P E D O M A N T A T A K E L O L A PEDOMAN RENCANA KERJA

advertisement
PEDOMAN TATA KELOLA
PEDOMAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN PENERIMAAN &
PENGELUARAN
Lampiran
:
Nomor
:
Berlaku tmt :
Perbaikan ke :
BAB I : UMUM
A. PENDAHULUAN
Dana Pensiun XYZ adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang
mengelola dana yang bersumber dari iuran Pemberi Kerja dan Peserta.
Sebagai Badan Hukum, Dana Pensiun tidak terlepas dari tugas pengelolaan
sumber daya yang dikuasai untuk mendapatkan hasil (return) yang optimal,
sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan Manfaat Pensiun peserta.
Untuk itu, Dana Pensiun harus menyusun perencanaan tahunan yang
menjadi salah satu landasan Dana Pensiun untuk dapat mengelola dana yang
diterima dengan efesien, efektif dan optimal sehingga dapat memenuhi
kewajiban pembayaran Manfaat Pensiun secara berkesinambungan.
Komponen penting dalam perencanaan Dana Pensiun adalah Anggaran.
Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan. Perencanaan
dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan. Perencanaan melihat
ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu sedangkan Pengendalian
melihat ke belakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan dan
membandingkannya dengan rencana yang telah disusun. Dana Pensiun
dapat menerjemahkan keseluruhan strategi ke dalam tujuan jangka panjang
dan jangka pendek.
Anggaran Dana Pensiun adalah merupakan salah satu alat bantu bagi
manajemen Dana Pensiun untuk merencanakan langkah-langkah finansial
penting serta menentukan kebijakan Dana Pensiun dimasa depan dalam
periode tertentu. Anggaran merupakan salah satu aspek penting didalam
merencanakan keputusan yang akan diambil oleh manajemen Dana Pensiun
sehingga apabila terjadi kekeliruan atau ketidaktepatan dalam merencanakan
atau melaksanakan Anggaran dapat berdampak negatif bagi Dana Pensiun.
Dalam hal ini, Anggaran yang disusun harus meliputi Anggaran yang
berlandaskan pada prinsip efisiensi yaitu dengan menggunakan nilai input
tertentu untuk menghasilkan nilai output yang optimal.
Pengelolaan proses perencanaan di Dana Pensiun mengacu kepada sistem
perencanaan strategis yang bersifat komprehensif dan terintegrasi. Dalam
pelaksanaannya, sistem perencanaan strategis Dana Pensiun terdiri dari dua
bagian yang meliputi Rencana Kerja Dana Pensiun serta Anggaran
Penerimaan dan Pengeluaran Dana Pensiun.
Halaman 1 dari 12
Kedua bagian perencanaan strategis tersebut saling berhubungan dan
berkaitan satu sama lain, dimana Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran
merupakan terjemahan dan perincian dari Rencana Kerja keseluruhan Dana
Pensiun dan sebaliknya,Rencana Kerja Dana Pensiun merupakan masukan
untuk penyusunan perencanaan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran
Dana Pensiun secara keseluruhan. Hal ini dimungkinkan karena Dana
Pensiun menganut sistem perencanaan dua arah (top-down & bottom-up
planning process). Sistem perencanaan Dana Pensiun dituangkan dalam
bentuk Rencana Kerja dan Anggaran Penerimaan & Pengeluaran Dana
Pensiun
( RKAP Dana Pensiun )
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
RKAP merupakan pedoman formal yang mencerminkan sasaran, strategi
dan rencana kerja investasi, proyeksi portofolio dan hasil investasi yang
diharapkan tercapai oleh Dana Pensiun dalam satu tahun mendatang.
RKAP juga memuat rencana kerja dari setiap fungsi dalam lingkungan
Dana Pensiun dan penetapan anggaran operasional yang merupakan
landasan pengelolaan dana penunjang kegiatan operasional Dana
Pensiun untuk satu tahun mendatang.
