Semua anggota filum Echinodermata hidup di air

advertisement
nazwirneutron.webnode.com
Nama : Nazwir
Kelas : X.8
Tugas : Biologi
Porifera
Porifera merupakan hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil atau hewan berporipori. Fungsi dari pori tersebut sebagai jalan masuknya air ke dalam tubuhnya. Pada bagian tengah
tubuhnya terdapt ruangan (spongsol) yang meruakan saluran air. Di bagian ujung atas tubuhnya
terdapat lubag besar (oskulum)
A. Struktur Tubuh
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam
protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang
disebut pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung. Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang
membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel
“berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit. Flagelum yang bergerak pada koanosit
berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen
masuk melalui pori ke spongosol. Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen
diserap secara difusi oleh koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut
oskulum.
Lapisan penyusun dinding tubuh porifera secara berurutan dari luar ke dalam adalah sebagai
berikut :
1. Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit
2. Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung
dua macam sel yaitu:
 Sel Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari
sel satu ke sel lain
 Sel Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
3. Endodermis (lapisan dalam)
1
nazwirneutron.webnode.com
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki
flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan
Keterangan.
Oskulum
: tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
Mesoglea
: lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
Porosit
: saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air.
spongosol
: rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid
: sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
Epidermis
:lapisan terluar
spikula
: pembentuk/penyusun tubuh
flagel
:alat gerak koanosit
koanosit
: sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan.
di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
B.
Ciri Ciri Porifera
Ciri-ciri morfologinya antara lain :
2
nazwirneutron.webnode.com
 tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
 Bentuk tubuh bermacam-macam seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
 memiliki lubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran. Air dan makanan
yang larut didalamnya diambil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang Ostium, kemudian
masuk ke dalam rongga tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan
melalui lubang yang di sebut Oskulum. Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut
Koanosit atau Sel Leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan.Sel koanosit memiliki
nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka disebut
pencernaan Intrasel.
 Pembiakan dengan cara generatif (kawin), hewan ini mempunyai daya Regenerasi yang
tinggi.
 Dalam fase hidupnya, porifera mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenag bebas
dan idup menetap. Bentuk yang dapat berenang bebas terjadi pada fase larva, sedangkan
bentuk sesil terjadi pada fase dewasa.
Ciri-ciri anatominya antara lain:
 memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
 pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
 Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut
Spongin dan terdiri dari duri yang disebut Spikula.
 Porifera belum memiliki organ pencernaan, system saraf, dan system peredaran darah.
C. Klasifikasi
Berdasarkan jenis rangka dan tipe saluran airnya, porifera dikelompokkan menjadi tiga kelas
yaitu :
1) Calcarea, golongan ini memiliki spikula dari zat kapur yang berbentuk seperti duri-duri kecil
dan hidup di laut yang dangkal.
Contoh : Sycon sp. Dan Clathrina sp.
2) Hexactinellida, golongan ini spikulanya tersusun dari zat kersik dan hidup di laut yang
dalam. Hewan ini disebut juga spons gelas. Bentuk tubuhnya umumnya berbentuk silinder
atau corong. Ujung spikula berjumlah 6 seperti bintang.
Contoh : Pheronima sp., Euplectella sp., Regadrella sp., Spongicola venusta.
3) Demospongia , golongan ini bertulang lunak karena tidak memiliki rangka. Ada beberapa
yang memiliki rangka yang tersusun dari serabut-serabut sponging dengan spikula dari zat
kersik. Bentuk tubunya tidak beraturan, idup di laut yang dangkaltubuhnya berwarna cerah
karena memiliki pigmen amoeboid dan merupakan kelas terbesar dari porifera
Contoh : Euspongila sp., Spongila sp., Callyspongia sp., dan Phyllospongia sp., Niphates
digitalis, Microciona, Haliclona, Corticium.
D. Sistem Sirkulasi Air
Sistem kanal atau saluran air dibedakan atas tiga tipe sebagai berikut.
1) Ascon
Sistem ini merupakan tipe saluran air yang berlubang-lubang ostiumnya diubungkan dengan
saluran lurus langsung ke spongsol.
3
nazwirneutron.webnode.com
Contohnya : pada Leucosolenia sp.
2) Sycon
Sicon merupakn tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya diubungkan dengan saluransaluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan
spongosol. Rongga-rongga inilah yang dilapisi oleh koanisit.
