n-SMM - Kemenkeu

advertisement
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT
Jalan Dr. Wahidin Raya NO.1 Jakarta 10710
Telepon: (021) 3449230 eks. 6347- 6348
&
3500849 <> Faksimile: 3500847
website: http://www.depkeu.go.id <> e-mail: [email protected]
m
_n-SMM
fmS
'i
Nomor
:1 '0 /HMS/2010
Tanggal
:::1'4
Mei 2010
Rangkaian Sidang Tahunan Dewan Gubernur ADS ke-43
dan AFMM+3 ke-13 di Tashkent, Uzbekistan
Pada tanggal 1 - 4 Mei 2010, telah diselenggarakan rangkaian sidang The 4:fd
Meeting of the Board of Governors of the Asian Development Bank (ADS) di
Tashkent, Uzbekistan yang dihadiri oleh 67 negara anggota termasuk Indonesia. Dalam
pertemuan tahunan tersebut, dihasilkan beberapa hal antara lain: (i) pengalokasian dana
US$ 2,5 milyar untuk Counter Cyclical Support Facililty, (ii) peningkatan pembiayaan clean
energy sampai US$ 2 milyar setiap tahun sampai 2013, (iii) kerjasama dengan Climate
Investment Fund (CIF) dalam meningkatkan sumber pendanaan untuk strategi mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim, dan (iv) pengenalan inisiatif baru ADB's Asia Solar Energy
Initiative guna mendorong pengembangan energi surya di negara berkembang di kawasan
Asia.
Annual
Pada kesempatan tersebut, Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas, sebagai
mengharapkan agar ADS dapat memberi Indonesia akses pendanaan
yang lebih luas, termasuk Deferred Drawdown Option (000) type loan, pendanaan proyek
infrastruktur, dan budget support financing. Selain itu, Indonesia juga mendorong partisipasi
aktif ADS dalam aktivitas G-20, serta meminta ADS untuk mengembangkan fasilitas
catastrophic insurance sebagai upaya menanggulangi efek jangka pendek bencana alam
terhadap makro ekonomi. Terakhir, Indonesia mengharapkan agar kenaikan biaya
pinjaman dapat seminimal mungkin, dan hanya dikenakan terhadap pinjaman yang
disetujui setelah Juli 2010.
alternate governor,
Selain itu, di Tashkent, Uzbekistan, pada tanggal 2 Mei 2010, diselenggarakan
pertemuan para Menteri Keuangan ASEAN+3 (AFMM+3) ke-13. Pertemuan dimaksud
secara umum membahas perkembangan ekonomi regional serta kerja sama keuangan di
kawasan ASEAN+3. Dalam pertemuan tersebut, para menteri keuangan juga membahas
isu khusus terkait tindak lanjut kerja sama Multilateralisasi Chiang Mai Initiative (CMIM) dan
Asian Bonds Markets Initiative (ASMI).
Menindaklanjuti perkembangan implementasi CMIM yang telah diumumkan pada 24
Maret 2010, para menteri menyetujui penyesuaian kontribusi Filipina dari semula USD 3,68
miliar menjadi USD 4,55 miliar. Meski demikian, penyesuaian ini tidak merubah jumlah total
dana .CMIM, sebesar USD 120 miliar, mengingat negara ASEAN-5 lainnya (Indonesia,
Malaysia, Singapura, Thailand) otomatis menurunkan kontribusinya menjadi USD 4,55
miliar atau sama dengan Filipina. Selanjutnya, untuk mendukung operasionalisasi CMIM,
para menteri sepakat untuk segera menyelesaikan pendirian ASEAN+3 Macroeconomic
Research Office (AMRO) sebagai unit surveillance independen yang akan memberikan
analisa dan rekomendasi kebijakan ekonomi dan keuangan bagi negara-negara ASEAN+3.
AMRO akan berlokasi di Singapura dan diharapkan akan beroperasi pada awal tahun 2011.
Terkait dengan ABMI, para menteri mengumumkan pendirian Credit Guarantee and
Facility (CGIF) sebagai sebuah trust fund ADB dengan modal awal USD 700
juta. CGIF akan memberikan penjaminan bagi obligasi swasta di kawasan ASEAN+3
sehingga dapat mengakses pasar dengan lebih baik. Sersama dengan ADS, negaranegara ASEAN+3 akan segera membayar kontribusi dan menyelesaikan hal-hal teknis
sehingga diharapkan pada akhir 2010, CGIF dapat beroperasi secara penuh.
Investment
Secara umum, dalam rangka kerja sama keuangan regional, para menteri
menekankan perlunya mewaspadai tantangan baru paska krisis berupa resiko penurunan
pertumbuhan. Meski disadarai bahwa kawasan Asia Timur merupakan salah satu faktor
kunci pemulihan ekonomi dunia, namun para menteri melihat bahwa langkah-Iangkah pro
aktif yang akurat perlu diambil guna mempertahankan stabilitas keuangan yang
berkelanjutan.
Keterangan mengenai hal ini dapat dilihat di www.depkeu.Qo.id atau menghubungi
Pusat Kebijakan Kerja Sama Internaslonal, Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu melalui
nomor telepon (021) 3451128.
la Biro
~\
;~~
* ".
,J:
I Soeratin
~I\{
.
•
.
308291988021001
Download