BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Kata
kata
Latin
Communis
yang
berarti
sama,
communico,
communication, atau communicate yang berarti “membuat sama”.2 Menurut Carl
I. Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal)
untuk mengubah prilaku orang lain.
Pengertian ini disempurnakan oleh Willim J. Seiler dengan memberikan
model komunikasi dua arah yaitu menambahkan umpan balik (feedback) setelah
efek yaitu jawaban atau respon yang disampaikan komunikan kepada komunikator
atau isi pesan yang disampaikan komunikan kepada komunikator atas isi pesan
yang disampaikan komunikator sebelumnya.3
Penggolongan komunikasi dalam organisasi di bagi dua, yakni :
1. Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang tidak memperoleh timbal balik dari
komunikan dan menghilangan kesempatan untuk memperoleh penjelasan serta
konfirmasi. Jenis komunikasi ini hanya menekankan penyampaian pesan.
2. Komunikasi dua arah
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2002 hal
41
3
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi , Jakarta: Bumi Aksara. 2002 hal 16
10
11
Komunikasi dua arah mempunyai suatu sistem umpan-balik yang terpasang tetap
(built-in system of feed back) di dalamnya, yang memungkinkan komunikator
dapat memperoleh umpan-balik yang disampaikan. Jenis komunikasi ini
menjamin informasi dan penjelasan lebih lanjutakan diberikan dan tersedia setiap
saat jika dibutuhkan.
Dalam komunikasi dua arah komunikator dapat memperoleh umpan balik
mengenai konsekuensi dari pesan yang disampaikan. Komunikator dapat
mengevaluasi, apakah komunikan memperhatikan, memahami, menerima atau
menyetujui pesan yang disampaikan. Meskipun demikian, penerimaan atau
persetujuan komunikan atas pesan yang disampaikan sangat sulit diukur karena
komunikan dapat memilih untuk tidak mempelihatkan apakah pesan-pesan
tersebut benar diyakini.4
Apabila dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi dan berlangsung selama ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan. Proses komunikasi yang digunakan
disini adalah model S-M-C-R sebagai berikut.5
S= Source yang berarti sumber atau komunikator
M= Message yang berartipesan
C= Channel yang berarti saluran media
R= Receiver yang berarti penerima atau komunikan
4
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang: 2008
hal 22
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: PT. Citra Adity Bakti.
2003 hal 256
12
Efek adalah suatu kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil
berupa opini atau respon dari komunikan terhadap pesan-pesan yang disampaikan
komunikator dan salah satu bentuk umpan balik yang diberikan komunikan adalah
berbentuk opini atau pendapat. Salah satu efek komunikasi yang dapat diharapkan
tumbuh pada diri pelanggan setelah menerima pelayanan perusahaan.
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi
tujuan-tujuan tertentu. Fungsi komunikasi tersebut adalah:6
a. Menyampaikan informasi (To Inform)
Dengan adanya komunikasi, seseorang dapat mengetahui apa yang dia ketahui
kepada orang lain.
b. Mendidik (To Educated)
Komunikasi dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam segala hal.
c. Menghibur (To Entertain)
Dengan komunikasi, kitab dapat memperoleh atau menghibur orang lain.
d. Mempengaruhi (To Influence)
Komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang, dapat memberikan suatu bujukan
atau pengaruh terhadap orang lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat jelas bahwa komunikasi penting untuk
menimbulkan saling pemahaman dan saling pengertian antara elemen-elemen
dalam suatu organisasi.
6
Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Grafindo Persada Jakarta, 2004. hal 55
13
2.1.3 Tujuan Komunikasi
Komunikasi merupakan kegiatan interaksi diantara sesame manusia dan
dalam organisasi merupakan interaksi antara elemen-elemen dalam organisasi
tersebut. Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui proses komunikasi tersebut
adalah:7
a. Perubahan sikap (attitude change)
b. Perubahan pendapat (opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan social (social change)
Proses komunikasi setidaknya menyebabkan empat perubahan di atas yaitu
perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. Perubahan yang diharapkan