RKAP disusun dengan memperhatikan acuan dasar, kondisi keekonomian
mikro dan makro serta dengan memperhatikan realisasi RKAP tahun
berjalan. Untuk penetapan Anggaran Operasional RKAP mengacu pada
rencana kerja dari masing – masing fungsi dalam lingkungan Dana
Pensiun dan realisasi operasional tahun berjalan serta data historis
lainnya dengan memperhatikan kemungkinan penyesuaian yang terjadi
untuk masa tahun mendatang.
RKAP ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Rencana Kerja yang disusun masing – masing Fungsi dalam Dana
Pensiun, yaitu perincian setiap strategi atau rencana-rencana kerja
yang bersifat taktis
b. Anggaran Operasional yang disusun Fungsi Umum; merupakan
penjabaran rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif
dengan mempertimbangkan usulan – usulan dari setiap fungsi dalam
lingkungan Dana Pensiun.
Keduanya kemudian digabungkan menjadi RKAP dan diterbitkan Fungsi
Keuangan selaku koordinator dalam pembuatan RKAP.
2. Tujuan
Tujuan Pedoman RKAP adalah untuk memudahkan implementasi
kebijakan dasar Dana Pensiun yang ditetapkan dalam Arahan Investasi
Dana Pensiun.
Halaman 2 dari 12
Tujuan Pedoman RKAP lainnya adalah :
a. Sebagai salah satu pedoman kerja Pengurus Dana Pensiun selama satu
tahun mendatang.
b. Sebagai acuan untuk merealisasikan Anggaran Operasional.
c. Sebagai acuan untuk pengawasan pengelolaan dana di Dana Pensiun.
d. Sebagai gambaran aliran dana masuk dan dana keluar serta kinerja Dana
Pensiun dalam satu tahun mendatang.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Rencana Kerja dan Anggaran Penerimaan &
Pengeluaran Dana Pensiun adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kebijakan Umum Sistem Perencanaan dan Anggaran
Proses Penyusunan dan Penetapan RKAP
Jadual RKAP
Pengalihan Anggaran
Pengawasan Rencana Kerja
Pengawasan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran
Revisi RKAP
D. LANDASAN KEBIJAKAN
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun beserta
peraturan pelaksanaannya;
2. Keputusan Ketua Bapepam LK
Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun;
No.KEP–136/BL/2006
tentang
3. Peraturan Dana Pensiun XYZ (PDP XYZ);
4. Surat Keputusan Direktur Utama PT XYZ Nomor Kpts- 48/C00000/2007S0 tentang Pedoman Induk Tata Kelola Dana Pensiun XYZ;
5. Arahan Investasi;
6. Prosedur & Pelimpahan Wewenang
Halaman 3 dari 12
PEDOMAN TATA KELOLA
PEDOMAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN PENERIMAAN &
PENGELUARAN
Lampiran
:
Nomor
:
Berlaku tmt :
Perbaikan ke :
BAB II : PENYUSUNAN RENCANA
KERJA DAN ANGGARAN
PENERIMAAN &
PENGELUARAN
A.
KEBIJAKAN UMUM SISTEM PERENCANAAN DAN ANGGARAN
1. Fungsi RKAP
Oleh karena RKAP merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Dana Pensiun
secara keseluruhan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif, termasuk hasil-hasil
yang akan diperoleh pada akhir dari pelaksanaan RKAP, maka anggaran yang
disusun harus dapat berfungsi sebagai :
a. Pedoman Kerja
RKAP mengandung target-target yang harus dicapai dengan batas-batas
anggaran yang boleh dikeluarkan dan strategi investasi yang telah
ditetapkan.
b. Alat Pengawasan
RKAP hendaknya terinci dengan baik dan jelas, sehingga akan mudah
dimonitor dan setiap penyimpangan dapat segera diketahui untuk
selanjutnya diperbaiki sedini mungkin
Dengan fungsinya tersebut maka RKAP harus melibatkan berbagai unsur yang
saling berhubungan agar dapat menghasilkan pedoman kerja yang terukur dan
terarah sehingga dapat menjadi alat pengawasan yang handal. RKAP juga
merupakan alat ukur keberhasilan Dana Pensiun dalam melaksanakan
pengelolaan dana yang telah diterima dari peserta.
