SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA I.PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Aktifitas bisnis dalam suatu perusahaan digerakkan oleh tenaga kerja yang memiliki pemahaman terhadap pengelolaan bisnis tersebut. Sumberdaya manusia dalam hal ini tenaga tepat, menjadi bagian yang sangat penting dan bahkan proses perekrutan tenaga kerja yang tidak tepat akan enjadi masalah bagi perusahaan. Setiap perusahaan berupaya menyusun format yang tepat tentang sumberdaya manusianya ( mulai dari proses perekrutan, pendidikan dan pelatihan , job description yang jelas, system upah dan gajih yang tepat, adanya jenjang karir atau pengembangan staf, dan lainnya). Selain itu masalah pemberhentian merupakan yang paling sensitive di dalam dunia ketenagakerjaan dan perlu endapat perhatian yang serus dari semua pihak, termasuk oleh menejer sumber daya ,manusia, karena memerlukan modal dan dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan twersebut berhenti. Pada waktu penarikan karyawan , pimpinan perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk pembarayaran kompensasi dan pengembangan karyawan , sehingga karyawan tersebut merasa betul – betul di tempatnya sendiri dan mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hubngan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluakan dana untuk pension, atau pesangon atau tunjangan lainyang berkaitan dengan pemberhentian, sekaligus pemrograman kembali penarikan karyawan baru yang sma halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan pengembangan karyawan. Disamping masalah dana yang endapat perhatian , juga yang ak kurang pentingnya adanya sebab musabab karyawan itu berhenti atau diberhentikan. Berbagai alas an dan sebab karyawan itu berhenti , ada yang didasarkan pemberhentian sendiri, tapi ada juga atas alasan karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya. Akibat dari pemberhentian berpengaruh besar bagi perusahaan maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan , berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut menejer sumber daya manusia harus sudah dapat mmperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya di terima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhanya sampai pada tingkat dapat dia anggap cukup. II. PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN SDM SEBAGAI MANAJEMEN TENAGA KERJA DAN FUNGSI – FUNGSINYA Manajemne sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan , pegawai , buruh, manajer dan tenaga kerja lainya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah di tentukan. Bagian yang biasanya mengurusi SDM ( sumber daya manusia) adalah departemen sumber dya manusia atau dalam bahasa inggris di sebut HRD( human resource departemen) Menurut A.F. stoner majemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang – orang yang tepat untuk di tempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat saat organisasi memerlukanya. FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen itu sendiri, seperti apa yang di kemukakan G. TERRY dalam bukuya Principle of manajementyang menyatakan bahwa fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating, dan Controling (POCCC). LUTHER GULICK, mengemukakan bahwa fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB). Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale yoder, Manulang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang sikemukakan diatas, adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan 2. Rektuitmen 3. Selecsi 4. Dekruitmen 5. Orientasi, pelatihan, pengembangan 6. Evaluasi kinerja 7. Kompensasi 8. Pengintegrasian 9. Pemeliharaan 10. Pemberhentian DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MEMILIKI PERAN, FUNGSI, TUGAS DAN TANGGGUNG JAWAB A. Melakukan Persiapan Dan Seleksi Tenaga Kerja/ Preparation and selection 1. Persiapan Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagai nya. Ada dua factor yang perlu di perhatikan dalam melakukan persiapan yaitu - Faktor internal seperti jumlah kebutuhan kaaryawan baru, Struktur oranisasi, departemen yang ada dll - Faktor ekternal seperti hokum ketenaga kerjaan dsb 2. Rekrutment tenaga kerja/ recruitment Rekrutment adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, menejer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm organisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini di perlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/ job description dan juga specifikasi pekerjaan/ job specification. 3. Seleksi tenaga kerja/ selection Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari ssekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV) curriculum Vitae milik pelamar. Kemudian dari CV pelamar dilakukan penyortiran yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya dalah memanggil kandidat terpilih untuk di lakukan ujian test tertulis, wawancara kerja, interview, dan proses lainnya. 