tentunya perubahan positif sehingga sinergi dengan tujuan yang handal dicapai
oleh organisasi. Oleh karena itu, PR berusaha secara maksimal untuk melakukan
proses komunikasi yang tepat sasaran kepada seluruh publiknya dan dalam
penelitian ini adalah publik internal perusahaan yaitu karyawan yang mengikuti
sosialisasi di PT Bussan Auto Finance Cab. Tangerang 4.
7
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosadakarya Bandung 2005.
Hal 224
14
2.2 Komunikasi Organisasi
Menurut Rogers, organisasi merupakan system individu yang stabil, yang
bekerja bersama-sama untuk pencapaian tujuan bersama lewat suatu struktur
hirarki dan pembagian kerja.8
Hal ini menujukkan adanya tata cara aturan yang dibuat dan digunakan secara
bersama-sama oleh semua individu yang ada didalam organisasi. Struktur dan
pembagian kerja yang jelas bagi setiap individu yang ada semata-mata untuk
pencapaian tujuan bersama dalam organisasi tersebut.
Menurut seorang ahli komunikasi Charle Redding & George A. Sanborn,
komunikasi organisasi adalah sebuah kegiatan pengiriman dan penerimaan
informasi dalam konteks organisasi yang kompleks. 9Dalam hal ini komunikasi
berperan dalam pembentukan dan penerjemahan diantara individu terhadap
berbagai informasi yang ada dalam sebuah organisasi.
Sementera pengertian komunikasi sendiri menurut Rosady Ruslan, Organisasi
merupakan kerangka kerja dari suatu manajemen adalah sesuatu yang
menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas
antara pimpinan dan bawahan dalam suatu sistem manajemen modern.10Dikatakan
sebagai sebuah kerangka kerja karena terdiri dari berbagai bagian yang saling
bergantung sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi oraganisasi
mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar
organisasi. Sifat komunikasi organisasi adalah komunikasi yang berlangsung lebih
8
Don F Faules & R. Wayne Pace, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Organisasi. PT. Rosadakarya, Bandung. 2001 hal 164
9
Ibid. hal 170
10
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta, Raja Grafindo
Utama, 2006 hal 89-90
15
banyak menggunakan komunikasi formal. Organisasi cenderung lebih formal dan
lebih
mengutamakan
prinsip-prinsip
efisien
dalam
melakukan
kegiatan
komunikasinya.
Komunikasi dalam organisasi juga bisa dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung pada umumnya dilakukan dengan cara tatap
muka (face to face Communication), sedangkan komunikasi tidak langsung
biasanya menggunakan media lain seperti telepon, surat edaran, memo, ataupun
papan pengumuman.
2.2.1 Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan dengan khalayak
diluar organisasi. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departmen, direktorat,
jawatan, dan pada perusahaan-perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang
lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat
(public relations officer) daripada oleh pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri
oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting, yang
tidak bisa diwakilkan kepada orang lain, umpanya perbandingan (negotiation)
yang menyangkut kebijakan organisasi. Yang lainnya dilakukan oleh kepala
humas yang dalam kegiatan komunikasi eksternal merupakan tangan kanan
pimpinan. Komunikasi eksternal terdiri atas dua jalur secara timbal balik, yakni
komunikasi dari organisasi kepala khalayak dan khalayak kepada organisasi.
16
2.2.2 Komunikasi dari Organisasi kepada Khalayak
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat
informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki
keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan batin. Kegiatan ini sangat penting
dalam usaha memecahkan masalah jika terjadi tanpa diduga. Sebagai contoh ialah
masalah yang timbul akibat berita yang salah yang dimuat dalam surat kabar.
Dengan adanya hubungan baik sebagai akibat kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh organisasi, masalah yang dijumpai kemungkinan besar tidak akan
terlalu sulit diatasi. Bukan tidak mungkin pula sebelum berita itu dimuat, si
wartawan terlebih dahulu bertanya mengenai kebenaran kejadian yang akan
diberitakan itu.
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak dapat melalui berbagai
bentuk seperti:11