Halaman 4 dari 12
2. Pedoman Dasar Penyusunan RKAP
Sejalan dengan fungsi tersebut maka Pedoman RKAP harus memperhatikan
beberapa faktor berikut ;
a. Jangka waktu Anggaran disesuaikan dengan periode laporan tahunan yaitu
1 Januari s.d 31 Desember
b. Penyusunan RKAP menganut Top Down and Bottom Up process
c. Penyusunan RKAP harus bersifat obyektif.
RKAP mencerminkan kebutuhan dan proyeksi keuangan yang timbul dari
upaya mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengurus
Dana Pensiun dengan memperhatikan acuan dasar.
d. Penyusunan RKAP yang Fleksibel
Setiap terjadi perubahan dalam lingkungan dana pensiun baik internal
maupun eksternal yang dapat mempengaruhi RKAP Dana Pensiun, RKAP
dapat disesuaikan sebagaimana mestinya dengan mengacu pada peraturan
yang berlaku dalam lingkungan dana pensiun.
e. Mendidik dan memotivasi
Proses penyusunan anggaran perusahaan melibatkan seluruh Fungsi dalam
lingkungan Dana Pensiun sehingga seluruh Fungsi dapat berperan aktif
dalam penyelenggaraan RKAP dan upaya pencapaian sasaran yang
ditetapkan dalam RKAP.
B.
PROSES PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RKAP
1. Metode Penyusunan RKAP
Dalam proses penyusunan dan penetapan RKAP Dana Pensiun,
metode penyusunan yang digunakan adalah :
2 (dua)
a. Metode Historis artinya setiap realisasi dari kegiatan periode sebelumnya
merupakan dasar untuk membuat perkiraan pada masa yang akan datang.
b. Metode Prospektif artinya faktor-faktor dinamis yang dapat mempengaruhi
kegiatan masa yang akan datang diperhitungkan dalam penyusunan
asumsi– asumsi sehingga kelemahan – kelemahan yang ada pada metode
historis dapat terkoreksi sebagaimana mestinya
2. Tahapan Penyusunan RKAP
Proses penyusunan dan penetapan RKAP dilakukan dengan melalui tahapan
sebagai berikut :
a. Persiapan Data
1) Data intern yang berhubungan dengan realisasi RKAP tahun berjalan
Halaman 5 dari 12
2) Data proyeksi yang meliputi Iuran Normal, Iuran Tambahan dan Manfaat
Pensiun serta Manfaat Lainnya dari Fungsi Kepensiunan
3) Data ekstern meliputi kondisi mikro dan makro ekonomi yang
berpengaruh terhadap Dana Pensiun untuk kemudian dituangkan dalam
penetapan asumsi yang digunakan dalam RKAP
4) Mempelajari Arahan Investasi dan menjabarkan dalam kebijaksanaan
detail dalam RKAP
b. Penyusunan RKAP
1) Penyusunan Rencana Kerja Dana Pensiun
a) Rencana Kerja Investasi
(1) Rencana Kerja Investasi ditentukan berdasarkan asumsi yang
ditetapkan dengan memperhatikan kondisi makro dan mikro
ekonomi serta evaluasi kinerja Dana Pensiun. Adapun asumsi
yang ditetapkan meliputi :
- Tingkat bunga Deposito rata – rata
- Tingkat Obligasi dan Surat Utang Negara rata – rata
- Tingkat pertumbuhan Reksadana
- Tingkat imbal hasil (return) saham listed dan saham
Penyertaan Langsung
- Perkiraan penerimaan hasil sewa
- Perkiraan Beban Investasi
(2) Menjabarkan Rencana Kerja Arahan Investasi dengan
memperhatikan data intern, ekstern dan proyeksi kedalam
Rencana Kerja Dana Pensiun sebagai kebijaksanaan detail
dalam RKAP
(3) Menyusun
perhitungan
proyeksi
aliran
kas
dengan
menggunakan data intern, data ekstern dan proyeksi untuk
mendapatkan proyeksi portofolio satu tahun mendatang
(4) Menyusun perhitungan estimasi penerimaan hasil investasi
dengan menggunakan asumsi investasi yang telah ditetapkan.