Contohnya : pada Scypha sp.
3) Leucon
Sistem ini merupakan tipe slauran yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan lansung dengan
spongosol.
Contohnya : pada Spongila sp.
E.
Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk
kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan
amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5
km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera
yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda
lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera
dianggap sebagai tumbuhan.
F.
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule
dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera
dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan
pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian
besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera
bersifat Hemafrodit.
G. Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
4
nazwirneutron.webnode.com
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi
dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan
berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker
dan penyakit lainnya.
H. Perkembangbiakan Porifera
1. Vegetatif (aseksual)
Dilakukan dengan membentuk kuncup pada pada kaki pada fase polip. Makin lama makin
membesar, lalu membentuk tentakel.Kuncup tumbuh di sekitar kaki sampai besar hingga
induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu membentuk koloni
2. Generatif(secara Kawin)
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase
medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovum di dekat kaki. Sperma masuk lalu
berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot. Mula - mula
zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia (planula) berenang
meninggalkan induk dan membentuk polip di dasar perairan.
Platyhelminthes
Platyhelminthes (dalam bahasa yunani, platy = pipih, helminthes = cacing) atau cacing pipih
adalah kelompok hewan yang struktur tubuhnya sedah lebih maju dibandingkan porifera dan
Coelenterata.Tubuh Platyhelminthes memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), yaitu ekstoderm,
mesoderm, dan endoderm.
A. Ukuran dan bentuk tubuh
Platyhelminthes memiliki ukuran tubuh beragam, dari yang berukuran hampir microskopis
hingga yang panjangnya 20 cm.Tubuh Platyhelminthes simetris bilateral dengan bentuk
pipih.Diantara hewan simetris bilateral, Platyhelminthes memiliki tubuh yang paling sederhana.
B.
Struktur dan fungsi tubuh
Platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh (selom) sehingga disebut hewan aselomata.Sistem
pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus). Usus bercabang-cabang ke seluruh
tubuhnya. Platyhelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah (sirkulasi). Platyhelminthes juga
5
nazwirneutron.webnode.com
tidak memiliki sistem respirasi dan eksresi. Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel
tubuhnya. Proses ini terjadi karena tubuhnya yang pipih. Sistem eksresi pada kelompok
Platyhelminthes tertentu berfungsi untuk menjaga kadar air dalam tubuh. Kelompok Platyhelminthes
tertentu memiliki sistem saraf tangga tali. Sistem saraf tangga taki terdiri dari sepasang simpul saraf
(ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga.
Organ reproduksi jantan (testis) dan organ betina (Ovarium). Platyhelminthes terdapat dalam satu
individu sehingga disebut hewan hemafrodit. Alat reproduksi terdapat pada bagian ventral tubuh.
C. Cara hidup dan habitat
Platyhelminthes ada yang hidup bebas maupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas
memakan hewan-hewan dan tumbuhan kecil atau zat organik lainnya seperti sisa
organisme.Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan atau cairan tubuh inangnya.Habitat
Platyhelminthes yang hidup bebas adalah di air tawar, laut, dan tempat-tempat yang
lembap.Platyhelminthes yang parasit hidup di dalam tubuh inangnya (endoparasit) pada siput air, sapi,
babi, atau manusia.
D. Reproduksi
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual. Pada reproduksi seksual akan
menghasilkan gamet.Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh (internal). Fertilisasi dapat
dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan lain. Reproduksi aseksual tidak dilakukan oleh semua
Platyhelminthes. Kelompok Platyhelminthes tertentu dapat melakukan reproduksi aseksual dengan
cara membelah diri (fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu
baru.
E.
Ciri-ciri Plathyhelminthes








F.
Tubuh pipih dan tidak berbuku-buku.
Sistem pencernaan dengan gastrovaskuler.
Sistem pencernaan tidak sempurna (tidak memiliki anus).
Sistem transportasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Sistem saraf dengan ganglion.
Sistem ekskresi menggunakan sel api.
Tidak memiliki sistem peredaran darah.
Berespirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Struktur Tubuh Plathyhelminthes
Tubuh cacing ini terdiri atas 3 lapisan jaringan, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan
tengah), dan endoderm (lapisan dalam) serta tidak memiliki rongga tubuh atau bersifat triploblastik
aselomata.
