Lahar Contoh endapan lahar nampak berupa aliran massa yang pekat terdiri atas material berbagai ukuran dengan berat jenis tinggi. Lahar dapat dibagi dua jenis yaitu lahar letusan (lahar panas) dan lahar hujan (lahar dingin). Lahar panas (lahar letusan) adalah lahar yang terbentuk pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Pada saat terjadi letusan, material yang dilontarkan bercampur dengan air danau maka terjadilah aliran massa pekat yang cukup panas, sehingga disebut lahar letusan. Sementara lahar dingin (lahar hujan) adalah lahar yang terbentuk karena material hasil letusan gunungapi baik lama maupun baru yang berada di lereng sekitar gunungapi bagian atas terangkut oleh air hujan. Longsoran Puing Gunungapi BAHAYA GUNUNGAPI Tahukah anda? (volcanic debris avalanche) Runtuhnya bagian tubuh gunungapi karena proses pelapukan maupun dan gaya gravitasi. Longsoran ini dapat terjadi bersamaan dengan letusan gunungapi. Contoh dari kejadian longsoran puing gunungapi adalah di G. Papandayan dan G. Galunggung dan G. St. Helens (AS). Lahar G. Semeru. Longsoran vulkanik G.Papandayan . Dampak lahar di Merapi tahun 1931 telah mengubur kereta api. Pada gambar terlihat tinggal cerobong yang nampak. Informasi : BADAN GEOLOGI Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. (022) 7272606, Fax. (022) 7202761 Website : www.vsi.esdm.go.id KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI Aliran Lahar Aliran Awan Panas Abu Vulkanik Magma yang keluar ke permukaan bumi, berupa larutan silikat panas. Kenampakan dari lava tergantung pada kekentalannya. Campuran material yang terdiri dari batu, abu kasar dan halus bercampur gas panas yang bergerak menuruni lereng mengikuti gaya gravitasi. Kekentalan tersebut dipengaruhi tingkat keasaman (kandungan Silika/ SiO2), suhu dan kandungan gasnya. Semakin tinggi tingkat keasamannya, maka semakin kental lava dan semakin lambat alirannya. Pada proses transportasinya, material yang berukuran besar dan berat akan mengikuti alur lembah atau sungai. Sedangkan material yang ringan akan bergerak ke atas dan bergulunggulung menuruni lereng. Hujan abu vulkanik dapat berasal dari awan panas, maupun dari jatuhan piroklastik. Dampak abu vulkanik ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, merusak tanaman, atap bangunan ambruk dan menyebabkan korosi. Sumber dan tempat penampungan air yang tercemar abu vulkanik dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada pencernaan. Aliran lava dapat merusak segala bentuk infrastruktur dan juga dapat menimbulkan kebakaran hutan. Gas Gas yang dikeluarkan oleh gunungapi adalah SO2, H2S,H2, CO2, CO, HCl, HF dan He. Bahaya gas dapat dilihat pada tabel 1. Gas Awan panas G. Semeru Dampak awan panas dari letusan Merapi 1954 So2 Iritasi mata, gangguan pernapasan. Iritasi mata, gangguan pernapasan, pening, lelah, bronchitis. Co2 Tidak berwarna, tidak berbau. Iritasi pada mata, dan tenggorokan, pusing berkeringat, sesak napas, lemas, mual. HCl Tidak berwarna, berbau tajam. Jatuhan Piroklastik Aliran lava pijar Merapi 23 Juni 2006 HF Kenampakan aliran lava dengan kekentalan rendah (Hilo, Hawaii, diambil 16 Juli 2003) Letusan G. Rinjani 1994. Efek Tidak berwarna, berbau tajam. Tidak berwarna, mudah terbakar berbau busuk. H2S Material hasil letusan vertikal yang terdiri atas lontaran batu (pijar) dan abu halus sampai kasar hasil dari letusan vertikal. Material yang berukuran besar akan jatuh di sekitar pusat aktivitas letusan. sedangkan material yang berukuran halus dapat terbawa oleh angin sehingga sebarannya mencakup daerah yang luas. Karakteristik Iritasi pada mata, gangguan pernapasan, nafas tersumbat dan batuk. Jernih, tidak Iritasi dan kerusakan pada berwarna, bersifat kulit dan selaput lendir, korosif, berbau kerusakan parah pada mata. tajam.