45 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Ikan patin memiliki panjang total rata-rata 35,55 cm, lebar total rata-rata 4,85 cm dan tinggi rata-rata 6,38 cm, dan bobot rata-rata 397,13 gram. Rendemen daging patin sebesar 38,56%, diikuti oleh kulit dan jeroan masing-masing sebanyak 14,43% dan 3,73%. Rendemen terbesar terdapat pada kepala dan tulang patin yaitu 43,28%. Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa daging patin merupakan hasil perairan yang berprotein tinggi yaitu 15,07% (bb). Penggorengan menyebabkan perubahan proporsi kadar air sebesar 22,74%, abu 42,40%, protein 37,20% dan lemak 89,92%. Protein daging patin mengandung 15 asam amino yang terdiri dari 9 asam amino esensial dan 6 asam amino non esensial. Asam amino esensial yang memiliki kadar tertinggi dalam daging patin adalah leusin sedangkan asam amino non esensial dengan jumlah tertinggi adalah asam glutamat. Rata-rata kadar asam amino pada daging patin goreng mengalami perubahan sebesar 16,99% dari daging patin segar. Penggorengan menyebabkan perubahan struktur jaringan daging patin. Jaringan daging patin goreng memiliki struktur jaringan yang lebih padat dibandingkan pada jaringan daging patin segar akibat keluarnya air. 5.2 Saran Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian mengenai komposisi kimia ikan patin akibat pengaruh pengolahan lain, misalnya pengukusan dan pemanggangan. Selain itu perlu dilakukan penelitian mengenai umur simpan daging ikan patin yang telah mengalami proses penggorengan baik pada suhu ruang, chilling maupun freezing.