G. Klasifikasi
Jenis Platyhelminthes dikelompokan menjadi tiga kelas, yaitu
Turbellaria (cacing rambut getar), Trematoda (cacing isap), Cestoda
(caing pita), Monogenea.
1. Turbellaria (cacing rambut getar)
Turbellaria memiliki ukuran tubuh bersilia dengan ukuran 15 –
18 mm.Silia digunakan untuk bergerak. Pergerakan juga dapat
6
nazwirneutron.webnode.com
menggunakan otot dengan gerakan seperti gelombang. salah satu contoh Turbellaria, yaitu Dugesia.
Bagian anterior tubuh Dugesia berbentuk segitiga dan memiliki sistem indera berupa
sepasang bintik mata serta celah yang disebut aurikel.Bintik mata untuk membedakan keadaan gelap
dan terang, sedangkan aurikel berfungsi sebagai indera pembau saat Dugesia mencari makanannya.
Permukaan tubuh bagian ventral Dugesia memiliki silia yang berfungsi untuk pergerakan.
Pada bagian tengah tubuhnya terdapat mulut. Melalui mulut, faring dapat dijulurkan keluar untuk
menangkap mangsa yang selanjutnya dicerna di dalam usus. Sistem eksresi Dugesia terdiri dari
saluran bercabang-cabang yang disebut protonefridia, memanjang dari pori-pori pada permukaan
tubuh bagian dorsal sampai ke sel-sel api dalam tubuhnya. Sel-sel api yang berbentuk seperti bola
lampu dan memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia berfungsi untuk menggerakkan air dalam sel
menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan sel api.Dugesia merupakan hewan hemafrodit,
namun reproduksi seksual tidak dapat dilakukan hanya oleh satu individu.Fertilisasi dilakukan secara
silang oleh dua individu Dugesia. Zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui proses periode
larva. Sedangkan reproduksi aseksual adalah dengan membelah dirinya dan setiap belahan tubuh akan
menjadi individu baru yang dikarenakan oleh daya regenerasinya yang sangat tinggi.
2. Trematoda (cacing isap)
Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini
memiliki alat pengisap. Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian
anterior tubuhnya. kegunaan alat isap adalah untuk menempel pada
tubuh inangnya. Pada saat menempel cacing ini mengisap makanan
berupa jaringan atau cairan tubuh inangnya. Dengan demikian,
Trematoda merupakan hewan parasit.
Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus,
paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata.Trematoda berlindung
di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya dengan kutikula dan permukaan
tubuhnya tidak memiliki silia.Salah satu contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica).
Cacing hati memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan sedikitnya dua jenis inang, yaitu
inang utama dan inang sebagai perantara.Daur hidup cacing hati terdiri dari fase seksual dan aseksual.
Fase seksual terjadi saat cacing hati dewasa berada di dalam tubuh inang utama.Fase aseksual dengan
membelah diri terjadi saat larva berada di dalam tubuh inang perantara. Beberapa jenis cacing hati
yang dapat menginfeksi manusia antara lain sebagai berikut :
 Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina ), cacing ini hidup pada organ hati manusia.Inang
perantaranya adalah siput air dan ikan.
 Schistosoma japonicum, Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah pad saluran pencernaan
manusia.Manusia merupakan inang utamanya, namun hewan juga dapat terinfeksi seperti tikus,
anjing, babi, dan sapi.Inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.Cacing
ini menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia, disentri, berat badan
turun, dan pembengkakan hati.
 Paragonimus westermani, Cacing ini hidup dalam paru-paru manusia.Inang perantaranya
adalah udang air tawar.
7
nazwirneutron.webnode.com
Daur hidup dan sistem reproduksi fasciola hepatica
3. Cestoda (cacing pita)
Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih
panjang seperti pita.Tubuh Cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari
bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian
proglotid.Pada skoleks terdapat alat pengisap.Skoleks pada jenis
Cestoda tertentu selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait
(rostelum) yang berfungsi untuk melekat pada organ tubuh
inangnya.Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.
Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ
kelamin betina (ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi
sendiri.Proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh
cacing.Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan
tinja.
Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya.Sari makanan
diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan
pencernaan (usus).Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak
sempurna.Inang pernatara Cestoda adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada taenia solium.
Daur Hidup cacing Pita
8
nazwirneutron.webnode.com
4. Monogenea
Hewan dari kelas monogenea umumnya parasit. Hewan ini juga
tidak memiliki rongga tubuh. Monogenae mempunyai system
pencernaan sederana yang mencakup lubang mulut, usus, serta anus.