(5) Menetapkan target investasi yang diharapkan tercapai untuk satu
tahun mendatang.
b) Rencana Kerja Fungsi Kepesertaan dan Kepensiunan
Rencana Kerja Fungsi Kepesertaan dan Kepensiunan ditetapkan
dengan mengacu pada Peraturan Dana Pensiun XYZ yang berlaku
dan hasil Valuasi Aktuaria terakhir.
Informasi yang berhubungan dengan penetapan asumsi penerimaan
Iuran Normal, Iuran Tambahan dan Pembayaran Manfaat Pensiun
maupun Manfaat Lainnya merupakan variabel yang diperhitungkan
dalam perhitungan Proyeksi Portofolio Investasi Dana Pensiun
Halaman 6 dari 12
c) Rencana Kerja Fungsi Umum
Rencana Kerja Fungsi Umum ditetapkan dengan memperhatikan
peningkatan dan pembinaan Sumber Daya Manusia, pengembangan
Sistem Informasi, sistem pemeliharaan sarana dan prasarana
lingkungan perkantoran Dana Pensiun serta fasilitas umum untuk
menunjang operasional pengelolaan Dana Pensiun
d) Rencana Kerja Fungsi Hukum
Kepatuhan (compliance) terhadap peraturan dan ketentuan
perundang-undangan serta rencana penyelesaian permasalahan
(problem solving) berdasarkan hukum merupakan aspek penting
yang perlu diwujudkan.
Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan pengetahuan hukum bagi
seluruh pendukung organisasi perlu dikembangkan sehingga setiap
tindakan yang dilakukan senantiasa berpedoman pada aturan yang
telah disepakati bersama dan ketentuan yang berlaku.
2) Penyusunan Anggaran Penerimaan & Pengeluaran
Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran adalah rencana keuangan
terperinci mengenai perkiraan penerimaan dan pengeluaran dalam
jangka waktu satu tahun sebagai sarana untuk mencapai sasaran suatu
rencana kerja.
a) Karakteristik dari Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Pensiun adalah sebagai berikut :
(1) Merupakan terjemahan dari Rencana Kerja Dana Pensiun ke
dalam kegiatan yang bersifat operasional, seperti target
Penerimaan Hasil Investasi, perkiraan Beban Investasi,
perkiraan Beban Operasional dan perkiraan Pengadaan Aktiva
Operasional.
(2) Disusun secara rinci dengan mengakomodasi seluruh akunakun yang ada serta mempertimbangkan usulan anggaran dari
Fungsi terkait.
(3) Bisa digunakan sebagai standar bagi pengukuran kinerja
dalam periode satu tahun terakhir.
(4) Dimungkinkan dilakukan penyesuaian dengan perubahan yang
terjadi dalam lingkungan Dana Pensiun.
b) Anggaran
Penerimaan
&
Pengeluaran
disusun
dengan
memperhatikan asumsi dasar yang telah ditetapkan. Anggaran
Penerimaan & Pengeluaran Dana Pensiun terdiri dari
(1) Penerimaan Iuran Normal dan atau Iuran Tambahan, yaitu
besarnya Iuran yang seharusnya diterima Dana Pensiun pada
tahun Anggaran. Besarnya jumlah Iuran Normal dan atau Iuran
Tambahan ditentukan dari hasil Valuasi Aktuaria.