Majalah organisasi

Press release

Artikel surat kabar atau majalah

Pidato televisi

Film dokumenter

Brosur

Leaflet

Poster

Konferensi pers
11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya, 2011, hal 201
17
2.3
Public Relations
2.3.1 Pengertian Public Relations
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.12
Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah sesuatu yang
merangkum keseluruhan komunikasi yang terncana, baik itu kedalam, maupun
keluar antar suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Definisi ini
mempunyai pengertian bahwa kegiatan Public Relations adalah suatu kegiatan di
bidang komunikasi, baik itu komunikasi internal seperti hubungan karyawan di
dalam suatu organisasi maupun komunikasi eksternal yaitu hubungan antar
organisasi dengan masyarakat.13
Setelah mengkaji kurang lebih dari 472 lebih definisi Humas, (IPRA)
1978, menyatakan bahwa definisi dari Public Relations menurut Dr. Rex Harlow
dalam buku (Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A.) adalah:
“ Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara publiknya, menyangkut aktivitas
komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama; melibatkan manajemen
dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu
menanggapi opini public; memndukung manajamen dalam mengikuti dan
12
Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, Effective Public Relations edisi
Kesembilan, Penerjemah: Tri Wibowo B.S, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2007, hal 7
13
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations dalam Manajemen, Bandung:
Mandar Maju, 1989, hal 115
18
memanfaatkan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam
mengantisipasi kecendrungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi
yang sehat dan etis sebagai sarana utama.” (Effendy, 1978)
Berdasarkan beberapa definisi Public Relations merupakan suatu usaha untuk
menciptakan hubungan yang harmonis baik itu kedalam membina hubungan
antara atasan beserta stafnya dengan para karyawan bekerja dengan senang dan
merasa puas, meneliti perasaan, kesulitan dan keinginan para karyawan. Tugas
keluarnya untuk membina hubungan yang harmonis antar organisasi dengan
public eksternal, memperkenalkan produksi, menjaga image perusahaan,
meningkatkan jumlah pelanggan dan sebagainya, karena itu Public Relations
dapat dianggap sebagai alat atau media untuk menciptakan hubungan dengan
siapa saja yang dapat membawa keuntungan dan kemajuan bagi organisasi atau
perusahaan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan PR, seorang praktisi public relations akan
menggunakan konsep-konsep manajemen untuk melakukan persiapan-persiapan
melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang
disebut evaluasi. Menurut Jefkins (2003:54), model perencanaan 6 (enam)
langkah PR, yakni :14
1. Pengenalan Situasi (appreciation of the situation)
2. Penetapan Tujuan (definition of objectives)
3. Definisi Khalayak (definition of publics)
4. Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR (Selection of Media and techniques)
14
Kadar Nurjaman, Komunikasi Public Relations, Bandung: Pustaka Setia, 2012, hal 113
19
5. Perencanaan Anggaran (Planning of a budget)
6. Pengukuran Hasil (Assement of Result)
2.3.2 Fungsi Public Relations
Menurut H. Frazier Moore fungsi Public Relations dapat dirumuskan
sebagai “Penentusikap public terhadap organisasi, menilai pesan-pesan mereka,
mengetahui apakah public mengetahui tentang tujuannya, pelayanannya, dan
pelaksanaannya. Menentukan kesalahpahaman yang terjadi, melaksanakan
peneliti opini yang sangat penting untuk menyusun kebijakasanaan, perencanaan,
dan penilaian efektifitas kegiatan hubungan masyarakat”.15
Menurut buku Effective Public Relations karangan Cutlip& Center serta
Broom, fungsi hubungan masyarakat diuraikan lebih jelas yaitu :
1. Mengantisipasi, menganalisa, dan menerjemahkan pendapat publik, sikap dan
masalah yang mungkin berdampak baik maupunburuk terhadap jalan rencana
organisasi.
2. Memberi anjuran kepada manajemen pada semua manajemen pada semua
jenjang di dalam organisasi, dengan memperhatikan keputusan kebijaksanaan,
rangkaian
tindakan,
masyarakatnya
dan
dan
komunikasi,
tanggung
jawab
dengan
sosial
atau
memperhitungkan
tanggung
jawab
kewarganegaraan.
3. Meneliti, melaksanakan, dan mengevaluasi program tindakan dan komunikasi
secara berkelanjutan agar masyarakat yang diberi informasi memperoleh
15
H. Frazier Moore, Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus, dan Masalah Dua, Bandung: PT
Remaja Rosadakarya, 1998, hal 196
20
pemahaman, sehingga tujuan komunikasi tercapai. Program-program itu dapat
mencakup pemasaran, keuangan, pengumpulan dana, hubungan dengan
karyawan atau pemerintah, dan lainnya.
4. Membuat rencana dan menerapkan upaya organisasi untuk mempengaruhi
atau mengubah kebijakan umum.
5. Menentukan sasaran, membuat sarana, membuat anggaran, menyaring dan
melatih staf, mengembangkan fasilitas. Singkatnya mengelola sumber daya
yang diperlukan untuk melaksanakan semua yang disebutkan diatas.16
2.4
Strategi Program PR
Tujuan strategi komunikasi adalah memperkenalkan pertimbangan dan
prinsip utama dalam mengimplementasikan program PR.
1.Credibility (kredibilitas). Komunikasi dimulai dengan iklim kepercayaan. Iklim
ini dibangun dengan kinerja pihak lembaga, yang menrefleksikan hasrat untuk
melayani stakeholder dan publik. Penerima harus memiliki kepercayaan pada