Contohnya Neobenedenia.
Pada tahap awal hidupnya, monogenea memiliki sebuah organ
mirip kait di bagian posteriornya yang disebut haptor . hewan dewasa
memiliki prohaptor dan opisthaptor.
Monogenea dapat ditemukan di kulit, sirip, insang ikan.monogenea biasanya ermafrodit.
Siklus hidupnya tidak mengalami hermafrodit. Siklus idupnya tidak mengalami reproduksi aseksual.
Pada reproduksinya dihasilkan telur yang akan mengalami tahap larva, disebut onkomirasidium.
Nematoda
Nematoda berasal dari kata nematos yang artinya benang dan oidos yang artinya bentuk. Cacing
ini juga sering disebut cacing gilik, diantara filum yang lain, filum ini mempunyai anggota yang
terbanyak baik jenis maupun individunya. Nematoda merupakan cacing yang dapat hidup dimana mana diseluruh dunia mulai dari dasar laut sampai puncak gunung tertinggi, baik ditanah, di air
maupun sebagai parasit. Bentuk umum nematoda adalah panjang silindris, penampang tubuh bulat
penuh seperti benang dan dapat bergerak aktif. Beberapa jenis dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop.
A. Ciri – ciri
Ciri-Ciri umum nematoda :







Dapat dijumpai di darat, air tawar, air laut, dari daerah kutub hingga tropis
Hidupnya bersifat bebas, namun ada yang parasit pada hewan atau tumbuhan.
Tidak memiliki system peredaran darah dan jantung
Penampang tubuhnya silindris dan tidak beruas – ruas
Bentuk tubuhnya gilik panjang dan simetris bilateral
Tubuhnya tidak memiliki silia dan tidak bersegmen, dilapisi oleh kutikula transparan.
Ukuran tubuh Nematoda beragam, mulai dari kecil sampai besar. Kebanyakan spesies yang
hidup di tanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1 – 2 mm, dan lebar 1/20 mm atau
kurang.
Ciri morfologi Nematoda :






Tubuh tidak bersegmen
Bentuk silindris memanjang, kecuali pada beberapa genera yang berjenis kelamin betina
Simetris bilateral
Binatang yang mempunyai tiga lapisan (tripoblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula
Mempunyai rongga tubuh semu
Tubuhnya transparan
9
nazwirneutron.webnode.com
 Memiliki system organ tubuh lengkap (tidak memiliki system peredaran darah)
 Nematoda parasit tanaman biasanya memiliki stilet
B.
Bentuk dan fungsi tubuh
Bentuk tubuh Nematoda pada ujung anterior dan posterior adalah meruncing. Pada ujung anterior
terdapat suatu cekungan yang disebut Amphid dan pada bagian posterior terdapat bentuk yang sama,
dinamakan Phasmid. Amphid dan Phasmid berfungsi sebagai Chemoreceptor. Bentuk dasar tubuh
nematoda ada dua macam, yaitu :
 Fusiform, yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar, jadi bentuk
tubuhnya seperti gelondong.
 Filiform, yaitu diameter tubuh dari anterior – posterior sama besar, jadi bentuk tubuhnya
seperti benang.
Ada juga bentuk tubuh yang merupakan kombinasi dari kedua bentuk tersebut. Secara
morphologi, bentuk tubuh Nematoda jantan dan betina longitudinal. Di daratan, cacing ini bergerak
dengan merayap seperti ular, sedangkan di air dengan cara berenang seperti belut
Struktur Nematoda
Nematoda dewasa tersusun oleh ribuan sel somatic, ratusan diantaranya membentuk system
reproduksi. Tubuhnya berupa tabung yang disebut pseudocoelomate. Kutikula merupakan dinding
tubuh bagian luar untuk pelindung bagian bawahnya.
Dinding Tubuh Nematoda terdiri atas 3 lapis, yaitu :
a. Cuticula disebelah luar, tersusun atas protein dan diseksresikan oleh hypodermis. Protein
yang menyusun cuticula berupa callogen, sama dengan penyusun otot pada manusia.
Berfungsi sebagai alat untuk mengambil oksigen, lokomosi (pergerakan).
b. Hypodermis bagian tengah (epidermis), merupakan lapisan yang terletak dibawah cutikula.