(2) Penerimaan Hasil Investasi, yaitu besarnya perkiraan Hasil
Investasi dari Proyeksi Portofolio Investasi dengan menggunakan
asumsi – asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Halaman 7 dari 12
(3) Anggaran Pengeluaran Dana Pensiun terbagi menjadi :
(a) Pengeluaran Rutin adalah pengeluaran yang dipastikan
terjadi pada setiap tahun anggaran yaitu :
- Beban Investasi
- Beban Operasional
- Pembayaran Manfaat Pensiun
- Pembayaran Pajak Penghasilan
(b) Pengeluaran Non Rutin adalah pengeluaran yang tidak selalu
terjadi pada tahun anggaran, yaitu
- Pengadaan Aktiva Operasional
- Pembayaran Manfaat Lain
C. Jadual RKAP
Jadual penyusunan dan penyampaian RKAP Dana Pensiun kepada Pendiri
mengacu pada Peraturan Dana Pensiun XYZ. Penyampaian kepada Pendiri
untuk mendapatkan persetujuan selambat – lambatnya dilaksanakan pada akhir
bulan Oktober, sehingga, awal dari kegiatan Pedoman RKAP dimulai pada
bulan Agustus.
D. Pengalihan Anggaran
1. Pengertian
Penggeseran Penggunaan Anggaran adalah pengalihan pengunaan
anggaran dari satu mata anggaran ke mata anggaran lainnya dengan tidak
merubah RKAP.
2. Prosedur Pengalihan Anggaran
Prosedur administrasi pengalihan Mata Anggaran pada dasarnya mengikuti
Pedoman dan Prosedur Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab di
dalam Dana Pensiun. Untuk tertib pelaksanaannya diharuskan
melaporkan/memberitahukan atau meminta persetujuan secara tertulis
kepada pengurus Dana Pensiun
Halaman 8 dari 12
PEDOMAN TATA KELOLA
PEDOMAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN PENERIMAAN &
PENGELUARAN
Lampiran
:
Nomor
:
Berlaku tmt :
Perbaikan ke :
BAB III : PENGAWASAN
PELAKSANAAN & REVISI
RKAP
A.
PENGAWASAN RENCANA KERJA
1. Rencana Kerja yang disusun merupakan salah satu alat manajemen yang
sangat penting karena tiap rencana kerja dimaksud merupakan
kesepakatan yang akan dipergunakan sebagai :
a. Alat petunjuk pengalokasian sumber daya.
b. Alat menaksir/menetapkan prestasi kerja Fungsi terkait.
c. Alat menilai prestasi kerja (dikaitkan dengan proses pengelolaan
prestasi kerja)
Mengingat pentingnya rencana kerja bagi manajemen dalam melaksanakan
strategi Dana Pensiun dan strategi Fungsi, maka pengawasan dan kaji
ulang perlu dilaksanakan dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.
2. Setiap akhir semester (Juni dan Desember) masing-masing Fungsi
menyiapkan/menyampaikan kaji ulang atas pelaksanaan rencana kerja yang
meliputi antar lain :
a. Realisasi yang dicapai dibanding dengan rencana kerjanya.
b. Penjelasan mengenai penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antara
realisasi yang dicapai dibanding rencana kerjanya.
c. Gambaran tindakan dan usaha-usaha perbaikan yang telah dan akan
dilakukan guna merealisasikan rencana kerjanya
B.
PENGAWASAN ANGGARAN PENERIMAAN & PENGELUARAN
1. Pengawasan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Dana Pensiun dilakukan
setiap saat dan dievaluasi secara berkala. Hal tersebut dilakukan sebagai
upaya untuk :
a. Mengukur keterkaitan antara realisasi rencana kerja dengan anggaran.
b. Mengetahui sebab-sebab tidak terealisasinya anggaran
Halaman 9 dari 12
2. Hasil upaya dimaksud akan dipergunakan sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan dan tindakan nyata guna perbaikan dimasa yang akan datang ,
berupa :
a. perbaikan/penyesuaian rencana kerja yang dapat berakibat pada perubahan
perubahan anggaran yang bersifat pengalihan anggaran,
b. perubahan rencana kerja yang disesuaikan dengan situasi terkini yang
berakibat adanya revisi.