4. Pengembangan dan evaluasi karyawan/ Development and evaluation Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing – masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendsh msupun yang tinggi. 5. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai/ compentaton and protection Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sngat pentig dan di sesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabklan masalah ketenagakerjaan di kemudian hari ataupun dapat menyebabkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu di berikan pada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu 6. Jenjang karir Jenjang karir merupakan tahapan kenaikan jawaban dalam suatu pekerjaan . Hala ini merupakan aspek yang penting bagi karyawan yang bekerja pada suatu erusahaan untu memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam hal ini perusahaan yang professional akan menetapkn jenjang karir yabg pasti bagi para karyawaanya. 2.2.PENTINGNYA SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERUSAHAAN Menurut kelompok kami sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja manusia merupakan factor input yang sangat penting selain bahan baku dan peralatan lainnya dalam perasi suatu perusahaan . Tanpa tenaga kerja manusia perusahaan tidak dapat beroprasi untuk mencapai tujuan perusahaan . 2.3 . CONTOH PERUSAHAAN DALAM PEREKRUTAN KARYAWAN Kami mengambil contoh PT.PLN ( Persero) dalam perekrutan karyawan perusahaannya. PT. PLN ( persero) dengan visi diakui sebagai perusahaan dunia yang bertumbuh kembang, Unggul dan terpercaya dengan bertumpu padsa potensi insane, membuka kesempatan kepada putra putrid Indonesia terbaik unutk bergabung dan bergabubg bersama menjadi pegawai PT.PLN ( persero) melaui program rekrutmen pegawai PT.PLN ( persero) Tingkat S1 dan D3 tahun 2006. Peserta rekrutmen yang lulus seleksi penerimaan akan didik sebagai engineer/ staf ataupun sebagai tekisi / pelaksana sesuai denagn bidangnya dan ditempatkan di unit dan wilayah kerja PT.PLN ( persero) di luar jawa dan bali. A. Proses rekrutmen/ seleksi penerimaan pegawai PT.PLN ( persero) menggunakan system gugur , meliputi tahapan: 1. Seleksi administrasi 2. General abtitude tes (Gat) 3. Tes akademis dan bahasa inggris 4. Tes spikologi dan doskusi kelompok 5. Wawancara 6. Tes kesehatan B. Pelamar / peserta seleksi penerimaan yang lulus / memenuhi sarat dalam proses seleksi diatas , akan dipanggil untuk mengikuti Program dan Pelatihan Prajabatan ( Diktat Prajab) dan diktat prajab dilakukan selama + 12 bulan meliputi: 1. Pembinaan kedisiplinan 2. Pengenalan perusahaan 3. Pembidangan’ 4. On the Job training (ojt) C. Bagi siswa yang lulus prajabatan akan diangkat sebagai pegawai PT.PLN ( persero) dan di tempatkan pada posisi jabatan di seluruh unit dan wilayah kerja PT PLN ( persero) di luar jawa dan bali. 2.4. PENGERTIAN PEMBERHENTIAN Pemberhentian tanaga kerja sebagai mana yang tercantum dalam undang – undang no 13 tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentiaan atau pemutusan tenaga kerja adalah Pengakhiran hubungan kerjqa karena suatu hal tertentu ang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Menurut MOEJIKAT pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja sama antara karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. 2.5 . ALASAN PEMBERHENTIAN Ada beberapa alas an yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan. Ada yang bersifat karena aturan perundang undangan , ada juga karena keinginan perusahaan . agar tidak terjadi hal semena – mena yang dilakukan pengusaha , maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Undang – undang no 13 tahun 2003 bahwa, pengusaha di larang melakukan pemutusan tenaga dengan alas an : 1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampuai 12 bulan secara berturut – turut. 2. Pekerja berhalangan Negara sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku 3. Pekerja mengerjakan ibadah yang di perintahkan agamanya 4. Pekerja menikah 5. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjaan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjajian kerja bersama. 6. Pekerja mendirikan , atau menjadi anggota atau pengurus erikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan penguaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja bersama. 7. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan pidana kejahatan. 8. Karena perbedaan paham, agama, politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik atau status perkawianan. 9. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja , atau karena hubungan kerjayang menurut keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan. Yang membolehkan Pengusaha memutuskan hubungan kerja dengan karyawan dengan alas an pekerja telahmelakuakan kesalahan berat sebagai berikut : a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan uang milik perusahaan. b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan c. Mabuk,minum minuman keras memabokkan,memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya di lingkuangan kerja. d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingakuangan kerja. e. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengitimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peratuaran perundanga – undangan g. Dengan sengaja merusak atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya ditempat kerja h. Membongkar atau membocorkan rahasia perushaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara i. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam hukuman 5 tahun atau lebih Semua kegiatan seperti diatas bila di lakukan, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan – hubungan kerja dengan karyawan, apabila memang benar- benar terbukti dengan di dukung oleh bukti – bukti , atau tertangkap tangan dan adanya pengakuan dari karyawan. MALAYU SP. HASIBUAN menyebutkan beberapa alas an karyawan di berhentikan dari perusahaan: 1. Undang – undang Undang – undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari sutu perusahaan, antara lain anak – anak WNA, karyawan yang terlibat organisasi terlarang 2. Keinginan Perusahaan Keinginan perusahaan memberhentikan karyawan ini disebabkan a. Karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaannya b. Perilaku dan kedisiplinannya kurang baik c. Melanggar peraturan dan tata tertip perusahaan d. Tidak dapat bekerja sama dan konflik dengan karyawan lain e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan 3. Keinginan Karyawan a. Pindah ketempat lain b. Kesehatan yang kurang baik c. Untuk melanjutkan pendidikan d. Untuk berwirausaha e. Bebas jasa terlalu rendah f. Mendapat pekerjaan yang lebih baik g. Suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang serius h. Kesempatan promosi yang tidak ada i. Perlakukan yang kurang adil 4. Pensiun Undang – undang mempensiunkan seseorang karena talah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja seseorang untuk status kepegawaian adalah 55 thn atau seseorang dapat dikenakan pension dini, apabila menurut keterangan dokter , karyawan tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun denganmasa pengalaman kerja minimal 15 tahun 5. Kontrak kerja berakhir Beberapa perusahaan sekarang ini melakukan beberapa kontrak kerja dengan karyawanny didalam suatu kontrak dimana didalamnya disebutkan masa waktu kerja atau masa kontraknya. Dan ini juga alas an tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang 6. Meninggal dunia 7. Perusahaan dilikuidasi Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur denagn peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Unutk menentukan apakah benar perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada peraturan perundang – undangan 2.6. PROSES PEMBERHENTIAN Dalam pemberhentian karyawan , apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak karyawan, maupun undang – undang harus didasarkan kepada peraturan jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menimbulkan suatu konflik atau yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan Beberapa cara yang dilakukan dalam proses pemberhentian karyawan: 1. Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alas an untuk memberhentikan dari pekerjaanya perlu ditempuh terlebih dahulu a. Adakan musyawarah antara perusahaan dengan karyawan b. Bila musyawarah melalui jalan buntu maka jalan terakhir adalah melalui pengadilan atau instansi yang berwenang memutuskan perkara 2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran dapat langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dip roses lebih lanjut tanpa meminta ijin lebih dahulu kepada dinas terkait atau yang berwenang 3. Bagi karyawan yang akan pension, dapat dilakukan sesuai dengan perauran. Demikian pula terhadap karyawan yang akan mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang – undangan 2.7. PENGARUH PEMBERHENTIAN TERHADAP PERUSAHAAN Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pension atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan – tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan. , perusahaan pun memerluksn dana yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan. Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sediri. Dengan di berhentikan dari pekerjaanya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka menejer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberappa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannnya sampai pada tingkat yang di anggap cukup