Berfungsi untuk mensekresikan cutikula dan untuk tempat penyimpanan lemak dan glycogen.
c. Otot longitudinal, terletak dibawah lapisan hypodermis. Kontraksi dari otot ini menyebabkan
cacing tersebut dapat bergerak seperti ular.
Struktur tubuh Nematoda merupakan dua tabung, yaitu :
a. Struktur tubuh luar merupakan dinding tubuh
b. Struktur tubuh dalam merupakan alat pencernaan
10
nazwirneutron.webnode.com
C.
Sistem Organ dalam tubuh Nematoda
Sistem Pencernaan
: Makanan Sudah lengkap dengan cairan pseudoselom dalam membantu
sirkulasi makanan
Sistem Eksresi
: Terdiri 2 saluran lateral yang bermuara di lubang bagian ventral
Sistem Syaraf
: Adanya ganglion serebral dan bekas syaraf longitudinal (trunkus nervosus)
2-3 buah.
Sistem Reproduksi
: Seksual, alat kelamin jantan dan betina terpisah (diesis atau gonokris)
D. Tahap – tahap pertumbuhan Nematoda :
1. Telur
2. Juvenil tahap pertama (larva) : perkembangannya masih di dalam telur. Terjadi molting yang
pertama.
3. Jevenil tahap kedua : menetas dari telur, terjadi nolting kedua.
4. Juvenil tahap ketiga : molting ketiga
5. Jevenil tahap keempat : molting ke empat
6. Dewasa : mampu menghasilkan ovum dan sperma
E.
Klasifikasi
1. Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)
Cacing ini merupakan parasit pada manusia, hidup didalam usus dan memakan sari – sari
makanan. Dapat menyebabkan penyakit ascariasis. Cacing ini berwarna putih mengkilat dan agak
kaku, ukuran panjang yang betina 50 cm dan yang jantan 30 cm.
2. Cacing kremi (Enterobius fermiculatus)
Merupakan parasit pada manusia, hidup diusus. Warna tubuh putih, yang jantan melengkung
seperti huruf C. Ukuran tubuh jantan 2 – 5 mm, diameter 1 mm, betina 8 – 13 mm, diameter 2 – 5
mm. Cacing betina tidak mempunyai saluran pengeluaran telur yang khusus.
3. Nematoda yang merupakan parasit pada ikan.
Nematoda parasit pada ikan dapat berupa tahap dewasa dan dapat pula dalam tahap
larva/juvenile. Parasit ini dapat hidup pada bagian luar tubuh, organ – organ, saluran pencernaan dan
dalam otot tubuh, Cacing parasit ini biasanya mempunyai inang perantara sebelum menempatkan diri
pada inangnya yang sejati
11
nazwirneutron.webnode.com
Annelida
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin. Ini sesuai dengan bentuk tubuhnya yang
beruas-ruas dan memanjang. Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga
tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling
sederhana.
A. Ciri-ciri Annelida





B.
Bentuk gilig dan bersegmen.
Tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, saraf.
Tiap segmen yang sama disebut metameri.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem sirkulasi terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah yang tidak seluruhnya
terhubung).
Struktur Tubuh Annelida
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang panjangnya 3
m adalah cacing tanah Australia. Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen menyerupai
cincin.
Annelida termasuk hewan yang memiliki lapisan tubuh triploblastik euselomata. Euselomata
artinya sudah terdapat selom sejati, sistem peredaran darahnya berupa sistem sirkulasi terbuka,
memiliki sistem saraf tangga tali. Tubuh hewan ini memiliki segmen dan setiap segmen tersebut
(disebut metameri) memiliki sistem saraf, pencernaan, reproduksi serta memiliki sistem ekskresi.
antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem
ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan
menembus septa. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan
sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang
(longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan),
usus, dan anus. Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah
tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang
melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
C.
Cara hidup dan habitat
12
nazwirneutron.webnode.com
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel
pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar,
dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai
tempat dengan membuat liang sendiri.
D. Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga
yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang
menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
E.
Klasifikasi Annelida
Annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea
1.
Polychaeta
Poly artinya banyak dan chaeta artinya rambut, jadi pada tubuh cacing ini banyak sekali
dijumpai rambut. Kulitnya dilapisi oleh
kutikula, memiliki sistem saraf tangga
tali dengan pusat sarafnya adalah
ganglion. Cacing ini sebagian besar
hidup di laut. Contoh spesies cacing ini
adalah Nereis virens, Eunice viridis
(cacing wawo), dan Lysidice oele
(cacing palolo). Cacing wawo dan cacing palolo merupakan
cacing yang enak dimakan dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Cacing ini banyak dijumpai
di wilayah perairan kepulauan Maluku serta Fiji negara Jepang.