pengirim dan pandangan yang tinggi terhadap kompetensi sumber subyeknya.
2. Context (konteks). Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan yang
ada di lingkungan. Konteks antara komunikasi dengan kenyataan harus bersifat
menegaskan, bukan menyangkal pesan. Komunikasi yang efektif memerlukan
lingkungan sosial yang mendukung, yang sebagian besar ditetapkan oleh media
berita.
16
Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, Effective Public Relations edisi
Kesembilan, Penerjemah: Tri Wibowo B.S, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, hal 7
21
3. Content (isi). Pesan harus memiliki makna bagi penerimanya. Dan terlebih
harus sesuai dengan sistem nilainya. Pesan juga harus memiliki keterkaitan
dengan situasi penerima. Secara umum, orang memilih informasi-informasi
yang menjanjikan mereka imbalan terbesar. Konten pesan menentukan audiens.
4. Clarity (kejelasan). Pesan haruslah disampaikan dengan sederhana. Penerima
dan pengirim harus memiliki kesamaan pemahaman akan pesan tersebut.
Masalah yang rumit harus diringkas dalam bentuk tema, slogan atau stereotip
yang sederhana dan jelas. Semakin jauh perjalanan yang harus ditempuh suatu
pesan, maka pesan itu harus semakin sederhana.
5. Continuity dan Consistency (kesinambungan dan kekonsistenan). Komunikasi
merupakan proses tanpa akhir. Komunikasi memerlukan pengulangan untuk
mencapai penetrasi. Pengulangan, dengan variasi akan mengkontribusikan baik
pembelajaran maupun persuasi. Kisah yang disampaikan juga harus bersifat
konsisten.
6. Channels (saluran). Saluran komunikasi yang sudah ada sebaiknya digunakan,
yaitu saluran yang digunakan dan dihargai penerima. Menciptakan saluran yang
baru mungkin sulit, butuh banyak waktu, dan mahal. Saluran yang berbeda-beda
memiliki efek yang berbeda dan efektif di tahap proses difusi yang berbeda
pula. Saluran yang efektif dibutuhkan untuk mencapai publik yang menjadi
sasaran organisasi organisasi. Setiap orang menghubungkan nilai yang berbeda
dengan nilai saluran komunikasi yang berbeda-beda pula.
7. Capability of the Audience (kesanggupan khalayak). Komunikasi harus
memperhitungkan kemampuan khalayak dalam menangkap pesan. Komunikasi
22
yang paling efektif adalah komunikasi yang memerlukan paling sedikit usaha di
pihak penerima. Ini melibatkan faktor ketersediaan, kebiasaan, kemampuan
membaca, dan pengetahuan awal.17
2.5 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003,
p.121)
2.5.1 Tingkat Pengetahuan Di dalam Domain Kognitif
Tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003, p.122), pengetahuan
yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:18
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall)
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat
pengatuhan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain:
Menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
17
Diunduh oleh: Diana, Landasan Teori http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-100396-mc%202.pdf, diakses 5 November 2014 jam 11.15 WIB
18
Tinjauan Teori. Diakses pada tanggal 23 November 2014 dari www.digilib.unimus.ac.id
23
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menejelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramaikan dan sebagainya
terhadap objek yang telah dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek
kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan mengelelompokkan dan sebagainya.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis
menunjuk
kepada
suatu
kemampuan
untuk
meletakkan
atau
mrnghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-
24
formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas,
dapat menyesuaikan, dan sebagainya.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian ini berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
ada.
2.6 Humas Pemerintah dan BUMN
Perbedaan pokok Antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarakat (Humas)
yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah dengan non
pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun
Humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi,
promosi dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public servis
atau demi meningkatkan pelayanan umum.
Melalui unit atau program kerja Humas tersebut, pemerintah dapat
menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau
kewajiban-kewajiban kepemerintahannya. Menurut John D. Millet dalam
bukunya, Management in Public Service the Quest for Effective Performance,
25
artinya Humas/PR dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan terdapat
beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu:19
1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi
yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and
aspiration).
2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa
sebaiknya
dilakukan oleh
instansi/lembaga
pemerintah
seperti
yang
dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should
desire).
3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang
diperoleh Antara hubungan public dengan para aparat pemerintahan (ensuring
satisfactory contact between public and government official)
4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diuapayakan
oleh suatu lembaga /instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and
about what an agency is doing)
Menurut Dimock dan Koenig (1987), pada umumnya tugas-tugas dari pihak
Humas instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu Antara lain:

Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang
pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh
pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.

Mampu menanamkan keyakinan dari kepercayaan serta mengajak masyarakat
dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program pembangunan di
19
Rosady, Ruslan. Manajemen Public dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2003, hal 324
26
berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan
keamanan nasional.

Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang
bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas
serta kewajibannya masing-masing.
1. Keberadaan Humas Pemerintah
Keberadaan unit kehumasan (Hubungan Masyarakat) disebuah Lembaga atau
instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional
dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang sesuatu
kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan
masyarakat ke dalam, maupun kepada masyarakat luar pada umumnya. Humas
dapat merupakan suatu alat atau saluran (The PR as tools or channels of
government publication) untuk memperlancar jalannya interaksi dan penyebaran
informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerja sama dengan
pihak pers, media cetak, atau elektronik dan hingga menggunakan media
tradisional lainnya (wayang kulit atau wayang golek dan lain sebagainy)
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, tugas pokok Humas
adalah bertindk sebagai koordinator, membantu (back up) mencapai tujuan dan
sasaran bagi instansi/lembaga kepemerintahan bersangkutan, membangun
hubungan baik dengan berbagai public dan hingga menciptakan citra serta opini
masyarakat yang menguntungkan. Secara garis besarnya Humas mempunyai
peran ganda: yaitu fungsi keluar berupa memberikan informasi atau pesan-pesan
sesuai denga tujuan dan kebijaksanaan instansi/lembaga kepada masyarakat
27
sebagai khalayak sasaran, sedangkan ke dalam wajib menyerap reaksi, aspirasi
atau opini khalayak tersebut diserasikan demi kepentingan instansinya atau tujuan
bersama.
Fungsi pokok Humas Pemerintah Indonesia pada dasarnya antara lain:
a. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah
b. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai
kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada
masyarakat.
c. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam
menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung
aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi
mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Jadi peran taktis dan strategi kehumasan pemerintah/BUMN tersebut,
menyangkut beberapa hal:

Tugas secara taktis dalam jangka pendek, Humas berupaya memberikan
pesan-pesan dan memberikan informasi kepada masyarakat umum, dan
khalayak tertentu sebagai target sasarannya. Kemampuan untuk melakukan
komunikasi timbal balik, dan kemudian memotivasi, atau mempengaruhi opini
masyarakat dengan usaha untuk “menyamakan persepsi” dengan tujuan dan
sasaran instansi/lembaga yang mewakili.
28

Tugas strategis (jangka panjang) Humas, yakni berperan secara aktif dalam
proses pengambilan keputusan (decision making process), memberikan
sumbang saran, gagasan dan hingga ide-ide cemerlang serta kreatif dalam
menyukseskan program kerja lembaga instansi/lembaga yang bersangkutan
dan hingga pelaksanaan pembangunan nasional. Terakhir bagaimana upaya
untuk menciptkan citra atau opini masyarakat yang positif.
Jadi pengertian peran ganda Humas instansi Pemerintah dan lembaga BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) tersebut di atas dalam upaya menunjang (Supporting
of PR government activities) pelaksanaan tugas dan fungsi aparat kehumasan
lembaga bersangkutan. Dan oleh karena itu maka pejabat Humas tersebut harus
memiliki kemampuan untuk menguasai permasalahan yang dihadapi oleh
instansinya, sebagai berikut:

Kemampuan untuk mengamati dan menganalisis persoalan yang menyangkut
kepentingan instansinya atau khalayak yang menjadi target sasarannya.

Kemampuan melakukan hubungan komunikasi timbal balik yang kreatif,
dinamis, efektif, saling mendukung bagi kedua belah pihak dan menarik
perhatian terhadap audiensnya.

Kemampuan untuk mempengaruhi dan menciptakan pendapat umum (opini
public) yang menguntungkan instansi/lembaganya.

Kemampuan untuk menjalin hubungan baik atau kerja sama dan saling
mempercayai dengan berbagai pihak yang terkait.
Dalam rangka untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi kehumasan
tersebut, ada beberapa kegiatan yang dihadapinya, secara rutin, yaitu Antara lain:
29

Kemampuan
membangun
dan
membina
saling
pengertian
antara
kebijaksanaan pimpinan lembaga/instansi dengan khalayak eksternal dan
internal

Sebagai pusat pelayanan dan pemberian informasi, baik bersumber dari
instansi/lembaga maupun berasal dari pihak publiknya.

Menyelenggarakan pendokumentasian setiap ada publikasi dan peristiwa dari
suatu kegiatan atau acara penting di lingkungan instansi/lembaga.

Mengumpulkan berbagai data dan informasi yang berasal dari berbagai
sumber, khususnya yang berkaitan dengan kepentingan lembaga/instansi atau
mengenai pembentukan opini publiknya.