3. Bentuk Pengawasan Anggaran Dana Pensiun dilakukan dengan cara :
a. Pengawasan Langsung/Melekat
Pengawasan yang dilakukan oleh Manajer pelaksana atas terselenggara
anggaran Fungsinya, antara lain dengan melakukan :
1) Evaluasi terhadap aktivitas yang akan dan sudah dilaksanakan dengan
memperhatikan batas - batas anggaran yang telah ditetapkan.
2) Evaluasi terhadap situasi terkini dan kemungkinan diperlukannya
penyesuaian RKAP.
b. Pengawasan melalui Laporan
Pengawasan Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran dapat juga
dilaksanakan melalui Laporan Realisasi Anggaran yang diterbitkan secara
berkala, untuk kemudian dievaluasi oleh masing – masing Fungsi.
C.
PROSEDUR REVISI RKAP
1. Dasar Revisi RKAP
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perlu dilakukan revisi bila
terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Perubahan faktor ekstern yang berdampak pada perubahan asumsi-asumsi
sehingga mempengaruhi target-target yang telah ditetapkan maupun upaya
upaya pencapaian target itu sediri. Perubahan faktor ekstern tersebut antara
lain :
1) Moneter.
2) Peraturan Pemerintah
3) Peraturan Bank Indonesia
4) Peraturan lain yang terkait dengan Dana Pensiun
b. Perubahan Kebijaksanaan Manajemen Dana Pensiun yang langsung
berdampak finansial, operasional dan investasi sehingga berpengaruh pada
pencapaian target yang ditetapkan.
Halaman 10 dari 12
2. Prosedur Revisi RKAP
Tahapan-tahapan dalam revisi RKAP pada prinsipnya sama dengan tahapantahapan pada waktu penyusunan Pedoman RKAP sebagaimana diuraikan
sebelumnya, yaitu pada Bab II point B. Revisi RKAP diawali dengan revisi
Rencana Kerja yang kemudian diikuti dengan revisi Anggaran Dana Pensiun.
Halaman 11 dari 12
PEDOMAN TATA KELOLA
PEDOMAN RENCANA KERJA DAN
ANGGARAN PENERIMAAN &
PENGELUARAN
Lampiran
:
Nomor
:
Berlaku tmt :
Perbaikan ke :
BAB IV : PENUTUP
1. Pedoman Tata Kelola Penyusunan RKAP dibuat mengacu pada perundangan,
peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Regulator, serta Pedoman
Induk Tata Kelola Dana Pensiun dan ketentuan lainnya yang masih berlaku
terhadap pengelolaan Dana Pensiun;
2. Untuk lebih memperlancar pelaksanaan ketentuan butir 1 (satu) diatas, setiap
Pelaksana Penyusunan RKAP harus membaca dan memahami Pedoman Tata
Kelola Penyusunan RKAP;
3. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Pedoman Tata Kelola
Penyusunan RKAP, akan ditetapkan dengan keputusan Pengurus Dana Pensiun;
4. Dengan diterapkan Pedoman Penyusunan RKAP diharapkan akan memberikan
acuan bagi Pekerja dalam pelaksanaan penyusunan RKAP, sehingga dapat
berkontribusi secara aktif, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari
penyelenggaraan Dana Pensiun.
Jakarta, 28 Desember 2007
DANA PENSIUN XYZ
PENGURUS,
Presiden Direktur
Direktur Keuangan & Investasi
Direktur Administrasi & Kepensiunan
Halaman 12 dari 12
Download