaru pinggiran jalan, daerah lokasi II yang terletak di lubang 3 m dari lokasi I, spesifik untuk nuklida yang akan lokasi III terletak di lubang 3 m dari ditentukan. ini, lokasi II, lokasi IV terletak di lubang sejumlah masa unsur yang diketahui 3 m dari lokasi III, lokasi V terletak di pencacahan dari Pada radiasi metode 37 Prihatin, O dan Harnawan, A. A, Penentuan Kadar Besi .............. lubang 3 m dari lokasi IV, lokasi VI dilakukan di Sistim Rabbit hidrolik terletak di lubang 3 m dari lokasi V. dengan fluks neutron 3,5x1013 n.cm- 2. Preparasi sampel dan unsur standard 2 .s. 4. Pengukuran sinar gamma γ Sampel dari keenam lokasi di ukur kandungan logamnya masingmasing terdiri dari dua replikat. Bahan acuan standar yang dipergunakan adalah SRM HR 2780, Pasir besi dengan berat berkisar antara 30-40 mg. Sampel dan bahan acuan kemudian dimasukkan kedalam kapsul iradiasi. Pada metode analisis AAN dengan komparatif, untuk mengukur spektrum energi sinar-γ dan besarnya unsur logam yang terkandung dalam cuplikan yang teraktivasi dilakukan spektrometri γ dengan menggunakan detektor HPGe. 5. Analisis kualitatif dan kuantitatif 3. Iradiasi neutron Iradiasi dilakukan untuk unsur- Analisis kualitatif dilakukan unsur dengan waktu paruh panjang untuk mengidentifikasi unsur logam selama ± 1-2 jam. Setelah sampel yang terkandung dalam cuplikan. dikeluarkan dari reaktor, dibiarkan Sedangkan atau diberikan waktu tunda selama 1 ditentukan dengan metode kompa- minggu sehingga unsur lain yang ratif yaitu dengan membandingkan tidak dikehendaki dalam sampel, antara luas puncak dari cuplikan yang berumur paruh singkat segera teriradiasi habis puncak standar. karena Pengambilan sampel Analisa Data meluruh. Iradiasi Preparasi sampel Pencacahan sampel analisis dibagi kuantitatif dengan luas Irradiasi sampel Kalibrasi spektroskopi gamma Hasil/laporan Gambar 1. Tahapan-tahapan penelitian 38 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 7 No.1, Pebruari 2010 (34 – 39) Tata cara pengukuran adalah: Dari hasil pengukuran kadar 1. Alat dan bahan logam besi yang terdapat dalam Neraca analitik pasir diperoleh data sebagai berikut: Pemanas/oven Pinset Tabel 1. Kadar logam besi yang terdapat dalam pasir Vial, kapsul Spektroskopi gamma I Konsentrasi Logam Fe 1,9 ± 0,05 MCA card dan komputer II 2,2 ± 0,06 Pasir III 2,1 ± 0,05 Bahan acuan standar SRM IV 1,9 ± 0,03 1573a V 1,2 ± 0,03 2. Tata kerja VI 2,9 ± 0,07 Lokasi Buat masing-masing menjadi dua replikat, dan timbang Keterangan: sekitar 40-50 mg, masukkan Ketidakpastian dinyatakan dengan dalam vial polietilene. tingkat kepercayaan 95 % Timbang bahan acuan penentuan kandungan logam pada pasir besi masukkan diperoleh jenis logam Besi (Fe). Bungkus aluminium hasil standar sekitar 40-50 mg, dalam vial polietilene. Dari Adapun pemilihan lokasi vial dengan pengambilan adalah sebagai berikut voil, masukkan : lokasi I terletak di lubang dekat dalam kapsul aluminium. pinggiran jalan, lokasi II terletak di Iradiasi selama ± 1-2 jam, lubang 3 m dari lokasi I, lokasi III dan biarkan selama 1 minggu terletak di lubang 3 m dari lokasi II, untuk peluruhan. lokasi IV terletak di lubang 3 m dari Cacah dengan spektrometri lokasi III, lokasi V terletak di lubang gamma 3 m dari lokasi IV, lokasi VI terletak Analisis hasil spektrum di lubang 3 m dari lokasi V. Dari dengan program Genie 2000 keenam Hitung kandungan ditemukan secara kuantitatif program excel. logam dengan lokasi tersebut perbedaan tidak yang signifikan untuk kandungan logam besi tersebut. Oleh karena itu dapat Prihatin, O dan Harnawan, A. A, Penentuan Kadar Besi .............. 39 diambil kesimpulan bahwa dalam DAFTAR PUSTAKA pasir bekas penambangan tersebut Anonimous, IAEA Practical Aspect of Operating A Neutron Activation Laboratory, IAEATECDOC-564,Wina 1990 mengandung logam besi yang mana bisa diambil manfaatnya oleh penduduk sekitar. Dan dari hasil yang diperoleh dengan berat sampel hanya 30-40 mg diperoleh konsentrasi sekitar 2. http://www. Elektro Indonesia. html. Analisis Pengaktifan Neutron. KESIMPULAN Dari uraian-uraian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa penambangan daerah pasir yang Kecamatan bekas diambil dari Cempaka Kotamadya Banjarbaru, Kalimantan Selatan mengandung logam Besi (Fe). Anonimous, NIST, “Certificate of Analysis Standard Reference Material HR 2780”, Gaithersburg, MD 20899, Certificate Issue date 22 November 1995. Sunardi, Elin, Rany S, 2002, Penentuan Unsur logam dalam Pantai Selatan Yogyakarta dengan Metode Aktivasi Neutron Cepat secara absolut, BIMIPA No : 3 Tahun : XII, Yogyakarta Wisnu Susetyo, Spektrometri Gamma Dan Penerapannya Dalam Analisis Pengaktifan Neutron, Gajah Mada University Press, 1988