Kemampuan membuat produk publikasi Humas, misalnya kliping, press
release, news letter, majalah PR internal, bulletin, brosur, poster, dan lain
sebagainya.
2. Humas Dalam Organisasi dan Lembaga Non-Komersial
Public Relations (PR/Humas) pada sebuah lembaga atau organisasi nonkomersial dan instansi pemerintah, yaitu terdapat pada bidang-bidang atau profesi
tertentu Antara lain sebagai berikut:
a. Ahli Hukum, profesi pengacara, advocate dan penasihat hokum lembaga
pengabdian masyarakat lain sebagainya.
b. Profesi kedokteran, media dan pelayanan kesehatan masyarakat umum.
Lembaga Rumah Sakit, klinik perawatan medis dan kegiatan sosial
masyarakat lain sebagainya.
c. Bidang keagamaan, penerangan dakwah agama dan lain-lain.
30
d. Bidang seni dan budaya popular serta tradisional.
e. Yayasan pendidikan dan pelatihan profesi, perguruan tinggi baik milik
pemerintah maupun swasta.
f. Humas lembaga BUMN (Badan Usaha Milik Negara), baik bergerak bidang
produksi strategis maupun jasa pelayanan umum (Public Services), termasuk
department instansi pemerintah dan TNI/Polri lain sebagainya.
Sebagaimana telah digariskan oleh SK Menpen No. 31/1971, yaitu tugas dan
fungsi Bakohumas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah), antara lain
sebagai berikut:
1. Membantu Menteri Penerangan RI dalam menetapkan kebijaksanaan
pembinaan hubungan yang lancer an harmonis antara masyarakat dan
pemerintah.
2. Mengadakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan kerja sama antara
PR/Humas Departmen dan Lembaga Pemerintah/Negara.
3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan kehumasan sesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah.
Kegiatan Bakohumas, selain mengadakan pertemuan berkala antara para
anggotanya, yaitu kegiatan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
juga untuk meningkatkan keterampilan khusus serta menambah wawasan berpikir.
Maka dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas peranan lembaga profesi Bakohumas
kedinasan pemerintah atau lembaga BUMN tersebut diharapkan mampu:

Mengetahui kegiatan pada masing-masing instansi /lembaga pemerintahan,
kemudian saling tukar-menukar informasi, dan lembaga Bakohumas
31
diharapkan dapat berperan sebagai forum konsultasi, komunikasi hingga
pertemuan rutin bagi para pejabat PR/Humas.

Mengadakan kontak pribadi antar pejabat PR/Humas, sehingga akan
mempermudah koordinasi hubungan kedinasan dan kerja PR/Humas pada
masing-masing instansi/lembaga pemerintah.

Upaya untuk meningkatkan profesionalis bagi staf anggota Bakohumas, baik
dibidang teknis maupun bidang manajemen operasional kehumasan dalam
upaya melancarkan kegiatan penerangan.
Kemudian kalau diuraikan secara rinci tugas dan fungsi Humas yang berpedoman
pada Two way traffic of communication, adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi demi kepentingan tujuan politis dan birokratis kepemerintahan.
b. Memberikan penerangan dan pendidikan ke masyarakat umum tentang
kegiatan pemerintah dan pelaksanaan program kerja pembangunan nasional.
c. Meyakinkan masyarakat atau memasyarakatkan tentang maksud dan tujuan
peraturan, langkah-langkah serta kebijaksanaan pemerintah yang ada.
d. Menyampaikan atau memonitor tentang pendapat umum agar peraturan dan
perundang-undangan itu senantiasa berdasarkan kenyataan dan dapat diterima
oleh masyarakat.
e. Menyampaikan informasi atau pesan tentang keinginan-keinginan, aspirasi,
pendapat dan persepsi masyarakat kepada pemerintah. Memonitor tanggapan
(feed back) masyarakat sebagai input atau masukan yang berguna
kemudiandisampaikan kepada instansi bersangkutan.
32
f. Mengajak atau membujuk masyarakat umum agar lebih aktif dalam peran
sertanya menunjang program pembangunan, perekonomian, masalah bidangbidang Sospolbud, Hankamnas, kepedulian pada lingkungan hidup dan alam,
serta pariwisata.
g. Turut menyukseskan lebih spesifik mengenai program KB (Keluarga
Berencana), Pajak, Kadarkum (Kesadaran Hukum), Kampanye Pemilu, Pekan
imunisasi Nasional (PIN), Cinta Rupiah serta produk dalam negeri, dan hingga
Disiplin Nasional lain sebagainya.
Download