2.
Olygochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo =
sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan
annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki
parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang
bersegmen. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal
adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain
adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris),
cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah
(Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia
(Digaster longmani). Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara
menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran
makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
3.
Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya
sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada
segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30
cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang
13
nazwirneutron.webnode.com
meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga mengisap
darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.
Contoh
Hirudinea
parasit
adalah
Haemadipsa
(pacet)
dan
hirudo
(lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga
korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat
anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak
mungkin.
F.
Peranan
Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan
membantu aerasi tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan
Sebagai makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
A. Ciri-Ciri







Hewan triploblastik
Bertipe simetri bilateral
Umumnya memiliki cangkang yg tersusun dari kalsium karbonat
Pencernaan dari mulut, usus, kelenjar pencernaan (hati dan penkreas), anus
Peredaran darah terbuka kecuali chepalopoda
Ekskresi oleh ginjal
Sebagian anggota bernafas dngan paru paru
14
nazwirneutron.webnode.com







Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
Habitatnya di ait maupun darat
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
Memiliki radula (lidah bergigi)
Hidup secara heterotrof
Reproduksi secara seksual
B. Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa
milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang
panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
C. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
a. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel
yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
b. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh
mantel.
c. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga
yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah
tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
D. Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisasisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup
sebagai parasit.
E. Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah
pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan
telur. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
F. Klasifikasi
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Molluska dibedakan menurut
tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan
Cephalopoda.
1. Polyplacophora
15
nazwirneutron.webnode.com
Polyplacophora merupakan satu dari lima kelas dalam filum mollusca.
Polyplacophora memiliki bentuk bulat telur, pipih, dan simetri bilateral.
Mulut terletak di bagian anterior tetapi tidak berkembang dengan baik.
Sedangkan anusnya berada di bagian posterior. Polyplacophora tidak
memiliki tentakel dan mata. contoh : Chiton sp.
2. Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =
perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan
yang menggunakan perut sebagai alat gerak
atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea
sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot
(Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri
khas berkaki lebar dan pipih pada bagian
ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak
lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang
tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat
mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap
dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek
berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang,
sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
3. Pelecypoda
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara
sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada
mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau
(Mytilus viridis).
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih
seperti kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan
digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur.
Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri
di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau
perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga
Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat
(ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara
mengencangkan dan mengendurkan otot. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum,
prismatik, dan nakreas. Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk
benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena
16
nazwirneutron.webnode.com
benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas. Pelecypoda
tidak memiliki kepala. Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial
palpus.
4. Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala,
podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki
di kepala. Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia
officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus
sp.)Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan
merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa
kepiting atau invertebrata lainnya.Sebagai hewan
pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat
dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki
organ pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta
berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam
yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam
dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di
kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual.
Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan berlangsung
secra internal dan menghasilkan telur.
5. Scapopoda
Hewan dari kelas ini umumnya bercangkang seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkang
berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya diselubungi mantel. Contohny adlah Dentalium
vulgare
G. Peran mollusca bagi manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.
Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang
hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
 Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
 Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
 Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang
merupakan hama dari tanaman.
 Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.
17
nazwirneutron.webnode.com
Arthropoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti
kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum
arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah
diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian
6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.
A. Ciri-ciri
 Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh
telah berkembang dengan baik.
 Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah
terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki
seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
 Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari
60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun
beragam.
 Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan
tubuhnya bersegmen.
 Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan
kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya.
 Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen.
 Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman,
serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium.
 Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal.
 Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak
sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis.
 Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau
simbiotik.
B.
Klasifikasi filum Arthropoda
Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustacea, Arachnida, Insecta, dan
Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda).
1. Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki
kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh
kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan
akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.
Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu rangka luar dari kitin
yang keras. Rangka luar ini keras karena mengandung zat kapur.
Hewan yang tergolong kelas Crustcea kebanyakan hidup di laut,
sperti kutu air, udang karang, dan kepiting. Selain itu ada pula
yang hidup di air tawar atau di darat pada tanah yang lembab.
Crustacean dibagi ke dalam dua sub-kelas yaitu :
 Entomostraca (udang tingkat rendah). Kelompok Entomostraca umumnya merupakan
penyusun zooplankton yang melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Contoh : Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda.
 Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang
hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu
18
nazwirneutron.webnode.com
serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan
Decapoda.
2. Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba,
meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea
yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih
kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.
Sistem pencernaan terdiri atas mulut, tenggorokan, lambung, usus halus, anus, dan kelenjar
racun untuk mematikan mangsanya. Respirasi dilakukan dengan paru-paru buku dan trakea. System
ekskresi memiliki saluran Malphigi. System sarafnya adalah system saraf tangga tali. Hewan ini
memiliki mata tunggal,tubuhnya berbuku dan dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan hewan
betina. Fertilisasi terjadi secara internal dan tidak mengalami metamorfosis. Arachnoidea dibedakan
menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.
a. Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan
ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).
b. Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat
sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba
kemlandingan (Nephila maculata).
c. Arcarina adalah kelompok hewan tungau. Anggota ordo ini memiliki tubuh berbentuk bulat
telur tau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit pada
binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan
tungau unggas (Argus sp).
3. Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti =
serangga). Ciri khususnya adalah kakinya yang
berjumlah enam buah. Karena itu pula sering
juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di
bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.
Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok
invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada
yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Insecta sering disebut serangga atau
heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa
berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki.
Heksapoda berarti hewan berkaki enam.
Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000
jenis yang terbagi dalam 25 ordo.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki
organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata
tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada
segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat
pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang
melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
a. Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki
antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah
kutu buku.
19
nazwirneutron.webnode.com
b. Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari
tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :



Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa
perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta
muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya
sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut
nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago). Contoh Insecta ini
adalah belalang, kecoa (Periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan walang sangit
(leptocorisa acuta).
Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan
wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur–larva–pupa–
dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu
larva menghasilkan pelindung keras disekujur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa
berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ
lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari
pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
4. Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda)
Dalam system klasifikasi dapat berbeda antara satu system dan yang lainnya. Hal ini terjadi
karena adanya perbedaan pendapat antara ilmuan di dunia pada system klasifikasi tertentu Diplopoda
dan Chilopoda merupakan tingkat kelas, sedangkan pada system lain Diplopoda dan Chilopoda
dikelompokkan dalam kelas Myriapoda.
a. Diplopoda
Tubuh Diplopoda berbentuk bulat memanjang, memiliki banyak
segmen. Tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium
dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki dua mata tunggal,
sepasang antenna pendek, dan sepasang mandibula. Toraksnya pendek
terdiri ats 4 segmen. Setiap segmen memiliki sepasang kaki, kecuali
segmen pertama. Hewan ordo Diplopoda hidup di tempat gelap yang
lembab. Memiliki antenna yang digunakan untuk menunjukkan arah
gerak. Kakinya bergerak seperti gelombang sehingga pergerakkannya
sangat lambat. Makanan ordo Diplopoda adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah
mengalami pembusukkan. Ordo ini memiliki kelenjar yang dapat menyemprotkan cairan yang
mengandung sianida dan iodium untuk mengusir musuhnya. Contoh ordo ini adalah kaki
seribu (Spirobolus sp).
b. Cilopoda
Ordo Chilopoda biasa hidup di tempat yang lembab, di bawah
timbunan sampah atau daun-daun yang membusuk. Chilopoda
berkembang biak secara kawin dan pembuahannya internal. Tubuh
chilopoda berbentuk pipih memanjang dan berbuku-buku. Pada
kepala terdapat antenna yang beruas-ruas. Alat respirasinya adalah
trakea yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuhnya. Contoh
hewan ini adalah lipan. Lipan dapat menaklukkan mangsanya dengan
racun yang berasal dari sepasang kaki pertamanya yang disebut cakar racun.
C. Peranan
20
nazwirneutron.webnode.com
menguntungkan
 Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan,
misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
 Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
Merugikan
 Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
 Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
 merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam
Echinodermata
Semua anggota filum Echinodermata hidup di air laut, mempunyai kulit berduri dan simetri
radial dan bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung. perluasan dan penciutan dilakukan oleh
gerakan air laut ke dalam dan ke luar dari sistem pembuluh air. Beberapa organ tubuh echinodermata
sudah berkembang dengan baik. Misalnya teripang / tripang / ketimun laut, bulu babi, bintang ular,
dolar pasir, bintang laut, lilia laut.
A. Ciri-Ciri
 Dalam ekosistem berkedudukan sebagai hewan pemakan bangkai.
 Semua jenisnya hidup di lautan.
 Dewasa = simetri tubuhnya radial, larva = simetri tubuhnya bilateral.
 Pergerakan dilakukan dengan sistem pembuluh air = kaki ambulakral (sistem ambulakral).
 Sistem ambulakral
 Sistem saraf terdiri dari = CINCIN SARAF.
 Organ pernafasan dan ekskresi = PAPULA.
B.
Klasifikasi
1. Asteroidea (bintang laut)
Mempunyai lengan sebanyak 5 atau kelipatan 5. Pada lengannya terdapat duri-duri tumpul
dan juga duri-duri berbentuk catut yang disebut PEDISELARIA. misalnya: Asyterias foberi, Linckia
sp., dll.
2. Echinoidea (landak laut)
Berduri panjang dan tajam, misalnya: Diadema saxatile (landak laut)
3. Ophiuroidea (bintang ular)
21
nazwirneutron.webnode.com
Tidak memiliki anus dan gerakannya sangat cepat, misalnya : Ophiolepsis sp.
4. Crinoidea (lilia laut)
Sepintas lalu tampak seperti tumbuhan. Pemukaan oral hewan ini menghadap ke atas (berbeda
dengan echinodermata lainnya), misalnya: Ptilocrinus pinnatus.
5. Holothuroidea (tripang/timun laut)
Memiliki daya regenerasi sangat besar, merupakan echinodermata yang memiliki nilai
ekonomi lezat dimakan, misalnya: Holothuria atra.
Coelenterata
A. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut. Mulut
dikelilingi oleh tentakel.Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki.Mulut
berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena Coelenterata tidak
memiliki anus. Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam
mulut.P ada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau
knidoblas.Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).
Gambar Cnidaria polip
Gambar Cnidaria Medusa
B.
Ciri Ciri
22
nazwirneutron.webnode.com
 Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada
hewan-hewan tingkat tinggi.
 Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk
menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya.
 Coelenterata termasuk hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu
ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis).
 Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi
mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
 Sistem saraf terdapat pada mesoglea.Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat
diantara lapisan epidermis dan gastrodermis.
 Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya.
 mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip adalah fase saat
hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat
hewan dapat bergerak bebas.
 Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.
C. Cara Hidup
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air.
Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar. Sebagaian besar hidup
dilaut secara soliter atau berkoloni. Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan
dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas
melayang di air.
D. Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan pembentukan tunas. Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk
polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga
membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan
sperma). Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata
bentuk polip. Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
E.
Klasifikasi
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus
hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Hydrozoa
Daur Hidup Hydrozoa
Sebagian besar Hydrozoa memiliki
pergiliran bentuk polip dan medusa
dalam siklus hidupnya. Hydrozoa dapat
hidup soliter. Contoh Hydrozoa adalah
Hydra, Obelia, dan Physalia.
2. Scypozoa
Scyphozoa
(dalam
bahasa
yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus
hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.
23
nazwirneutron.webnode.com
Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa
secara aseksual.Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora fruttescens. Sebagian besar hidup
dalam bentuk medusa. Bentuk polip hanya pada tingkat larva. Contoh jenis dari kelas tersebut adalah
Aurelia sp. (ubur-ubur kuping) yang sering terdampar di pantai-pantai. Larva disebut Planula,
kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut
Efira.
3.
Anthozoa
Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus = bunga, zoa = hewan) memiliki banyak tentakel
yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa,hanya bentuk polip.
Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya.Hidupnya di laut dangkal
secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta
reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon laut),
dan turbinaria. Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis dengan ganggang.
Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka pada koral. Sedangkan koral
memberikan buangan yang merupakan makanan bagi ganggang serta perlindungan bagi ganggang
dari herbivora.
Rangka koral tersusun dari zat kapur.Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk
karang pantai (terumbu karang) atau atol (pulau karang).
Selain itu contohnya adalah anemon laut (Cribinopsis fernaldi). Mempunyai alat pernafasan
sederhana disebut Sifonoglifa.
F.
Peranan
 tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
 ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
 Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air
laut.
 karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
 koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.
24
Download